Makalah Kerajaan Kediri
Makalah Kerajaan Kediri
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Umum :
1) Mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri
2) Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Kediri
3) Mengetahui aspek kehidupan Kerajaan Kediri
1
2
3
4
b. Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius.
Mereka menganut ajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai
peninggalan arkeolog yang ditemukan di wilayah Kediri yakni berupa arca-arca di
candi Gurah dan Candi Tondowongso. Arca-arca tersebut menunjukkan latar
belakang agama Hindu Syiwa. Para penganut agama Hindu Syiwa menyembah
Dewa Syiwa, karena merekaa mempercayai bahwa Dewa Syiwa dapat menjelma
menjadi Syiwa Maha Dewa (Maheswara), Dewa Maha Guru, dan Makala. Salah
satu pemujaan yang dilakukan pendeta adalah dengan mengucapkan mantra yang
disebut Mantra Catur Dasa Syiwa atau empat belas wujud Syiwa.
c. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar
Sungai Brantas. Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya
komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui
jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan
di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia.
Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka
membawa rempah-rempah ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu
7
memerintah kerajaan ini yang sanggup membawa Kerajaan Kediri kepada masa
keemasan adalah Prabu Jayabaya, yang sangat terkenal hingga saat ini.
Adapun 8 raja Kediri tersebut urutannya sebagai berikut :
1. Sri Jayawarsa
Sejarah tentang raja Sri Jayawarsa ini hanya dapat diketahui dari prasasti
Sirah Keting (1104 M). Pada masa pemerintahannya Jayawarsa memberikan
hadiah kepada rakyat desa sebagai tanda penghargaan, karena rakyat telah berjasa
kepada raja. Dari prasasti itu diketahui bahwa Raja Jayawarsa sangat besar
perhatiannya terhadap masyarakat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya.
2. Sri Bameswara
Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan di
daerah Tulung Agung dan Kertosono. Prasasti seperti yang ditemukan itu lebih
banyak memuat masalah-masalah keagamaan, sehingga sangat baik diketahui
keadaan pemerintahannya.
3. Prabu Jayabaya
Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan ketika diperintah oleh Prabu
Jayabaya. Strategi kepemimpinan Prabu Jayabaya dalam memakmurkan
rakyatnya memang sangat mengagumkan. Kerajaan yang beribu kota di Dahono
Puro, bawah kaki Gunung Kelud, ini tanahnya amat subur, sehingga segala
macam tanaman tumbuh menghijau.
Hasil pertanian dan perkebunan berlimpah ruah. Di tengah kota membelah
aliran sungai Brantas. Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan,
sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi.
Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya,
dengan naik perahu menelusuri sungai. Roda perekonomian berjalan lancar,
sehingga Kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang “Gemah
Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharja”.
Prabu Jayabaya memerintah antara tahun 1130 sampai 1157 Masehi. Dukungan
spiritual dan material dari Prabu Jayabaya dalam hal hukum dan pemerintahan
9
bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan oleh putranya, yaitu
Jayakatwang. Tahun 1292 Jayakatwang menjadi bupati geleng-geleng. Selama
menjadi bupati, Jayakatwang memberontak terhadap Singosari yang dipimpin
oleh Kertanegara, karena dendam di masa lalu dimana leluhurnya yaitu Kertajaya
dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang
membangun kembali Kerajaan Kediri, namun hanya bertahan satu tahun. Hal itu
terjadi karena adanya serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol
dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Menurut sumber yang kami peroleh tentang Kerajaan Kediri maka dapat
kami ambil simpulan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan
Hindu yang terletak di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri
pada abad ke-12 ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Raja
pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yang menamakan
dirinya sebagai titisan Wisnu.
Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana Garuda
Mukha seperti Ria Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga tidak
disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Dalam masa pemerintahannya,
terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmana hal inilah akhirnya menjadi
penyebab berakhirnya Kerajaan Kediri.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas Sejarah Indonesia membuat makalah mengenai
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, maka kita diharapkan lebih mengetahui
tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia salah satunya Kerajaan Kediri.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan
Sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari
pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari
peristiwa apa saja yang terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian kita akan menambah rasa patriotisme (cinta tanah air) yang
sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting memiliki jiwa tanah air, guna
membangun bangsa yang lebih baik lagi.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-kediri.html
http://sule-epol.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kerajaan-kediri-dan-
singasari.html
http://juragansejarah.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-kerajaan-kediri.html
http://www.sejarah-negara.com/2014/07/8-raja-yang-pernah-memerintah-
kerajaan/