SK Walikota Cielgon No. 4 Tahun 2002 TTG Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri PDF
SK Walikota Cielgon No. 4 Tahun 2002 TTG Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri PDF
Abstrak
7.1. Pendahuluan
Seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan kawasan industri di
suatu wilayah tentunya akan berpengaruh terhadap keberadaan lingkungan
sekitarnya. Disamping memberikan dampak positif terutama di bidang ekonomi
dan sosial, pembangunan kawasan industri juga akan berpengaruh negatif
terutama terhadap kualitas lingkungan di wilayah tersebut. Penurunan kualitas
lingkungan tersebut salah satunya disebabkan karena dihasilkannya air limbah
yang berasal dari kegiatan indsutri yang pada umumnya langsung dibuang ke
dalam badan air (perairan).
Limbah yang langsung dibuang ke lingkungan, seringkali mengakibatkan
terjadinya pencemaran, karena di dalamnya seringkali mengandung bahan-
bahan pencemar seperti bahan pencemar anorganik yang berasal dari sisa-sisa
proses produksi dan lain sebagainya.
116
data tersebut selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu limbah domestik cair
yang tercantum pada Kepmen LH No 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik dan baku mutu limbah domestik cair yang ditetapkan oleh
UNESCO/WHO/UNEP, 1992; UNECE, 1994; Tchobanoglous and Burton, 1991;
dan Rump and Krist, 1992 serta kriteria mutu air yang tercantum pada Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air untuk Kelas III.
Data-data yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan kimia air meliputi
pH, BOD, COD, DO, Total Fosfat sebagai P, Nitrat, Belerang sebagai H2S, Fecal
coliform, minyak dan lemak, deterjen sebagai MBAS, DDT, Klorin bebas (Cl2)
dan Amonia bebas (NH3-N) karena dianggap sangat berpengaruh terhadap
kualitas air. Untuk memperoleh data-data karakteristik fisik dan kimia air pada
beberapa lokasi industri di kota Cilegon dilakukan analisis laboratorium dengan
menggunakan metode analisis seperti pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17. Metode analisis karakteristik fisik dan kimia air pada beberapa lokasi
No, Parameter Satuan Metode Analisis
I, Fisika
o
1 Temperatur Air C Pemuaian
2 Residu Terlarut (TDS) mg/l Gravimetri
3 Residu Tersuspensi (TSS) mg/l Gravimetri
4 Kekeruhan NTU Piring Secchi (Secchi disk)
II, KIMIA
5 pH mg/l Potensiometri/PH meter
6 BOD mg/l Titrimetri
7 COD mg/l Titrimetri
8 DO mg/l Titrimetri
9 Total Phospat sebagai P mg/l Spektrofotometri
10 Nitrat sebagai N mg/l Spektrofotometri
11 Besi Terlarut (Fe) mg/l Spektrofotometri
12 Nitrit sebagai N mg/l Spektrofotometri
13 Belerang sebagai H2S
14 Fecal Coliform MPN/100 ml MPN atau Filtrasi
Total Coliform MPN/100 ml MPN atau Filtrasi
15 Minyak dan Lemak µg/L Spektrofotometri
16 Deterjen sebagai MBAS µg/L Spektrofotometri
17 DDT mg/l Kromatografi
18 Klorin Bebas (Cl2) mg/l Titrimetri
19 Amonia Bebas (NH3-N) mg/l Spektrofotometri
(Sumber : Wardana, 2001)
118
Tabel 18. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV Sta V
1 Suhu 0C 40 33.7 45 36.4 43.8 31.2
2 TDS mg/l 4000 204 29420 30500 83110 1010
3 TSS mg/l 400 11 24 10 165 5
4 pH (insitu) 6,0-9,0 8.52 7.03 6.73 13.59 7.42
5 Fe mg/l 10 0.13 0.14 0.59 7.07 <0.06
6 Mn mg/l 5 <0.02 0.02 0.33 0.2 <0.02
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.09 0.09 0.16 0.14 0.08
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.29 0.91 0.98 0.65 0.12
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 0.03 <0.01 4.02 9.39 <0.01
25 NO3-N mg/l 30 0.6 0.5 0.6 3.1 2.3
26 NO2-N mg/l 3 0.066 0.008 0.105 <0.002 <0.002
27 BOD5 mg/l 150 3.9 48.9 46.7 11390 3.3
28 COD mg/l 300 15.9 194.5 181.5 39740.2 13.4
29 MBAS mg/l 10 0.1 1.07 0.76 3.51 0.09
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak
31 dan lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 0.3 <0.2
32 Debit M3/jam - 0.96 1.71 133.53 0.63 -
(Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon)
Keterangan :
Pengukuran dilakkan pada semester 1 Tahun 2007
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. Tripolyta Indonesia
Sta II : Outlet PT. Asahimas Chemical Indonesia
Sta III : Outlet PT. Lautan Utsuka Chemical
Sta IV : Outlet PT. Sentra Utama Jaya
Sta V : Outlet PT. Dong jin
120
yaitu sebesar 5 mg/l. Selanjutnya kadar BOD 5 pada stasiun ini adalah sebesar
11390 mg/l melebihi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu sebesar 150 mg/l.
Demikian pula dengan kadar COD pada stasiun ini juga telah melebihi baku mutu
121
yang telah ditetapkan yaitu 300 mg/l, dimana kadar COD nya sangatlah tinggi
yaitu sebesar 39740.2 mg/l.
Tabel 19. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Baku Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV Sta V
1 Suhu (insitu) 0C 40 35.6 29.5 34.8 35.6 35.7
2 TDS mg/l 4000 138 4880 6050 2830 2180
3 TSS mg/l 400 2 3 94 40 57
4 pH (insitu) 6,0-9,0 7.68 7.6 8.66 9.28 9.26
5 Fe mg/l 10 0.11 <0.06 0.06 0.06 0.06
6 Mn mg/l 5 0.37 <0.02 0.06 0.06 0.03
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.17 0.08 0.09 0.09 0.15
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
<0.000
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 5
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 0.23 0.2
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.11 0.89 1.02 1.43 1.47
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 <0.01 0.01 0.05 15.22 14.51
25 NO3-N mg/l 30 0.8 0.5 0.5 0.8 1.6
26 No2-N mg/l 3 <0.002 0.017 0.01 0.214 0.596
27 BOD5 mg/l 150 5 4.2 2 34.2 40.7
28 COD mg/l 300 20.1 16.8 92 130 158.5
29 MBAS mg/l 10 0.09 0.71 0.7 0.46 0.12
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak dan
31 lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit M3/jam - 1.51 60 - 113 85
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Keterangan : Pengukuran dilakukan pada semester 1 Tahun 2007
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. Dow Chemical
Sta II : Outlet PLTGU Suralaya
Sta III : Oil Separtor PLTGU Suralaya
Sta IV : Outlet WWT I PT. Mitsubishi Chemical Indonesia
Sta V : Outlet WWT II PT. Mitsubishi Chemical Indonesia
122
air lebih rendah dari nilai 6,5 disebut pH asam atau masam dan di atas dari nilai
7,5 disebut pH basa (alkalis). Umumnya makhluk hidup lebih cocok hidup pada
pH normal (netral) dan hanya sebagian kecil yang dapat bertahan hidup pada pH
asam atau basa.
Selanjutnya ada parameter yang juga penting iuntuk diperhatikan karena
hasil analisis laboratorium menunjukkan ada salah satu stasiun yang melebihi
baku mutu yang ditetapkan. Parameter tersebut adalah NH3-N atau Nitrat. Nitrat
adalah nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman di dalam air. Nitrat sangat
mudah larut dan bersifat stabil yang dihasilkan dari proses oksidasi sempurna
senyawa nitrogen di perairan. Diawali dari proses nitritasi terjadi perubahan
amonia menjadi nitrit dan selalnjutnya proses nitratasi dalam proses nitrifikasi
dihasilkan nitrat yang berlangsung dalam kondisi aerob. Oksidasi amonia
menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit
menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter dengan persamaan reaksi
sebagai berikut (Effendi, 2000) :
Nitrosomonas
2 NH3 + 3 O2 2 NO2- + 2 H+ + 2 H2O
Nitrobacter
2 NO2- + O2 2 NO3-
mg/liter, dan perairan eutropik kadar nitra 5 – 50 mg/liter. Nitrat tidak bersifat
toksik terhadap organisme perairan.
Data Tabel 20 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis uji
laboratorium kualitas limbah cair pada kelima stasiun di atas menunjukkan
bahwa ada satu stasiun/ pabrik yang telah melewati baku mutu kualitas limbah
cair yang telah ditentukan. Stasiun atau pabrik tersebut adalah stasiun yang
merupakan Outlet PT. Krakatau Daya Listrik, dimana parameter yang telah
melebihi baku mutu adalah untuk parameter TDS. Limbah dari stasiun atau
pabrik ini memiliki kandungan TDS sebesar 17320 mg/l sedangkan baku mutu
yang telah ditetapkan untuk TDS suatu limbah pabrik adalah sebasar 4000 mg/l.
Tentu saja TDS dari limbah cair pabrik ini telah melebihi ambang bata syang
telah ditetapkan.
Pada Tabel 21 terlihat bahwa ada satu stasiun atau pabrik yang kualitas
limbah cairnya telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Stasiun atau
pabrik tersebut adalah stasiun I yang merupakan Outlet PT. CRM, dimana ada
satu parameter kualitas limbah cair dari pabrik ini yang telah melebihi baku
mutu. Parameter yang dimaksud adalah COD dari limbah pabrik ini sbesar 527
mg/l sementara baku mutu yang telah ditentukan untuk COD adalah sebesar 300
mg/l.
Pada Tabel 20 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis
laboratorium ada satu stasiun atau pabrik yang telah melebihi baku mutu kualitas
limbah cair. Stasiun yang dimaksud adalah stasiun V yang merupakan Outlet PT.
Jawa Manis Rafinasi. Ada dua parameter pada stasiun tersebut yang telah
melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter yang pertama adalah
BOD5, dimana nilai BOD5 stasiun ini adalah sebesar 566.8 mg/l sementra baku
mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 150 mg/l. Selanjutnya parameter
yang kedua adalah COD, dimana COD stasiun ini bernilai 2057.4, padahal baku
mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 300 mg/l. Oleh karena itu dari hasil
analisis laboratorium tersebut terlihat jelas bahwa kadar BOD5 dan COD stasiun
V yaitu Outlet PT. Jawa Manis Rafinasi telah melebihi baku mutu yang
ditetapkan.
125
Tabel 20. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV Sta V
Suhu
1 (insitu) 0C 40 38.6 29.5 30.9 28.7 34.8
2 TDS mg/l 4000 1570 878 291 17320 272
3 TSS mg/l 400 21 27 12 12 6
4 pH (insitu) 6,0-9,0 8.52 7.68 6.71 8.74 8.2
5 Fe mg/l 10 <0.06 <0.06 0.32 0.11 0.24
6 Mn mg/l 5 0.26 <0.02 <0.02 0.02 <0.02
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.1 0.14 0.15 0.1 0.9
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.31 0.23 0.07 0.94 0.11
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 2.48 0.29 0.1 <0.01 0.01
25 NO3-N mg/l 30 1.1 9 0.3 1.3 0.1
26 No2-N mg/l 3 0.566 2.026 0.017 <0.002 <0.002
27 BOD5 mg/l 150 6 16.2 4.4 7.7 13.5
28 COD mg/l 300 24.3 63.2 17.7 30.8 52.7
29 MBAS mg/l 10 0.22 0.16 0.09 0.56 0.16
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak
31 dan lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit M3/jam - 180 11.6 21 - 0.15
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Keterangan :
Pengukuran dilakkan pada semester 1 Tahun 2007
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah cair
bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia
Sta II : Outlet PT. Titan Petrokimia Nusantara
Sta III : Outlet PT. Statomer
Sta IV : Outlet PT. Krakatau Daya Listrik
Sta V : Outlet PT. HSM
126
Tabel 21. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV Sta V
Suhu
1 (insitu) 0C 40 40,0 33.4 29.3 28.3 37.8
2 TDS mg/l 4000 1330 403 671 2170 694
3 TSS mg/l 400 59 10 15 28 7
4 pH (insitu) 6,0-9,0 7.7 7.39 6.77 7.71 7.06
5 Fe mg/l 10 2.11 0.11 1.97 0.69 0.59
6 Mn mg/l 5 0.23 0.16 0.41 <0.02 1.52
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.17 0.21 0.14 0.2 0.28
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.55 0.46 0.1 0.67 0.36
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 0.15 1.04 <0.01 <0.01 <0.01
25 NO3-N mg/l 30 0.1 0.8 0.1 1.9 0.7
26 NO2-N mg/l 3 <0.002 0.103 0.014 0.021 0.01
27 BOD5 mg/l 150 145.1 2.4 3.7 18.2 15.9
28 COD mg/l 300 527 9.7 14.8 70.8 61.6
29 MBAS mg/l 10 0.67 0.07 0.19 0.25 0.14
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak
31 dan lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit M3/jam - 117 5 0.06 9.48 30
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. CRM
Sta II : Outlet PT. Cabot Indonesia
Sta III : Outlet PT.Neomax Indonesia
Sta IV : Outlet PT.Rohm and Haas Indonesia
Sta V : Outlet PT. Latinusa
127
Tabel 22. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan
Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV Sta V
1 Suhu (insitu) 0C 40 30.8 30.4 26.6 31.6 29.8
2 TDS mg/l 4000 1700 610 2700 2200 837
3 TSS mg/l 400 26 17 20 6 140
4 pH (insitu) 6,0-9,0 7.1 7.95 7.43 8.3 7.72
5 Fe mg/l 10 <0.06 1.03 0.98 0.12 6.96
6 Mn mg/l 5 0.09 0.17 0.25 0.07 0.99
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.1 0.48 0.17 0.12 0.56
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.36 0.15 0.61 0.46 0.48
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 <0.01 0.42 0.02 0.02 0.03
25 NO3-N mg/l 30 3.9 6.1 0.1 0.2 3.2
26 No2-N mg/l 3 0.871 1.261 <0.002 <0.002 <0.002
27 BOD5 mg/l 150 54.8 16.1 34.3 4.9 566.8
28 COD mg/l 300 207.8 62.4 129.9 19.8 2057.4
29 MBAS mg/l 10 0.51 0.22 0.41 0.17 1.12
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
31 Minyak & lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2 0.6
32 Debit M3/jam - 1 9 5 2.53 12.5
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. Clariant
Sta II : Outlet PT. Dystar
Sta III : Outlet PT.Bluscope Steel
Sta IV : Outlet PT.Bayer
Sta V : Outlet PT. Jawa Manis Rafinasi
128
Tabel 23. Data Kualitas Limbah Cair pada Beberapa Industri di Kawasan Kota
Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV
1 Suhu (insitu) 0C 40 30.2 28.8 32.5 30.6
2 TDS mg/l 4000 9130 1380 214 1340
3 TSS mg/l 400 26 15 10 45
4 pH (insitu) 6,0-9,0 7.56 7.54 5.66 8.53
5 Fe mg/l 10 1.23 0.35 0.14 <0.06
6 Mn mg/l 5 0.09 3.52 0.04 0.03
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.15 0.18 0.09 0.08
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 0.33
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.54 0.67 0.29 0.56
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 <0.01 0.05 <0.01 0.02
25 NO3-N mg/l 30 1.4 0.2 0.1 1.8
26 No2-N mg/l 3 <0.002 0.016 <0.002 <0.002
27 BOD5 mg/l 150 149.5 15.2 6.2 23.5
28 COD mg/l 300 560.7 58.6 24.9 90.2
29 MBAS mg/l 10 0.06 0.21 0.15 0.27
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak dan
31 lemak mg/l 30 0.3 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit m3/jam - 10.42 - - 150
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT.Permata Dunia Sukses Makmur
Sta II : Outlet PT. Bumi Merak Terminallindo
Sta III : Outlet PT.Krakatau Wajatama
Sta IV : Outlet PT.Polyprima
130
Tabel 24. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan Kota
Cilegon.
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV
1 Suhu (insitu) 0C 40 54 38.5 33 30.2
2 TDS mg/l 4000 1600 23760 1556 312
3 TSS mg/l 400 90 9 12 7
4 pH (insitu) 6,0-9,0 7.17 6.43 8.54 8.87
5 Fe mg/l 10 <0.06 <0.06 <0.06 <0.06
6 Mn mg/l 5 1.18 0.36 0.03 0.06
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.19 0.28 0.18 0.19
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 0.33
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.94 2.88 0.68 0.41
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 <0.01 4.65 0.01 0.01
25 NO3-N mg/l 30 1.3 0.5 2.2 1.5
26 No2-N mg/l 3 0.57 0.015 0.079 0.027
27 BOD5 mg/l 150 22 96 8 9
28 COD mg/l 300 67 278 28 30
29 MBAS mg/l 10 0.11 0.84 0.18 0.14
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak dan
31 lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit m3/jam - 11.2 105.99 45.83 0.06
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. NSI
Sta II : Outlet PT. LOC
Sta III : Outlet PT.Dong jin
Sta IV : Outlet PT.SPIJ
131
Tabel 25. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV
1 Suhu (insitu) 0C 40 34.5 36.2 58.8 36.8
2 TDS mg/l 4000 2460 2450 26 1642
3 TSS mg/l 400 26 35 19 15
4 pH (insitu) 6,0-9,0 8.52 8.53 5.11 8.88
5 Fe mg/l 10 <0.06 <0.06 <0.06 <0.06
6 Mn mg/l 5 0.2 0.25 0.16 0.18
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.17 0.16 0.11 0.07
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 0.43 0.46 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 1.72 1.88 0.16 0.51
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 2.42 1.5 <0.01 0.04
25 NO3-N mg/l 30 0.4 0.5 0.2 2.1
26 No2-N mg/l 3 <0.002 0.052 <0.002 0.77
27 BOD5 mg/l 150 57 74 52 24
28 COD mg/l 300 185 214 168 82
29 MBAS mg/l 10 0.32 0.55 0.27 0.52
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak dan
31 lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit m3/jam - 51 12 0.375 155.4
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet WWT II Mitsubishi Chemical Indonesia
Sta II : Outlet WWT I Mitsubishi Chemical Indonesia
Sta III : Outlet PT. Continental
Sta IV : Outlet PT.Amoco Mitsui Indonesia
132
Berdasarkan data pada Tabel 26 di atas bisa dilihat bahwa ada beberapa
parameter uji Kualitas Limbah Cair Industri di beberapa stasiun di Kota Cilegon
yang telah melewati ambang baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter
pertama adalah TDS. Berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan ambang
batas untuk kadar TDS adalah sebesar 4000 mg/l, namun pada kenyataannya
hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa ada dua stasiun yang memiliki
kadar TDS melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Stasiun pertama adalah
stasiun II yang merupakan Outlet Oil Trap PT. Dover memiliki kadar TDS sebesar
5064 mg/l dan stasiun kedua adalah stasiun III yang merupakan Outlet PT.
Candra Asih memiliki kadar TDS sebesar 12218 mg/l. Hal tersebut jelas
menunjukkan bahwa kadar TDS paad kedua stasiun ini telah melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan.
Selain itu pelanggaran yang juga dilakukan oleh stasiun II yang
merupakan Outlet Oil Trap PT. Dover adalah nilai pH insitu, kadar BOD5 dan
kadar COD. Nilai pH insitu pada limbah cair pabrik ini adalah sebesar 9,34
sementara baku mutu untuk pH insitu adalah 6,0-9,0. selanjutnya nilai BOD5 dari
limbah pabrik ini adalah 249 mg/l sementara baku mutu yang telah ditetapkan
untuk kadar BOD5 adalah 150 mg/l. Nilai COD dari limbah pabrik ini adalah 699
mg/l sementara baku mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 300 mg/l. Hasil
anlaisi dari ketiga paramter tersebut jelas menunjukkan bahwa pH insitu, kadar
BOD5 dan kadar COD stasiun II yang merupakan Outlet Oil Trap PT. Dover telah
melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data pada Tabel 27 di atas bisa dilihat bahwa ada beberapa
parameter uji Kualitas Limbah Cair Industri di beberapa stasiun di Kota Cilegon
yang telah melewati ambang baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter
pertama adalah Suhu. Ada dua stasiun yang memiliki Suhu insitu melebihi
ambang batas yang telah ditetapkan yaitu suhu insitu pada stasiun I yang
merupakan Outlet PT. Krakatau Steel dan stasiun III yang merupakan Outlet PT.
Sentra Usahatama Jaya. Suhu insitu stasiun I adalah sebesar 45,6 dan suhu
insitu stasiun III adalah sebsar 49,9 sementara baku mutu untuk suhu insitu
limbah cair pabrik adalah sebesar 40 °C. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa
suhu insitu kedua stasiun ini telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
133
Tabel 26. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
Baku Hasil Analisis Laboratorium
No Parameter Satuan Mutu Sta I Sta II Sta III Sta IV
1 Suhu (insitu) 0C 40 32.4 29.2 34 31.3
2 TDS mg/l 4000 754 5064 12218 249
3 TSS mg/l 400 23 31 17 9
4 pH (insitu) 6,0-9,0 8.11 9.34 8.13 7.63
5 Fe mg/l 10 <0.06 0.16 <0.06 <0.06
6 Mn mg/l 5 0.03 0.1 0.04 0.02
7 Ba mg/l 3 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1
8 Cu mg/l 3 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
9 Zn mg/l 10 0.16 0.18 0.25 0.13
10 Cr 6+ mg/l 0.5 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
11 Cr mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
12 Cd mg/l 0.1 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
13 Hg mg/l 0.005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005
14 Pb mg/l 1 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
15 Sn mg/l 3 <0.4 <0.4 <0.4 <0.4
16 As mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
17 Se mg/l 0.5 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
18 Ni mg/l 0.5 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
19 Co mg/l 0.6 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
20 CN mg/l 0.5 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
21 H2S mg/l 0.1 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
22 F mg/l 3 0.6 0.76 1.06 0.4
23 Cl2 mg/l 2 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
24 NH3-N mg/l 5 0.35 75.1 <0.01 <0.01
25 NO3-N mg/l 30 11.2 1.7 0.3 1.6
26 No2-N mg/l 3 3.361 0.034 0.029 1.323
27 BOD5 mg/l 150 22 249 43 13
28 COD mg/l 300 76 699 136 45
29 MBAS mg/l 10 0.32 5.26 1.05 0.18
30 fenol mg/l 1 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
minyak dan
31 lemak mg/l 30 <0.2 <0.2 <0.2 <0.2
32 Debit m3/jam - 7 - 25 3.6
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : Keputusan Walikota Cilegon Nomor 4 tahun 2002 tentang baku mutu
limbah cair bagi kegiatan industri
Sta I : Outlet PT. Titan Petrokimia Nusantara
Sta II : Outlet Oil Trap PT. Dover
Sta III : Outlet PT. Candra Asih
Sta IV : Outlet PT.Krakatau Steel
134
Tabel 27. Data kualitas limbah cair pada beberapa industri di kawasan industri
Kota Cilegon
4366 mg/l dan kadar TDS stasiun IV yang merupakan Outlet PT. PDSU adalah
sebesar 5176 mg/l, sedangkan baku mutu untuk TDS adalah sebesar 4000 mg/l.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa kadar TDS pada kedua pabrik ini telah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan.
Disamping itu pH insitu yang juga menjadi salah satu parameter yang
dianalisis pada uji Kualitas Limbah Cair Industri di beberapa stasiun di Kota
Cilegon menunjukkan adanya pH pada salah satu stasiun yang hampir melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan, dimana baku mutu pH insitu untuk limbah cair
adalah 6,0 - 9,0. Adapaun stasiun yang pH institunya hampir melebihi ambang
batas baku mutu yang telah ditetapkan adalah pada stasiun III yang merupakan
Outlet PT. Sentra Usahatama Jaya dengan hasil analisis laboratorium untuk
parameter pH insitu adalah sebesar 8,9. Angka tersebut jelas menunjukkan
bahwa pH insitu pada stasiun ini sudah sangat mendekati atau hampir melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan.
Parameter uji berikutnya yang juga telah melebihi baku mutu yang telah
ditetapkan adalah BOD5 dan COD. Pelanggaran terhadap baku mutu yang telah
ditetapkan pada dua parameter ini terjadi pada dua stasiun yaitu stasiun II dan III
yang masing-masing merupakan Outlet PT. Jawa Manis Rafinasi dan Outlet PT.
Sentra Usahatama Jaya. Kadar BOD5 untuk limbah cair stasiun II adalah
sebesar 1677 mg/l dan kadar BOD5 untuk limbah cair stasiun III adalah 4062
mg/l, sedangkan baku mutu untuk kadar BOD5 limbah pabrik adalah sebesar 150
mg/l. Sementara itu untuk kadar COD dari kedua pabrik tersebuk adalah 4351
mg/l untuk limbah cair stasiun II dan 10458 mg/l COD untuk limbah cair stasiun
III, padahal baku mutu yang telah ditetapkan untu kadar COD dari limbah cair
adalah sebesar 300 mg/l. Dari hasil analisis laboratorium pada kedua stasiun
tersebut jelas menunjukkan bahwa kadar BOD5 dan COD limbah cair kedua
stasiun ini telah melebihi baku mutu yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil uji laboratorium seperti terlihat pada Tabel 28, kualitas
udara di sekitar Nirmala Optik menunjukkan bahwa ada dua parameter yang
melebihi baku mutu yeng telah ditetapkan, kedua parameter yang dimaksud
tersebut adalah HC dan debu. Kadar HC Triwulan III 2005 adalah 523 µg/m3,
Triwulan IV 2005 adalah 354 µg/m3, Triwulan III 2006 adalah 686 µg/m3,
Triwulan IV adalah 2006 758 µg/m3 dan Triwulan III 2007 adalah 656 µg/m3,
padahal baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160 µg/m3. Dari
data tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar Nirmala Optik Tahun
2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
Demikian pula halnya dengan kadar debu pada udara ambien di sekitar
Nirmala Optik. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kadar debu di sekitar
Nirmala Optik Triwulan III 2005 adalah 399 µg/m3, Triwulan IV 2005 adalah 629
µg/m3, Triwulan III 2006 adalah 686 µg/m3, Triwulan IV 2006 adalah 278 µg/m3
dan Triwulan III 2007 adalah 656 µg/m3, padahal baku mutu untuk kadar debu
pada udara ambien adalah 230 µg/m3. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kadar debu di sekitar Nirmala Optik Tahun 2005 – 2007 telah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan.
137
Tabel 28. Data kualitas udara ambien (24) jam di sekitar Nirmala Optik Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007
Tabel 29. Data Kualitas Udara Ambien (24) Jam Di Sekitar Simpang Tiga Polres Kota Cilegon Tahun 2005 - 2007
debu pada udara ambien adalah 230 µg/m3. Dengan demikian data tersebut
jelas menunjukkan bahwa kadar debu di sekitar Ramayana Tahun 2005 – 2007
telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Tabel 31 yang menunjukkan hasil uji laboratorium kualitas
udara ambien di sekitar sumur waluh atau jalan tol terlihat jelas bahwa ada dua
parameter yang telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Parameter yang
pertama adalah kadar HC udara amiben. Kadar HC Triwulan I 2004 adalah 980
µg/m3, Triwulan III 2005 adalah 588 µg/m3, Triwulan IV 2005 adalah 601 µg/m3,
Triwulan III 2006 adalah 614 µg/m3 dan Triwulan IV 2006 adalah 569 µg/m3, dan
Triwulan III 2007 adalah 335 µg/m3, padahal seperti telah disebutkan
sebelumnya bahwa baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160
µg/m3. Fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar sumur
waluh atau jalan tol Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah
ditetapkan.
Selanjutnya untuk kadar debu di sekitar sumur waluh atau jalan tol, kadar
debu melebihi baku mutu terjadi pada Triwulan I 2004 adalah 781 µg/m3,
Triwulan III 2006 adalah 551 µg/m3 dan Triwulan IV 2006 adalah 373 µg/m3,
padahal baku mutu untuk kadar debu pada udara ambien adalah 230 µg/m3.
Fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar debu di sekitar sumur waluh atau
jalan tol Tahun 2005 – 2007 pada Triwulan I 2004, Triwulan III 2006, Triwulan IV
2006 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
140
Tabel 30. Data kualitas udara ambien (24) jam di sekitar Ramayana Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007
Tabel 31. Data kualitas udara ambien (24) jam di sekitar sumur wuluh/ jalan tol Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007
Tabel 32. Data kualitas udara ambien (24) jam di sekitar kantor bea cukai Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007
Tabel 33. Data kualitas udara ambien (24) jam di sekitar Semang Raya Citangkil Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007
HASIL UJI LABORATORIUM
TW III TW IV
TW I 2004 TW III 2005 TW IV 2005 2006 2006 TW III 2007
No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007
1 HC µg/m3 160 92 157 163 170 170 151
2 DEBU µg/m3 230 202 118 115 102 146 114
3 CO µg/m3 10000 371 1143 1371 1371 1486 1718
4 NO2 µg/m3 150 7.47 12.08 9.36 11.71 13.63 15.52
5 SO2 µg/m3 365 3.3 7.28 7.97 11.46 10.61 16.12
6 Pb µg/m3 2 0.14 0.07 0.06 0.09 0.07 0.1
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
N= Kondisi Normal (Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg)
143
Kualitas udara yang semua parameter ujinya telah memenuhi baku mutu
yang telah ditetapkan (Tabel 33). Data pada tersebut menunjukkan bahwa
kualitas uadra ambien pada beberapa tempat lainnya di kota Cilegon tidak ada
yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dengan demikian udara di sekitar
kawasan ini bisa dikatakan masih bersih atau aman.
Pengamatan berikutnya adalah pengamatan terhadap kualitas udara
ambien di kota Cilegon selama selang waktu tiga jam, pada pengamatan kali ini
lokasi dibagi dalam beberapa stasiun-stasiun seperti yang terlihat pada Tabel 32
dan Tabel 33. Pada Tabel 32, Berdasarkan hasil uji laboratorium terlihat jelas
bahwa ada satu lokasi dengan satu parameter yang melebihi baku mutu yang
telah ditetapkan. Lokasi yang dimaksud adalah pada stasiun 7 yang merupakan
kawasan depan PENI dengan kadar HC (3 jam) 656 µg/m3 padahal baku mutu
yang telah ditetapkan untuk kadar HC adalah sebesara 160 µg/m3. Hal yang
sama juga terlihat pada data di Tabel 34 dimana ada satu lokasi yang kadar HC-
nya juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, yaitu di Stasiun 9 yang
merupakan kawasan Depan ASDP, diamna kadar HC pada lokasi ini adalah
sebesar 492 µg/m3, padahal seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa baku
mutu untuk kadar HC pada uadara ambien adalah sebesar 160 µg/m3. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kadar HC di dua lokasi ini telah melebihi baku
mutu yang telah ditetapkan sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut ke
depannya.
144
Tabel 34. Data kualitas udara ambien (24) jam pada beberapa tempat lainnya Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007
No Parameter Satuan baku Mutu HASIL UJI LABORATORIUM
sta 1 sta 2 sta 3 sta 4
TW I 2004 TW I 2004 TW I 2004 TW III 2007
1 HC µg/m3 160 72 144 65 112
2 DEBU µg/m3 230 70 98 27 151
3 CO µg/m3 10000 343 686 343 1375
4 NO2 µg/m3 150 5.36 4.27 3.16 10.03
5 SO2 µg/m3 365 1.6 2.61 1.9 8.3
6 Pb µg/m3 2 <0.03 <0.03 <0.03 0.08
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
N= Kondisi Normal (Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg)
Lokasi : Sta 1 : Dekat Balai Desa Randasari, Sta 2 : Belakang PT. Chandra Asri, Sta 3 : Perumahan Bukit Palm, Sta 4 : Pondok Pesantren,
Tegal Buntu
Tabel 33 Data kualitas udara ambien (3 jam) Kota Cilegon tTriwulan III Tahun 2004 - 2007
Tabel 36. Data kualitas udara ambien (3 jam) Kota Cilegon triwulan III Tahun 2004 - 2007
baku
No Parameter Satuan Mutu HASIL UJI LABORATORIUM
sta 1 sta 2 sta 3 sta 4 sta 5 sta 6 sta 7 sta 8 sta 9
1 CO (1 jam) µg/m3 30000 2177 1260 1604 1718 1031 1718 2291 1145 6874
2 NO2 (1 jam) µg/m3 400 15.91 6.51 9.14 13 8.12 14.02 14.96 8.99 28
3 SO2 (1 jam) µg/m3 900 16.93 10.85 13.25 11.47 11.94 16.12 13.34 7.65 55.75
4 HC (3 jam) µg/m3 160 98 79 98 118 115 112 112 85 492
5 TSP µg/m3 - 264 138 209 210 67 125 207 96 385
6 Pb µg/m3 - 0.2 <0.03 0.1 0.12 <0.03 0.12 0.11 <0.03 0.44
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
N= Kondisi Normal (Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg)
Lokasi : Sta 1 : Desa Merak, Sta 2 : Desa Randakari, Sta 3 : Depan Pelindo, Sta 4 : Sebelum KBS, Sta 5 : Kampung Pengabuan
Sta 6 : Kampung Cilodan, Sta 7 : PCI, Sta 8: Palem Hils, Sta 9 : Depan ASDP
146
Tabel 37. Data analisis kebisingan (24 Jam) Kota Cilegon triwulan III Tahun
2007
Tanggal Hasil
No Pengambilan Lokasi Lm dB Lsm dB
Ls dB (A) (A)
1 2-3 Juli 2007 Nirmala Optik 82 75.1 81.4
2 2-3 Juli 2007 Simpang Tiga Polres 74.8 68.6 74.4
3 2-3 Juli 2007 Depan Ramayana 81.6 76.6 81.6
4 3-4 Juli 2007 Sumur Wuluh 77.7 76.3 79.3
5 3-4 Juli 2007 Pondok Pesantren Tegal Buntu 63.9 59.5 64.1
6 3-4 Juli 2007 Semang Raya Citangkil 65 61.3 65.5
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon
Baku Mutu : KepMen Lh No.48 Tahun 1996 yaitu sebesar 70 dB
Ls : Nilai Leq pada siang hari (16 jam)
Lm : Nilai Leq pada malam hari (8 jam)
Lsm : Nilai Leq selama 24 jam
lainnya yaitu Pondok Pesantren Tegal Buntu dan Semang Raya Citangkil yang
sama-sama diuji nilai kebisingannya pada waktu yang sama menunjukkan belum
melebihi baku mutu kebisingan yang telah ditetapkan.
Tabel 38. Data analisis kebisingan (3 Jam) Kota Cilegon triwulan III Tahun 2007
7.3.4. Hasil dan Pembahasan Kualitas Air Bawah Tanah Kota Cilegon
Tabel 39. Data kualitas air bawah tanah Kota Cilegon triwulan III Tahun 2007
HASIL UJI LABORATORIUM
NO PARAMETER SATUAN BAKU MUTU *) Sta I 11 m Sta II 6 m Sta III 100 m Sta IV 150 m Sta V 12,5 m
A. FISIKA
1 Bau (Insitu) - tidak berbau tidak berbau tidak berbau tidak berbau tidak berbau tidak berbau
2 TDS mg/l 1000 1530 3010 314 243 809
3 Kekeruhan NTU 5 1 1 1 1 4
4 Rasa - tidak berasa tidak berasa tidak berasa tidak berasa tidak berasa tidak berasa
5 Suhu (Insitu) 0C udara ± 3 0C 32.8 31.1 32.7 32.4 31.7
6 Warna Pt-Co 15 1 1 <1 <1 2
B. KIMIA
1 pH (Insitu) - 6.5 - 8.5 6.42
2 Antimony (Sb) mg/l 0.005 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002
Air Raksa
3 (Hg) mg/l 0.001 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005
4 Amonia (NH3) mg/l 1.5 0.02 0.25 0.01 0.01 0.05
Aluminium
5 (Al) mg/l 0.2 < 0,2 < 0,2 < 0,2 < 0,2 < 0,2
6 Arsen (As) mg/l 0.01 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005
7 Barium (Ba) mg/l 0.7 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1
8 Boron (B) mg/l 0.3 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01
9 Besi (Fe) mg/l 0.3 < 0.06 < 0.06 < 0.06 < 0.06 < 0.07
10 Florida (F) mg/l 1.5 0.81 0.67 0.18 0.18 0.61
11 Kadmium mg/l 0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003
Kesadahan
12 Total mg/l 500 574.2 782.9 186.6 138.5 98.3
13 Khlorida mg/l 250 334.2 1702.2 50.2 20.2 118.3
14 Klorine mg/l 5 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01
15 Khromium mg/l 0.05 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
16 Mangan (Mn) mg/l 0.1 <0.02 <0.02 0.06 0.05 0.09
Modybdenum
17 (Mo) mg/l 0.07 < 0.02 < 0.02 < 0.02 < 0.02 < 0.02
18 Natrium (Na) mg/l 200 267.89 908.26 51.38 70.28 182.78
150
Nitrat
(sebagai
19 NO3) mg/l 50 1.9 2.3 0.9 1.2 0.7
nitrit (sebagai
20 NO2) mg/l 3 <0.002 0.017 <0.002 <0.002 <0.002
21 Nikel (Ni) mg/l 0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
22 Selenium (Se) mg/l 0.01 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
23 Seng (Zn) mg/l 3 0.03 0.03 0.02 0.39 0.09
24 Sianida (CN) mg/l 0.07 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
25 Sulfat (SO4) mg/l 250 315.9
26 Sulfida mg/l 0.05 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002 <0.002
Tembaga
27 (Cu) mg/l 1 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 <0.02
28 Timbal (Pb) mg/l 0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01
C. MIKROBIOLOGI
MPN/100
1 Koli tinja ml 0 0 0 0 0 0
MPN/100
2 Total Koliform ml 0 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, pertambangan dan energi Kota Cilegon, 2007
Keterangan :
*) = Baku Mutu Keputusan Meteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan kualitas air minum
Sta I = kavling II Kelurahan lebak gede, Kec. Pulo Merak, Koordinat S=05 55' 25,0", E = 106 00' 11.8"
Sta II = kavling I Kelurahan lebak gede, Kec. Pulo Merak, Koordinat S=05 55' 25,0", E = 106 00' 06.3"
Sta III = CV. Sumber alam, Koordinat S=05 59' 23,6", E = 106 02' 59.3"
Sta IV = Hotel Cilegon City, Koordinat S=06 00' 36,6", E = 106 02' 39.9"
Sta V = Hollywood Concreate Blocks, Koordinat S=06 01' 52,1", E = 106 04' 38.1"
151
7.3.5. Hasil dan Pembahasan Kualitas Air Laut Kawasan Industri Cilegon
Sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 40 s/d 51, data hasil analisis air
laut, seperti pada tabel 40 menunjukkan hasil uji laboratorium terhadap Kualitas
Air Laut di Sekitar Pelabuhan Merak. Pengujian dilakukan terhadap sifat Fisik,
Kimia dan mikrobiologi yang dilakukan pada waktu yang berbeda-beda dalam
selang waktu antara tahun 2004 sampai dengan 2007. Berdasarkan hasil uji
laboratorium diketahui bahwa terdapat dua parameter pada waktu yang sama
telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Hal tersebut terjadi pada Triwulan III
2004, dimana pada Tabel 36 terlihat bahwa tingkat kecerahan dari air laut adalah
sebesar 2,5 meter padahal baku mutu yang ditetapkan adalah >3 meter. Selain
itu juga terlihat pada nilai pH insitu air laut pada waktu yang sama adalah
sebesar 8,89 padahal baku mutunya adalah 6.5 - 8.5. dari kedua data tersebut
jela smenunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut sekitar merak tidak
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, demikian pula halnya dengan nilai
pH insitunya telah melebihi baku mutu yang ada.
Tabel 41 di atas menunjukkan data kualitas air laut di sekitar PLTU I.
Berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa Tingkat kecerahan air
laut di sekitar PLTU I pada Triwulan I 2004, Triwulan III 2004 dan Triwulan IV
2005 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai kecerahan air laut
pada masing-masing triwulan tersebut berturut-turut adalah 2 meter; 2 meter; 2,5
meter padahal baku mutu untu tingkat kecerahan air laut adalah >3 meter. Fakta
tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut di sekitar PLTU I
tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Selain itu nilai pH insitu pada Triwulan III 2004 juga telah melebihi baku
mutu yang telah ditetapkan dimana kadar pH insitunya adalah sebesar 8,9
sementara baku mutu untuk pH insitu adalah 6,5-8,5. Parameter lainnya yang
juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan adalah kadar Amonia total
(NH3). Hal tersebut terjadi pada Triwulan I 2004 dimana kadar Amonia total
(NH3) pada saat itu adalah sebesar 0,36 mg/l sementara baku mutunya adalah
0,3 mg/l.
152
Berdasarkan data pada Tabel 42 yang menunjukkan data kualitas air laut
di sekitar Hotel Merak Beach dapat diketahui bahwa ada beberapa parameter di
beberapa waktu yang berbeda yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
Hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa Tingkat kecerahan air laut di sekitar
Hotel Merak Beach pada Triwulan I 2004 dan Triwulan III 2004 tidak memenuhi
baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai kecerahan air laut pada masing-masing
triwulan tersebut berturut-turut adalah 2,5 meter dan 2,5 meter padahal baku
mutu untu tingkat kecerahan air laut adalah >3 meter. Hal tersebut jelas
menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut di sekitar Hotel Merak Beach tidak
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Di samping itu nilai pH insitu pada Triwulan III 2004 dan Triwulan III 2005
juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dimana kadar pH insitunya
adalah masing-masing sebesar 8,87 dan 8,5 sementara baku mutu untuk pH
insitu adalah 6,5-8,5. Parameter lainnya yang juga telah melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan adalah kadar Amonia total (NH3). Hal tersebut terjadi pada
Triwulan I 2004 dimana kadar Amonia total (NH3) pada saat itu adalah sebesar
0,74 mg/l sementara baku mutunya adalah 0,3 mg/l.
Data pada Tabel 43 menunjukkan data kualitas air laut di sekitar
Dermaga Rover. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa diketahui bahwa
Tingkat kecerahan air laut di sekitar Hotel Merak Beach pada Triwulan I 2004
dan Triwulan IV 2005 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai
kecerahan air laut pada masing-masing triwulan tersebut berturut-turut adalah
1,5 meter dan 2,75 meter padahal baku mutu untu tingkat kecerahan air laut
adalah >3 meter. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air
laut di sekitar Dermaga Rover tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Selain itu nilai pH insitu di sekitar Dermaga Rover juga telah melebihi baku mutu
ayang telah ditetapkan, dimana nilai pH insitu air laut di lokasi ini adalah sebesar
8,8 padahal seperti sudah disebutkan sbelumnya bahwa baku mutu untuk pH
insitu air laut adlah 6,5-8,5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Tingkat
kecerahan dan nilai pH insitu di sekitar Dermaga Rover tidak sesuai dengan baku
mutu yang telah ditetapkan.
153
7.4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Secara
umum kualitas limbah cair industri kota Cilegon masih berada dibawah
baku mutu yang telah ditetapkan, namun ada beberapa parameter seperti
suhu, TDS, pH Insitu, Kadar NH3-N, Kadar BOD5, kadar COD di beberapa
perusahaan yang telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Untuk suhu
yang telah melebihi baku mutu terdiri dari perusahaan: Outlet PT.
Asahimas Chemical Indonesia, Outlet PT. CRM, Outlet PT. Continental,
Outlet PT. Krakatau Steel dan Outlet PT. Sentra Usahatama Jaya. Untuk
TDS yang telah melebihi baku mutu terdiri dari perusahaan: Outlet PT.
Asahimas Chemical Indonesia, Outlet PT. Lautan Utsuka Chemical, Outlet
PT. Sentra Utama Jaya, Outlet PLTGU Suralaya, Oil Separtor PLTGU
Suralaya, Outlet PT. Krakatau Daya Listrik, Outlet PT. Permata Dunia
Sukses Makmur, Outlet PT. LOC, Outlet Oil Trap PT. Dover, Outlet PT.
Candra Asih, Outlet PT. PDSU. Untuk nilai pH (insitu) yang telah melebihi
baku mutu terdiri dari: Outlet PT. Sentra Utama Jaya, Outlet WWT I dan II
PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, Outlet Oil Trap PT. Dover. Selanjutnya
untuk kadar NH3-N yang telah melebihi baku mutu terdiri dari perusahaan:
Outlet PT. Sentra Utama Jaya, Outlet WWT I dan II PT. Mitsubishi
Chemical Indonesia. Untuk kadar BOD5 yang telah melebihi baku mutu
terdiri dari perusahaan: Outlet PT. Sentra Utama Jaya, Outlet PT. Jawa
Manis Rafinasi, Outlet Oil Trap PT. Dover, dan yang terakhir adalah kadar
COD yang telah melebihi baku mutu terdiri dari perusahaan: Outlet PT.
Sentra Utama Jaya, Outlet PT. CRM, Outlet PT. Jawa Manis Rafinasi,
Outlet Oil Trap PT. Dover dan Outlet PT. Sentra Usahatama Jaya.
