Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Staf medis merupakan tenaga yang mandiri, karena setiap dokter dan
dokter gigi memeiliki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis
pada pasien. Keputusan untuk memberikan tindakan medis maupun terapi
pada setiap pasien harus dilakukan atas kebebasan dan kemandirian
profesi dan tidak boleh atas pengaruh atau tekanan fihak lain. Kebebasan
profesi yang diberikan tidaklah berarti kebebasan penuh tanpa batas
namun harus tetap terikat dengan standar profesi, standar kompetensi dan
standar pelayanan medis.
Staf medis dalam memberikan pelayanan tidak terikat dengan jam
kerja khususnya untuk kasus-kasus gawat darurat, hal ini berbeda dengan
tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di rumah saki terikat dengan jam
dinas yang diatur sesuai dengan jadwal dinasnya dan peraturan
kepegawaian. Perbedaan lain adalah tenaga kesehatan lainnya terikat pada
unit kerjanya selama menjalankan tugas dinas tetapi seorang tenaga medis
dapat berpindah dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya pada hari yang
sama sesuai keburuhan pekerjaan.
Sebagai contoh, seorang tenaga medis pada pagi hari memberikan
pelayanan dipoliklinik atau unit rawat jalan, siang hari bias memberikan
pelayanan di unit rawat inap dan di malam hari dapat memberikan layanan
di kamar operasi atau ruangan tindakan lainnya. Staf medis kecuali yang
yang bekerja di unit penunjang medis mobilitasnya sangat tinggi dalam
memberikan pelayanan sesuai standar yang berlaku dan kompetensi yang
dimilikinya.
Melalui peraturan internal, profesi medis yang bertugas di RS
diharapkan dapat melakukan self governing, self controlling dan self
disciplining. Tujuan pengaturan diri sendiri tidak memiliki maksud lain
kecuali untuk manjaga mutu staf medis dalam memberikan layanan. Oleh
karena itu perlu dibuat peraturan tersendiri (medical staff by laws) yang
dapat mengatur staf medis secara internal.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang
penyelenggaran Komite Medik di rumah sakit, maka Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) sepanjang mengenai pengaturan
staf medis, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005
tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan
Internal Staf Medis dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Tujuan dari Peraturan Menteri Kesehatan yang baru tersebut adalah
untuk mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien dirumah sakit lebih terjamin dan
terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite medik di setiap rumah
sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis.
Oleh karena itu perlu disusun Peraturan Internal Staf Medis (Medical
Staff Bylaws) RSUD Munyang Kute Redelong yang baru sesuai peraturan
dan perundangan yang baru.
Visi Komite Medik RSUD Munyang Kute Redelong adalah menjadi
Komite Medik terbaik dan panutan di Indonesia.
Misi Komite Medik RSUD Munyang Kute Redelong adalah:
1. Organisasi Profesi yang bersatu, aktif dan profesional
2. Meningkatkan mutu profesi :
a. Keterampilan (Skill), Pengetahuan (Knowledge) dan Etika
b. Pelayanan Profesi
c. Pendidikan dan Pelatihan Profesi
d. Penelitian
a. Tanggung Jawab
b. Profesionalisme
c. Ramah
d. Peduli
e. Jujur
KETENTUAN UMUM
1. Staf Medis adalah dokter (dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis) yang bergabung dalam salah satu kelompok
staf medis yang dinamakan Staf Medis Fungsional (SMF).
TUJUAN
4. Mekanisme (1), (2) dan (3) di atas diatur dalam Pedoman Kredensial
dan Re-Kredensial dari Komite Medik berdasarkan:
RAPAT
2. Keputusan (1) tersebut diatas melalui Rapat Komite Medik dan Sub
Komite.
4. Tata kelola Klinis Staf Medis Fungsional disusun oleh Ketua Staf
Medis Fungsional; ditetapkan dan disahkan penerapannya oleh
Direktur Utama.
5. Pelaksanaan (4) dan (5) diatas untuk staf medis diatur lebih lanjut
dalam bentuk Medical Staff Rules and Regulation.
2. Mekanisme dan cara perubahan (1) di atas diatur lebih lanjut dalam
Pedoman Review dan Perbaikan Peratuturan Internal Staf Medis.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP