Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen pengampu :
Dr. H. Subhan Sofyan, M. Pd.

Oleh :
Kelompok 1

Farrukhnaz Nauli Majidah 1194010053


Hilwah Maulidiya 1194010066
Mega Salsabilah 1194010089
Muhammad Hidir 1194010093

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan dan
nikmat yang tak terhingga kepada penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang
Pendidikan Pancasila. Salam tak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman yang serba modern.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr. H. Subhan Sofyan, M. Pd. selaku Dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah adalah untuk pemenuhan tugas yang telah
direncanakan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi terciptanya laporan yang lebih baik selanjutnya.

Bandung, 24 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................................. 2
BAB II KERANGKA TEORI .................................................................................... 3
A. Pengertian Pendidikan Pancasila........................................................................ 3
B. Landasan Pendidikan Pancasila ......................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................... 7
A. Tujuan Pendidikan Pancasila ............................................................................. 7
B. Pentingnya Pendidikan Pancasila ...................................................................... 8
C. Pencapaian Pendidikan Pancasila .................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembentukan generasi bangsa terjadi melalui berbagai wadah. Dan salah
satu diantaranya adalah dunia pendidikan. Artinya, dunia pendidikan turut ambil
bagian dalam pendidikan turut ambil bagian dalam pembentukan kualitas generasi
bangsa. Bahkan seorang filsuf Yunani, bernama Plato, sebagaimana ditunjukkan
oleh Henry J Schmandt menempatkan pendidikan sebagai wadah yang sangat
strategis untuk tujuan luhur tersebut. Logika yang dibangun Plato, kalau pendidikan
yang diberikan kepada generasi muda, maka warga negara yang bermutu pun
terwujud.
Berbagai ahli, anatara lain Thomas Licona melihat bahwa pendidikan
karakter merupakan inti dari pendidikan generasi muda. Generasi muda pada tahap
ini masuk dalam tingkat kedewasaan. Karena itulah pembentukan karakter, bahkan
pematangan karakter tetap menjadi bagian penting dari proses pembelajaran.
Karakter manusia yang perlu dibangun oleh dunia pendidikan adalah karakter
manusia pancasilais. Karakter manusia pancasilais bersumber pada nilai-nilai
pancasila. Karena itu nilai-nilai pancasila memberi indetitas manusia Indonesia.
Akan tetapi, eliminasi pancasila dari tatanan hidup bersama mulai
memunculkan sikap negatif seperti sektarianisme dan partikularisme. Identitas diri
sebagai bangsa yang ramah, santun, rukun dan damai, serta pengakuan akan diri
sebagai satu bangsa tergerus oleh sikap eksklusif, yang dalam kondisi bangsa
multikultural justru potensial menjadi ancaman dalam kebersamaan. Pemerintah
menyadari bahaya itu dan berupaya untuk menghentikannya melalui pendidikan,
termasuk pendidikan tinggi. Untuk itulah dikeluarkan kebijakan baru yang isinya
mengembalikan pancasila sebagai mata kuliah wajib, yakni UU No. 12 Tahun 2012
tentang pendidikan tinggi. Undang-undang tersebut menjadi pengikat bagi seluruh

1
2

lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan tinggi untuk embali


menempatkan pancasila sebagai bagian integral dari pembentukan kepribadian
bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pendidikan Pancasila ?
2. Bagaimana Landasan-Landasan Pendidikan Pancasila Itu ?
3. Bagaimana Tujuan Pendidikan Pancasila?
4. Bagaimana Pentingnya Pendidikan Pancasila ?

C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Di samping itu juga untuk mengetahui pendidikan Pancasila
beserta aspek-aspek yang menyangkutnya.

D. Manfaat
1. Memahami pembahasan tentang pendidikan pancasila.
2. Mengetahui landasan-landasan dalam Pendidikan Pancasila.
3. Mengetahui tujuan Pendidikan Pancasila.
4. Merenungkan dan memikirkan pentingnya Pendidikan Pancasila di
kehidupan.
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Pengertian Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia
harus mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam segala
bidang kehidupan. Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi
dan intrepetasi sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa. Pancasila telah
digunakan sebagai alat untuk mengharuskan rakyat setia kepada pemerintah yang
berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat. Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi
peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber moralitas
terutama dalam hubungannya dengan legistimasi kekuasaan, hukum, serta
kebijakan dalam penyelenggaraan negara.
Pendidikan ialah sebuah upaya yang dilakukan secara sadar juga teratur
sesuai rencana demi menciptakan keadaan belajar dan sebuah tahapan
pembelajaran supaya peserta didik dapat secara aktif meningkatkan serta
memaksimalkan pontensi yang ada di dalam dirinya. Dengan begitu seseorang
dapat mempunyai kekuatan dalam jiwa keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
yang berkarakter, kecerdasan, berakhlak yang mulia serta memiliki keterampilan
yang nantinya diperlukan oleh dirinya didalam kehidupan di lingkungan,
masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana tercantum pada peraturan
perundang-undangan. UU No. 20 Tahun 2003 mengenai sistem Pendidikan
Nasional, dimana pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa sistem pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa pancasila merupakan sumber hukum
pendidikan nasional. UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional,
3
4

pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan
wajib memuat pendidikan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan.
Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa atau mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan
keahlian, sesuai dengan minatnya masing-masing. Dalam Pendidikan dan
Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan peran Pancasila
didalamnya.

B. Landasan Pendidikan Pancasila


Sebagai sebuah landasan dalam Pendidikan Pancasila sangatlah mendasar
yakni sebagai nilai-nilai Pendidikan Karakter. Di dalam era globalisasi, pentingnya
pendidikan karakter merupakan upaya dalam membangun karakter bangsa agar
tidak kalah dalam persaingan global. Berikut beberapa landasan pendidikan
Pancasila.
1. Landasan Sejarah (histori)
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa Indonesia tercipta melalui serangkaian tahapan panjang. Bangsa Indonesia
menempuh jalan yang tidak mudah demi menemukan jati diri bangsa yang
memiliki kedaulatan dan berprinsip yang merefleksikan Pancasila sebagai
Filsafat hidup, yang memiliki lima dasar utama dan saling memiliki ikatan yang
akan selalu terkaitan di dalam setiap sila. Melihat sejarah yang panjang akan
membuat seseorang yang mempelajari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
terbuka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Secara historis nilai-nilai
yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan
menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri.
5

2. Landasan Budaya (kultur)


Kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang terlihat
dari peninggalan-peninggalan adat-istiadat serta perilaku dan norma-norma yang
tidak tertulis namun tetap dipegang teguh sebagai sebuah pedoman dalam
menjalani kehidupan. Nilai-nilai kebangsaan yang terdapat di dalam setiap sila
didalam Pancasila ialah nilai-nilai budaya yang tetap terjaga keasliannya di
masyarakat yang memiliki nilai filosofi yang amat mendalam dan merupakan milik
masyrakat keseluruhan dan bukan milik golongan tertentu.
3. Landasan Hukum (yuridis)
Landasan hukum pendidikan Pancasila ialah tumpuan utama sebagai dasar
untuk mempelajari Pancasila sesuai ketentuan hukum yang dibuat oleh pemerintah,
dalam hal ini ialah Kementrian Pendidikan. Dalam UU No.2 Tahun 1989 pasal 39,
yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional. Didalam Undang-undang
tersebut menyatakan bahwa setiap Isi kurikulum dan setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan.
SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dan di dalam
pasal 10 ayat 1 tersebut, diuraikan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, diwajibkan dalam setiap kurikulum program studi. Dan Dirjen
DIKTI pun menanggapi hal tersebut dengan membuat Surat Keputusan
No.38/DIKTI/Kep/2002, mengenai tata cara Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK).

4. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai ideologi nasional menjadi dasar negara serta pandangan
hidup bangsa yang karenanya merupakan suatu kewajiban moral agar
mewujudkannya dalam berbagai segi kehidupan baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Hakikat ideologi Pancasila memiliki
6

makna secara filosofis yakni bangsa Indonesia ialah bangsa yang berlandaskan
ketuhanan dan memiliki kemanusiaan yang bertumpu pada sebuah kenyataan.
Bahwa manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Berbagai landasan filosofis pendidikan tersebut tetap perlu kita kaji dengan
tujuan untuk memahaminya, memilah dan memilih gagasan-gagasannya yang
positif yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila untuk diambil
hikmahnya demi pengembangan dan memperkaya kebudayaan (pendidikan) kita
Dan setiap segi perwujudan penyelenggaraan negara setidaknya haruslah
berdasar pada nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila yang didalamnya juga
meliputi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Karenanya dalam perwujudan penyelenggaraan pemerintahan Pancasila menjadi
sumber dari nilai-nilai dalam pelaksanaan pembangunan, baik dalam secara nasional,
politik, sosial, hukum, budaya, dan ekonomi serta pertahanan keamanan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tujuan Pendidikan Pancasila


Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional yang juga
temuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, menjelaskan bahwa tujuan
dari Pendidikan Pancasila ialah mengarahkan perhatian pada moral yang
diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari, seperti perilaku yang
mencerminkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
yang terdiri dari bemacam-macam agama, budaya dan kepentingan, perilaku yang
selalu mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi atau suatu suatu golongan sehingga perbedaan pemikiran dapat
diarahkan pada perilaku yang akan mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial
bagi selruh rakyat Indonesia.
Tujuan pendikan diartikan pula sebagai seperangkat tindakan intelektual
yang penuh dengan tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi siswa atau
mahasiswa pada bidang profesi masing-masing. Kompetensi dari lulusan
pendidikan pancasila ialah seperangkat tindakan intelektual, penuh dengan
tanggung jawab sebagai seorang warga negara dalam memecahkan bebagai
masalah dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
melandaskan pemikiran yang melandaskan nilai-nilai pancasila. Sifat tersebut akan
tercermin pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dalam bertindak, sedangkan
sifat yang penuh tanggung jawab akan diperlihatkan sebagai kebenaran tindakan
dilihat dari aspek ilmu pengetahuan teknologi, etika maupun kepatutan dalam
agamadan budaya.
Disebut dalam Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
No.38/Dikti/Kep/2002 dijelaskan bahwa Tujuan Pendidikan Pancasila ialah

7
8

mengarahkan perhatian moral yang diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan


sehari-hari yang terwujud dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqsa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam masyarakat yang memiliki banyak agama,
budaya, suku, kepentingan dan adat istiadat atau pluralisme, selalu mengutamakan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan sehingga perbedaan
prinsip dapat diarahkan pada perilaku yang mendukung terwujudnya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Maka dengan begitu, tujuan dalam mempelajari Pancasila ialah supaya
terciptanya beberapa perilaku didalam kehidupan sehari-hari, berikut diantaranya
mengenai tujuan pendidikan pancasila :.
1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan
selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang
memiliki keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan
sosial dalam masyarakat.

Dengan adanya Pendidikan tentang Pancasila, menjadi sebuah saranan


dalam usaha untuk mengerti, memahami serta mendalami makna Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dan juga mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional
seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

B. Pentingnya Pendidikan Pancasila


9

Pendidikan Pancasila sangat penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang


pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri
dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa
kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar). Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai
calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan
tingkatan, yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif.
Dengan demikian, mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang konstruktif
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai
nilai Pancasila. Hal ini berarti mata kuliah Pancasila merupakan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered learning, untuk
mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin
bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program studinya
masing-masing, serta dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai kaidah
penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik (good
citizenship).
Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter
manusia yang profesional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan
infiltrasi budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan
hanya terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai
aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang
menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya.
Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang
ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma
10

sosial yang hidup dimasyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai


ideologi melalui pendidikan Pancasila. Dalam kehidupan politik, para elit politik
(eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan mengabaikan budaya politik
yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan kering dari jiwa
kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi yang
sangat merugikan keuangan negara.
Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang melibatkan generasi dari berbagai
lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa. Korupsi sangat merugikan
keuangan negara yang dananya berasal dari pajak masyarakat. Oleh karena terjadi
penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara tersebut, maka target
pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut menjadi
terbengkalai. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila
diselenggarakan di perguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila
kepada generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan demikian, pendidikan Pancasila
diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan
serta membangun pemahaman masyarakat sejatinya pendidikan Pancasila harus
tetap dilaksanakan dalam rangka membentengi moralitas bangsa Indonesia.
Pendidikan Pancasila juga agar mahasiswa dapat menjadi insan profesional
yang berjiwa Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu,
urgensi pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan
perubahan-perubahan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa
amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang,
baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta,
pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat memiliki peran
amat menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa depan
Urgensi pendidikan Pancasila juga dapat memperkokoh jiwa kebangsaan
mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk
jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di
11

berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing yang
dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila. Pentingnya
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia
dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman,
penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal
tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti
pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan
lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga
infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila.

C. Pencapaian Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila diterapkan dan diajarkan sejak sekolah dasar hingga
jenjang perkuliahan. Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila sebagai Dasar
Filosofis Masyarakat, Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber hukum, hingga
Pancasila sebagai Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia, wajib dipahami
dan diterapkan oleh seluruh warga Negara Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa terkecuali. Namun pendidikan
Pancasila kurang diberikan secara baik kepada peserta didik selama ini bahkan dari
reformasi hingga kurikulum 2012 ini Pancasila tidak memilik mata pelajaran
sendiri sehingga pembelajan dilakukan dengan tidak maksimal. Pendidikan
Pancasila hanya ada di dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan saja dan diajarkan hanya sebagai pengetahuan umum. Pancasila
wajib diajarkan di sekolah, madrasah, pondok pesantren, perguruan tinggi, hingga
pada jalur pendidikan masyarakat dan keluarga yang juga sudah diatur
nomenklaturnya dalam urusan pemerintah. Jika tidak, memudarnya nilai-nilai
Pancasila ini akan menjadi bom waktu yang kapan saja siap menghancurkan
persatuan nasional,
12

Selama ini Pancasila diajarkan hanya sebagai dasar administrasi negara,


bukan sebagai nilai-nilai yang menjadi fondasi kehidupan bersama sebagai bangsa.
Dari sekolah dasar hingga di bangku perkuliahan Pancasila memang sudah
diajarkan tetapi praktik terhadap nilai-nilai Pancasila kurang diterapkan dengan
baik. Maka diperlukan pemahaman lebih terhadap konsep dan juga nilai yang ada
pada Pancasila itu sendiri. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud)
merencanakan untuk merubah strategi pengajaran pendidikan pancasila.
Pengajarannya akan lebih ditekankan dan juga diarahkan untuk lebih banyak
memberikan contoh-contoh mengenai penanaman nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan pancasila.
Sehingga siswa dan mahasiswa memiliki kemampuan analisis, berfikir rasional,
bersikap kritis dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di
kehidupan sehari-hari. Mampu menjadi orang yang professional dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berkemampuan tanggung jawab intelektual profesional,
dan memiliki moral serta kepribadian dan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila dan UUD NRI 1945.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa atau mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan
keahlian, sesuai dengan minatnya masing-masing. Dalam Pendidikan dan
Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan peran Pancasila
didalamnya.Tujuannya ialah mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan
dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila sangat penting
bagi semua bangsa Indonesia agar memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai
Pancasila.

B. Saran
Pendidikan pancasila seharusnya sudah dilaksanakan dengan baik, dan tidak
hanya memahami konsep dan pembelajarannya saja tetapi juga penerapan terhadap
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari

13
DAFTAR PUSTAKA

Sarinah dan Dahri, Muhtar. Harmaini. 2017. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan (PPKN di Perguruan tinggi). Deepublish.
Sihotang, Kasdin. Dkk. 2019. Pendidikan Pancasila Upaya Internalisasi Nilai-
nilai Kebangsaan. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia

https://m.republika.co.id/berita/pui6lu440/agar-nilainilai-pancasila-
dipraktikkan
https://www.beritasatu.com/politik/117315-fadli-zon-penerapan-pancasila-
masih-jauh-dari-harapan.html

https://www.kompasiana.com/anasafitriel-
zam/55290e206ea834411e8b45be/sudahkah-pancasila-diimplementasikan-
dengan-baik

14

Anda mungkin juga menyukai