Analisis Kualitas Udara Ambien secara umum juga masih dalam
baku mutu yang ditetapkan meskipun ada dua parameter di beberapa
lokasi pada waktu tertentu yang telah melebihi baku mutu yaitu kadar HC
dan debu. Lokasi yang kadar HC-nya telah melebihi baku mutu terdiri dari:
Nirmala Optik pada tahun 2005-2007, Sekitar Simpang Tiga Polres Kota
Cilegon Tahun 2005 – 2007, sekitar Ramayana Kota Cilegon Tahun 2005 –
2007, Sekitar Sumur Wuluh/ Jalan Tol Kota Cilegon Tahun 2004 – 2007,
Sekitar Semang Raya Citangkil Kota Cilegon pada Triwulan IV 2005
sampai dengan Triwulan IV 2006, depan PENI dan ASDP. Sedangkan
untuk debu adalah: Nirmala Optik Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007, Sekitar
156
Simpang Tiga Polres Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007, sekitar Ramayana
Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007, Sekitar Sumur Wuluh/ Jalan Tol Kota
Cilegon pada Triwulan III 2006 dan Triwulan IV 2006, Sekitar Kantor Bea
Cukai Kota Cilegon pada Triwulan I 2004 dan Triwulan III 2005.
Analisis kebisingan menunjukkan ada beberapa lokasi yang tingkat
kebisingannya telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu:
Nirmala Optik, Simpang Tiga Polres, Depan Ramayana, Sumur Wuluh,
Perumahan krakatau steel, kawasan depan PENI, kampung cikuasa lama,
kawasan PCI, kawasan depan ASDP Merak.
Hasil uji kualitas air bawah tanah kota Cilegon Triwulan II tahun
2007 menunjukkan ada beberapa parameter di beberapa lokasi yang telah
melebihi baku mutu yaitu: (1) TDS pada Kavling I dan II Kelurahan Lebak
Gede, Kec. Pulo Merak, (2) kesadahan total: Kavling I dan II kelurahan
lebak gede, kec. Pulo merak, (3) kadar khlorida: Kavling I dan II kelurahan
lebak gede, kec. Pulo merak, (4) Natrium (Na): Kavling I dan II kelurahan
lebak gede, kec. Pulo merak, (5) Sulfat (SO4): Kavling I kelurahan lebak
gede, kec. Pulo merak.
Selanjutnya yang terakhir adalah analisis Kualitas Air Laut di kota
Cilegon. Ada beberapa parameter di beberapa lokasi yang telah melewati
baku mutu yaitu: (1) Kecerahan (insitu) terdapat di: Sekitar Pelabuhan
Merak pada Triwulan III 2004, Sekitar PLTU I pada Triwulan I dan II 2004,
Sekitar Hotel Merak Beach pada Triwulan I 2004 dan Triwulan III 2004,
Sekitar Dermaga Rover Triwulan I 2004 dan Triwulan IV 2005, di sekitar
Triwulan I 2004, Sekitar Polyprima Triwulan I 2004, sekitar dermaga
asahimas Triwulan III 2004 selanjutnya (2) pH (insitu) terdapat di: Sekitar
Pelabuhan Merak Triwulan III 2004, sekitar PLTU I Triwulan III 2004,
Sekitar Hotel Merak Beach Triwulan III 2004 dan Triwulan III 2005, Sekitar
Dermaga Rover Triwulan III 2004, sekitar PT. Peni Triwulan III 2004 dan
Triwulan III 2005, Sekitar KDL Triwulan III 2004, Sekitar Polyprima Triwulan
III 2004, Sekitar Dermaga Asahimas Triwulan III 2004, Sekitar PT. Dongjin
Triwulan III 2004, Sekitar PT. Sriwi Triwulan III 2004, Depan PT. Castrol
dan (3) Amonia total (NH3) terdapat di: Sekitar PLTU I Triwulan I 2004,
Sekitar Hotel Merak Beach Triwulan I 2004, serta (4) seng (Zn) terdapat di:
Sekitar Polyprima Triwulan IV 2006.
VIII. STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI CILEGON
MENUJU ECO INDUSTRIAL PARK
Abstrak
Pengembangan kawasan industri Cilegon menuju eco industrial park
sangat memegang peranan penting dalam pembangunan nasional terutama
dilihat dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan serta
teknologi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi yang perlu dilakukan
dalam pengembangan kawasan industri Cilegon menuju eco industrial park.
Penelitian menggunakan metode analisis hierarkhi proses (AHP) berbasis survey
pakar dengan bantuan software Criterium Decision Plus (CDP). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi yang perlu dilakukan dalam pengelolaan kawasan
industri Cilegon menuju eco industrial park adalah mengembangkan kawasan
industri hijau (green industrial park) dengan membangun sistem penanganan
limbah secara terpadu. Berdasarkan tingkat kepentingan setiap tujuan dalam
pengelolaan kawasan, tujuan ekologi seharusnya lebih diprioritaskan dan
selanjutnya tujuan lainnya. Prioritas tujuan ekologi adalah kualitas dan daya
dukung lingkungan yang sehat. Untuk tujuan ekonomi adalah pertumbuhan
industri besar dan industri kecil dan menengah yang sehat. Untuk tujuan sosial
adalah penciptaan lapangan kerja baru. Sedangkan tujuan hukum dan
kelembagaan adalah kebijakan pemerintah dalam pengelolaan kawasan.
Sementara tujuan teknologi yang lebih diharapkan adalah tersedianya teknologi
pengolahan dan pemanfaatan limbah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
peran pemerintah baik legislatif maupun eksekutif sangat dominan dan
dibutuhkan dalam pengelolaan kawasan disamping peran aktor lainnya melalui
kerjasama yang baik. Berdasarkan hasil analisis prospektif maka skenario yang
dapat dipilih dalam pengembangan program prioritas green industrial park di
Kota Cilegon adalah skenario ketiga yaitu melakukan perbaikan secara
menyeluruh terhadap faktor-faktor (program-program) kunci, meliputi enam
program prioritas yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam rangka
pengembangan kawasan industri di Kota Cilegon menuju green industrial park.
Keenam program tersebut antara lain (1) pembangunan Instalasi Pengolahan
Limbah (IPAL) secara terpadu, (2) penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
sebanyak 30 % pada kawasan yang dimanfaatkan masing-masing industri, (3)
penegakan supremasi hukum yang tegas terhadap pelanggar aturan
perundangan yang telah dibuat terkait pengelolaan kawasan, (4) pemberian
sanksi bagi industri yang tidak pro terhadap lingkungan, dan (5) membentuk
kelembagaan khusus untuk mengelola kawasan menuju green industrial park,
serta (6) mempertahankan daerah resapan air untuk menjamin ketersediaan air
bagi kelangsungan operasional perusahaan.
Kata Kunci : Strategi, Kawasan, eco industrial park, green industrial park.