Bab II New Print
Bab II New Print
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gizi Seimbang
1. Pengertian
Gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
diperkenalkan sejak tahun 1952 namun sudah tidak sesuai lagi dengan
keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara
teratur.
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari
minuman, dan setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai
kuman penyakit.
3) Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan
kuman penyakit; dan 4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari
penyakit kecacingan.
pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.
d. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
6
masalah dan kendala dalam sosialisasi Gizi Seimbang sehingga harapan untuk
sepenuhya tercapai.
dan perilaku hidup bersih dan sehat belum memadai. Memperhatikan hal diatas
telah tersusun Pedoman Umum Gizi Seimbang yang baru, pada tanggal 27
dari para pakar pemerintah serta non pemerintah,lintas sektor, lintas program
cara makan yang baik dan tidak tergesa-gesa. Dengan demikian makanan
perorang perhari, yang terdiri dari 250 g sayur dan 150 g buah,. Bagi orang
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g
perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua pertiga dari
sayur.
c. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi, setara dengan 80-160 g (2-4
potong) ikan ukuran sedang sehari. Kebutuhan pangan protein nabati 2-4
porsi sehari, setara dengan 100-200 g (4-8 potong) tempe ukuran sedang.
Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa
konsumsi gula tidak lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium tidak lebih
dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total tidak lebih dari 67 g (5
8
sendok makan) per orang per hari karena akan meningkatkan risiko
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-
30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan
produktif.
g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yang berarti bahwa
air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat, dan
tubuh tidak dapat memproduksi air untuk memenuhi kebutuhan ini. Sekitar
2/3 dari berat tubuh kita adalah air. Air diperlukan untuk pertumbuhan dan
dengan mengatur jumlah masukan air dan keluaran air yang seimbang.
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui konsumsi
tubuh dilakukan melalui minuman yaitu sekitar dua liter atau delapan gelas
sehari bagi remaja dan dewasa yang melakukan kegiatan ringan pada
tambahan kebutuhan air selain dua liter kebutuhan dasar air. Air yang
juga harus aman yang berarti bebas dari kuman penyakit dan bahan-bahan
berbahaya.
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas
bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang berisiko tinggi karena
setiap anggota keluarga agar terhindar dari penyakit, karena 45% penyakit
Cara mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:
dan membunuh kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena
dianginkan
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun
dan bakteri berpindah dari tangan ke makanan yang akan dikonsumsi dan
normal, seimbang kalori yang dimakan dan kalori yang digunakan (dibakar).
Karena itu pola konsumsi makanan yang sehat disertai aktivitas fisik dalam
lingkungan bebas polusi termasuk yang ada asap rokok akan membantu
gizi yang diperoleh dari asupan makan. Menurut Supariasa dkk (2014) status
variabel tertentu.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi, yang dibedakan antara status gizi kurang, baik,
dan lebih. Status gizi yang baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat
tertentu misalnya iodium, zat besi, vitamin A, dan protein. Sedangkan status
gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah banyak dan
juga bisa diakibatkan oleh penumpukan cairan. Baik pada status gizi kurang
primer bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitatif atau kualitas
hidup yang tidak sehat. Sedangkan faktor sekunder meliputi semua zat-zat gizi
11
2010)
Menurut Jahari (2004), status gizi merupakan keadaan yang dibutuhkan
oleh keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dengan jumlah kebutuhan zat
sudut pandang gizi yang berhubungan dengan berbagai macam dimensi dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi. Secara umum
protein dan energi, serta berat badan dan tinggi badan. Dan indeks antropometri
dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran status gizi secara langsung, dan
pengukuran status gizi secara tidak langsung. Pengukuran status gizi secara
secara tidak langsung dibagi menjadi tiga yaitu survey konsumsi makanan,
(IMT). Cara sederhana ini untuk memantau status gizi orang dewasa atau
untuk menilai status gizi yaitu, status gizi kurus IMT <18,5 kg/m 2, status
gizi normal IMT 18,5–24,9 kg/m2, status gizi lebih IMT 25-27 kg/m2, dan
b. Biokimia
Pengukuran yang diuji dengan cara pemeriksaan laboratorium yang dapat
diukur melalui darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan seperti hati
dan otot.
c. Klinis
Pengukuran ini didasarkan atas perubahan-perubahan terjadi yang
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, mukosa oral, atau pada organ-
gizi.
b. Statistic vital
13
dengan gizi.
c. Faktor ekologi
Beberapa malnutrisi contohnya bengoa yang merupakan masalah ekologi
genetik, faktor lingkungan, faktor psikis, jenis kelamin, faktor kesehatan, obat-
karena asupan makan, tapi juga disebabkan karena faktor genetik. Karena
seseorang.
4. Jenis kelamin
Faktor yang satu inipun berpengaruh dalam status gizi. Karena aktifitas pria
terkadang lebih besar daripada wanita dan itu menyebabkan porsi makan
pria lebih banyak. Tetapi wanita yang usianya menginjak remaja atau masa
5. Faktor kesehatan
Kelainan saraf atau adanya penyakit infeksi bisa menyebabkan nafsu makan
seseorang terganggu.
6. Obat-obatan
Adanya penggunaan obat-obat tertentu bisa menyebabkan bertambahnya
7. Aktifitas fisik
Kurangnya aktifitas fisik dapat menyebabkan meningkatnya kejadian
obesitas.
Jika ingin menentukan klasifikasi status gizi diperlukan batasan-batasan
yang disebut ambang batas. Dan setiap Negara memiliki ambang batas yang
berbeda-beda. Tetapi menurut WHO ada indicator yang digunakan adalah berat
badana menurut tinggi badan (BB/TB), berat badan menurut umur (BB/U), dan
C. Hipertensi
Menurut UU No.23 tahun 1992. Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada arteri utama
sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Namun, nilai tekanan
darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku. Hal itu berbeda-beda tergantung
seseorang saat itu. Hemodinamika adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
dan aliran darah dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran zat dijaringan
tubuh.
D. Kerangka Konsep
Status gizi
10 pesan gizi
kesehatan