Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang disengaja maupun
tidak disengaja yang dapat merusak anak baik berupa serangan fisik, mental sosial,
ekonomi maupun seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-
nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Beberapa faktor memicu kekerasan terhadap
anak Menurut Komnas Perlindungan Anak pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi
diantaranya: struktur keluarga, pewarisan kekerasan dari generasi ke generasi, stress
sosial dan isolasi sosial, serta keterlibatan masyarakat bawah. Bentuk- bentuk kekerasan
terhadap anak yaitu: kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan verbal, kekerasan
seksual, dan kekerasan secara sosial. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi kekerasan terhadap anak yaitu: pendidikan dan pengetahuan orang tua
yang cukup, keluarga yang hangat dan demokratis, adanya komunikasi yang efektif, dan
mengintegrasikan isu mengenai hak anak kedalam peraturan perundang- undangan.
Peraturan perundang- undangan yang mengatur perlindungan anak yaitu Undang- undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan aAnak, Undang- Undang Nomor 11 Tahun
2012 Tentang System Peradilan Pidana Anak, dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun
2014 Tentang Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan Dalam
Konflik Sosial.

B. Saran
sebagai warga negara yang berpengetahuan wajiblah kita menghargai pribadi
seorang anak dengan menghindarkan mereka dari tindakan kekerasan yang dapat
merusak masa depan mereka, sehingga mereka kelak tumbuh dan berkembang dengan
bebas dan bertanggung jawab karena mereka semua adalah generasi penerus bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai