Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP DASAR PENYAKIT KOLIK ABDOMEN

A. Definisi
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal.
B. Etiologi
Mekanis
1. Adhesi / perlengketan pascah bedah ( 90% dari obstruksi mekanik)
2. Karsinoma.
3. Volvulus.
4. Intususepsi.
5. Obstifasi.
6. Polip.
7. Striktur
Fungsional ( non mekanik )
1. Ileus Paralitik
2. Lesi medula spinalis
3. Enteritis regional
4. Ketidakseimbangan elektrolit
5. Uremia
C. Manfistasi Klinis
1. Mekanika sederhana- usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah
empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
2. Mekanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau
tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush”
meningkat, nyeri tekan difus minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir,
kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan
difus minimal.
4. Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya
kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare
5. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan
terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus
menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi
berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.
D. Komplikasi
1. Gangren
Gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian sel/jaringan.
Gangren kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh
infeksi pada organ-organ tersebut.
2. Sepsis
Sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke seluruh
tubuh melalui peredaran darah. Sepsis berat dapat menimbulkan syok,
dimana tekanan darah turun.
3. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu
empedu mengerosi dinding kandung empedu atau salurang empedu,
menimbulkan saluran baru ke lambung, usus dan rongga perut.
4. Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut
yang steril terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula ke
rongga perut.
5. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu
berukuran cukup besar.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau
lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
F. Penatalaksanaan
1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Terapi Na+, K+, komponen darah
3. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial
4. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
5. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien
berbaring miring ke kanan.
6. Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis
7. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus
paralitik atau infeksi.
8. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
9. Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
10. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus
dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
G. Patoflow

Apendisitis akut Hernia strangulate Kehamilan ektopik


Kolesitis akut Hernia inkarserata Aneurisma yang pecah
Pancreatitis akut Volvulus usus Perdarahan limpa,hati
Perforasi orgam dalam

Peradangan Obstruktif
Perdarahan
Hambatan pasase
Resiko Infeksi dalam organ
Peningkatan regangan/
tarikan, organ kontraksi
berlebih
Mual, muntah Peningkatan tekanan
intra luminer
Merangsang
peritoneum viseral
Penurunan aliran darah
Resiko
Ketidakseimbangan Nyeri viseral
Elektrolit
Hipoksia jaringan
dinding saluran
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Peningkatan
metabolism anaerob

Penumpukan asam
laktat

Nyeri hilang timbul

Gelisah, gerak paksa

Resiko Cedera
DAFTAR PUSTAKA

Amin & Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis Nanda dan Nic-Noc Ed Revisi Jilid 2. Jogjakarta : Mediaction.

Keliat, Budi dkk. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan


Klasifikasi Ed 10. Jakarta : EGC

Nurjannah, I & Tumanggor, RD. 2013. Nursing Interventions Classification


(NIC). Indonesia : Elsevier

Nurjannah, I & Tumanggor, RD. 2013. Nursing Outcomes Classification


(NOC). Indonesia : Elsevier

Anda mungkin juga menyukai