Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi
semakin professional. Tugas utama sebagai ASN adalah pelaksana
layanan publik, pelayan publik dan pempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan RI. Untuk itu sebagai ASN masa kini akan dihadapkan
dengan tantangan yang semakin berat karena perubahan zaman yang
semakin maju. Maka dari itu dalam pelaksanaan kurikulum terbaru
pembentukan karakter PNS melalui proses pembelajaran pembiasaan-
pembisaan diri yaitu agenda habituasi dan aktualisasi.
Pengalam belajar melalui pengalaman pada agenda habituasi akan
memberikan pengalaman ASN pada tempat kerjanya sehingga dengan
sendirinya ASN akan melakukan aktualisasi ditempat kerjanya dan
mampu memberi kontribusi yang positif ketika awal ASN bekerja di tempat
kerjanya. Melalui Habituasi dan Aktualisasi para ASN dtuntut untuk
mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran yang telah di
dapat ketika mengikuti pelatihan dasar.
Untuk mengisi kemerdekaan kita sebagai warga Negara yang baik
ingin berusaha mebangun bangsa dan Negara melalui meningkatkan
sumberdaya manusia melalui jalur pendidikan. Melalui jalur pendidikan ini
akan memberi kontribusi dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Negara.
Pendidikan Madrasah dilakukan terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.Sedangkan jalur pendidikan
luar Madrasah salah satu diantaranya adalah keluarga. Dalam lingkungan
keluarga ini anak didik mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan berupa
yang dia lihat, yang dia alami dan dia rasakan sehingga membentuk anak
didik baik dari segi aqidah, akhlak, maupun ibadah. Pembentukan nilai-
nilai yang di bentuk anak tidak semua terpengaruh dalam lingkungan
keluarga tetapi juga terpengaruh pada lingkup Madrasah dan lingkungan
masyarakat sekitar.

1
Nilai-nilai keagamaan memang harus ditanamkan sejak anak usia
dini, oleh sebab itu faktor keluarga dan Madrasah di sini mempunyai
peranan yang sangat penting. Pendidikan nilai-nilai keagamaan
merupakan awal pondasi awal yang harus ditanamkan dan sangat penting
keberadaannya, hal ini merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak
bangsa untuk menjalani jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk
mengembangkan nilai-nilai agama pada diri anak, diperlukan berbagai
macam kurikulum, meode, materi, dan program-program pembiasaan.
Salah satunya yaitu melaksanakan kegiatan kegamaan di Madrasah
contohnya kegiatan membaca dan menghafal bacaan dalam sholat setiap
pagi sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai, kegiatan sholat dzuha
berjamaah, kegiatan hafalan do’a sehari-hari dan sebagainya.
Pelaksanaan kegiatan yang mengandung nilai-nilai keagamaan di
lingkungan MI Negeri 3 Demak Kec. Guntur belum terlaksana dengan
maksimal, berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap peserta
didik belum ada jadwal yang rutin kegiatan sholat dzuha berjamaah
kenapa kegitan sholat dzuha berjamaah itu penting karena sebagai
pembiasaan siswa dalam melaksanakan amalan-malan ibadah sunnah
dan pembiasaan sholat berjamaah. Belum adanya kegiatan adzan, serta
kegiatan keagamaan lainnya. Ketika dalam pelaksaan kegitan
pembelajaran peserta didik di kelas mayoritas belum bisa hafal doa
pendek sehari-hari dan bacaan sholat. Peserta didik yang dapat
menghafalkan doa pendek sehari-hari dan bacaan sholat hanya sebagian.
sehingga perlu adanya peningkatan secara terus-menerus oleh semua
warga Madrasah. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengangkat isu
“Upaya peningkatan Peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada
mata pelajaran fiqih di lingkungan MI Negeri 3 Demak ”

B. Identifikasi Isu
Berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Guru (Pendidik) di instansi
tempat bekerja, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Demak. Sumber isu

2
yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari
aspek:
1. Whole Of Government (Wog),
2. Pelayanan Publik, dan
3. Manajemen ASN
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurangnya peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada mata
pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak ;
2. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh siswa di MI Negeri 3
Demak ;
3. Belum optimalnya penataan arsip Madrasah di MI Negeri 3 Demak ;
4. Kurangnya optimalnya penggunaan alat peraga pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar di MI Negeri 3 Demak ;
5. Kurangnya optimalnya pelayanan tata usaha di MI Negeri 3 Demak ;
6. Rendahnya minat belajar siswa akibat pengaruh sosial media ;
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Aparatur Sipil
Negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi
isu-isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Prinsip Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
ASN Diharapkan

1. Kurangnya Manajemen Peningkatan Dengan


Peningkatan ASN pelaksanaan meningkatkan
pelaksanaan kegiatan kegiatan keagamaan peningkatan
keagamaan pada mata pada mata pelajaran pelaksanaan kegiatan
pelajaran fiqih di MI fiqih di lingkungan MI keagamaan pada
Negeri 3 Demak Negeri 3 Demak saat mata pelajaran fiqih
ini baru terlaksana di Madrasah
kurang lebih 60% diharapkan siswa
memiliki kepribadian
yang islami, dengan
karakter dan moral
yang baik, prinsip-
prinsip islami yang
kuat, memiliki sarana
untuk menghadapi
tuntutan hidup
dengan cara yang
matang dan
bertanggung jawab.

