Anda di halaman 1dari 19

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dan merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan
dan kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit (Kemenkes RI, 2016).
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa
sebanyak 70% pekerja wanita yang menggunakan sepatu high heels saat bekerja
dan sisanya 30% yang menggunakan sepatu flat shoes saat bekerja. Dengan
jumlah pekerja wanita lebih banyak yang menggunakan sepatu high heels
dibandingkan dengan yang mengguanakan sepatu flat shoes saat bekerja.
Badan Pusat Statstik Kediri (2016) mencatat jumlah tenaga kesehatan di
Kota Kediri, sebanyak 219 tenaga medis, 1986 tenaga paramedis, 981 tenaga
administrasi. Dari hasil pengambilan data awal oleh Peneliti, dengan catatan
tenaga medis yang paling banyak yaitu pada RSUD Gambiran, untuk total
pegawai yang ada di RSUD gambiran sebanyak 987 pegwai medis maupun non
medis, sebanyak 421 pekerja laki-laki dan 566 pekerja wanita (RSUD Gambiran
Kota Kediri, 2017). Peningkatan kualitas kerja harus menjadi prioritas utama
untuk mengingat bahwa tenaga kesehatan saat ini berkaitan dengan globalisasi
dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan harus menjadi pemicu (Dinkes
Kota Kediri, 2015:50).
Keluhan muscoloskeletal atau bisa disebut MSDs pada pekerja wanita
memang sering terjadi di era sekarang ini, hal ini diakibatkan oleh pemakaian
sepatu high heels yang terus menerus digunakan saat bekerja. Keluhan
muscoloskeletal biasanya sering dialami oleh pekerja wanita di RSUD Gambiran
adalah keluhan muskuloskeletal terbanyak terjadi pada bagian otot ekstremitas
bawah khususnya pada kaki kiri, kaki kanan, betis kanan dan betis kiri. Gangguan
tersebut dapat menurunkan produktifitas kerja para pekerja wanita.
Menurut Chang Ryeol Lee (2014), kondisi ketidakstabilan gravitasi pada
kaki menyebabkan kelelahan, hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan masing-
masing bagian tubuh dan peningkatan konsumsi energi. Sepatu high heels dengan
bagian tumit lebih tinggi menambah beban bagian depan kaki daripada sepatu
dengan tanpa menggunakan tinggi heel. Sebanyak sembilan dari 10 wanita yang
terbiasa memakai sepatu hak tinggi melaporkan mengalami pegal, kelelahan, dan
mati rasa pada kaki mereka. Kendati demikian, mereka tetap memilih untuk
mengenakannya dengan alasan fashion (National Geographic Indonesia, 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas, dengan adanya masalah tentang
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan perlu dilakukan suatu penelitian
untuk mengetahui keluhan Musculoskeletal pada pekerja di RSUD Gambiran
Kota Kediri yang menggunakan sepatu high heels dengan yang tidak menggunkan
2

sepatu high heels. Penenliti berharap melalui penelitian ini phak rumah sakit
mampu melakukan upaya preventif yang berguna untuk mencegah terjadinya
keluhan Musculoskeletal pada pekerja agar dapat meningkatkan produktifitas.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
keluhan musculoskeletal terhadap penggunaan high heels pada pekerja wanita di
RSUD Gambiran Kota Kediri?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
keluhan musculoskeletal terhadap penggunaan high heels pada pekerja wanita di
RSUD Gambiran Kota Kediri
1.3.2 Tujuan Khusus
(1) Untuk mengetahui keluhan muscoloskeletal pada pekerja wanita yang
menggunakan sepatu high heels di RSUD Gambiran Kota Kediri
(2) Untuk mengetahui keluhan muscoloskeletal pada pekerja wanita yang
tidak mengguanakan sepatu high heels di RSUD Gambiran Kota Kediri

1.4 Luaran yang di harapkan


Luaran yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah tersusunnya
artikel ilmiah berdasarkan penelitian tentang pengaruh keluhan musculoskeletal
terhadap penggunaan high heels pada pekerja wanita di RSUD Gambiran Kota
Kediri.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi pekerja wanita RSUD Gambiran Kota Kediri untuk mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya dalam hal penyakit yang
berhubungan dengan pekerjan serta penyakit akibat kerja. Untuk selanjutnya
memilih solusi yang tepat untuk menghindari terjadinya keluhan muscoloskeletal
yang terjadi akibat penggunaan sepatu high heels.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis,
Seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti saat menyelesaikan salah satu
permasalahan tentang penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaan, serta dapat menerapkan ilmu K3 yang telah diperoleh selama
perkuliahan, khususnya terkait penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
maupun penyakit akibat kerja.
3

b. Bagi Peneliti Lain


Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan dan
refrensi terkait “Pengaruh Keluhan Musculoskeletal terhadap Penggunaan High
Heels pada Pekerja Wanita di RSUD Gambiran Kota Kediri”
c. Bagi sasaran atau pegawai wanita di RSUD Gambiran Kota Kediri
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pekerja wanita dapat memahami
akibat dari penggunaan sepatu high heels yang digunakan secara terus-menerus.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Sistem Musculoskeletal


Sistem Musculoskeletal terdiri dari tulang, sendi, otot dan struktur
pendukung lainnya seperti tendon, ligamen, fasia dan bursae (Suratun dkk,
2008:3). Sistem otot rangka untuk menyokong dan melindungi anggota tubuh,
mempertahankan posisi tubuh, dan menghasilkan gerakan (Irisdiastadi H dan
Yassierli, 2014:60).
2.1.1 Tulang
Struktur tulang dan jaringan ikut menyusun kurang lebih 25% berat badan
dan otot menyusun kurang lebih sebanyak 50%. Kesehatan dan fungsi sistem
muskuloskeletal sangat bergantung pada sistem tubuh yang lain. Struktur tulang
memberi perlindungan terhadap organ vital, tremasuk otak, jantung dan paru.
Kerangka Tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur
tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak (Suratun dkk,
2008:3).
2.1.2 Sendi
Pergerakan tidak mungkin terjadi jika kelenturan dalam rangka tulang
tidak ada. Kelenturan dimungkinkan oleh adanya persendian. Sendi adalah suatu
ruangan, tempat satu atau dua tulang berada saling berdekatan. Fungsi utama
sendi adalah memberi pergerakan dan fleksibilitas dalam tubuh. Bentuk
persendian ditetapkan berdasarkan jumlah dan tipe pergerakannya (Suratun dkk,
2008:9). Terdapat ligamen di dalam sendi yang berfungsi untuk menghubungkan
antara dua buah tulang dan untuk mempertahankan stabilitas sendi (Irisdiastadi H
dan Yassierli, 2014:62).
2.1.3 Otot Rangka
Otot merupakan organ tubuh yang memepunyai kemampuan mengubah
energi kimia menjadi energi mekanik/ gerak sehingga dapat erkontraksi untuk
menggerakkan rangka. Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas
perintah dari otak), bergaris melintang, bercorak, dan berinti banyak dibagian
perifer (Helmi ZN, 2012:17). Otot skeletal secara volunter dikendalikan oleh
4

sistem saraf pusat dan perifer. Penghubung antara saraf dan motorik perifer dan
sel-sel otot dikenal sebagai motor end-plate (Suratun dkk, 2008:11).
2.1.4 Tendon
Tendon adalah Suaru perpanjangan dari pembungkus fibrosa yang
membungkus setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan penyambunga
yang mengelilingi tendon, khususnya pada pergelangan tangan dan tumit.
Pembungkus ini dibatasi oleh membran sinovial yang memberi lumbrikasi untuk
memudahkan pergerakan tendon (Suratun dkk, 2008:14).
Karakteristik tendon berbeda dengan tulang karena tendon memiliki
proporsi kandungan serat kolagen yang lebih sedikit dari tulang. Khususnya pada
tendon yang dikelilingi oleh lapisan pembungkus yang berperan besar untuk
meredam gesekan ketika kita bergerak. Tendon merupakan jenis jaringan yang
paling sering menderita kelainan akibat kerja dalam janga panjang (Irisdiastadi H
dan Yassierli, 2014:62).
2.1.5 Fasia
Fasia adalah suatu perumukaan jaringan penyambung longgar yang
didapatkan langsung di bawah kulit sebagai fasia superfisial (sebagai pembungkus
tebal) jaringan penyamung fibrosa yang membungkus otot, saraf dan pembuluh
darah (Suratun dkk, 2008:14).
2.1.6 Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung yang
digunkan di atas bagian yang bergerak ( antara kulit dan tulang, antara tendon dan
tulang/otot). Bertindak sebagai penampang antara bagian yang bergerak, bursae
ini terletak di antara presesus dan kulit (Suratun dkk, 2008:14).

2.2 Musculoskeletal Disorder (Gangguan Muskuloskeletal)


Keluhan Musculoskeletal Disorder adalah keluhan yang dirasakan
seseorang pada bagian otot-otot rangka dari keluhan yang bersifat ringan sampai
yang bersifat sangat sakit. Keluhan muskuloskeletal atau Musculoskeletal
Disorder (MSDs) merupakan keluhan yang dirasakan apabila otot menerima
beban statis secara berulang dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan
keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (Tarwaka, 2004).
Biasanya Musculoskeletal Disorder atau MSDs mempengaruhi bagian-
bagian tubuh yang terlibat dalam pelaksanaan suatu pekerjaan (Maijunidah,
2010). Keluhan Musculoskeletal Disorder atau MSDs sering terjadi pada pekerja
wanita yang menggunakan sepatu high heels. Kondisi ini disebabkan oleh kerja
dan oleh karena itu strategi untuk pencegahan pada umumnya difokuskan untuk
mengurangi ketegangan di tempat kerja fisik dengan intervensi ergonomi (Karen
WB, 2015:vol 54).
5

2.3 Ergonomi
Ergonomi adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji keterbatasan,
kelebihan, serta karakteristik manusia, dan memanfaatkan informasi tersebut
dalam merancang produk, mesin, fasilitas, lingkungan dan bahkan sistim kerja,
dengan tujuan utama tercapainya kualitas kerja yang terbaik tanpa mengaaikan
aspek kesehatan, keselamatan, serta kenyamanan manusia penggunanya
(Irisdiastadi H, 2014:4).
Ergonomi merupakan suatu pendekatan yang bersifat multidisiplin.
Beberapa bidang ilmu yang terakit erat antara lain adalah rekayasa, matematika
dan statistik, anatomi dan fisiologi, psikologi terapan, serta sosiologi. Ergonomi
diharapkan dapat membantu menyelesaikan sejumlah masalah di tempat kerja.

2.4 Antropomerti
Irisdiastadi H (2014:76-77) mengatakan, antropometri berasal dari kata
antropos, yang berarti manusia, dan metrikos, yang berarti pengukuran.
Antropometri merupakan ilmu yang berhubungan dengan aspek ukuran fisik
manusia. Antropometri adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji dimensi fisik
manusia, termasuk usia, tinggi badan, tinggi berdiri, tinggi duduk, panjang
jangkauan lengan, dan lain sebagainya. Data antropometri paling banyak
digunakan dalam perancangan produk, peralatan, serta tempat kerja. Berikut
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi antropometri:
a. Usia
Tinggi tubuh manusia terus bertambah mulai dari lahir hingga usia sekitar
20-25 tahun. Usia saat berhentinya pertumbuhan pada perempuan lebih
daripada laki-laki. Berbeda dengan tinggi tubuh, dimensi tubuh yang lain,
seperti bobot badan dan lingkar perut mungkin tetap bertambah hingga usia
60 tahun. Pada tahap usia lanjut, dapat terjadi perubahan bentuk tulang
seperti bungkuk pada tulang punggung, terutama pada perempuan.
b. Jenis Kelamin
Adanya peredaan tinggi badan laki-laki dengan perempuan, di usia dewasa
laki-lai pada umumnya lebih tinggi daripada perempuan, dengan perbedaan
antara 10%. Namun peredaan ini tidak terlihat saat usia pertumbuhan.
Tingkat pertumbuhan maksimum perempuan terjadi pada usia sekitar 10-12
tahun. Pada usia ini perempuan cenderung tinggi dan lebih berat
dibandingkan laki-laki seusianya.
c. Ras dan Etnis
Ukuran dan propersi tubuh sangan beragam antar ras dan etnis, misalnya
antara Negroid (Afrika), Kaukasoid (Amerika Utara dan eropa), Mongoloid
atau Asia, dan Hispinik (Amerika Selatan). Orang Asia biasanya
mempunyai postur yang bereda dengan Amerika dan Eropa, dengan
proporsi laki-laki yang lebih pendek dan punggung lebih panjang.
d. Pekerjaan dan Aktivitas
6

Peredaan dalam ukuran dan dimesi fisik dapat dengan mudah ditemukan
pada kumpulan orang yang mempunyai aktivitas kerja berbeda. Orang yang
berolahraga secara rutin juga mempunyai postur tubuh yang bereda dengan
mereka yang jarang berolahraga.
e. Kondisi Sosio-ekonomi
Faktor kondisi sosio-ekonomi berdampak pada pemberrian nutrisi dan
berpengaruh pada tingkat pertumuhan badan. Selain itu, fakor ini juga
berhubungan dengan kemampuan untuk mendapatkan pendidikan yang
lebih tinggi.

2.5 Sepatu High Heels


Sepatu adalah salah satu benda yang melengkapi fashion seseorang. Akan
tetapi, dari sisi lain sepatu juga dijadikan aspek dari fashion seseorang, terutama
wanita. Wanita akan memilih sepatu yang sesuai dengan gayanya agar dapat
menyesuaikan dengan fashion yang diikuti. Ada begitu banyak jenis-jenis sepatu
yang dapat dijadikan fashion wanita, yaitu sepatu boots, high heels, flat shoes dan
sneakers dan masih banyak jenis lainnya.Akan tetapi, setiap benda mempunyai
sesuatu kelemahannya masing-masing, termasuk sepatu. Sepatu high heels adalah
sejenis sepatu flat shoes, tetapi dibelakangnya terdapat heels yang berukuran 3-5
cm dan struktur sepatu high heels ini cenderung miring (Desnasari, 2017).
Sedangkan menurut penelitian Rayahu A (2016), sepatu hak tinggi adalah
suatu benda yang menarik perhatian banyak orang terutama kaum perempuan.
Dengan hak-nya yang tinggi, sepatu hak tinggi bisa membuat penampilan
perempuan terlihat lebih sempurna dan berkarakter.

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan penelitian (research designs, atau ada yang menyebut model


penelitian) memang merupakan sesuatu yang penting dalam suatu penelitian
(Pratiknya AW, 2008:109). Rancangan ini digunakan untuk menentukan metode
yang nantinya digunakan untuk penelitian.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) .
Penelitian eksperimen semu tidak seperti ekspreimen sesungguhnya atau disebut
true eksperimen yang memiliki ciri-ciri adanya kelompok kontrol. Dengan ciri
esensial yang harus ada yaitu manipulasi suatu variabel, memonitor perubahan
(efek) pada variabel lain, pengendalian pengaruh variavel yang tidak dikehendaki
(Pratiknya AW, 2008:118). Untuk pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan data cross section, yaitu data yang menunjukkan titik waktu
7

tertentu atau pengumpulannya dilakukan dalam waktu bersamaan (Riwidikdo H,


2012:13)
3.1 Tahapan Penelitian
a. Menentukan sampel yang dijadikan sebagai unit eksperiment.
b. Menentukan permasalahan yang dialami oleh sampel.
c. Menyiapkan instrument penelitian yang berupa kuesioner Nordic Body
Maps yang digunakan untuk melakukan pengukuran keluhan
musculoskeletal, menyiapkan checklist dalam melakukan observasi
dimana sumber data berupa data primer dan data diperoleh dari ruangan
kepegawaian mengenai jumlah pekerja wanita, dan observasi mengenai
penggunaan sepatu high heels pada pekerja wanita.
d. Melakukan observasi dan tes untuk mendapatkan hasil pengukuran
antropometi dan beban kerja dari pekerja wanita di RSUD Gambiran.
e. Melakukan intervensi dengan pemberian kuesioner Nordic Body Maps
yang digunakan untuk melakukan pengukuran keluhan musculoskeletal.
f. Setelah semua data dikumpulkan, didapat data yang nantinya akan
dilakukan diolah dan dilakukan analisis data.
g. Pengambilan kesimpulan oleh peneliti.

3.2 Indikator Capaian


Indikator yang ingin di capai oleh peneliti adalah siswa kelas 7D mampu
mengetahui cara pencegahan terjadinya korban bencana kebakaran dengan
memahami jalur evakuasi dan titik kumpul dan mempunyai keterampilan terkait
pencegahan terjadinya bencana kebakaran dengan melewati jalur evakuasi yang di
tentukan dan berkumpul di titik kumpul.

3.3 Teknik Pengumpulan data


1. Tes untuk memperoleh data mengenai antropometri dan beban kerja
pekerja wanita di RSUD Gambiran
2. Observasi langsung untuk mengetahui penggunaan sepatu high heels pada
pekerja wanita di RSUD Gambiran
3. Kuesioner Nordic Body Maps yang digunakan untuk melakukan
pengukuran keluhan musculoskeletal.

3.4 Analisis Data


Tujuan dari analisis data dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh keluhan musculoskeletal terhadap pemakaian sepatu high heels pada
pekerja wanita di RSUD Gambiran Kota Kediri. Uji Statistik non parametrik yang
nantinya akan digunakan Uji Independent sample t-test merupakah singkatan dari,
yaitu uji hipotesis bahwa ada dua variabel yang merupakan sampel berpasangan
dengan data yang dianalisa berskala ordinal Uji Wilcoxon digunakan untuk
8

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil kuesioner yang diberikan kepada 2
kelompok eksperimen yang berbeda.

3.5 Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian


Apabila setiap pengujian dari seluruh aspek yang dinilai menghasilkan
nilai signifikasi ≤ 0.05, maka hipotesis diterima, maka adanya pengaruh keluhan
musculoskeletal terhadap pemakaian sepatu high heels pada pekerja wanita di
RSUD Gambiran Kota Kediri.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang : kuesioner Nordic Body Rp. 310.500,-
Maps, Lembar Instrumen Antropometri,
Lembar Instrumen Beban Kerja, Timbangan
badan, Stratur Meter
2 Bahan Habis Pakai : Konsumsi Peserta (235 Rp. 4.146.250,-
peserta)
3 Transportasi Rp. 600.000,-
4 Lain-lain : Administrasi dan perizinan, Rp. 750.000,-
publikasi, laporan, dokomentasi

Jumlah Rp. 5.806.250,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Menentukan sampel yang dijadikan sebagai √
unit eksperiment. Menentukan permasalahan
yang dialami oleh sampel.
2 Menyiapkan instrument penelitian yang berupa √
kuesioner Nordic Body Maps, pengukuran
antropometri, pengukuran beban kerja
3 Melakukan observasi dan tes untuk √
mendapatkan hasil pengukuran antropometri
dan beban kerja
9

4 Melakukan intervensi dengan pengukuran √


Keluhan Musculoskeletal terhadap pekerja
yang menggunakan sepatu high heels dan yang
tidak menggunakan seaptu high heels
6 Melakukan pengolahan data dan dilakukan √
analisis data
7 Pengambilan kesimpulan oleh peneliti √

BAB 5
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2016. BPJS Ketenagakerjaan. 2015. BPJS Ketenagakerjaan


Tangani 105.383 Kasus Kecelakaan Kerja. Online
(http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/1637/Hingga-2014,-BPJS-
Ketenagakerjaan-Tangani-105.383-Kasus-Kecelakaan-Kerja.html) di
akses pada tanggal 26 Agustus 2017
Kemenkes RI. 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016. Online
(http://www.kesjaor.kemkes.go.id/documents/PMK_No._66_ttg_Kesela
matan_dan_Kesehatan_Kerja_Rumah_Sakit_.pdf) diakses pada tanggal
26 Agustus 2017
Badan Pusat Statistik. 2016. Kota Kediri dalam Angka. (online)
(https://kedirikota.bps.go.id/) diaskes pada tanggal 12 September 2017
RSUD Gambiran Kota kediri. Tentang kami. (online)
(rsudgambiran.com/tentang-kami/) diakses pada tanggal 11 September
2017
Dinkes Kota Kediri. 2015. Porfil Kesehatan Kota Kediri. (online)(
www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/...KOTA.../3571_Jatim_Kota_Ke
diri_2015.pdf) diakses pada tanggal 12 September 2017
Chang Ryeol Lee. 2014. The Effects of Lower Extremity Angle According to Heel-
height Changes in Young Ladies in Their 20s during Gait. Department of
Physical Therapy, Korea Nazarene University: 456 Ssangyong-dong,
Seobuk-gu, Cheonan, Chungnam 331-718, Republic of Korea. (online)
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4135197/) diakses pada
tanggal 31 Agustus 2017
National Geographic Indonesia. 2013. Risiko Gangguan Sendi Lutut Ancam
Pengguna 'High Heels'. (online)
(http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/11/risiko-gangguan-sendi-
lutut-ancam-pengguna-high-heels) diakses pada tanggal 12 September
2017
Suratun, dkk. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC
Irisdiastadi H. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
10

Helmi ZN. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba


Medika
Tarwaka, Dkk. 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan, Keselamatan, Dan
Produktivitas. Edisi I, Cetakan I. Surakarta: Uniba Press
Maijunidah, E. 2010. Faktir-faktor Yang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) Pada Pekerja Assembling PT X BOGOR Tahun 2010.
Skripsi : Program Studi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan. Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (online)(
repository.uinjkt.ac.id UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan) diakses pada tanggal 11 September
2017
Karen, WB. 2015. Musculoskeletal Disorders in Workers: Who is At Risk and
Which Factors Matter: Repetitive Strain, Psychosocial Or Cultural.
Rheumatology. Volume 54. Issue suppl_1. Pages i3
(https://doi.org/10.1093/rheumatology/kev042.001)
Desnasari, S. 2017. Analisa Ergonomi Pada Sepatu High Heels. Bandung :
UniveristasTelkom.(onlie)(https://www.academia.edu/19666754/JURNA
L_ERGONOMI_PADA_SEPATU_HIGH_HEELS) diakses pada tanggal
29 Agustus 2017
Rayahu A, Wulan AJ. 2016. Risiko Pemakaian Sepatu Hak Tinggi bagi Kesehatan
Tungkai Bawah. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung Bagian
Anatomi. Majority : Volume 5. Nomor 3
Pratiknya, AW. 2008. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Cetakan keempat.
11

BAB 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua Dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Medha Estu Fitria
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIM 1406126054786
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 6 Februari 1996
6 E-mail Medhaestufitria@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 0822

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Mojoroto II SMPN 4 SMAN 3
Kediri Kediri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Peremuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No. Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun
Penghargaan
1 PKM-P dengan judul Parai Dikti 2015
Sweet Candy sebagai
Alternatif pencegah Kanker
Payudara
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Malang, 26 September 2017
Pengusul,

(Medha Estu Fitria)


12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lariza Puspa Kirana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIM 14061260
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang,
6 E-mail larizapuspa@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081232323811

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN SMKN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Peremuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No. Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Malang, 24 September 2017
Pengusul,

(Lariza Puspa Kirana)


13

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Iman Buyung F
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 PJK
4 NIM 150611608078
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 8 Februari 1997
6 E-mail Imanbuyung@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089680505493

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Lirboyo 1 SMPN 4 Kediri SMAN 7 Kdiri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Peremuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No. Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Malang, 24 September 2017
Pengusul,

(Iman Buyung F)
14

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Tri Wulandari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 IlmuKesehatanMasyarakat
4 NIM 140612602498
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang. 1 April 1996
6 E-mail wulanmansyur@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082229229838

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MTSN 2 SMKM 1
SDN Lesanpuro 1
Malang Malang
Jurusan - - Keperawatan
Tahun Masuk- 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Peremuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No. Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara 2 POMDA Jatim POMDA JATIM
2 Juara 1 POPROV POPROV
3 Juara 1 POPROV POPROV
4 Juara 1 POPROV Jatim POPROV
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Malang, 24 September 2017
Pengusul,

(Tri Wulandari)
15

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (Dosen Pendamping) Drs. Solichin, M.Kes


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIDN 0010075504
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 10 Juli 1955
6 E-mail solichindoellah@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 08123356003

B. RiwayatPendidikan

SD SMP SMA S1 S2
Nama Institusi SD SMP SMK IKIP Malang Universitas
Malang Malang Malang Airlangga
Jurusan Listrik Mesin Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja
Tahun Masuk-Lulus 1964- 1970-1973 1973-1975 1976-1981 1977-1999
1970

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
Seminar International Penerapan teknologi tepat guna UNM /
1 Forum Aptekindo produksi pellet pakan kelinci ( September 2012
procedding )

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 Satya Lencana 20 Presiden RI ( Susilo Bambang Yudoyono ) 2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian
Malang, 24 September 2017
Dosen Pembimbing,

(Drs. Solichin M.Kes)


16

Lampiran 2
Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Pemakaian
(Rp)
kuesioner Sebagai Alat 235 100 23.500
Nordic Body ukur keluhan
Maps musculoskeletal
Lembar Sebagai alat 235 100 23.500
Instrumen ukur berat
Antropometri badan dan
tinggi badan
Timbangan Alat yang 4 50.000 200.000
badan digunakan
untuk
mengukur berat
badan
Stratur Meter Alat yang 4 10.000 40.000
digunakan
untuk
mengukur
tinggi badan
Lembar Sebagai sarana 235 100 23.500
Instrumen sosialisasi
Beban Kerja kepada siswa
SMPN 4
Kepanjen, Kec.
Kepanjen, Kab.
Malang
SUB TOTAL (Rp) 310.500

2. Bahan Habis Pakai

Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Pemakaian
(Rp)
Roti Kotak 235 15.000 3.525.000
Air Mineral 7 30.000 210.000
Bolpoin untuk 235 1.750 411.250
kenang-
kenangan
SUB TOTAL (Rp) 4.146.250
17

3. Perjalanan

Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Pemakaian
(Rp)
Pembelian Perjalanan 10 20.000 200.000
bahan habis untuk membeli
pakai bahan
kebutuhan
Perjalanan Perjalanan 10 20.000 200.000
ekspedisi untuk
ekspedisi
(Kampus UM
– RSUD
Gambiran Kota
Kediri)
Administrasi Perjalanan 200.000
untuk
administrasi
dalam
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 600.000

4. Lain-lain

Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Keterangan
Pemakaian
(Rp)
Alat tulis Untuk pemenuhan 20 2.000 40.000
kebutuhan dalam
hal tulis menulis
Pembayaran Untuk perizinan 425.000 425.000
Perizinan penelitian dan
observasi di
RSUD Gambiran
Kota Kediri
Flashdisk Untuk 2 100.000 200.000
penyimpanan data
Dokumentasi Untuk 85.000 85.000
pendokumentasian
dalam kegiatan
SUB TOTAL (Rp) 750.000
Total (Keseluruhan) 5.806.250,-
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No. Nama/ Nim Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(Jam/
Minggu)
1. Medha Estu Fitria/ Ilmu K3 4 Jam/ Penanggung
140612604786 Kesehatan Minggu Jawab dan
Masyarakat selaku peneliti
2. Lariza Puspa Ilmu K3 4 Jam/ Berkordinasi
Kirana/ 14061260 Kesehatan Minggu dengan Pihak
Masyarakat RSUD
Gambiran
3. Tri wulandari/ Ilmu K3 4 Jam/ Membantu
15061260 Kesehatan Minggu proses
Masyarakat penelitian
4. Iman Buyung 4 Jam/ Bertanggung
F/150611608078 Minggu jawab
terhadap hasil
penelitian
19

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jl. Semarang No. 5 Malang 65145
Telp. 0341-551312 psw.479
Laman: www.um.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Medha Estu Fitria
NIM : 140612604786
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Dengan ini menyatakan bahwa Gagasan PKM-P saya dengan judul:
“Pengaruh Safety Briefing Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Keterampilan Pencegahan Terjadinya Korban Bencana Kebakaran Pada
Siswa Kelas 7D SMPN 4 Kepanjen Kabupaten Malang”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Malang, 26 September 2017


Mengetahui,

Wakil Rektor Yang menyatakan,

Bidang kemahasiswaan,

Dr. H. Syamsul Hadi. M.Pd M.Ed Medha Estu Fitria

NIP. 196108221987031001 NIM.140612605309

Anda mungkin juga menyukai