Anda di halaman 1dari 14

RISET & JURNAL AKUNTANSI

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224


https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Pengaruh Due Professional Care, Kompleksitas


Audit, dan Integritas Auditor terhadap Kualitas
Audit pada Kantor Akuntan Publik di Medan
Yenny1 Verawati2
Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
yennysuwantoo@gmail.com watyv80@gmail.com

Sherine3 Devy Mestika4


Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
sherinexie05@gmail.com mestikadevy@gmail.com

Wilsa Road Betterment Sitepu5 Rika Dinarianti6


Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
will_better_sitepu@yahoo.co.id rika_dinarianti@yahoo.com

Abstrak

Kantor Akuntan Publik sangat dibutuhkan di Indonesia, untuk memenuhi


kepentingan para pengguna atas kewajaran informasi keuangan maka dibutuhkan
Kantor Akuntan Publik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menjadikan
Kantor Akuntan Publik sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh Due Professional Care, Kompleksitas Audit, dan Integritas
Auditor terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Medan.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban-jawaban responden dari
pengumpulan hasil data kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode sampling
purposive dalam penentuan sampel dan terdapat total populasi 90 auditor yang
terdiri dari 60 auditor yang dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini
memberikan bukti secara empiris bahwa Due Professional Care dan Integritas
Auditor berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kualitas Audit, sedangkan
Kompleksitas Audit berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Kualitas Audit.

Kata Kunci : Due Professional Care, Kompleksitas Audit, Integritas Auditor,


Kualitas Audit

I. PENDAHULUAN bahwa pentingnya informasi dalam


1.1 Latar Belakang suatu perusahaan. Para manajemen
Pengetahuan dan teknologi perusahaan selalu memberikan
informasi telah berkembang pesat laporan pertanggungjawaban berupa
sehingga menyadarkan para laporan keuangan yang digunakan
masyarakat terutama para pengusaha untuk para pemegang saham,
1
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

investor, dan para kreditur. Informasi dalam diri seorang auditor, karena
yang terdapat didalam laporan seorang auditor harus selalu
keuangan tersebut bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap bukti
memberikan kemudahan bagi para auditnya sehingga laporan keuangan
investor dan kreditur untuk menilai yang dihasilkan tersebut tidak salah
laporan keuangan suatu perusahaan saji. Penerapan due professional care
tersebut. Namun bagi para investor itu sangatlah penting bagi para
dan kreditur, laporan keuangan yang akuntan publik, agar tercapainya
disajikan oleh manajemen kualitas audit yang memadai.
perusahaan kemungkinan Penelitian sebelumnya dilakukan
mengandung kepentingan pribadi oleh Pancawati Hardianingsih dan
dan ketidakjujuran dalam Rachmawati Meita Oktaviani (2012)
menyajikan laporan keuangan. membuktikan bahwa due
Setiap perusahaan harus professional care berpengaruh positif
melakukan pemeriksaan atas laporan terhadap kualitas audit. Hasil ini
keuangannya untuk mendapatkan menunjukkan bahwa setiap auditor
informasi yang lebih akurat, maka selalu selalu melakukan review
dibutuhkan jasa akuntan publik secara kritis pada setiap tingkat
untuk memberikan jaminan bahwa supervisi terhadap pelaksanaan audit
laporan keuangan tersebut telah dan terhadap setiap pertimbangan
relevan dan andal. Jasa dari Akuntan audit maka auditor akan selalu
Publik itu haruslah bersifat menjaga kualitas hasil auditnya.
independen dan objektif. Auditor selalu dihadapkan
Kualitas audit sangat dibutuhkan dengan tugas-tugas yang sulit,
dalam diri seorang auditor karena banyak, berbeda-beda, dan saling
kualitas menggambarkan bagaimana berkaitan satu sama lain. Hal ini
cara kerja seorang auditor dalam terjadi karena audit akan menjadi
membantu menyelesaikan suatu semakin kompleks jika tingkat
masalah klien, dan membantu klien kesulitan semakin tinggi. Tugas yang
dalam mengaudit suatu laporan semakin kompleks dapat dijadikan
keuangan perusahaan. Auditor tantangan tersendiri bagi seorang
diharapkan dapat melaksanakan auditor untuk tetap mampu menjaga
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan mempertahankan kualitas audit.
untuk menghindari kecurangan dan Penelitian sebelumnya yang
kesengajaan dalam memanipulasi dilakukan Prasita dan Adi (2007)
suatu data. Sebaliknya, jika seorang membuktikan bahwa kompleksitas
auditor melakukan kecurangan audit berpengaruh negatif terhadap
tersebut maka kualitas auditnya kualitas audit. Hasil ini menunjukkan
sebagai seorang auditor akan bahwa kompleksitas audit yang
menurun. muncul karena semakin tingginya
Salah satu faktor penting yang variabilitas dan ambiguitas tugas
mempengaruhi kualitas audit adalah pengauditan menjadi indikasi
due professional care. Penggunaan penyebab turunnya kualitas audit.
kemahiran profesional dengan Dalam situasi seperti itu, auditor
cermat dan seksama itu penting cenderung berperilaku disfungsional
2
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

dan lebih mengutamakan Keuangan PT Jui Shin Indonesia


kepentingan klien daripada belum melakukan pengujian saldo
obyektivitas hasil pengauditan itu awal dan juga tidak memiliki bukti
sendiri. audit yang cukup dan tepat dalam
Auditor juga dituntut untuk meyakini kewajaran saldo akun
bersikap jujur, berani, bijaksana dan Penjualan, Piutang Usaha, Utang
bertanggung jawab dalam melakukan Usaha, Aset Tetap, Persediaan, dan
tugasnya sehingga dapat Harga Pokok Penjualan.
menimbulkan rasa kepercayaan (www.iapi.co.id)
dalam diri masyarakat bahwa auditor Berdasarkan contoh kasus diatas,
selalu melakukan tugasnya secara dapat dijelaskan masih banyak
jujur dan bertanggung jawab. Sikap pelanggaran-pelanggaran yang
ini juga harus ada didalam diri dilakukan oleh auditor. Pelanggaran
seorang auditor, karena sikap inilah tersebut akan mempengaruhi
yang paling penting dan sulit untuk persepsi masyarakat terhadap profesi
diterapkan yaitu mengutamakan akuntan dimana nantinya akan
kejujuran, bertindak adil, dan tidak berefek pada turunnya kepercayaan
memihak suatu pihak tertentu. publik terhadap profesi akuntan
Integritas sangat berpengaruh publik. Ada 3 komponen yang harus
terhadap kualitas audit, karena jika wajib dimiliki oleh seorang auditor
seorang auditor tidak dapat yaitu kemampuan untuk menemukan
menerapkan sikap integritas dalam salah saji dalam laporan keuangan
dirinya berarti auditor tersebut telah tersebut tergantung pada kecermatan
menurunkan kualitas auditnya. auditor, kemampuan untuk
Hasil penelitian Yenny (2012) menghadapi kompleksitas audit
membuktikan bahwa integritas tergantung pada keahlian auditor
auditor berpengaruh positif terhadap dalam menghadapi tugas yang
kualitas audit. Hal ini menunjukkan kompleks, serta adanya kemauan
bahwa jika seorang auditor memiliki untuk melaporkan suatu temuan yang
sikap jujur, berani, bijaksana dan salah saji tergantung pada
bertanggung jawab dalam integritasnya dan sikap tanggung
melaksanakan audit maka dapat jawab auditor sangat penting dalam
membangun kepercayaan dan menghasilkan audit yang berkualitas.
memberikan dasar bagi pengambilan Berdasarkan uraian tersebut,
keputusan yang handal. maka peneliti tertarik melakukan
Kasus yang terjadi pada Kantor penelitian dengan judul “Pengaruh
Akuntan Publik di Medan yaitu Due Professional Care,
sanksi beku dan sanksi cabut izin Kompleksitas Audit, dan
pada Kantor Akuntan Publik Biasa Integritas Auditor Terhadap
Sitepu. Kantor Akuntan Publik Biasa Kualitas Audit Pada Kantor
Sitepu juga belum sepenuhnya Akuntan Publik di Medan”.
mematuhi Standar Audit dan Standar
Profesional Akuntan Publik dalam 1.2 Perumusan Masalah
pelaksanaan audit PT Jui Shin Berdasarkan latar belakang
Indonesia tahun buku 2016. Laporan masalah dan identifikasi masalah di
3
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

atas, maka dapat dirumuskan


permasalahan yang ada sebagai II. LANDASAN TEORI
berikut : 2.1 Due Professional Care
1. Bagaimana pengaruh Due Menurut Rahayu (2010:42), due
Professional Care terhadap professional care merupakan
Kualitas Audit pada Kantor penggunaan kemahiran profesional
Akuntan Publik di Medan? dengan cermat dan seksama
2. Bagaimana pengaruh menekankan tanggung jawab kepada
Kompleksitas Audit terhadap setiap profesional yang bekerja
Kualitas Audit pada Kantor dalam organisasi auditor independen
Akuntan Publik di Medan? untuk mengamati standar pekerjaan
3. Bagaimana pengaruh Integritas lapangan dan standar pelaporan.
Auditor terhadap Kualitas Audit Menurut Tuanakotta (2011:59),
pada Kantor Akuntan Publik di due audit care yang berarti due care
Medan? dalam audit. Due audit care atau
4. Bagaimana pengaruh Due kehati-hatian dalam melakukan suatu
Professional Care, Kompleksitas audit ada ukurannya, yakni kode etik
Audit, dan Integritas Auditor dan standar audit.
terhadap Kualitas Audit pada Menurut Aulia (2013) ada lima
Kantor Akuntan Publik di Medan? indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur due professional
1.3 Tujuan Penelitian care antara lain:
Berdasarkan perumusan masalah 1. Menggunakan kecermatan dan
di atas, maka tujuan penelitian ini keterampilan dalam bekerja
adalah: 2. Memiliki keteguhan dalam
1. Untuk menguji dan menganalisis melaksanakan tanggungjawab
pengaruh Due Professional Care 3. Kompeten dan berhati-hati dalam
terhadap Kualitas Audit pada melaksanakan tugas
Kantor Akuntan Publik di Medan. 4. Adanya kemungkinan terjadi
2. Untuk menguji dan menganalisis kesalahan, ketidakteraturan dan
pengaruh Kompleksitas Audit ketidakpatuhan
terhadap Kualitas Audit pada 5. Waspada pada resiko yang
Kantor Akuntan Publik di Medan. signifikan yang dapat
3. Untuk menguji dan menganalisis mempengaruhi objektivitas
pengaruh Integritas Auditor
terhadap Kualitas Audit pada 2.2 Kompleksitas Audit
Kantor Akuntan Publik di Medan. Menurut Sanusi dan Iskandar
4. Untuk menguji dan menganalisis (2007:38), kompleksitas audit adalah
pengaruh Due Professional Care, tugas yang tidak terstruktur,
Kompleksitas Audit, dan membingungkan dan sulit
Integritas Auditor terhadap dikerjakan.
Kualitas Audit pada Kantor Menurut Ruky (2001:60),
Akuntan Publik di Medan. kompleksitas audit merupakan
tingkat kesulitan tugas dan variasi
pekerjaan terutama dalam bentuk
4
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

tekanan terhadap mental dan psikis dengan opini wajar tanpa


orang yang melakukan pekerjaan. pengecualian untuk laporan
Menurut Prasita dan Adi keuangan yang mengandung salah
(2007:5), ada dua indikator yang saji material.
dapat digunakan untuk mengukur Menurut Sukriah (2009), ada
kompleksitas audit yaitu : dua indikator yang dapat
1. Kesulitan tugas mempengaruhi kualitas audit yaitu :
2. Struktur tugas 1. Kesesuaian pemeriksaan dengan
standar audit
2.3 Integritas Auditor 2. Kualitas laporan hasil
Menurut Mulyadi (2002:56), pemeriksaan
integritas adalah kualitas yang
mendasari kepercayaan publik dan 2.5 Pengaruh Due Professional
merupakan suatu patokan Care Terhadap Kualitas Audit
(benchmark) bagi para anggota Menurut Pancawati
dalam menguji semua keputusan Hardiningsih dan Pachmawati Meita
yang diambilnya. Oktaviani (2012), bahwa setiap
Menurut Priansa (2016:288), auditor selalu melakukan review
integritas adalah komitmen, janji secara kritis pada setiap tingkat
yang harus ditepati, untuk supervise terhadap pelaksanaan audit
menunaikan darma hingga tuntas, dan terhadap setiap pertimbangan
tidak pura-pura lupa pada tugas atau audit maka auditor akan selalu
ingkar pada tanggung jawab. menjaga kualitas hasil auditnya.
Menurut Sukriah, dkk (2009), Menurut Singgih dan Bawono
ada empat indikator yang (2010:10), setiap auditor harus
mempengaruhi integritas auditor mampu menjaga sikap skeptis
yaitu : profesional selama proses
1. Kejujuran auditor melaksanakan pemeriksaannya,
2. Keberanian auditor karena saat auditor sudah tidak
3. Sikap bijaksana auditor mampu lagi mempertahankan sikap
4. Tanggung jawab auditor skeptis profesionalnya, maka laporan
keuangan yang diaudit tidak dapat
2.4 Kualitas Audit dipercaya lagi, dan memungkinkan
Menurut De Angelo dalam adanya litigasi paksa audit.
Fitrawansyah (2014:49), kualitas Menurut Mulyadi (2002:27),
audit adalah probabilitas untuk kecermatan dan keseksamaan
seorang auditor agar dapat meletakkan tanggung jawab kepada
menemukan dan melaporkan adanya setiap auditor dalam organisasi
suatu penyelewengan dalam sistem kantor akuntan publik untuk
akuntansi klien. mengamati standar auditing yang
Menurut Lee, Liu, dan Wang berlaku.
dalam Ardianingsih (2018:23), H1: Due Professional Care
kualitas audit adalah probabilitas berpengaruh terhadap
bahwa seorang auditor tidak akan Kualitas Audit
melaporkan laporan hasil audit
5
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

2.6 Pengaruh Kompleksitas Audit Menurut Badjuri (2011:2),


Terhadap Kualitas Audit untuk memelihara dan meningkatkan
Menurut Restuningdiah dan kepercayaan publik, setiap auditor
Indrianto (2000), menyatakan bahwa harus mampu memenuhi tanggung
peningkatan kompleksitas audit jawab profesionalnya dengan
dalam suatu tugas atau sistem, akan integritas setinggi mungkin.
menurunkan tingkat keberhasilan Integritas merupakan suatu karakter
tugas tersebut dan kualitas auditnya. yang mendasari timbulnya
Menurut Prasita dan Adi pengakuan professional.
(2007:16), bahwa kompleksitas audit H3: Integritas Auditor berpengaruh
yang muncul karena semakin terhadap Kualitas Audit
tingginya variabilitas dan ambiguitas III. Metode Penelitian
tugas pengauditan, menjadi 3.1 Pendekatan Penelitian
penyebab turunnya kualitas audit. Pendekatan penelitian yang
Menurut Boynton (2002:54), digunakan dalam penelitian ini
semakin meningkatnya tingkat adalah metode penelitan kuantitatif.
kompleksitas, maka risiko salah Menurut Sugiyono (2016:8), metode
interpretasi dan risiko munculnya penelitian kuantitatif merupakan
kesalahan yang tidak disengaja juga suatu metode penelitian yang
akan ikut meningkat. Karena para berlandaskan pada filsafat
pengguna juga akan merasa semakin positivisme, yang digunakan untuk
sulit, atau bahkan mustahil untuk meneliti pada populasi atau sampel
mengevaluasi sendiri mutu laporan tertentu, pengumpulan data
keuangan tersebut, maka mereka menggunakan instrumen penelitian,
mengandalkan auditor analisis data bersifat
yangindependen untuk menilai mutu kuantitatif/statistik, dengan tujuan
informasi yang dimuat dalam laporan untuk menguji hipotesis yang telah
keuangan tersebut. ditetapkan.
H2: Kompleksitas Audit
berpengaruh terhadap 3.2 Populasi dan Sampel
Kualitas Audit Menurut Sugiyono (2016:80),
populasi merupakan wilayah
2.7 Pengaruh Integritas Auditor generalisasi yang terdiri atas :
Terhadap Kualitas Audit obyek/subyek yang mempunyai
Menurut Pusdiklatwas kualitas dan karakteristik tertentu
(2008:58), dengan dimilikinya yang ditetapkan oleh si peneliti untuk
integritas yang tinggi, maka auditor dipelajari dan kemudian ditarik
dapat meningkatkan kualitas hasil kesimpulannya.
pemeriksaannya. Menurut Sugiyono (2016:81),
Menurut Mulyadi (2002:56), sampel merupakan bagian dari
integritas dapat menerima kesalahan jumlah dan karakteristik yang
yang tidak disengaja dan perbedaan dimiliki oleh populasi tersebut.
pendapat yang jujur, tetapi tidak Teknik pengambilan sampel yang
dapat menerima kecurangan ataupun digunakan dalam penelitian ini
peniadaan prinsip. adalah menggunakan teknik
6
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

sampling purposive. Menurut dalam penelitian ini meliputi :


Sugiyono (2016:85), sampling jumlah sampel (N), rata-rata (mean),
purposive merupakan teknik nilai maksimum, nilai minimum serta
penentuan sampel dengan standar deviasi (σ) untuk masing-
pertimbangan tertentu. masing variabel. Hasil analisis
Jumlah populasi di kota Medan deskriptif dapat dilihat pada tabel
ada 8 Kantor Akuntan Publik dengan IV.1 berikut ini :
jumlah 90 auditor yang terdiri dari
60 auditor yang dijadikan sampel 4.2 Uji Normalitas
penelitian. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual
3.3 Teknik Pengumpulan Data memiliki distribusi normal atau
Adapun teknik pengumpulan tidak, antara variabel dependen
data yang digunakandalam penelitian dengan variabel independen.
ini yaitu melalui kuesioner atau A. Analisis Grafik
angket. 1. Histogram

3.4 Jenis dan Sumber Data


Penelitian
Jenis data yang digunakan untuk
penelitian ini adalah data primer.
Jenis data yang diperoleh dari auditor
Kantor Akuntan Publik adalah data
primer di dalam penelitian ini berupa
hasil pengisian kuesioner yang
dibagikan kepada responden.

IV. HASIL PENELITIAN DAN


Tabel IV.1
Statistik Deskriptif Gambar IV.1
Descriptive Statistics Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2019
Std. Dilihat dari gambar diagram
N Minimum Maximum Mean Deviation
histogram diatas terlihat bahwa garis
Due Professional 60 38 47 41.78 2.059
Care
pada daftar grafik menunjukkan garis
Kompleksitas Audit 60 13 19 16.47 1.186 mengikuti diagram batang dan tidak
Integritas Auditor 60 28 39 33.45 1.995 menceng kekiri atau kekanan, hal ini
Kualitas Audit 60 12 20 16.50 1.652 menunjukkan bahwa model regresi
Valid N (listwise) 60 layak dan berdistribusi normal.
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2019
PEMBAHASAN 2. Probability Plot
4.1 Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil analisis
deskriptif statistik akan ditampilkan
karakteristik sampel yang digunakan
7
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Berdasarkan Tabel IV.2, nilai


Kolmogorov-Smirnov adalah 0,686
dan signifikan pada 0,734 dimana
nilai signifikansinya di atas 0,05
(0,734 > 0,05). Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa data residual
berdistribusi normal.

