Anda di halaman 1dari 5

Paper

INKUBATOR DAN BLUE LIGHT

KELOMPOK 2
1. SRI DARMAYANINGSIH
2. ADE PUTRI RAHMAH
3. RAHMADANA
4. MINAH
5. ANDI SRI DEVI M
6. FADILA MUBIN
7. DARMI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


2019/2020
PEMBAHASAN

INKUBATOR DAN BLUE LIGHT

A. Inkubator

1. Pengertian inkubator
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga
suhu sebuah ruangan agar suhu tetap konstan/stabil. Inkubator bayi merupakan salah
satu alat medis yang digunakan untuk menjaga kondisi suhu dari bayi prematur atau
bayi yang baru lahir. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dijaga
bagi bayi baru lahir, karena kondisi bayi baru lahir yang tidak stabildan belum bisa
melakukan produksi panas sendiri menghangatkan tubuhnya danmemproduksi panas
untuk menjaga kestabilan tubuhnya.
2. Tujuan dan fungsi pemberian inkubator
a. Penghangatan berkelanjutan bayi
b. Dengan berat badan <1500 gram yang tidak dapat dilakukan kangaroo
mothercare/KMC untuk bayi sakit berat, sepsis, gangguan nafas berat
c. Mencegah infeksi
d. Menciptakan kosentrasi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan bayi
e. Untuk memunuhi kelembapan yang dibutuhkan untuk lingkungan bayi
f. Untuk memudahkan penanganan, pelayanan, dan pengawasan
3. Indikasi pasien bayi yang dirawat dalam inkubator
Indikasi pasien bayi yang dirawat dalam inkubator antara lain:
a. Bayi kurang bulan sehat atau sakit
b. Bayi kecil kurang dari 2000 gram
c. Bayi lebih dari 2000 gram keadaan sakit terutama kesulitan bernapas
d. Bayi yang mengalami pasca operasi sebelum pemulihan
4. Macam-macam inkubator bayi
Baby inkubator terdapat 2 (dua) macam, yaitu :
a. Baby incubator statis
Baby incubator statis yaitu baby incubator yang
digunakan di ruang perawatan bayi, pada umumnya
menggunakan catu daya listrik di ruangan dan
dilengkapi dengan tabung oksigen.

b. Baby incubator transport

Baby incubator transport yaitu baby incubator yang


digunakan untuk memindahkan bayi dari satu
ruangan ke ruangan lainnya, dapat dimasukkan ke
dalam ambulance dan dilengkapi dengan catu daya
baterai dan tabung oksigen. Pesawat Baby Incubator
biasanya berada diruang perinatologi atau Neonatal
Intensive Care (NICU). Fungsi dari pesawat Baby
Incubator sendiri yaitu sebagai tempat peralihan
setelah bayi baru lahir dari kandungan ibunya dengan
tetap menjaga suhu bayi.
5. Cara penggunaan
Adapun cara penggunaan inkubator antara lain:
a. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan
b. Tutup matras dengan kain bersih
c. Kosongkan air reservoir, karena dapat menyebaabkan tumbuhnya bakteri
yang berbahaya dan meyerang bayi
d. Atur suhu sesuai dengan umur dan BB
e. Hangatkan incubator sebelum digunakan
f. Bila diperluksan lakukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau terapi sinar,
lepas semua pakaian bayi dan segera berikan pakaian kembali setelah selesai
g. Tutup incubator secepat mungkin, jaga lubang tetap tertutup agar incubator
tetap hangat.
h. Gunakan satu incubator untuk satu bayi.

B. Blue Light
1. Definisi
Blue Light Therapy atau Fototerapi merupakan terapi untuk mengatasi
keadaan hiperbilirubunemia dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang
mendekati kemampuan maksimal untuk menyerap bilirubin.
Terapi sinar adalah terapi untuk mengatasi keadaan hiperbilirubinemia
dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang mendekati kemampuan
maksimal untuk menyerap bilirubin. Yang biasanya sering digunakan dan paling
efesien adalah sinar biru dengan panjang gelombang 425-475 nm.
2. Tujuan
Blue light therapy bertujuan untuk mengendalikan kadar bilirubin serum agar
tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan ensefalopati bilirubin atau kernikterus.
Tujuan dari fototerapi sendiri agar bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan
menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar
juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga
menimbulkan risiko yang lebih fatal.
3. Jenis blue light/fototerapi
Ada dua jenis utama blue light/fototerapi antara lain:
a. Fototerapi konvensional
Fototerapi di mana bayi kuning diletakkan di bawah
lampu halogen atau fluorescent dengan mata tertutup.
Bayi kuning berada dalam kondisi tersebut dalam 1-2
hari dan hanya memakai popok saja.

b. Fototerapi fibreoptic

Fototerapi di mana bayi kuning berbaring di atas


selimut yang menyatukan kabel-kabel fibreoptic.
Cahaya berjalan melalui kabel fibreoptic dan menyinari
punggung bayi kuning.
4. Indikasi
Saat ini tindakan terapi sinar dilakukan terhadap penderita:
a. Setiap saat kadar bilirubin indirek lebih dari 10 mg%.
b. Berat badan lahir yang sangat rendah, penyakit hemolitik pada neonatus.
c. Pra transfusi tukar.
d. Pasca transfusi tukar
Terapi sinar mempunyai komplikasi relative kecil sehingga hendaknya
perlu diperhatikan tata laksananya sehingga tidak terjadi kesalahan. Terapi sinar
tidak boleh dilakukan pada penderita hiperbilirubin direk yang disebabkan adanya
gangguan hati atau obstructive jaundice karena pada keadaan ini biasanya kadar
bilirubin tidak terlalu tinggi dan biasanya menyebabkan bayi “bronze baby
syndrome”. Terapi sinar juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan icterus
hemolysis, gangguan motilitas usus dan obstruksi usus atau saluran cerna.
5. Manfaat
a. Efektif menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi
b. Tidak menghasilkan produk pecahan bilirubin yang beracun
c. Pecahan bilirubin cepat dihilangkan melalui ginjal dan hati
d. Mengurangi risiko kerusakan otak
e. Mudah didiagnosis
f. Mempersingkat waktu
g. Meminimalisir pemisahan bayi dari orang tua
h. Memberi jalan agar ibu dapat tetap memberikan ASI
6. Tata cara perawatan bayi dengan terapi blue light
Dalam perawatan bayi dengan terapi sinar yang perlu diperhatikan tidak saja
bayinya tetapi juga perlu diperhatikan perangkat yang digunakan. Hendaknya
diperiksa apakah semua lampu terpasang dengan baik dan lampu yang digunakan
sebaiknya tidak lebih dari 500 jam untuk menghindari turunnya energy yang
dihasilkan oleh lampu.
Tata cara perawatan bayi dengan terapi blue light antara lain:
a. Usahakan agar seluruh tubuh bayi terkena sinar dengan membuka baju bayi
b. Kedua mata dan gonad ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan cahaya
c. Bayi diletakkan 8 inci di bawah sinar lampu. Jarak ini dianggap jarak terbaik
untuk mendapat energy optimal
d. Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 6 jam
e. Suhu bayi diukur secara berkala tiap 4-6 jam
f. Kadar bilirubin diperiksa setiap 8 jam setelah pemberian terapi 24 jam
g. Hemoglobin juga diperksa berkala terutama pada penderita dengan hemolisis
h. Perhatikan hidrasi bayi, bila perlu konsumsi cairan dinaikkan
i. Lamanya terapi dicatat bila dalam pemantauan bayi tidak terlihat banyak
perubahan dalam konsentrasi bilirubin, kemungkinan lampu tidak efektif atau
adanya komplikasi pada bayi seperti dehidrasi, hipoksia, infeksi dan gangguan
metabolic. Terapi dihentikan jika kadar bilirubin telah normal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi sinar antara lain:
a. Pasang label, kapan terapi dimulai dan kapan selesainya
b. Hitung 100 jam sampai tanggal berapa sebelum digunakan cek lampu apakah
lampu semuanya menyala
c. Tempelkan pada alat terapi sinar pengguna yang keberapa kali pada bayi itu,
untuk memudahkan
d. Mengetahui kapan 500 jam penggunaan.
7. Efek samping
a. Diare
b. Kulit menjadi hitam
c. Bercak kemerahan pada kulit bayi karena efek panas dari lampu atau kedinginan
akibat telanjang
d. Dehidrasi, dapat dicegah dengan pemberian cairan lebih dari kebutuhannya
melalui infus atau ASI
e. Brinze Baby Syndrome (kulit bayi tampak berwarna perunggu), hal ini terjadi bila
penyinaran dilakukan pada kadar bilirubin yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alatlabor.com/article/detail/65/co2-inkubator-inkubator

http://kimiakelompok3.blogspot.co.id/2014/10/standar-operasional-prosedur-sop.html
http://rddachie.blogspot.co.id/2013/03/instrument-dasar-laboratorium-bag-1.html

http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian/pertumbuhan_inkubator.pdf
http://belajarelektromedik.blogspot.com/2017/01/makalah-blue-light-therapy.html
http://blogfinka.blogspot.com/2014/11/inkubator-bayi.html
https://doktersehat.com/fototerapi/
https://www.scribd.com/document/339564510/Sop-Pemberian-Blue-Light

Setyaningsih, Noor Yulita Dwi dan Alif Catur Murti. 2016. Control Temperature On Plant
Baby Incubator With Fuzzy Logic. Jurnal Simetris,(Online), Vol 7, No 1,
(https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/view/514, diakses tanggal 11 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai