Anda di halaman 1dari 16

IDE USAHA

TAKOYAKI “T-Yaki”

Disusun Oleh :

Shirley Feblicia (1941027)

Kelas :

1MNMA

Dosen :

Yulfis Wandi, SE, MM.

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

BATAM

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern saat ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bisnis yang semakin bersinar.
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah karena semakin bertambahnya
penduduk dari tahun ke tahun. Selain hal tersebut diatas, ada penyebab lainnya juga karna
adanya kemajuan – kemajuan teknologi informasi atau media sosial yang secara langsung
menjadikan promosi bisnis dapat menyebar dengan cepat. Ada banyak jenis makanan yang
kemudian dipasarkan lewat internet atau jejaring sosial.

Tidak hanya itu, kemajuan dibidang pembangunan fisik juga menjadikan banyaknya
tempat keramaian baru yang secara tidak langsung menjadikan banyaknya ide usaha baru
yang dapat dijalankan ditempat tersebut. Dilain pihak, kebutuhan makan merupakan
kebutuhan paling mendasar setiap orang yang harus dipenuhi sehingga peluang usaha kuliner
tidak akan pernah mati.

Melihat kondisi demikian, maka akan sangat baik sekali jika menjalankan bisnis
kuliner yang akan diramaikan oleh pasar kalangan anak muda. Hal ini tentu berkaitan dengan
keinginan kaum muda yang ingin mendapatkan jajanan murah namun tetap memiliki rasa
yang enak dan kekinian. Untuk itulah saya membuka usaha kuliner dengan harga yang dapat
dijangkau oleh kaum muda , bisnis yang akan saya jalankan adalah usaha Takoyaki “T-Yaki”.

Alasan mengapa saya memilih bisnis Takoyaki adalah karna selain harga bahan
bakunya yang ekonomis, makanan jenis ini merupakan salah satu makanan ringan yang
berasal dari negeri sakura, makanan tersebut juga sedang booming dan dikenal banyak oleh
kaum muda dan disukai juga oleh kalangan anak-anak. Selain itu harganya juga terjangkau
sehingga daya beli konsumen juga akan semakin besar. Dari berbagai penuturan diatas,
kiranya menjadi sebuah kesimpulan bahwa bisnis kuliner Takoyaki menjadi salah satu jenis
bisnis yang sangat tepat untuk dijalankan.
1.2 Visi dan Misi

A. Visi

Menjadi salah satu usaha kuliner makanan ringan atau snack jepang yang terlaris ,
berpengaruh dan paling menguntungkan di Batam maupun diberbagai kalangan
masyarakat yang ada di Indonesia.

B. Misi

 Membangun bisnis yang terus tumbuh dan berkembang , menambah jumlah outlet
yang menjangkau pelosok di berbagai daerah
 Mengutamakan kepuasan konsumen dengan prinsip konsumen adalah Raja
 Menjual sajian makanan dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan
rasa yang memukau
 Menjaga kesehatan dan standar yang berkelas dalam pengelolaan makanan dengan
memastikan proses produksinya
 Mengembangkan usaha di berbagai tempat strategis lainnya untuk memperluas
usaha

1.3 Tujuan

 Untuk mendapatkan laba atau menarik keuntungan untuk meningkatkan perekonomian.


 Menciptakan makanan yang lezat untuk dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat
 Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk camilan yang kami tawarkan
 Memperoleh kepercayaan yang optimal dari konsumen, kepercayaan yang diberikan
diharapkan usaha yang telah dijalankan dapat lebih berkembang
 Membantu menciptakan lapangan pekerjaan
 Untuk mencapai keuntungan usaha setiap tahunnya

BAB II
ASPEK ORGANISASI

2.1 Struktur Organisasi

2.2 Job Description

A. CEO

CEO merupakan seorang administrator yang diberi tanggung jawab penuh atas
kelangsungan bisnis dan mengatur keseluruhan suatu organisasi. Tugas dan tanggung
jawab CEO adalah sebagai berikut:

 Menjadi pemimpin pelaksana operasional Usaha.


 Mengelola Usaha sesuai dengan tujuan strategis Usaha dengan keefektifan dan biaya
seefisien mungkin.
 Membuat kebijakan , prosedur , dan standar pada organisasi perusahaan.
 Merencanakan , mengelola dan mengeksekusi perencanaan strategi bisnis atau
korporat baik untuk jangka waktu menengah maupun panjang dengan mengacu pada
visi dan misi Usaha.
 Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan
kompetensi utama Usaha dan mengimplementasikannya.
B. Manajer Keungan

Seorang manajer keuangan bertanggung jawab penuh pada keuangan Usaha dan
keputusan penting dalam pembelanjaan Usaha. Berikut tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan:

 Manajer keuangan bertugas untuk bekerja sama dengan manajer lain , untuk
merencanakan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum
keuangan perusahaan.
 Merencanakan , mengatur dan mengontrol perencanaan , laporan dan pembiayaan
perusahaan.
 Mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan.
 Membuat kebijakan keuangan yang berhubungan dengan alokasi penggunaan sumber
dana.
 Menganalisa laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui keadaan keuangan
perusahaan dan proyeksi keuangan untuk masa yang akan datang.

C. Manajer Pemasaran

Seorang manajer pemasaran bertugas untuk bantu menaikkan omset Usaha, berikut
tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran:

 Bertanggung jawab atas seluruh kinerja , kebijakan dan prosedur – prosedur


manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan
mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.
 Merealisasikan dan melaksanakan rencana – rencana serta prosedur – prosedur yang
diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada departemen pemasaran , penjualan
dan promosi , yang berada di bawah tanggung jawabnya.
 Memelihara sistem pertanggung jawaban perusahaan guna kepentingan manajemen
pemasaran , penjualan dan promosi dalam pemeriksaan pengeluaran oleh Usaha.
 Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara
optimal bagi kepentingan Usaha.
 Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi , penerima motivasi
manajemen pemasaran , penjualan dan promosi , menyatu dengan sasaran strategi
perusahaan dan memberikan sumbangan terhadap berhasilnya pencapaian sasaran –
sasaran.
D. Manajer Produksi

Seorang manajer produksi bertanggung jawab atas segala mekanisme manajemen


produksi. Berikut tugas dan tanggung jawab manajer produksi:

 Mengawasi kegiatan operasional yang dilakukan sehari-hari serta melakukan inspeksi


pada proses produksi.
 Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
 Bertanggung jawab dan melakukan pengawasan terhadap kinerja para karyawan
produksi.
 Bertanggung jawab atas proses pembelian bahan baku produksi, penyimpanan bahan
baku maupun bahan jadi.
 Memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien dan manajer
dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.

E. Manajer Sumber Daya Manusia

Manajer SDM memiliki peran penting dalam suatu Usaha. Berikut adalah tanggung
jawab dan tugas Manajer SDM:

 Bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengadaan, dan


penegmbangan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan Usaha.
 Berkoordinasi dengan manajer divisi lainnya mengenai tenaga kerja di masing-masing
divisi tersebut.
 Menangani isu – isu ketenagakerjaan , wawancara kerja , seleksi , dan penempatan
karyawan baru.
 Menentukan besarnya jumlah gaji dan tunjangan untuk seluruh tenaga kerja.
 Mengawasi proses perekrutan , wawancara kerja , seleksi , dan penempatan karyawan
baru.

F. Staf Penjualan dan Pemasaran

Posisi Staf Penjualan berada di bawah Manager Pemasaran, kami membutuhkan 1 staf
penjualan dan staf pemasaran. Berikut tanggung jawab dan tugas-tugasnya:
 Melakukan riset pasar untuk menentukan besarnya permintaan pasar sebagai dasar
membuat perkiraan penjualan (forecasting).
 Membuat laporan penjualan dan perkiraan penjualan setiap bulan.
 Berkoordinasi dengan Divisi Produksi mengenai jumlah unit yang harus diproduksi
agar sesuai dengan permintaan pasar.
 Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual
produk Usaha tersebut.
 Mempertahankan dan memperbarui catatan penjualan dan pelanggan.

G. Karyawan Produksi

Posisi karyawan produksi berada di bawah Manager Operasi. untuk bisnis ini, kami
membutuhkan 3 orang karyawan produksi. Berikut adalah tanggung jawab dan tugas
karyawan produksi:

 Melakukan proses produksi dengan mengoperasikan alat-alat yang tersedia.


 Melayani konsumen dengan service yang terbaik.
 Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi.
 Melaksanakan produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan perusahaan.
 Mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan
dengan ketentuan target yang telah ditentukan Usaha.
BAB III
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

3.1 Pengertian Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah seperangkat alat ukur (metrik) yang dapat
digunakan perusahaan atau organisasi untuk mengukur kinerjanya dari waktu ke waktu.
Metrik tersebut dapat menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan atau organisasi
mencapai tujuan utamanya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator (KPI) digunakan
untuk menentukan kemajuan perusahaan dalam mencapai sasaran strategis dan
operasionalnya, dan juga untuk membandingkan keuangan dan kinerja perusahaan dengan
bisnis lain dalam industrinya. IKU/KPI dapat dikatakan sebagai salah satu sistem informasi
bisnis.

Perusahaan atau Organisasi dapat menggunakan indikator kinerja utama (IKU atau
KPI) di berbagai tingkatan untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam mencapai target.
KPI/IKU tingkat tinggi dapat berfokus pada kinerja keseluruhan perusahaan, sementara
KPI/IKU tingkat rendah dapat berfokus pada proses atau karyawan di departemen seperti
penjualan, pemasaran, atau pusat panggilan.selain itu dapat juga disebut sebagai indikator
keberhasilan utama atau key success indicators (KSI) variasi antara perusahaan dan produk
industri, tergantung pada prioritas atau kriteria kinerja yang bersangkutan. Misalnya, jika
tujuan perusahaan perangkat lunak adalah memiliki pertumbuhan tercepat dalam industrinya,
indikator kinerja utamanya mungkin merupakan ukuran pertumbuhan pendapatan dari tahun
ke tahun.

Indikator Kinerja Utama dapat digunakan untuk yang terkait dengan keuangan dan
non keuangan. Dalam keuangan, biasanya IKU/KPI difokuskan pada pendapatan dan margin
laba. Salah satu pengukuran berbasis laba dasar adalah laba bersih, juga dikenal sebagai garis
bawah . Angka ini menunjukkan jumlah pendapatan yang tetap sebagai laba untuk periode
tertentu setelah memperhitungkan semua biaya perusahaan, pajak, dan pembayaran bunga
untuk periode yang sama. Sedangkan, IKU/KPI non keuangan difokuskan pada hubungan
pelanggan dan karyawan, karena keberhasilan bisnis tidak hanya bergantung pada keuntungan
atau laba saja. Beberapa IKU/KPI dapat digunakan sebagai ukuran moral kerja , perputaran
karyawan, jumlah pelanggan tetap versus pelanggan baru, dan berbagai metrik kualitas
lainnya.

3.2 Tujuan dan Manfaat Indikator Kinerja Utama


Tujuan dari pengunaan IKU di sebuah perusahaan adalah :
 Untuk mendapatkan ukuran sejauh mana keberhasilan dan pencapaian yang telah
diraih organisasi tersebut selama beberapa waktu terakhir. Ukuran tersebut nantinya
akan dijadikan patokan untuk meningkatkan kualitas kinerja instansi tersebut,
utamanya kinerja para karyawan.
 Untuk mendapatkan informasi penting soal kinerja karyawan selama ini. Nantinya,
informasi tersebut akan dijadikan salah satu pedoman dalam menyusun manajemen
kerja yang baik.

Ada sejumlah manfaat atau kegunaan dibalik indikator kinerja utama. Adapun manfaat
atau kegunaan seperti:

 Sebagai Bagian dari Perencanaan Menengah

Setiap organisasi pasti akan menyusun rencana, termasuk rencana menengah.


Renanca menengah sendiri merupakan rencana yang akan dieksekusi dalam jangka
waktu menengah (1-3 tahun). Untuk menyusun rencana tersebut, organisasi harus
mengetahui terlebih dahulu seperti apa kinerja karyawan dan instansinya selama ini.
Mengetahui kinerja sangat penting agar instansi pemerintah dapat memberlakukan
perencanaan dan kebijakan sesuai dengan kinerja mereka selama ini. Disinilah
indikator kinerja utama berperan penting. Dengan adanya IKU, perusahaan bisa
mendapatkan gambaran bagaimana kinerja mereka selama ini. Dan dari situ,
akhirnya pihak instansi dapat melakukan perencanaan jangka menengah yang tepat.

 Sebagai Alat untuk Memantau dan Mengendalikan Kinerja (Utamanya Kinerja


Karyawan)

Organisasi tak bisa selalu memantau dan mengendalikan kinerja karyawannya


setiap hari. Sebagai gantinya, organisasi pun menggunakan indikator kinerja utama
sebagai alat untuk melakukan hal tersebut. IKU dapat memberi informasi kinerja
karyawan mereka dalam kurun waktu tertentu. Dari situ, pihak instansi akan
memikirkan sejumlah cara agar kinerja karyawannya tetap terkendali. Artinya,
kinerja karyawan mereka harus tetap positif dan konsisten setiap waktunya.

 Membantu Instansi Pemerintah dalam Melakukan Evaluasi Kinerja

Indikator kinerja karyawan dapat memberi gambaran kinerja karyawan


instansi tersebut dalam kurun waktu tertentu. Apakah kinerjanya positif atau negatif.
Dari situ, pihak instansi bisa melakukan evaluasi kinerja agar kedepannya para
karyawan bisa tetap konsisten mempertahankan kinerjanya, atau memperbaiki
kinerja mereka selama ini.

 Membantu dalam Mengukur Akuntabilitas Karyawan

Akuntabilitas kinerja karyawan adalah hal yang penting di perusahaan


Semakin accountable seorang karyawan, maka semakin maju dan bersih pula
perusahaan tersebut. Untuk mengetahui tingkat akuntabilitas karyawannya,
perusahaan biasanya memakai indikator kinerja utama sebagai alat ukurnya. IKU
dapat memberikan data sejauh mana akuntabilitas para karyawan tersebut, mulai dari
kinerjanya, hingga attitude mereka selama ini.

Berikut proses penetapan IKU:


3.3 Indikator Kinerja Utama Perusahaan

KPI / IKU Departemen SDM (2019-2020)

Unit
No Key Performance Indicators Pengukuran Target
Memastikan tercukupinya tenaga kerja di "T- Tidak lebih
1 YAKI" Angka dari 3

2 Rata-rata skor evaluasi karyawan baru setelah 3 Angka 80/100


bulan masa percobaan
3 Rata-rata skor kompetensi karyawan % 75%

KPI / IKU Departemen Pemasaran (2019-2020)

No Key Performance Indicators Unit Pengukuran Target


1 Good Review on sosial Media % 90%
2 Kepuasan Pelanggan % 85%
3 Jumlah keluhan pelanggan yang diteratasi Angka 10 / 10
Trip Advisor (perusahaan yang memberikan review
4 Acceptance Accepted
terhadap perusahaan makanan)

KPI / IKU Departemen Operasional (2019-2020)

Unit
No Key Performance Indicators Pengukuran Target
1 Engagement Sosial Media % 85%
6 MOU
2 MOU dengan mitra perusahaan Angka
tersepakati
3 Pertumbuhan Penjualan % 40%

KPI / IKU Departemen Keuangan (2019-2020)

No Key Performance Indicators Unit Pengukuran Target


1 Operating Cost Ratio % 40%
Rata-rata ketersediaan cash setiap
2 Rupiah Rp.300 Juta
bulan

3 Hutang dan piutang yang diproses % 100%


tepat waktu (sesuai agreement)
BAB IV

PROGRAM KERJA

4.1 Pengertian Program Kerja

Program kerja menjadi komponen penting bagi organisasi dalam mencapai sebuah
tujuan. Di dalam sebuah organisasi perusahaan atau lainnya, terdapat program kerja yang
dimana program ini telah di susun sedemikian rupa untuk dilaksanakan. Dengan adanya
program kerja maka setiap anggota atau tim yang melakukan pekerjaan dapat bekerja secara
lebih efektif dan terstruktur.

Program kerja adalah susunan rencana kegiatan kerja yang sudah dirancang dan telah
disepekati bersama untuk dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Program kerja harus
dibuat secara tearah, sebab akan menjadi pegangan organisasi dalam mencapai sebuah tujuan.
Dan selain itu program kerja sendiri juga dapat menjadi sebuah tolak ukur dalam pencapaian
target saat akan melakukan pekerjaan, dan hasilnya akan di evaluasi pada masa akhir
kepengurusan. Adapun pertanggung jawaban program kerja biasanya dilakukan pada masa
akhir kepengurusan dengan format laporan pertanggung jawaban kepada seluruh anggota
intitusi.

Program kerja disebut juga agenda kegiatan , yaitu suatu rencana kegiatan organisasi
yang dibuat untuk jangka waktu tertentu yang disepakati oleh pengurus organisasi. Program
kerja harus dibuat secara terarah, sebab program kerja sebagai pegangan dalam menuju
organisasi dan juga sebagai panduan / pegangan (blue print) organisasi untuk mencapai visi ,
misi serta tujuan organisasi.

4.2 Tujuan dan Manfaat Program Kerja

Ada 3 tujuan dari program kerja secara umumnya ialah :

1. Membantu Pencapaian Visi Dan Misi

Jika program kerja dilaksanakan secara baik maka organisasi akan menjadi efektif
dalam menjalankan kegiatannya sehingga dapat membantu dalam mencapai tujuan
organisasi tersebut. Memang kepengurusan dalam organisasi memiliki jangka waktu
tertentu, sering bergonta-ganti kepengurusan dan tujuannya tidak dapat tercapai dalam
waktu yang dekat tapi dengan program kerja yang dilaksanakan dengan baik maka
akan mendekatkan organisasi tersebut kepada tujuan utamanya.

2. Membantu menjawab Kebutuhan Organisasi

Program kerja yang terencana dan tepat akan memberikan solusi bagi semua persoalan
yang akan dihadapi oleh organisasi, baik itu persoalan yang datangnya dari dalam
maupun dari luar organisasi. Sehingga organisasi dapat membuat strategi yang tepat
untuk memecahkan persoalan sehingga targetnya dapat tercapai.

3. Membantu Organisasi Bekerja Secara Sistematis dan Terstruktur

Dengan program kerja yang baik maka dapat membantu setiap anggota pada
organisasi bekerja secara sistematis dan terstruktur, sehingga kinerja organisasi dapat
meningkat.

Manfaat program kerja secara umumnya ada 3 , yaitu :

1. Memunculkan Rasa Kebersamaan Di Dalam Organisasi

Setiap anggota organisasi akan memiliki rasa kebersamaan dalam melakukan


kegiatannya, karena perencanaan program kerja telah di sepakati bersama, yang
sehingga tujuan organisasi menjadi tujuan bersama juga.

2. Memunculkan Rasa Tanggung Jawab Terhadap Tugas Masing-Masing

Dengan program kerja yang telag disepakati bersama maka setiap anggota pada
organisasi akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.
Dengan setiap anggota memiliki rasa tanggung jawab maka dapat membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya.

3. Citra Baik Organisasi Semakin Baik

Pihak yang berada di luar organisasi seperti masyarakat akan melihat bahwa organisasi
tersebut bekerja secara efektif, terstruktur dan berperilaku baik dalam menjalankan
tugasnya sehingga membuat citra organisasi tersebut semakin baik.

4.3 Jenis – Jenis Program Kerja

Jenis program kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya, yaitu:
1. Berdasarkan Dari Waktu Perencanaannya

 Untuk satu periode kepengurusan, berdasarkan jangka waktu ini maka rapat kerja
umumnya hanya di lakukkan satu kali saja, lalu melakukan evaluasi maupun
koordinasi terhadap program-program kerja yang sudah dijalankan.
 Untuk satu waktu tertentu, dalam kurun waktu ini biasanya rapat kerja dilakukan
beberapa kali selama satu periode kepengurusan, jangka waktu tersebut bisa
triwulan, caturwulan dan lain-lain.

2. Berdasarkan Sifat Program Kerja Pada Organisasi


 Sifatnya kontinyu/terus menerus.
 Sifatnya secara mendadak.
 Sifatnya yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.

3. Berdasarkan Target Atau Tujuan Targetnya


 Dibuat berdasarkan jangka waktu yang panjang.
 Dibuat berdasarkan jangka waktu yang pendek.

4.4 Tahapan Penyusunan Program Kerja

Berikut ini tahapan dan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyusun suatu program
kerja diantaranya:

 Analisis

Melakukan analisa dan mendiskusikan bersama terhadap hal-hal yang dianggap


penting, sehingga perlu diutamakan dalam membuat program kerja yang nantinya
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

 Ide Dasar
Menentukan ide dasar untuk program kerja yang akan disusun, dalam mendiskusikan
maupun merumuskan ide untuk program kerja harus sesuai dengan apa yang
ditemukan dalam diskusi dan berhubungan dengan persoalan yang ditemukan.
 Tujuan
Merupakan tujuan yang akan di wujudkan melalui program kerja yang di susun.
Tujuan ini harus sesuai dengan ide dasar yang ditentukan dan harus realistis sesuai
dengan persoalan yang dihadapi dan harus dipecahkan.

 Subyek Sasaran

Maksudnya menentukan subyek yang menjadi sasaran dari program kerja yang
dirancang. Dalam memilih subyek yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan yang
dimilikinya supaya program kerja yang di susun dapat terlaksana dengan baik dan
efektif.

 Ukuran Keberhasilan

Merupakan indikator yang nantinya menjadi penilaian apa program kerja telah berhasil
atau belum. Dalam membuatnya harus dicantumkan cara memperoleh indikator
tersebut, misalnya dengan cara kuesioner, pengamatan, wawancara, dll.

 Menentukan Model, Metode Dan Materi

Maksudnya menentukan jenis model, metode dan materi kegiatan-kegiatan yang akan
digunakan untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun.

 Tempat Dan Waktu

Menentukan tempat dan waktu yang tepat dalam melaksanakan program kerja tersebut,
karena dengan menentukan tempat dan waktu yang tepat maka dapat memberikan
kelancaran dalam menjalankan program kerja.

 Tim Pelaksana

Penting sekali menentukan tim pelaksanaan dalam menjalankan program kerja, ketika
menentukan tim pelaksanaan harus memperhitungkan secara tepat tenaga anggota
yang ada pada organisasi. Dengan menentukan tim pelaksana maka organisasi akan
terhindar dari penumpukan peran atau tuga pada anggota tertentu dan setiap tim dapat
fokus terhadap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
4.5 Program Kerja Perusahaan

Program Kerja Setiap Per – Departemen “T-YAKI” (2019-2020)

Departemen SDM :

 Melakukan evaluasi kerja secara berkala (1 bulan sekali)


 Melakukan pelatihan kinerja untuk para karyawan di “T-YAKI”
 Meningkatkan kualitas dari karyawan “T-YAKI” melalui events pengembangan soft
skill dan event-event menarik lainnya. (6x dalam satu tahun)

Departemen Pemasaran :

 GO PUBLIC
 Engagement Sosial Media “T-YAKI” tidak kurang dari 500 per hari nya
 Melaksanakan MOU dengan calon mitra “T-YAKI” minimal 6 perusahaan

Departemen Operasional :

 10% Complains
 Masuk dalam trip advisor
 Membuat event yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan

Departemen Keuangan :

 Memastikan cash flow perusahaan berjalan dengan baik


 Mengatur utang – piutang yang sehat untuk perusahaan
 Membuat laporan keluar masuknya kas perusahaan

Anda mungkin juga menyukai