4.3 Uji Multikolonieritas


Uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
Gambar IV.2 multikoloniertias di dalam model
Grafik Normal Probability Plot regresi dapat dilakukan dengan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, melihat Tolerance dan Variance
2019
Inflaction Factor (VIF).
Dilihat dari grafik normalitas
diatas (Normal P-Plot of Regression Tabel IV.3
Standardized Residual) memiliki Hasil Uji Multikolonieritas
kemiringan kurva yang cenderung Coefficientsa
seimbang, baik pada sisi kiri dan Collinearity Statistics
kanan serta tampilan grafik normal Model Tolerance VIF
plot memiliki titik-titik yang 1 (Constant)
menyebar disekitar garis diagonal Due Professional Care .923 1.083
dan penyebarannya searah mengikuti Kompleksitas Audit .937 1.068
garis diagonal. Dengan demikian, Integritas Auditor .985 1.015

model regresi memenuhi asumsi a. Dependent Variable: Kualitas Audit


Sumber : Hasil Pemeriksaan Data SPSS, 2019
normalitas.
Berdasarkan tabel IV.3, nilai
B. Uji Statistik dengan non- Tolerance untuk variabel Due
parametik Kolmogorov-Smirnov Professional Care sebesar 0,923,
(K-S) untuk variabel Kompleksitas Audit
Tabel IV.2 sebesar 0,937, dan untuk variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Integritas Auditor sebesar 9,85.
Residual Nilai-nilai tolerance tersebut > 0,10.
N 60
Normal Mean .0000000 Nilai Variance Inflaction Factor
a,,b
Parameters Std. Deviation 1.43586867 (VIF) untuk variabel Due
Most Extreme Absolute .089
Differences Positive .051 Professional Care sebesar 1,083,
Negative -.089 untuk variabel Kompleksitas Audit
Kolmogorov-Smirnov Z .686
Asymp. Sig. (2-tailed) .734 sebesar 1,068, dan untuk variabel
a. Test distribution is Normal. Integritas Auditor sebesar 1,015.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2019 Nilai-nilai Variance Inflaction
8
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Tabel IV.4
Factor (VIF) < 10. Dengan Hasil Uji Glejser
demikian, persamaan regresi tidak Coefficientsa

terjadi multikolonieritas. Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
4.4 Uji Heteroskedastisitas 1 (Constant) -3.279 3.116 -1.052 .297
Uji heteroskedastisitas bertujuan Due Professional .075 .059 .166 1.268 .210

untuk menguji apakah dalam model Care


Kompleksitas Audit .192 .102 .245 1.886 .064
regresi terjadi adanya ketidaksamaan Integritas Auditor -.058 .059 -.123 -.975 .334
varians dari residual satu a. Dependent Variable: Abs_Ut
pengamatan ke pengamatan lain. JikaSumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain Berdasarkan tabel IV.4, hasil uji
tetap, maka disebut sebagai glejservariabel Due Professional
homoskedastisitas dan jika berbeda Care (X1) dimana nilai signifikan
disebut sebagai heteroskedastisitas. sebesar 0,210 dengan syarat nilai
Untuk mendeteksi ada tidaknya signifikan diatas 0,05 (0,210 >
heteroskedastisitas di dalam model 0,05), variabel Kompleksitas Audit
regresi dapat dilakukan dengan (X2) dimana nilai signifikan sebesar
menganalisis penyebaran titik-titik 0,064 dengan syarat nilai signifikan
pada scatterplot dan uji glejser. diatas 0,05 (0,064 > 0,05), dan
1. Scatterplot variabel Integritas Auditor (X3)
dimana nilai signifikan sebesar 0,334
dengan syarat nilai signifikan diatas
0,05 (0,334 > 0,05). Dengan
demikian, dapat dikatakan model
regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.

4.5 Model Penelitian


Tabel IV.5
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Gambar IV.3 Model B Std. Error Beta T Sig.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2019 1 (Constant) 5.863 5.120 1.145 .257

Berdasarkan gambar IV.3, dapat Due Professional Care .253 .097 .315 2.607 .012

dilihat bahwa titik-titik pada Kompleksitas Audit -.449 .167 -.322 -2.683 .010
scatterplot tidak ada pola yang jelas Integritas Auditor .223 .097 .269 2.302 .025

dan menyebar diatas dan dibawah a. Dependent Variable: Kualitas Audit


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
angka 0 pada sumbu Y. Dengan
demikian, model regresi tidak terjadi Berdasarkan tabel IV.5
heteroskedastisitas. persamaan regresi linear berganda
dalam penelitian ini adalah sebagai
2. Uji Glejser berikut :

9
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Kualitas Audit = 5,863 + 0,253 Due sebesar 0,449 satuan dengan


Professional Care – 0,449 anggapan variabel lainnya
Kompleksitas Auditor tetap.
+ 0,223 Integritas Auditor + e 4. Koefisien regresi integritas
Pengujian hipotesis menyatakan auditor sebesar 0,223 dan
bahwa Due Professional Care, bernilai positif, hal ini
Kompleksitas Audit, dan Integritas menyatakan bahwa setiap
Auditor berpengaruh terhadap kenaikan integritas auditor1
Kualitas Audit pada Kantor Akuntan satuan akan meningkatkan
Publik di Medan, dari penjelasan kualitas audit sebesar 0,223
tersebut dapat dijelaskan bahwa : satuan dengan anggapan
1. Konstanta sebesar 5,863 variabel lainnya tetap.
menyatakan bahwa jika due
Tabel IV.6 4.6 Koefisien Determinasi
Hasil Koefisien Determinasi Hipotesis (Uji R²)
Model Summaryb Koefisien determinasi
Adjusted R Std. Error of the merupakan besaran yang
Model R R Square Square Estimate menunjukkan besarnya variasi
variabel dependen (kualitas audit)
1 .494a .244 .204 1.474
yang dapat dijelaskan oleh variabel
a. Predictors: (Constant), Integritas Auditor, Kompleksitas Audit, Due independen (due professional care,
Professional Care kompleksitas audit, dan integritas
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019 auditor).
professional care, Berdasarkan tabel IV.6,
kompleksitas audit, dan diperoleh bahwa nilai koefisien
integritas auditor bernilai 0 determinasi hipotesis adalah 0,204.
atau konstan maka Kualitas Hal ini menunjukkan bahwa 20,4%
Audit sebesar 5,863 satuan. variasi kualitas audit (Y) dapat
2. Koefisien regresi due dijelaskan oleh variasi variabel due
professional care sebesar professional care (X1), kompleksitas
0,253 dan bernilai positif, hal audit (X2), dan integritas auditor
ini menyatakan bahwa setiap (X3). Sisanya 79,6% merupakan
kenaikan due professional variabel lain di luar dari penelitian
care 1 satuan akan ini.
meningkatkan kualitas audit
sebesar 0,253 satuan dengan 4.7 Pengujian Hipotesis Secara
anggapan variabel lainnya Simultan (Uji F)
tetap. Uji simultan atau uji F dilakukan
3. Koefisien regresi untuk mengetahui tingkat positif dan
kompleksitas auditsebesar signifikansi dari variabel-variabel
0,449 dan bernilai negatif, hal due professional, kompleksitas audit,
ini menyatakan bahwa setiap dan integritas auditor terhadap
kenaikan kompleksitas audit1 variabel kualitas audit dapat dilihat
satuan akan menyebabkan pada tabel IV.7.
penurunan kualitas audit
10
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Tabel IV.7 Tabel IV.8


Hasil Uji t
Hasil Uji F
Coefficientsa
ANOVAb Unstandardized Standardized
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 Regression 39.359 3 13.120 6.040 .001a
1 (Constant) 5.863 5.120 1.145 .257
Residual 121.641 56 2.172 Due Professional .253 .097 .315 2.607 .012
Care
Total 161.000 59
Kompleksitas Audit -.449 .167 -.322 -2.683 .010
a. Predictors: (Constant), Integritas Auditor, Kompleksitas Audit, Due
Integritas Auditor .223 .097 .269 2.302 .025
Professional Care a. Dependent Variable: Kualitas Audit
b. Dependent Variable: Kualitas Audit Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019 Berdasarkan hasil uji t pada
tabel IV.8, nilai ttabel untuk df = n-k =
Berdasarkan hasil uji F pada 60-4 = 56 dan signifikansi 0,05 pada
tabel IV.7, nilai Fhitung sebesar 6,040. uji signifikansi 2 arah adalah sebesar
Pada derajat bebas 1 (df1) = k-1 = 4- 2,00324. Dengan demikian hasil dari
1 = 3, derajat bebas 2 (df2) = n-k = uji t dapat dijelaskan sebagai berikut
60-4 = 56, dimana n = jumlah :
sampel, k = jumlah variabel, maka 1. Hasil perhitungan uji t secara
nilai Ftabel pada taraf kepercayaan parsial diperoleh nilai t hitung due
signifikansi 0,05 adalah 2,77, dengan professional care sebesar 2,607
demikian dari hasil perhitungan dengan nilai signifikan sebesar
SPSS diperoleh nilai Fhitung > Ftabel = 0,012. Nilai thitung > ttabel atau
6,040 > 2,77 dengan tingkat 2,607 > 2,00324 maka H1
signifikansi 0,001. Dikarenakan diterima artinya due professional
Fhitung > Ftabel = 6,040 > 2,77 dan care secara parsial berpengaruh
probabilitas signifikansi 0,001 < positif dan signifikan terhadap
0,05, maka H1 diterima artinya due kualitas audit pada Kantor
professional care, kompleksitas Akuntan Publik (KAP) di Medan.
audit, dan integritas auditor secara 2. Hasil perhitungan uji t secara
simultan berpengaruh signifikan parsial diperoleh nilai t hitung
terhadap kualitas audit pada Kantor kompleksitas audit sebesar -
Akuntan Publik (KAP) di Medan. 2,683 dengan nilai signifikan
sebesar 0,010. Nilai -thitung < -
4.8 Pengujian Hipotesis Secara ttabel atau -2,683 < -2,00324 maka
Parsial (Uji t) H1 diterima artinya kompleksitas
Pengujian hipotesis secara audit secara parsial berpengaruh
parsial dilakukan untuk mengetahui negatif dan signifikan terhadap
adanya pengaruh satu variabel kualitas audit pada Kantor
independen (due professional care, Akuntan Publik (KAP) di Medan.
kompleksitas audit, dan integritas 3. Hasil perhitungan uji t secara
auditor) secara individual dalam parsial diperoleh nilai t hitung
menerangkan variasi variabel integritas auditor sebesar 2,302
dependen (kualitas audit). dengan nilai signifikan sebesar
0,025. Nilai thitung > ttabel atau
2,302 > 2,00324 maka H1
11
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

diterima artinya integritas auditor 3. Integritas auditor berpengaruh


secara parsial berpengaruh positif positif terhadap kualitas audit
dan signifikan terhadap kualitas pada Kantor Akuntan Publik
audit pada Kantor Akuntan (KAP) di Medan. Hasil ini
Publik (KAP) di Medan. menunjukkan bahwa auditor
harus mampu menjaga sikap
V. KESIMPULAN DAN SARAN integritas dalam dirinya, karena
5.1 Kesimpulan jika seorang auditor tidak dapat
Berdasarkan hasil analisis dan menerapkan integritas dalam
pembahasan yang telah diuraikan dirinya maka hasil dari laporan
pada bab sebelumnya, maka peneliti audit tersebut tidak dapat di
menarik kesimpulan sebagai berikut : pertanggungjawabkan. Dengan
1. Due professional care demikian, semakin tinggi
berpengaruh positif terhadap integritas yang dimiliki seorang
kualitas audit pada Kantor auditor, maka semakin baik
Akuntan Publik (KAP) di Medan. kualitas hasil auditnya.
Hasil ini menunjukkan bahwa 4. Hasil uji F menunjukkan bahwa
auditor selalu melakukan review due professional care,
secara kritis pada setiap tingkat kompleksitas audit, dan integritas
supervise dan selalu menerapkan auditor berpengaruh signifikan
sikap skeptis dalam dirinya. terhadap kualitas audit pada
Dengan demikian, semakin tinggi Kantor Akuntan Publik (KAP) di
due professional care yang Medan. Dengan demikian
dimiliki oleh seorang auditor, semakin tinggi due professional
maka akan semakin baik pula care dan integritas auditor maka
kualitas audit yang dihasilkan. semakin tinggi kualitas auditnya
2. Kompleksitas audit berpengaruh dan semakin tinggi kompleksitas
negatif terhadap kualitas audit audit maka semakin rendah
pada Kantor Akuntan Publik kualitas auditnya.
(KAP) di Medan. Hasil ini 5. Hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan bahwa auditor hipotesis dengan Adjuster R²
harus siap dalam menghadapi sebesar 0,204. Hal ini
berbagai kesulitan tugas dan menunjukkan bahwa 20,4%
harus mampu menyelesaikan variasi kualitas audit (Y) dapat
tugas yang diberikan kepadanya dijelaskan oleh variasi variabel
walaupun tugas yang dikerjakan due professional care (X1),
sulit. Auditor juga harus mampu kompleksitas audit (X2), dan
mempertahankan objektifitas dari integritas auditor (X3). Sisanya
hasil pemeriksaannya. Dengan 79,6% merupakan variabel lain di
demikian, semakin tinggi tingkat luar dari penelitian ini.
kompleksitas audit dalam suatu
tugas yang dikerjakan, maka 5.2 Saran
semakin rendah kualitas audit Saran-saran yang dapat peneliti
yang dihasilkan. berikan berdasarkan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut :
12
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

1. Bagi Kantor Akuntan Publik, Pemerintah (Studi Empiris


diharapkan dapat menjaga dan pada BPK-RI Perwakilan
meningkatkan kualitas auditnya, Provinsi Riau)”. Jurnal
Akuntansi. Vol. 1, No. 1.
auditor tetap harus memiliki
Padang.
kehati-hatian dan kecermatan
dalam mengaudit agar laporan Badjuri, Achmat. 2011. “Faktor-
yang dihasilkan bebas dari salah Faktor yang Berpengaruh
saji materil baik secara Terhadap Kualitas Hasil
kekeliruan maupun kecurangan, Pemeriksaan Auditor Sektor
auditor tetap harus siap dalam Publik”. Prosiding Seminar
Nasional Multi Disiplin
menghadapi berbagai kesulitan
Ilmu.
tugasnya, karena auditor tidak
hanya harus bekerja lebih keras, Boynton, William C, et.al. 2002.
namun auditor juga memperoleh Modern Auditing. Jilid 1.
pengetahuan dan pengalaman Edisi 7. Jakarta : Erlangga
dalam menyelesaikan penugasan
audit yang diberikan, dan auditor Fitrawansyah. 2014. Fraud &
Auditing. Edisi Pertama.
tetap harus menjaga sikap Jakarta : Mitra Wacana
integritas dalam diri seorang Media.
auditor untuk tetap jujur dan
bertanggung jawab kepada Hardiningsih, Pancawati dan
semua tugas yang diberikan. Rachmawati Meita Oktaviani.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya, 2012. “Pengaruh Due
disarankan untuk memperluas Professional Care, Etika, dan
area penelitian. Hal ini Tenur Terhadap Kualitas
diperlukan untuk meningkatkan Audit”. Fakultas Ekonomi
akurasi hasil yang akan Unisbank Semarang.
digunakan di masa mendatang
supaya hasil penelitiannya lebih Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi. 6.
sempurna. Cetakan ke-I. Jakarta :
Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianingsih, Arum. 2018. Audit Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi.
Laporan Keuangan. Jakarta : 2007. “Pengaruh
PT. Bumi Aksara. Kompleksitas Audit dan
Tekanan Anggaran Waktu
Agustin, Aulia. 2013. “Pengaruh Terhadap Kualitas Audit
Pengalaman, Independensi, dengan Moderasi
dan Due Professional Care Pemahaman Terhadap Sistem
Auditor Terhadap Kualitas Informasi”. Jurnal Ekonomi
Audit Laporan Keuangan dan Bisnis. Fakultas

13
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2. 116 p–ISSN : 2548-7507

Ekonomi, Universitas Kristen Judgment Performance.


Satya Wacana. Journal Accounting and
Financial, Vol 6 (2): 123-
Priansa, Donni Juni. 2016. 139.
Perencanaan &
Pengembangan SDM. Singgih, Elisha Muliani dan Icuk
Cetakan Kedua. Bandung : Rangga Bawono. 2010.
Alfabeta. “Pengaruh Independensi,
Pusdiklatwas BPKP. 2008. Etika Pengalaman, Due
Dalam Fraud Audit. Edisi Professional Care dan
Kelima. Akuntabilitas Terhadap
Kualitas Audit (Studi Pada
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Auditor di KAP “Big Four”
Suhayati. 2010. Auditing : di Indonesia”. Simposium
Konsep Dasar dan Pedoman Nasional Akuntansi XIII
Pemeriksaan Akuntan Purwokerto 2010.
Publik. Edisi Petama.
Cetakan Pertama, Yogyakarta Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
: Graha Ilmu. Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Edisi Baru. Bandung :
Restuningdiah, Nurika dan Nur Alfabeta.
Indriantoro. 2000. “Pengaruh
Partisipasi Terhadap Sukriah, Ika dan Biana Adha Inapty.
Kepuasan Pemakai Dalam 2009. “Pengaruh Pengalaman
Pengembangan Sistem Kerja, Independensi,
Informasi Dengan Objektivitas, Integritas dan
Kompleksitas Tugas, Kompetensi Terhadap
Kompleksitas Sistem, dan Kualitas Hasil Pemeriksaan”.
Pengaruh Pemakai Sebagai
Moderating Variabel”. Tuanakotta, Theodorus M. 2011.
Jurnal Riset Akuntansi Berpikir Kritis dalam
Indonesia, Vol. 3, No. 2 : Auditing. Jakarta : Salemba
119-133. Empat.

Ruky, Achmad S. 2001. Manajemen Yenny. 2012. “Pengaruh Pengalaman


Penggajian & Pengupahan Kerja, Independensi,
Untuk Karyawan Objektivitas, Integritas, dan
Perusahaan. Jakarta : PT
Kompetensi Auditor terhadap
Gramedia Pustaka Utama.
Kualitas Audit yang
Sanusi, Z. M. and T. M. Iskandar Dihasilkan Kantor Akuntan
(2007). Effects Of Goal Publik (KAP) “ The Big
Orientation and Task Four” di Indonesia”. Jurnal
Complexity On Audit Akuntansi.

14

Anda mungkin juga menyukai