2. Belum optimalnhya Pelayanan Pemanfaatan Ada pelatihan tenaga


pemanfaatan Publik perpustakaan di MI perpustakaan dan

3
perpustakaan oleh Negeri 3 Demak saat penambahan literatur
siswa di MI Negeri 3 ini belum optimalnya sehinggga siswa
Demak tenaga yang dapat dengan mudah
menangani memanfaatkannya
perpustakaan, dan
kurangnya literatur
yang bisa digunakan
oleh siswa

3. Belum optimalnya Pelayanan Belum adanya Ada tempat khusus


penataan arsip Publik tempat khusus untuk yang bisa
Madrasah di MI Negeri penataan arsip ada di dimanfaatkan untuk
3 Demak ruang guru. tempat arsip,
Perlengkapan sekaligus tenaga
Madrasah yang yang menjaganya.
disediakan kurang Adanya penambahan
lengkap, sehingga perlengkapan
menghambat dalam kearsipan di
melakukan kearsipan Madrasah

4. Kurangnya optimalnya Manajemen Kurangnya alat Menambah alat


penggunaan alat ASN peraga pembelajaran peraga pembelajaran
peraga pembelajaran yang mendukung yang sesuai dengan
dalam kegiatan belajar dalam kegiatan kurikulum yang baru
mengajar pembelajaran dan serta mengotimalkan
kesadaran pendidik alat peraga
dalam pemanfaatkan pembelajaran yang
alat peraga yang ada ada

5. Kurangnya optimalnya Manajemen Masih belum optimal Memberikan


pelayanan tata usaha ASN penata usahaan pelatihan
Madrasah pfofesionalisme

6. Masih rendahnya
Rendahnya minat kesadaran siswa Meningkatnya
belajar siswa akibat WoG untuk belajar karena kesadaran siswa
pengaruh sosial media pengaruh sosial untuk belajar.
media
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni
berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.

4
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis


Prinsip Kriteria A Kriteria B Perin
Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑ gkat
ASN
Manajemen Kurangnya Peningkatan + + + + Memenu 5 5 5 15 1
ASN pelaksanaan kegiatan hi syarat
keagamaan pada mata
pelajaran fiqih di
lingkungan MI Negeri 3
Demak
Pelayanan Belum optimalnhya + + + + Memenu 5 4 3 12 2
Publik pemanfaatan hi syarat

perpustakaan oleh siswa


di MI Negeri 3 Demak
Pelayanan Belum optimalnya + + + - Tidak 3 3 3 9 4
Publik penataan arsip Madrasah Memenu
hi syarat
di MI Negeri 3 Demak
Manajemen Kurangnya optimalnya + + + + Memenu 4 4 3 11 3
ASN penggunaan alat peraga hi syarat

pembelajaran dalam
kegiatan belajar
mengajar
Manajemen Kurangnya pelayanan + + + - Tidak 3 2 3 8 5
ASN tata usaha Madrasah Memenu

5
Prinsip Kriteria A Kriteria B Perin
Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑ gkat
ASN
hi syarat
Rendahnya minat belajar + + - - Tidak 3 2 2 7 6

WoG siswa akibat pengaruh Memenu


hi syarat
sosial media
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2.
Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat,
yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya Peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada mata
pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak
2. Belum optimalnhya pemanfaatan perpustakaan oleh siswa di MI Negeri
3 Demak
3. Kurang optimalnya penggunaan alat peraga pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar di MI Negeri 3 Demak
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurangnya Peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan
pada mata pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak ” dengan perolehan skor
USG 15.

C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan


Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Identifikasi Isu Dampak
Isu

1 Manajemen Kurangnya Banyak siswa yang tidak mempunyai


ASN Peningkatan karakter/akhlak yang baik, tidak
pelaksanaan berprilaku Islami yang kuat untuk
kegiatan menghadapi masa depan kemajuan
keagamaan pada bangsa dan Negara
mata pelajaran fiqih
di MI Negeri 3

6
Demak Demak
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu


dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue
yakni Kurangnya Peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada
mata pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak

D. Rumusan Masalah
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
melalui habituasi adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan peningkatan pelaksanaan kegiatan
keagamaan pada mata pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak ?
2. Bagaimana keterkaitan Nilai Dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan
yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi terhadap
hasil kegiatan dari isu yang diangkat?

E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada mata
pelajaran fiqih di MI Negeri 3 Demak .
2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai dasar ASN (ANEKA) dengan
kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi
terhadap hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Aparatur Sipil Negara
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,

7
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
a) Membiasakan warga Madrasah untuk mengimplementasikan nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Terciptanya susasana lingkungan yang Islami di lingkungan
Madrasah
c) Meminimalisir adanya perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai keagamaan dari warga Madrasah.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan
pada mata pelajaran fiqih yang dilakukan sejak usia dini, diharapkan
anak mempunyai kepribadian yang Islami, karakter dan moral yang baik
serta mempunyai prinsip-prinsip Islami yang kuat untuk menghadapi
tuntutan hidup dengan cara yang matang dan bertanggung jawab.

8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada
hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan cita-
cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk mempertahankan
negara dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup
bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu
menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri PNS.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.
2. Analisis Isu Kontemporer
Isu Kontemporer adalah situasi internal dan eksternal baik yang
statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan
pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa isu kontemporer ini
bertujuan membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi
perubahan lingkungan strategis sebagai wawasan strategis PNS.
Sehingga PNS dapat memahami modal insani dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal,
dan dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara.

9
Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat
tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela
negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari
segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang
secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang
prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual,
dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya,
memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan
sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab
tiu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
B. Nilai-nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar
yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator
dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas

10
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal
tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja

11
yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang
rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan

12
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:

13
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur
sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan
dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan
netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan

14
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi

15
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel

16
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 Dialog atau pertukaran informasi;
 Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Joint working, atau kolaborasi sementara;
 Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
 Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:

17
 Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
 Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
D. Tinjauan Umum tentang (Core Isue)
Nilai-nilai keagamaan pada intinya dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu nilai-nilai aqidah, nilai-nilai ibadah, dan nilai-nilai akhlak.
Nilai-nilai aqidah mengajarkan manusia untuk percaya akan adanya
Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai Sang Pencipta
alam semesta, yang akan senantiasa mengawasi dan
memperhitungkan segala perbuatan manusia di dunia. Dengan
merasa sepenuh hati bahwa Allah itu ada dan Maha Kuasa, maka
manusia akan lebih taat untuk menjalankan segala sesuatu yang telah
diperintahkan oleh Allah.
Dan takut untuk berbuat dhalim atau kerusakan di muka bumi
ini. Nilai-nilai ibadah mengajarkan pada manusia agar dalam
setiap perbuatannya senantiasa dilandasi hati yang ikhlas guna
mencapai rido Allah. Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan
melahirkan manusia-manusia yang adil, jujur, dan suka membantu
sesamanya. Selanjutnya yang terakhir nilai-nilai akhlak mengajarkan
kepada manusia untuk bersikap dan berperilaku yang baik sesuai
norma atau adab yang benar dan baik, sehingga akan membawa
pada kehidupan manusia yang tenteram, damai, harmonis, dan
seimbang. Dengan demikian jelas bahwa nilai-nilai ajaran Islam
merupakan nilai-nilai yang akan mampu membawa manusia pada
kebahagiaan, kesejahteraan, dan keselamatan manusia baik dalam
kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak.
Maka untuk itu Untuk mengembangkan nilai-nilai agama pada diri
anak, diperlukan berbagai macam kurikulum, metode, materi, dan
program-program pembiasaan. Salah satunya yaitu melaksanakan
kegiatan kegamaan di Madrasah contohnya kegiatan membaca dan
menghafal bacaan dalam sholat setiap pagi sebelum Kegiatan Belajar

18
Mengajar dimulai, kegiatan sholat dzuha berjamaah, kegiatan hafalan
do’a sehari-hari dan sebagainya.

BAB III
A. Profil Organisasi
1. Nama Madrasah : MI Negeri 3 Demak
2. Alamat : Jl. K. Wahidin 4-7 Krandon Guntur

Desa Krandon Guntur Demak 59565


3. NSM : 111133210031
4. NPSN : 60712647
5. Nama Kepala : H.Muhamad Dahlan, S.Ag
Madrasah

19
6. Jenjang Akreditasi : A
7. Status Tanah : Milik Negara
8. Luas Tanah : 3200 M2
9. Status Bangunan : Milik Negara
10. Jumlah PTK : 24 Orang
11. Jumlah Siswa : 281 Siswa
12. E-mail : minkrandondemak@kemenag.go.id
13. Lintang dan Bujur : -6.973528, 110.568675

A. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah


1. VISI MIN 3 DEMAK
Terwujudnya peserta didik yang berbudi pekerti luhur, taat
beragama, berprestasi, peduli lingkungan, dan berwawasan global

2. MISI MIN 3 DEMAK


a. Menerapkan kebiasaan berakhlakul karimah dengan
keteladanan dari setiap warga madrasah sehingga terbentuk
pribadi yang berbudi pekerti luhur.
b. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran
agama Islam menuju insane yang beriman dan bertakwa.
c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan baik di intra maupun di
ekstra, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
d. Memotivasi peserta didik untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
e. Menumbuhkan semangat kompetitif bagi seluruh warga
madrasah sehingga tercapai prestasi dalam berbagai bidang.
f. Membimbing peserta didik untuk melakukan upaya
pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dan
kerusakan lingkungan serta pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
g. Mempersiapkan peserta didik menjadi generasi yang gemar
membaca dan terampil dalam penggunaan teknologi
informasi.

20
h. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga madrasah dan komite madrasah.

3. TUJUAN MIN 3 DEMAK

a. Tercapainya mutu lulusan yang berbudi pekerti luhur dan


berbakti kepada orang tua.
b. Tercapainya mutu lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT
c. Tercapainya mutu lulusan yang unggul dalam prestasi
d. Tercapainya mutu lulusan yang berjiwa sosial dan cinta
lingkungan
e. Tercapainya mutu lulusan yang gemar membaca dan terampil
dalam penggunaan teknologi informasi
f. Terciptanya lingkungan madrasah yang Bersih, Hijau, Indah,
Aman, Sehat (Berhias).
g. Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
h. Terjalinnya hubungan kerja sama dengan komite madrasah,
orang tua peserta didik, dan masyarakat (stake holder)
i. Terlaksananya kegiatan perpustakaan dan laboraturium
j. Terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler.
k. Meraih prestasi dalam kegiatan/lomba baik akademik maupun
non akademik.

C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Tenaga Kependidikan MI Negeri 3 Demak,
dapat dilihat dalam gambar 3.1 berikut :

21
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Madrasah

D. Data Madrasah
Data MI Negeri 3 Demak disampaikan dalam Data PTK
(Pendidik dan Tenaga Pendidikan) pada table 4.1 dan Data jumlah
Siswa pada table 4.2 berikut : PUJI UTOMO

Tabel 3.1 Data PTK MI Negeri 3 Demak

Gol
No. Nama Jabatan
Ruang
MUHAMAD DAHLAN, M.Pd.I Kepala
1. IV a
NIP. 197101281992031002 Madrasah

2. SUHARTO, S.Ag IV a Guru QH

22
NIP. 196603121992031005
MUSDALIFAH,S.Pd.I
3. IV a Guru Kelas
NIP. 197404071997032001
SUNOTO,S.Pd
4. IV a Guru PJOK
NIP. 196802261997021002
SITI ROHMAH, S.Pd.I
5. IV a Guru Kelas
NIP. 197607031997032003
MUTMAINAH,S.Ag
6. III c Guru Kelas
NIP. 197506071999032003
MUSTAIN,S.Pd.I
7. III c Guru Kelas
NIP. 196511252005011002
NOOR LAILA,S.Ag
8. III c Guru Kelas
NIP. 197601022007102004
MUALIM,S.Pd.I
9. III c Guru Kelas
NIP. 197510152007011018
SITI KULSUM,S.Ag
10. III c TU
NIP. 197805302009012003
ADIB,S.Ag
11. III b Guru Kelas
NIP. 197012052007011033
SITI SHOIMATUN, S.Pd
12. III b Guru Kelas
NIP. 197608292007102003
MUHTHOHARI,S.Pd.I
13. III b Guru Kelas
NIP. 197504052007011038
SAIDATUL AZIZAH, S.Pd.I
14. III b Guru Kelas
NIP. 197906302007012024
ROWIYAH, S.Pd.I
15. III b Guru Kelas
NIP. 197409282007012012
MUHAMMAD ALI, S.Ag
16. III a Guru Kelas
NIP. 197404082007101002
17. NUR ROZI, S.Pd.I III a Guru Bahasa

23
NIP. 198007072007101005 Arab
MASDUKI, S.Pd.I
18. III a Guru Kelas
NIP. 198402282019031008
RISTO WAHYUDI, S.Pd.I Guru Akidah
19. III a
NIP. 199406082019031008 Akhlak

IMAM BAIHAQI, S.Pd Guru Akidah


20. III a
NIP. 199408202019031009 Akhlak

SITI SUMAIDAH, S.Pd.I


21. GTT Guru Kelas
NIP. -
ARIS MUNADZAR, S.Kom
22. PTT Pustakawan
NIP. -
MADASIR
23. PTT Kebersihan
NIP. -
MAT YASIR
24. PTT Keamanan
NIP. -

Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MI Negeri 3 Demak

Jumlah L P Jumlah
No. Kelas
Rombel
(orang) (orang) (orang)
1 I 3 24 27 51
2 II 3 26 20 46
3 III 2 21 22 43
4 IV 3 24 28 52
5 V 2 22 25 47
6 VI 2 28 14 42
JUMLAH 15 145 136 281

24
E. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun
2014, ASN merupakan profesi bagi Aparatur Sipil Negara dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas
diantaranya:

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat


Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Guru sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok profesi
yang di atur dalam peraturan perundang-undangan. Tugas guru
berdasarkan PERMENPAN-RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 13,
yaitu:

a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.


b. Menyusun silabus pembelajaran.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya.
g. Mengkaji hasil penilaian pembelajaran.
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya.
j. Melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat madrasah dan nasional.

25
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran.
m. Melaksanakan pengembangan diri.
n. Melaksanakan publikasi ilmiah.
o. Membuat karya inovatif
2. Jabatan Fungsional Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun
2009, Jabatan fungsinal guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dari pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Aparatur Sipil
Negara. Jabatan fungsional guru adalah jabatan tingkat keahlian
termasuk dalam rumpun pendidikan tingkat taman kanak-kanak,
dasar, lanjutan, dan madrasah khusus.

3. Role Model

1. Profil

26
HM NATSIR Beliau lahir di Demak pada 15 Desember 1958 yang
merupakan Bupati Demak periode 2016-2021. Awal Karier Beliau
adalah seorang Guru SD yang Mengampu Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Beliau Asli Orang Demak dengan Hobi Membaca dan
Moto Hidup Bekerja Keras.
Istrinya adalah Suntari. Pasangan ini dikaruniai 2 orang anak,
yaitu: Zaenal Mubarok dan Aris Abdul Azis
2. Riwayat Pendidikan
a. SD beliau Madrasah di SDN Dukun Lulus Pada Tahun 1970
b. SMP beliau Madrasah di PGA NU Demak lulus pada tahun 1976
c. SMA beliau Madrasah di PGA NU Demak lulus pada tahun 1978
d. PT Beliau Madrasah di Diploma IAIN Walisongo lulus pada tahun
1995
3. Pengalaman Pekerjaan
a. Guru PAI di SDN 2 Mrisen Wonosalam Demak tahun 1983
b. Kepala Madrasah di SDN Getas 1 Wonosalam Demak tahun 2000
c. Pengawas TK/SD di Dikpora Kec. Demak tahun 2005
d. Kepala UPTD di Dindikpora Kec. Karangayar tahun 2007
e. Kepala Bidang PNF di Dindikpora Kabupaten Demak tahun 2013
f. Kepala Bidang TK/SD di Dindikpora Kabuten Demak tahun 2013
g. Bupati Demak tahun 2016-2021
4. Pengalaman Organisasi
a. Sekretaris IPNU tahun 1980-1985
b. Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka tahun 2013
c. Ketua PGRI Kabupaten Demak tahun 2015 sampai sekarang.

Penerapan ANEKA yang dapat di ambil dari HM Natsir


Akuntabilitas sejak menjabat Kabupaten Demak Mendapat WTP
Nasionalisme Slogan Maghrib Matikan TV Ayo mengaji
Etika Publik kondisi sakit masih tetap bekerja
Komitmen Mutu Menjadikan Demak semagai kota smart city
Anti Korupsi Sesuai dengan moto hidupnya yaitu bekerja keras

27
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA

Unit Kerja : MI Negeri 3 Demak


Isu yang diangkat : Kurangnya peningkatan pelaksanaan
kegiatan keagamaan pada mata pelajaran
fiqih di MI Negeri 3 Demak
Judul : Upaya peningkatan pelaksanaan kegiatan
keagamaan pada mata pelajaran Fiqih di MI
Negeri 3 Demak
Gagasan penyelesaian Isu : 1. Pendataan kegiatan keagamaan di
Madrasah
2. Pembuatan jadwal kegiatan keagamaan
3. Pembiasaan membaca dan menghafal
bacaan dalam sholat sebelum pelajaran

28
di mulai
4. Gerakan pembiasaan adzan
5. Gerakan sholat dzuha berjamaah
6. Gerakan Hafalan doa-doa pendek

29
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pendataan 1. Konsultasi dengan Adanya persamaan Dalam melaksanakan konsultasi Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
kegiatan Kepala Madrasah persepsi dengan saya bersikap Sopan dan ini adalah sebagai nilai dasar PNS
keagamaan di Kepala Madrasah santun ( Etika Publik ), perwujudan dan berupa : Etika
Madrasah mengenai kegiatan tanggung jawab ( Akuntabilitas Misi dari MI Negeri Publik,
keagamaan di ), danmusyawarah ( 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
Madrasah Nasionalisme) Nasionalisme ,
a. Menerapkan Komitmen Mutu,
Sumber kebiasaan dan Anti Korupsi
2. Mendata kegiatan Adanya list data Dalam melaksanakan
kegiatan : kegiatan pendataan saya bersikap berakhlakul dalam kegiatan ini
kegamaan yang
Tugas dari keagamaan di transparansi dan kejelasan karimah dengan memperkuat nilai
ada di Madrasah( keteladanan
Pimpinan Madrasah kegiatan ( Akuntabilitas ), organisasi Budya
Foto, data dari setiap
Efisien dan Efektif dalam Kerja
kegiatan, ) Melaksankan pendataan( warga Kementerian
Komitmen Mutu ), madrasah Agama yaitu:
Mendokumentasi kegiatan sehingga Integritas,
mencerminkan sikap sepenuh terbentuk Profesionalitas,
hati ( Etika Publik) pribadi yang Inovasi,
Mengetahui berbudi pekerti
Kegitan-kegitan Disiplin dan bertanggung jawab( Tanggung
Anti Korupsi ) luhur.
yang sudah ada

30
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melakukan Evaluasi dan yang akan di b. Menumbuhkan Jawab,
adakan. penghayatan Keteladanan
Dalam melakukan Evaluasi saya dan
bersikap kejujuran dan keadilan( pengalaman
Anti Korupsi), Transparansi terhadap
dan kejelasan ( Akuntabilitas ), ajaran agama
berorientasi pada mutu Islam menuju
( Komitmen Mutu ) insan yang
beriman dan
bertakwa.

2. Pembuatan 1. Rapat dengan Adanya persamaan Dalam melaksanakan rapat Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
Jadwal kegiatan dewan guru persepsi dengan saya berprilaku Sopan santun ini adalah sebagai nilai dasar PNS
keagamaan dewan guru terkait dan komusikasi ( Etika Publik), perwujudan dan berupa : Etika
kegiatan semangat untuk melakukan Misi dari MI Negeri Publik,
keagamaan di perbaikan secara 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
Madrasah berkelanjutan ( Komitmen Nasionalisme ,
Sumber a. Menerapkan
Mutu ), Musyawarah( Sila Ke Komitmen Mutu,
kegiatan : -4)( Nasionalisme) kebiasaan dan Anti Korupsi
berakhlakul

31
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Tugas dari 2. Membuat Tersusunnya Dalam menyusun rancangan karimah dengan dalam kegiatan ini
Pimpinan rancangan jadwal konsep rancangan saya menyusun secara keteladanan dari memperkuat nilai
kegaiatan bersama jadwal kegiatan kejelasan( Akuntabilitas), setiap warga organisasi Budya
keagamaan menghormati keputusan madrasah Kerja
dewan guru
anggota rapat (Sila Kedua) sehingga Kementerian
( Nasionalisme),Efesien dan terbentuk pribadi Agama yaitu:
Efektik dalam membuat yang berbudi Integritas,
jadwal( Komitmen Mutu ) pekerti luhur. Profesionalitas,
b. Menumbuhkan Inovasi,
3. Membuat jadwal Adanya jadwal Dalam mencetak jadwal secara penghayatan dan Tanggung
kegiatan kegiatan secara mandiri dan kerja keras( Anti pengalaman Jawab,
tertulis Korupsi ), tanggung terhadap ajaran Keteladanan
jawab( Akuntabilitas ) dan agama Islam
berorientasi pada mutu dan menuju insan
perbaikan berkelanjutan yang beriman
( Komitmen Mutu ) dan bertakwa.

32
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pembiasaan 1. Koordinasi dengan Memperoleh Dalam melaksanakan Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
membaca dan Kepala Madrasah Dukungan dengan koordinasii saya bersikap sopan ini adalah sebagai nilai dasar PNS
menghafal Kepala Madrasah dan santun ( Etika Publik ), perwujudan dan berupa : Etika
bacaan dalam tentang bahan transparasi dan kejelasan bahan Misi dari MI Negeri Publik,
sholat sebelum sosialisasi sosialisasi( Akuntabilitas ), 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
pelajaran di Musyawarah( Nasionalisme) Nasionalisme ,
a. Menerapkan Komitmen Mutu,
mulai kebiasaan dan Anti Korupsi
berakhlakul dalam kegiatan ini
Sumber
karimah dengan memperkuat nilai
kegiatan :
keteladanan dari organisasi Budya
Inovasi 2. Konsultasi dengan Adanya persamaan Dalam melaksanakan konsultasi setiap warga
perepsi dengan saya bersikap sopan dan santun Kerja
guru kelas madrasah
( Etika Publik ), transparasi dan Kementerian
guru kelas sehingga
kejelasan bahan sosialisasi( Agama yaitu:
terbentuk pribadi Integritas,
Akuntabilitas ), Musyawarah(
Nasionalisme) Profesionalitas,

33
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. kegiatan Adanya Dalam melaksanakan yang berbudi Inovasi,
pembacaan dan pemahaman dari pemahaman kepada warga pekerti luhur. Tanggung
menghafal bacaan warga Madrasah Madrasah saya bersikap berani( b. Menumbuhkan Jawab,
tentang kegiatan Anti Korupsi ), kejelasan( penghayatan Keteladanan
sholat sebelum
keagamaan di Akuntabilitas ) dan pengalaman
pembelajaran Madrasah terhadap ajaran
dimulai kepada agama Islam
warga Madrasah menuju insan
yang beriman
dan bertakwa.

4. Pembiasan 1. Koordinasi dengan Adanya persamaan Dalam melaksanakan Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
adzan guru kelas persepsi tentang konsultasi saya bersikap ini adalah sebagai nilai dasar PNS
kegiatan adzan sopan dan santun ( Etika perwujudan danberupa : Etika
Sumber Publik ), transparasi dan Misi dari MI Negeri Publik,
kegiatan : kejelasan bahan sosialisasi( 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
Inovasi Akuntabilitas ), Nasionalisme ,
Musyawarah( Nasionalisme a. Menerapkan Komitmen Mutu,
) kebiasaan dan Anti Korupsi
berakhlakul dalam kegiatan ini
karimah dengan memperkuat nilai
keteladanan dari organisasi Budya
setiap warga Kerja
madrasah

34
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Pembuatan jadwal Adanya jadwal Dalam membuat jadwal saya sehingga Kementerian
adzan adzan yang bersikap mandiri dan penuh terbentuk pribadi Agama yaitu:
tercetak tanggung jawab(Anti yang berbudi Integritas,
Korupsi), pekerti luhur. Profesionalitas,
Kebersamaan( Etika Publik) b. Menumbuhkan Inovasi,
dan Kejelasan penghayatan Tanggung
( Akuntabilitas) dan pengalaman Jawab,
3. Pelaksanaan adzan Terlaksanannya Dalam melaksanakan terhadap ajaran Keteladanan
ketika sholat dzuhur kegiatan adzan kegiatan adzan inovasi baru agama Islam
(Komitmen Mutu ), mandiri, menuju insan
kerja keras dan tanggung yang beriman
jawab ( Anti Korupsi )kerja dan bertakwa.
sama( Etika Publik )

5. Gerakan sholat 1. Konsultasi dengan Adanya persamaan Dalam melaksanakan konsultasi Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
dzuha Kepala Madrasah persepsi dengan saya bersikap sopan dan santun ini adalah sebagai nilai dasar PNS
berjamaah Kepala Madrasah ( Etika Publik ), transparasi dan perwujudan dan berupa : Etika
kejelasan bahan sosialisasi( Misi dari MI Negeri Publik,
Akuntabilitas ), Musyawarah( 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
Nasionalisme) Nasionalisme ,

35
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber 2. Rapat dengan Adanya jadwal Dalam melaksanakan konsultasi a. Menerapkan Komitmen Mutu,
kegiatan : SKP dewan guru untuk imam sholat dzuha saya bersikap sopan dan santun kebiasaan dan Anti Korupsi
menentukan jadwal berjamaah ( Etika Publik ), transparasi dan berakhlakul dalam kegiatan ini
kejelasan bahan sosialisasi( karimah dengan memperkuat nilai
imam sholat
Akuntabilitas ), Musyawarah( keteladanan dari organisasi Budya
Nasionalisme) setiap warga Kerja
3. Pelaksanaan sholat Seluruh warga Dalam Menjalankan sholat para madrasah Kementerian
dzuha berjamaah melaksanakan warga taat kepada perintah sehingga Agama yaitu:
sholat dzuha Allah SWT (sila ke 1); adanya terbentuk pribadi Integritas,
berjamaah rasa persatuan dari seluruh yang berbudi Profesionalitas,
warga Madrasah (sila ke 3) pekerti luhur. Inovasi,
( Nasionalisme), sikap b. Menumbuhkan Tanggung
kepemimpinan( Akuntabilitas ), penghayatan Jawab,
Kedisiplinan ( Anti Korupsi ) dan pengalaman Keteladanan
terhadap ajaran
agama Islam
menuju insan
yang beriman
dan bertakwa.

36
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Gerakan 1. Membuat list do’a Adanya list nama- Dalam membuat list do’a- Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-
menghafal do’a sehari-hari yang nama do’a-do’a do’a dengan jelasan ini adalah sebagai nilai dasar PNS
sehari-hari akan dihafal pendek sehari-hari ( Akuntabilitas), perwujudan dan berupa : Etika
yang akan dihafal memberikan inovasi dengan Misi dari MI Negeri Publik,
Sumber siswa satu minggu hafalan 3 do’a ( 3 Demak, yaitu : Akuntabilitas,
kegiatan : Komitmen Mutu ), Efisien Nasionalisme ,
Inovasi dan Efektif ( Komitmen Mutu a. Menerapkan Komitmen Mutu,
) kebiasaan dan Anti Korupsi
berakhlakul dalam kegiatan ini
karimah dengan memperkuat nilai
keteladanan dari organisasi Budya
setiap warga Kerja
2. Membuat kartu Adanya kartu Dalam membuat kartu hafalan madrasah Kementerian
hafalan siswa hafalan siswa saya bersikap mandiri dan kerja sehingga Agama yaitu:
keras, tanggung terbentuk pribadi Integritas,
jawab( Akuntabilitas), yang berbudi Profesionalitas,
berorientasi pada mutu, inovasi pekerti luhur. Inovasi,
dan perbaikan b. Menumbuhkan Tanggung
berkelanjutan( Komitmen penghayatan Jawab,
Mutu ), Kebersamaan ( Etika dan pengalaman Keteladanan
Publik ) terhadap ajaran
agama Islam
3. Pelaksanaan Siswa melakukan Dalam melaksanakan hafalan
menuju insan
hafalan hafalan 3 doa para warga bersikap
yang beriman
dalam waktu Kepemimpinan ( Akuntabilitas
dan bertakwa.
seminggu ), Kebersamaan ( Etika Publik )
kerja keras( Anti Korupsi )

37
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Evaluasi Mengetahui Dalam melakukan Evaluasi saya
kemampuan siswa bersikap kejujuran dan keadilan(
dalam hafalan Anti Korupsi), Transparansi
dan kejelasan ( Akuntabilitas ),
berorientasi pada mutu
( Komitmen Mutu )

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di MI Negeri 3 Demak pada tanggal 2 September 2019 sampai dengan tanggal
30 September 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Bulan/Mingggu ke-

No Kegiatan September Portofolio/Bukti Kegiatan

1 2 3 4 5
Pendataan kegiatan keagamaan di Madrasah Notulen, Data List Kegiatan,
1
(Penugasan dari Pimpinan) dan Foto
2 Pembuatan jadwal kegiatan keagamaan Daftar Hadir, Notulen, List
(Penugasan dari Pimpinan) Rancangan Kegiatan dan

38
Jadwal Kegiatan
Pembiasaan membaca dan menghafal bacaan Notulen, Materi Sosialisasi,
3 dalam sholat sebelum pelajaran di mulai Foto/Video
(Inovasi)

Pembiasaan adzan (Inovasi) Daftar Hadir, Notulen, Jadwal


4
Adzan, Foto/Video
Gerakan sholat dzuha berjamaah (SKP) Daftar Hadir, Notulen, Jadwal
5
Imam Sholat, Foto/Video
Data do’a-do’a pilihan yang
6 Gerakan Hafalan do’a-do’a sehari-hari (Inovasi) dihafal, Kartu Hafalan Siswa
(KHS), Foto/Video

Keterangan : (Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)


Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan

39
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 6 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin
terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari
secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi
Strategi menghadapi
No Kendala menghadapi
kendala
kendala
1. Kegiatan tidak selesai Manajemen Displin waktu sesuai
tepat waktu waktu dengan dengan jadwal yg telah
baik dibuat
2. Kurangnya kompetensi - Membaca - Inventarisasi literatur
dalam kegiatan yang literatur tentang - Menemui seseorang
akan dilakukan kegiatan yang yang ahli di bidangnya
akan dilakukan
- Konsultasi
kepada ahlinya
3. Sarana dan prasarana Koordinasi Melakukan koordinasi
untuk melakukan dengan bagian dengan bagian TU untuk
kegiatan perlengkapan membantu pengadaan
Tata Usaha peralatan
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

BAB V

PENUTUP

41
Aparatur Sipil Negara (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia saat ini. Dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai ASN. Nilai-nilai
dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN
yang profesional.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pendidikan. Dalam
upaya peningkatan manajemen ASN di Madrasah khususnya peningkatan
peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada mata pelajaran fiqih di
lingkungan MI Negeri 3 Demak, guru menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang
terdiir dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang diimplementasikan pada 6 rancangan kegiatan
aktualisasi, yang dalam penerapannya diharapkan dapat meningkatkan
peningkatan pelaksanaan kegiatan keagamaan pada mata pelajaran fiqih di
lingkungan MI Negeri 3 Demak.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan nyata
nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas yang diperoleh oleh penulis
selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I.
Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi, selain mendasari
pelaksanaan tugas pokok, nilai-nilai dasar ini juga senatiasa diaktualisasikan
oleh penulis dalam rangka mewujudkan viis misi dan tujuan MI Negeri 3 Demak.

DAFTAR PUSTAKA

42
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Msodul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III : Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Diklat Latsar CPNS Golongan II dan III : Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Permen PAN RB No 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya : MenPAN RB

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

43
Nama : Masduki, S.Pd.I
Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 28 Pebruari 1984
NIP : 198402282019031008
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : MI Negeri 3 Demak
Alamat Unit Kerja : Jl. K. Wahidin 4-7 Krandon
Alamat Rumah : Desa Krandon Rt. 12/03 Guntur Demak
No HP : 085 740 814 930
Email : mazduky333@gmail.com

44

Anda mungkin juga menyukai