Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman melaju dengan sangat cepat, baik dari sisi teknologi Formatted: Indent: First line: 0.5"

maupun dari sisi ilmu pengetahuan. Dahulu kita sangat jarang mendapati orang
menggunakan handphone sebagai sesuatu yang selalu dibawa kemana-mana, sekarang
handphone sudah jadi kebutuhan wajib untuk setiap orang.

Dalam perkembangan zaman yang pesat ini juga, informasi semakin mudah untuk
didapatkan. Dalam hitungan detik, orang-orang di belahan bumi lain bisa mengetahui apa
yang sedang terjadi di Indonesia, begitu juga sebaliknya orang Indonesia bisa mengetahui
apa yang sedang terjadi di daerah lain selain Indonesia.

Kemudian, selain informasi yang semakin mudah didapatkan, pola pikir


masyarakat semakin maju, semakin menginginkan sesuatu dengan cepat dan instan.
Begitu juga dengan teknologi informasi yang sudah digunakan dalam instansi
pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan warga negara, lembaga swasta dan lembaga
pemerintahan itu sendiri. Hal seperti ini sekarang disebut sebagai e-government atau
penggunaan teknologi informasi dalam instansi pemerintahan. Adanya e-government ini
menjadi solusi untuk pemerintah kepada masyarakat yang semakin menginginkan sesuatu
yang cepat dan instan.

1
2

1.2 Batasan Masalah

1. Apa itu yang dimaksud dengan e-government?


2. Bagaimana pelaksanaan e-government di instansi pemerintahan?
3. Bagaimana tata cara pengelolaan e-government?
4. Apa saja kendala dalam pengaplikasian e-government dan solusinya?
5. Tujuan penerapan e-government di Indonesia?
6. manfaat penerapan e-government di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
pelaksanaan E-Government diindonesia,serta pembaca dapat mengetahui berbagai
kendala yang menghambat pelaksanaan E-Government dan solusinya untuk
pengaplikasian E-Government di Indonesia.Pembaca juga dapat mengetahui tujuan E-
Government yaitu Pembentukan jaringan informasi dan transaksi layanan publik yang
tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat dan
Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha,dan pembaca juga dapat
memahami apa saja manfaat-manfaat dari E-Government.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-Goverment

E-government adalah pemerintah yang menggunakan teknologi informasi dan


internet sebagai salah satu alat pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah
kepada warga negara, lembaga swasta dan lembaga pemerintahan lain yang saling
berinteraksi (Salsabila & Purnomo, 2017). Dan e-government adalah penggunaan
teknologi informsi yang bisa meningkatkan hubugan antar pemerintahan dan pihak-pihak
lain, dengan adanya penggunaan teknologi ini akan menghasilkan bentuk hubungan baru
(Puguh utomo, Krisnawan, 2013) dan e-government adalah wujud aplikasi dalam
pelayanan publik agar membantu mempermudah dalam segala kegiatan dan usaha dengan
landasan hukum yang berlaku untuk meningkatkan transparasi dan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintahan (Kasus et al.,n.d.).

Jadi, secara umum e-government adalah pemerintah yang menggunankan


teknologi informasi dan khusunya internet sebagai salah satu alat pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warga Negara, lembaga swasta dan lembaga
pemerintahan lain yang saling berinteraksi yaitu Government to Citizen (G2C),
Government to Business (G2B) dan Government to Government (G2G). Saat ini,
dalam e-government, komputer berperan penting bagi pemerintah untuk
mensosialisasikan kebijakan, memperkenalkan potensi wilayah & pariwisata serta
pemberdayaan masyarakat, seperti pada gambar di bawah ini.

3
4

Gambar 2.1 e-government tree

Jenis E-Government, antara lain :

a. Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Government-to-Citizen atau Government-to-Customer adalah


penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke
masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara
masyarakat dan pemerintah.

Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan


sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor,
Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi,Layanan kesehatan, Beasiswa,
penanggulangan bencana.

b. Government-to-Business (G2B)

Government-to-Business adalah transaksi-transaksi elektronik dimana


pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan
bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah. Mengarah kepada pemasaran
produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien
melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang
memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement.

Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan,


peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang
dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
5

c. Government-to-Government (G2G)

Government-to-Government adalah Memungkinkan komunikasi dan


pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui
basisdata terintegrasi.

Contoh : Konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislative,


pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.

2.2 Pelaksanaan E-Government Di Instansi Pemerintahan

Hampir setiap warga negara berurusan dengan instansi pemerintahan untuk


keperluan administrasi publik dan harus berinteraksi dengan aparat pemerintahan di
berbagai lembaga. Pelayanan negara terhadap warga negaranya adalah amanat dalam
UUD 1945 dan lebih rincinya dijelaskan kembali dalam UU NO.25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik. Pelayanan publik dilakukan oleh instansi pemerintahan untuk dapat
memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mengurangi kemiskinan, meningkatkan
perlindungan lingkungan, mempromosikan kemakmuran ekonomi, dan bijak dalam
pemanfaatan sumber daya alam.

Untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dimana layanan


pemerintahan bersifat transparan, akuntabel, dan bebas korupsi, maka pada tahun 2002,
e-government system mulai digunakan di Indonesia. Implementasi e-government system
saat ini berupa integrasi data kependudukan secara nasional dan pelayanan pendaftaran
warga negara seperti, pendaftaran kelahiran, pernikahan, kematian, penggantian alamat,
dan perpajakan. Peran pemerintah disini adalah sebagai koordinator utama untuk
menciptakan lingkungan penyelenggaraan pemerintahan.

E- government dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi.


Teknologi informasi tersebut digunakan unutk mendukung proses pelayanan publik
berupa pertukaran informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan dan
pemerintahan lainya. Bentuk-bentuk dari penggunaan e-government adalah e-budgeting,
e-procurement, e-audit, e-catalog, e-payment, e-controlling, bahkan hingga e-health. e-
6

government adalah e-business yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses
bisnisnya, yaitu pemerintahan dan layanan masyarakat.

Implementasi e-government di Indonesia dilandasi oleh dasar-dasar hukum yaitu:

● Undang-undang 1945 pasal 28F yang berbunyi “setiap orang mempunyai hak untuk
saling berkomunikasi, menyimpan, mengolah, menyampaikan dan mudah dalam
mengakses informasi serta mengembangkan diri dan lingkungan sosialnya
menggunakan segala jenis alat atau sarana yang tersedia” (NegaraRI,1945).
● Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan e-government sebagai suatu landasan dan pedoman
dalam pelaksanaan dalam pemberian pelayanan umum untuk masyarakat berdasarkan
pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang ada (Data & Dan,
2006).
● Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik untuk
penjaminan hak kebebasab warga negara dalam mengakses atau mendapatkan
informasi yang dibutuhkan secara terjamin kebenaranya (UU KIP RI,2008).
Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt, Font color:

Contoh aplikasi E-government yang ada di beberapa kota di Indonesia.

Gambar 2.2 contoh aplikasi e-government

a) E-ktp
Kartu tanda penduduk elektronik merupakan dokumen kependudukan
yang memuat sistem keamanan atau pengendalian baik dari sisi administrasi
ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan
nasional.
7

Hingga saat ini, penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu kartu tanda
penduduk saja, yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nah, NIK
sendiri merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan dapat berlaku seumur
hidup
a) Qlue
Aplikasi Qlue merupakan aplikasi yang terhubung langsung dengan
Jakarta Smart City (JSC) yang berperan menyampaikan aduan itu kepada
Pemprov. Masyarakat bisa melaporkan kejadian yang ada di sekitarnya.
Terintegrasi dengan JSC, dan pemerintah bisa menjawab bahkan mengatasi
permasalahan yang dilaporkan. Dengan begitu, masyarakat bisa menyampaikan
aspirasinya kepada pemerintah, dan pemerintah pun dapat mengetahui hal-hal
yang menjadi keresahan warganya.
b) Digital Government Service (DGS) kesehatan
Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Bantul, Yogyakarta,
meluncurkan Digital Government Service (DGS) kesehatan. DGS merupakan
aplikasi untuk mempermudah layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit,
seperti tak perlu lagi mengantre dan menunggu lama di puskesmas untuk
mendapat rujukan ke rumah sakit. Selain bermanfaat bagi masyarakat, DGS
kesehatan ini juga berguna bagi dinas kesehatan untuk memantau kinerja
puskesmas-puskesmas yang ada.
c) E-Wadul
Keunggulan dari aplikasi ini adalah cukup dengan melalui Gadget Smart
Phone masyarakat dapat mendownload aplikasi E-Wadul dan dapat langsung
mengelukan permasalahan yang terjadi dimanapun mereka berada terkait dengan
keluhan di Pemerintahan Kota Surabaya. Penerapan layanan E-Wadul merupakan
alternatif yang layak dikembangkan dengan tujuan untuk lebih cepat merespon
segala keluhan-keluhan masyarakat.
d) Tangerang Live
Aplikasi Tangerang Live, merupakan aplikasi yang berguna untuk
memudahkan masyarakat dslam mencari informasi maupun mencari kerja di Kota
Tangerang. Adapun layanan yang ada didalamnya seperti Layanan Aspirasi Kotak
8

Saran Anda (LAKSA), Pencaker (Pencari Kerja), daftar harga bahan pokok di
pasar dan juga kumpulan berita tentang Kota Tangerang.

e) Lapor Hendi
Lapor Hendi menjadi sarana penghubung bagi warga Kota Semarang
untuk menyampaikan aduan, keluhan atau kritik terkait Kota Semarang kepada
wali kotanya, Hendrar Prihadi (Hendi). Sistem Lapor Hendi ini berbentuk
pengaduan masyarakat yang berbasis media sosial dan SMS. Beberapa di
antaranya adalah melalui SMS dengan ketik format “laporhendi (spasi) *aduan*”
kirim ke 1708, kemudian cuitan di Twitter dengan tagar #LaporHendi dan
mention di akunInstagram, @hendrarprihadi.

f) E-Remunerasi Kinerja (ERK)


Aplikasi E-Remunerasi Kinerja (ERK) merupakan merupakan instrumen
dalam menghitung kinerja pegawai yang selanjutnya ditujukan agar penghargaan
yang diberikan berupa tambahan penghasilan bagi pegawai negeri sipil yang
bersangkutan diberikan secara proporsional.

2.3 Tata Cara Pengelolaan E-government Di Indonesia

Sebelum menerapkan E-government Di Indonesia pertama-tama hal yang harus


dilihat yaitu bagaimana sistem pemerintahan itu sendiri berjalan, karena untuk
menjalankan e-government dengan baik diperlukan suatu sistem informasi yang baik
pula, yang dimaksud dari sistem informasi yang baik itu adalah sistem yang teratur dan
tersinergi dari masing masing lembaga pemerintahan, sehingga bisa didapatkan suatu
sistem informasi yang terjalin dengan baik. Karena dengan sistem informasi yang baik
dan teratur akan memudahkan pemerintah dalam menjalankan fungsinya ke masyarakat.
Sedangkan untuk mewujudkan sistem informasi yang baik, teratur dan tersinergi antara
lembaga pemerintahan, maka harus ada standar yang bisa dijadikan persyaratan minimal
dari sistem informasi tersebut agar bisa dikatakan layak digunakan lembaga lembaga
pemerintahan dan bisa berguna secara maksimal.
9

Sistem informasi sendiri secara umum memiliki unsur-unsur yang terkandung


didalamnya seperti manusia, teknologi, prosedur dan organisasi. Untuk memenuhi konsep
sistem informasi yang baik maka dari masing masing unsur tersebut harus memiliki
standar yang harus dipenuhi, dipatuhi, dan dijalankan, sehingga sistem informasi dari
suatu lembaga ke lembaga pemerintah lainnya dapat terhubung dan tersinergi sehingga
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi tersebut bisa dipergunakan untuk
keperluan pemerintah dalam menjalankan fungsinya dengan maksimal

Kemudian dalam e-goverment tentu akan di butuhkan sebuah sistem informasi


yang sudah pasti berbasiskan komputer, karena untuk mewujudkan e-goverment yang
paling utama dilakukan pertama-tama adalah mengotomatisasi semua unsur yang terdapat
dalam sistem informasi dan untuk memperlancar otomatisasi tersebut maka di
pergunakanlah teknologi ICT yang dapat mendukung yaitu komputer

2.4 Kendala-kendala dalam pelaksanaan e government

Faktor pertama berkaitan dengan belum tersediannya sumber daya manusia (


SDM) yang memadai atau minim dari segi skill dan manajerial dalam pengelolaan e
government sehinga masih banyak pemkab dan pemkot yang ragu menerapkan e-gov.
Konteks disini memperlihatkan bahwa pelaksanaan egov tidak sejalan dengan
ketersediaan sumber daya yang handal untuk mengelola situs e-gov.

Budi Raharjo (Pakar Telematika dari ITB), pernah menjabarkan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi/information and communication technologies(ICT)
merupakan bidang yang dibutuhkan guna melancarkan pelaksanaan e government.
Pemerintah umumnya jarang memiliki SDM yang handal di bidang ini,Permasalahan
ketersediaan SDM yang memiliki standar kompetensi dibidang ICT adalah lebih sulit
dibandingkan dengan masalah teknologinya.

Pada sejumlah kantor pemerintah daerah, PNS yang mempunyai kemampuan di


ICT hanya berkisar 3-5 orang saja, beberapa diantaranya belum tentu berlatar belakang
pendidikan sarjana bidang Informatika atau Elektro. Hal tersebut terjadi karena
kemungkinan pada 10-20 tahun yang lalu pemerintah daerah jarang bahkan tidak pernah
10

merekrut pegawai baru dengan latar belakang bidang ICT karena pada masa itu belum
ada gambaran ke depan tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Dari
sisi manajerial ternyata secara umum hanya sedikit SDM yang menangani teknologi
informasi dan komunikasi, kondisi ini akan semakin buruk bila terjadi kurangnya
perhatian dan kepedulian pejabat pemerintah di dalam pembangunan dan pengembangan
e-government.

Faktor ke dua yang menjadi penghambat dalam implementasi e-government di


Indonesia adalah penetrasi pasar hardware dan provider layanan jasa teknologi
komunikasi dan informasi belum merata hingga daerahdaerah, sehingga bukan hanya
masalah dalam suprastrukturnya saja tetapi dalam infrastrukturnya juga masih kurang
memadai. Masalah tersebut juga diperparah dengan masih mahalnya sarana dan prasarana
teknologi ICT.

Di beberapa daerah terpencil di Indonesia juga masih belum tersedia saluran


telekomunikasi atau bahkan aliran listrik. Jika fasilitasnya sudah ada, harga yang
ditawarkan masih relatif mahal. Bila melihat kondisi geografis Indonesia merupakan
negara kepulauan dan serta kondisi alam yang berstruktur banyak bukit serta pegunungan
maka hal in juga merupakan kendala yang perlu dipertimbangkan sehinga masalah
penyiapan pendanaan (budget) untuk keperluan ini dapat dipastikan akan memakan biaya
yang banyak. ada sisi lain dalam hal koneksi ke internet Instansi pemerintah di daerah
secara sekilas kadang tidak mempunyai pilihan yang terlalu banyak untuk dapat
melakukan koneksi ke Internet, mengingat di beberapa daerah hanya tersedia sedikit
provider internet sehingga sering ditemui pemda yang hanya bergantung pada satu
provider saja tanpa ada pilihan lain. Poin diatas tentunya memiliki keterkaitan terbatasnya
tempat akses informasi.

Tempat akses informasi (khususnya internet) jumlahnya masih terbatas, bila


tersedia umumnya mengelompok hanya di sekitar lemabaga perguruan tinggi berupa
warnet dan penyediaan layanan wi-fi ( area hot spot ). Selain perguruan tinggi beberapa
sekolah menengah atas telah mulai mengembangkan fasilitas tempat akses informasi,
namun di instansi pemerintah belum atau masih sangat terbatas. Saat ini mulai muncul
embrio cyber government di daerah provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sragen.
11

Faktor yang ketiga Masih belum meratanya literasi masyarakat berkaitan dengan
pemanfaatan e-gov karena mayoritas penduduk berada pada garis golongan menengah ke
bawah. Ini menjadi faktor yang menyebabkan keraguan dalam mengimplemtasikan e-
gov. Sebagai gambaran, pada tahun 2004 penetrasi internet baru mencapai 11,2 juta
penduduk atau sekitar 5,17% dari total populasi Indonesia. Pada tahun 2006 dengan
1.500.000 jumlah pelanggan internet dan 18.000.000 pengguna internet dengan laju
penetrasi 8,1 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase penggunaan internet di
Indonesia masih rendah.

Tingkat penetrasi yang rendah ini juga merupakan suatu kendala besar dalam
implementasi egovernment). Sumber data yang berasal dari International Communication
Union (2006) menunjukkan Indonesia tertinggal dalam penetrasi teknologi komunikasi
dan informasi di lingkungan global, Indonesia menempati urutan ke-50 dari 125 negara
pada tahun 2006.

2.5 Tujuan Penerapan E-Government


Konsep E-Government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan perintah baik
dengan masyarakat maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien,
efektif dan ekonomis. Hal ini diperlukan mengingat dinamisnya gerak masyarakat pada
saat ini. Sehingga pemerintah harus dapat menyesuaikan fungsinya dlaam negara, agar
masyarakat dapat menikmati haknya dan menjalankan kewajibannya dengan nyaman
dana man, yang kesemuanya itu dapat dicapai dengan pembenahan system dari
pemerintahan itu sendiri, dan e-government adalah salah satu caranya.

Selain itu tujuan penerapan e-government adalah untuk mencapai suatu tata
pemerintahan yang baik. Pengertian dari tata pemerintahan yang baik (good governance)
menurut UNDP seperti yang dinyatakan dalam Dokumen Kebijakan UNDP yang
diterbitkan pada bulan Januari 1997 dengan judul Tata Pemerintahan Menunjang
Pembangunan Manusia Berkelanjutan.

Dalam dokumen yang sama dinyatakan bahwa tata pemerintahan yang baik
memiliki beberapa unsur, yaitu:
12

1. Partisipasi
Semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili
kepentingan mereka. Partisipaasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan
berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara
konstruktif.

2. Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, terutama
hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.

3. Transparansi
Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.

4. Cepat Tanggap
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani
semua pihak yang berkepentingan.

5. Membangun Konsensus
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang
berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi
kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan dan
prosedur.

6. Kesetaraan
Semua pria dan wanita mempunyai kesempatan untuk memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.

7. Efektif dan Efisien


Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai
kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada
seoptimal mungkin.
13

8. Bertanggung Jawab
Para pengambil keputusan di pemerintahan, sector swasta dan organisasi-
organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada
lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan
yang lain, tergantung jenis organisasi yang bersangkutan dan dari apakah bagi organisasi
itu keputusan tersebut bersifat ke dalam atau keluar.

9. Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakata memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan
atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa
saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga
harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan social yang
menjadi dasar bagi perspektif tersebut.

Dengan pengertian dan unsur-unsur dari konsep good governance seperti yang
dinyatakan oleh UNDP tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pemerintah memiliki wewenang dan fungsi yang terkait masyarakat, dan begitu pula
dengan masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban terhadap negara.

Keterkaitan ini menandakan hubungan antara pemerintah dan masyarakat dan


apakah hubugan ini diatur oleh suatu tata pemerintahan. Apabila tata pemerintahan suatu
negara baik, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara pemerintah dengan
masyarakatnya berjalan dengan baik.

Penerapan e-govoerment, salah satu tujuannya adalah mencapai tata pemerintahan


yang baik. E-gorvermen diterapkan untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah
dengan masyarakat danpelaku bisnis dengan dasar efisien, efektif dan ekonomis. Inisiatif
dari pemerintah untuk menerapkan e-government merupakan cara untuk meningkatkan
kualitas tata pemerintahan sehingga tata pemerintahan yang baik dapat tercapai.
14

2.6 Manfaat Penerapan E-Government di Indonesia

Manfaat e-government sendiri terbagi menjadi 3 yaitu:

 Untuk dapat memperbaiki sebuah kauliatas layanan dari pemerintahan pada para
stakeholder, yang utama ialah di dalam hal-hal kinerja efektivitas dan juga
efisiensi pada berbagai bidang kehidupan bernegara.
 Supaya meningkatkan transparansi kontrol dan juga akuntabilitas penyelenggraan
pemerintahan yakni di dalam sebuah rangka penerapan kosep Good Corporate
Governance.
 Agar dapat mengurangi dengan signifikan total dari biaya administrasi, relasi
beserta interaksi yang juga dikeluarkan oleh pemerintah untuk kepentingan dari
aktivitas sehari-hari.
15

BAB 3

PENUTUP

E-Government adalah tata kelola pemerintah dengan menggunankan teknologi


informasi dan khususnya internet sebagai salah satu alat pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warga Negara, lembaga swasta dan lembaga
pemerintahan lain yang saling berinteraksi. Penerapan E-Government ini berfaktor
Karena pemerintahan ingiin menyesuaikan diri terhadap zaman dan era modern dan lagi
terdapat banyaknya masalah yang mengakar dan mendarah daging pada badan
pemerintahan di indonesa yaitu Banyaknya kasus korupsi, Kolusi dan nepotisme yang
melanda pemerintahan di Indonesia yang mana muncul karena sifat monopoli
pemerintah yang ingin memegang kekuasaan seluruh pemerintahan dengan
mengendalikan segala potensi yang ada di Negara ini.

Adanya banyak penyalahan gunaan wewenang (Diskresi) oleh pejabat-pejabat


pemerintahan dan pejabat publik dengan begitu terbuka lebarnya korupsi dan pungutan
liat dalam penurusan perizinan yang dimana terjadi karena prosedur yang panjang dan
sangat kompleks. Minimnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan dan
pertanggung jawaban pejabat pemerintahan terlihat pada cara pengambilan keputusan
dan tindakan-tindakan yang dimana dipercayai dengan menerapkan teknologi
komunikasi dan informasi kedalam bidang pemerintahan untuk meningkatkan
keterbukaan pemerintahan dan partisipasi masyarakat.

Namun, karena Indonesia masih baru mengeluarkan instruksi penerpaan electronic


dalam sistem pemerintahan, maka masih terdapat banyak hal yang harus di perbaiki
dalam penerapan ini, terlebih lagi untuk sarana dan prasarana yang akan mendukung
jalannya penerapan tersebut dan lagi masih banyak birokrat yang masih membutuhkan
pendampingan dalam pengelolaan pemerntahan yang berbasis electronic ini sehingga
pemerintah Indonesia bisa menyesuaikan diri terhadap kemanjuan zaman di era
globalisasi

15
16

Daftar Pustaka
Sutabri, Tata, Pengantar Teknologi Informasi , 2014, Penerbit Andi Yogyakarta

Purnomo, Eko Priyo. Implementasi E-government Pada Pemerintah Daerah


Kabupaten Bantul Yogyakarta.
https://www.researchgate.net/publication/329829252_IMPLEMENTASI_E-
GOVERNMENT_PADA_PEMERINTAH_DAERAH_KABUPATEN_BANTUL_YO
GYAKARTA (12 november 2019, 19.20)
Purnamasari,Nurul.E-Government System dalam Pelayanan Publik.
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/nurulpurnama07/e-
government-system-dalam-pelayanan-publik_5512a8bf813311476cbc601f (12
November 2019, 19.42)
Anonim.Pengertian, keuntungan & kerugian Egovernment.
https://badungkab.go.id/instansi/diskominfo/baca-artikel/57/Pengertian-keuntungan--
kerugian-Egovernment.html (15 November 2019, 21.52)
Narriswari,Sita.Penerapan Sistem E-government di
Indonesia.https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/23/penerapan-sistem-e-
government-di-indonesia (16 November 2019, 21.08)
Anonim.Aplikasi E-government di beberapa kota di Indonesia.
https://sevenmediatech.co.id/blog/view/aplikasi-e-government-di-beberapa-kota-di-
indonesia (16 November 2019, 21.37)
Sari,Nisa mutia Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Fungsi dan Landasan Hukum
yang Perlu Diketahui. https://www.liputan6.com/citizen6/read/3921388/kartu-tanda-
penduduk-elektronik-fungsi-dan-landasan-hukum-yang-perlu-diketahui (16 november
2019, 21.51)
Sosiawan,edwi arief.Tantangan dan Hambatan Dalam Implementasi E-government di
Indonesia.http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/760 (16 november
2019, 22.30)
Bayu, Dimas Jarot.Ini Penyebab Penerapan "E-government" di Indonesia Belum
Maksimal.https://nasional.kompas.com/read/2016/09/06/19074281/ini.penyebab.penera
pan.e-government.di.indonesia.belum.maksimal?page=all (16 november 2019, 22.35)
Anonim.E-Government Terhambat Budaya Rendahnya Berbagi Data & Informasi.
https://nasional.sindonews.com/read/1291357/15/e-government-terhambat-budaya-
rendahnya-berbagi-data-informasi-1521602508 (16 november 2019, 22.45)
17

Daftar Gambar

https://www.google.com/search?q=G2B+G2G+G2C&safe=strict&sxsrf=ACYBGNSxH
9VT9Lw7oM8xYcRRVtD03VFug:1573827386922&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwjYgtfyszlAhVJvo8KHcLhBg8Q_AUIEigB&biw=1093&bih=486#imgrc=
4uav7ty9OtiqbM (15 november 2019, 21.25)

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2
FKartu_Tanda_Penduduk_elektronik&psig=AOvVaw3HgIWtEkKfjmX1qVg-
dGIL&ust=1574002243626000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLiB
2Oz97uUCFQAAAAAdAAAAABAD (16 November 2019)

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Fslide%2
F13873416%2F&psig=AOvVaw1RCFJy87LX1OVJZdRfllu4&ust=1574002297488000
&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOj86cb-
7uUCFQAAAAAdAAAAABAD (16 november 2019)

Anda mungkin juga menyukai