PENGKAJIAN
1. Aktivitas / Istirahat.
2. Sirkulasi.
3. Integritas ego.
Gejala : Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengganti stress (mis : merokok,
minum alkohol, menunda cari pengobatan, keyakinan religius).
Masalah tentang perubahan dalam penampilan, mis : alopesia, lesi, cacat, pembedahan.
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna,
kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah.
4. Eliminasi.
Gejala : Perubahan pada pola defekasi, mis : darah pada feces, nyeri pada defekasi.
Perubahan eliminasi urinarius, mis : nyeri / rasa terbakar pada saat berkemih, hematuri, sering
berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi umum.
5. Makanan / Cairan.
Gejala: Kebiasaan diet buruk (mis : rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet), anoreksia,
mual/muntah, intoleransi makanan, perubahan pada berat badan, penurunan BB hebat, kakeksia,
berkurangnya massa otot.
Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema.
6. Neurosensori.
7. Nyeri / Kenyamanan.
Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat nyeri bervariasi, mis : ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat
(dihubungkan dengan proses penyakit).
8. Pernafasan.
Gejala : Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan asbes.
9. Keamanan.
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari lama / berlebihan.
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi.
10. Seksualitas.
Gejala: Masalah seksual mis : dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan, nuligravida lebih
besar dari usia 30 th, multigravida, pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini, herpes genital.
Gejala : Ketidak adequatan / kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinaan (berkenaan dengan
kepuasan di rumah, dukungan atau bantuan), masalah tentang fungsi / tanggung jawab peran.
PENYIMPANGAN KDM karsinoma sel skuamosa
Gangguan metabolik
Protein sebagai sumber energi penghambatan aktifitas sum-sum tulang
Intervensi:
Mandiri:
Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan
sesuai indikasi.
Rasional:
Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.
Ukur tinggi berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep atau pengukuran antropometrik lain
sesuai indikasi.pastikan jumlah penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari
atau sesuai indikasi.
Rasional:
Membantu dalam identifikasi mal nutrisi protein kalori khususnya bila berat badan dan
pengukuran antropometrik kurang dari normal.
Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan adekuat.
Dorong penggunaan suplemen dan makan sering atau lebih sedikit yang dibagi-bagi selama
sehari.
Rasional:
Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisa.
Suplemen dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein
adekuat.
Kolaborasi:
Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi misal; jumlah limfosit total, transferin
serum dan albumin.
Rasional:
Membantu mengidentifikasi derajat ketidakseimbangan biokimia atau malnutrisi dan
mempengaruhi pilihan intervensi diet. Pengobatan anti kanker dapat juga mengubah pemeriksaan
nutrisi sehingga semua hasil harus diperbaiki dengan status klinis pasien.
Rujuk pada ahli diet atau tim pendukung nutrisi.
Rasional:
Memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan masalah
berkenaan dengan malnutrisi protein atau kalori dan defisiensi mikronutrien.
Intervensi:
Mandiri:
Tinjau ulang pengalaman pasien atau orang terdekat sebelumnya dengan kanker. Tentukan
apakah dokter telah mengatakan pada pasien dan apakah kesimpulan pasien telah dicapai.
Rasional:
Membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan pada pengalaman
dengan kanker.
Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Rasional:
Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta kesalahan konsep tentang
diagnosis.
Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau
menolak untu bicara.
Rasional:
Membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan dihakimi dan
meningkatkan rasa terhormat dan terkontrol.
Intervensi:
Mandiri:
Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan atau
perlambatan penyembuhan luka. Tekankan pentingnya melaporkan area terbuka pada pemberian
perawatan.
Rasional:
Efek kemerahan dan kulit samak(reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area radiasi. Deskuamasi
kering(kekeringan dan pruritus), deskuamasi lembab(lepuh), userasi, kehilangan rambut,
kehilangan dermis dan kelenjar keringat juga daoat terlihat. Selain itu reaksi kulit misalnya ruam
alergik, hiperpigmentasi, pruritus dan alopesia dapat terjadi pada beberapa agen kemoterapi.
Mandikan dengan air hangat dengan sabun ringan.
Rasional:
Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari pada
menggaruk.
Rasional:
Membantu mencegah friksi atau trauma kulit.
Balikan atau ubah posisi dengan sering.
Rasional:
Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit atau jaringan yang tidak perlu.
Kolaborasi:
Berikan anti dot yang tepat bila terjadi eksaserbasi (mengurangi kerusakan jaringan lokal)
misal;
DMSO topikal
Rasional:
Mungkin bermanfaat untuk mitomisin, doksorubisin(adriamysin) atau daunorubisin. Injeksi
benadril dapat menghilangkan gejala kemerahan vena.
Hialunoridase(wydase)
Rasional:
Diinjeksi secara subkutan untuk infiltrasi finkristin.
NaHCO3
Rasional:
Injeksi IV atau pada jaringan sekitar untu bisantrene.
Tiosulfat
Rasional:
Diinjeksi secara subkutan untu mustard nitrogen.
5. Resiko terjadinya infeksi ditandai dengan imunosupresi.
Intervensi:
Mandiri:
Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staff dengan pengunjung. Batasi
pengunjung yang mengalami infeksi. Tempatkan pada isolasi sesuai indikasi.
Rasional:
Lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi seperti pengunjung dan staff yang mengalami ISK.
Tekankan personal higiene.
Rasional:
Membantu potensial sumber infeksi atau pertumbuhan sekunder.
Pantau suhu.
Rasional:
Peningkatan suhu terjadi bila tidak tertutup oleh obat kortikosteroid atau antiinflamasi karena
berbagai faktor misalnya efek samping kemoterapi proses penyakit atau infeksi. Identifikasi dini
proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk dimulai dengan segera.
Kaji semua sistem misal; kulit, pernapasan, genitourinaria terhadap tanda dan gejala infeksi
secara kontinu.
Rasional:
Pengenalan dini dan intervensi segera dapat mencegah progresi pada situasi atau sepsis yang
lebih serius.
Kolaborasi:
Pantau JDL dengan SDP diferensial dan jumlah granulosit dan trombosit sesuai indikasi.
Rasional:
Aktifitas sum-sum tulang dihambat oleh efek kemoterapi status penyakit atau terapi radiasi.
Pemantauan status mielosupresi penting untuk mencegah komplikasi lanjut misalnya infeksi
anemia atau hemorajik dan jadwal pemberian obat. Nadir(titik terendah penurunan jumlah darah)
terlihat 7-10 hari setelah pemberian kemoterapi.
Dapatkan kultur sesuai indikasi.
Rasional:
Mengidentifikasi organisme penyebab dan terapi yang tepat.
Berikan antiobiotik sesuai indikasi.
Rasional:
Mungkin digunakam untuk mengidentifikasi infeksi atau diberikan secara profilaktik pada pasien
imunosupresi.