DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
tambahan (Fraser & Cooper, 2009).
Suku : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan: Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan Utama
Umumnya klien merasakan Ketidaknyamanan yang umum terjadi
pada kehamilan Trimester III antara lain: gangguan rasa nyaman
(nyeri), gangguan gambaran diri, perubahan proses keluarga,
kecemasan, perubahan pola seksual (Mitayani, 2009).
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N
Abnorm
o suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
alitas
7. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian terakhir
dengan kehamilan.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Ekspresi wajah :
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan pertambahan berat
badan 7 – 12 kg
Tinggi Badan : >145 cm
LiLA : > 23,5 cm
a. Klien yang menurut kategori BMI berada pada rentang obesitas
lebih beresiko mengalami komplikasi kehamilan (Frase & Cooper,
2009)
b. Menurut institute of Medicine (1990) batasan yang
direkomendasikan untuk peningkatan berat badan ibu hamil
berdasarkan BMI sebelum hamil yakni:
2. Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti kriteria hasil:
a. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut merata, warna
rambut hitam.
Wajah : terjadi hyperpigmentasi.
Mata : konjungtiva merah muda dan sclera putih.
Telinga : simetris.
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung.
Mulut : tidak ada caries dentis, stomatitis, tidak ada
pembesaran tonsil dan uvula.
Leher : terjadi hyperpigmetasi.
Dada : bentuk elips, tidak ada retraksi dinding dada,
Payudara : terjadi hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mamae, putting susu menonjol, tidak terdapat kelenjar
susu tambahan.
Abdomen : abdomen membesar sesuai usia kehamilan, terdapat
linea dan striae.
Genetalia : pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick dimana
terjadi perubahan warna menjadi kebiruan pada vulva,
vagina, serviks (Prawirohardjo, 2010).
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Bawah, simetris, tidak ada varices.
Atas, simetris.
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba oedema, tidak teraba massa
Wajah : tidak teraba oedema.
Mata : tidak teraba oedema pada palpebra.
Telinga : -
Hidung : tidak ada fraktur.
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena jugularis,
dan kelenjar limfe.
Payudara : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe pada axilla.
Abdomen : palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
TFU : ….. cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras
seperti papan yaitu punggung janin
pada sebelah kanan/ kiri ibu dan
dibagian sebaliknya teraba bagian kecil
janin yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras, bulat
dan melenting yaitu kepala janin.
Bagian ini masih/ sudah tidak dapat
digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen/ sejajar/ divergen.
Genetalia : tidak ada oedema, varices, dan pembesaran kelenjar
bartholini
d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru yang
normalnya bergaung dan bernada rendah dan suara
dullness dihasilkan oleh di bagian atas jantung dan
paru-paru (Soemantri, 2007).
Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih distensi
atau pada wanita jika uterus membesar (Swartz,
2005).
Ekstremitas : Bawah, refleks babynski negatif dan patella positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul :
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah 50 mIU.
Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney, 2006).
PP Test, Protein Urine, Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas
dan klien untuk tindakan selanjutnya (Varney, 2007).
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester III.
Rasional : Pemberian informasi perubahan fisiologis ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktifitas perawatan diri (Doenges, dkk, 2010).
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester III.
Rasional : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu mampu
mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan keselamatan
ibu dan janinnya (Salmah, 2006).
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin (Manuaba, 2009).
5. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/ janin (Doenges, dkk, 2005).
6. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami risiko infeksi oleh kuman dan
persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki dan
melakukan senam hamil.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
8. Berikan KIE persiapan persalinan.
Rasional : Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta
meningkatkan kemungkinan ibu akan menerima asuhan yang
sesuai dan tepat waktu (Dewi, 2011).
9. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang minimal 2 kali pada
trimester III.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera guna
memungkinkan tindakan preventif atau korektif (Henderson,
2009).
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.