Askep Ca
Askep Ca
Kulit
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang cukup serius. Walaupun, malignant
melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang fatal) bukan merupakan kanker yang banyak
terjadi di Indonesia, tetapi kanker tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker yang
lain. Diagnosis dini terhadap kanker tersebut merupakan hal yang penting, karena
kemungkinan untuk dapat disembuhkan pada tahap dini sangat besar.
Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, seramai 800.000 orang
menghidapi kanser ini setiap tahun. 75% kanser kulit adalah kanser sel basal. Karsinoma sel
skuamos pula didapati di 200.000 rakyat Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling
jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian. Mengikut WHO, sebanyak
16.0000 orang menghidapi melanoma setiap tahun dan sebanyak 48000 kematian dilaporkan
setiap tahun.
Setidaknya 60 ribu orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun akibat kebanyakan
terkena sinar matahari. Kebanyakan dari mereka tewas karena mengidap kanker kulit yang
ganas. Sekitar 90 persen dari kanker kulit itu disebabkan oleh sinar ultraviolet sang surya.
Demikian hasil studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),seperti diberitakan Fox
News. Ini merupakan laporan detail pertama mengenai dampak global sinar matahari. WHO
menyatakan, sekitar 48 ribu kematian terjadi setiap tahun akibat penyakit kanker kulit jenis
melanoma ganas. Sedangkan 12 ribu kematian lainnya diakibatkan oleh jenis kanker kulit
lainnya.
Saat ini telah banyak dari para ilmuan menemukan berbagai metode untuk mendeteksi
penyakit kanker kulit. Seperti metode Dermatoscopic yang menggunakan metode non invasiv
dengan bantuan komputer.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini tentang Asuhan Keperawatan Klein dengan Kanker Kulit
adalah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mengenai Konsep Dasar Medis dan Asuhan Keperawatan
pada klien dengan penyakit Kanker Kulit.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari penyakit kanker kulit secara teoritis
b. Mengetahui secara teoritis tentang penyebab dari penyakit kanker kulit
c. Mengetahui patofisiologi dari penyakit kanker kulit pada klien secara teoritis
d. Mengetahui tanda gejala yang timbul pada penderita penyakit kanker kulit secara teoritis
e. Mengetahui penatalaksanaan secara teori pada klien penderita kanker kulit
f. Mengetahui pemeriksaan diagnostik pada penderita kanker kulit
g. Mengetahui secara teori tentang pencegahan penyakit kanker kulit
h. Mengetahui komplikasi yang mungkin timbul pada klien yang terkena kanker kulit
i. Mengetahui dan memahami tentang pengkajian keperawatan pada klien dengan Kanker
kulit
j. Membuat diagnosa keperawatan yang tepat pada klien dengan Kanker kulit secara teori
k. Membuat perencanaan tindakan keperawatan yang sesuai pada klien dengan Kanker
kulit secara teotitis.
l. Mengetahui evaluasi yang diharapkan pada asuhan keperawatan klien dengan Kanker
kulit
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan makalah ini terdiri dari empat bab, yang dimulai dari pendahuluan sampai
penutup. Bab satu berisi tentang pendahuluan, yang di dalamnya menguraikan tentang latar
belakang penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab dua berisi tentang
konsep dasar penyakit, meliputi pengertian, jenis-jenis kanker kulit, etiologi, patofisiologi,
tanda dan gejala, penatalaksanaan, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan prognosis dari
penyakit kanker kulit. Bab tiga berisi tentang asuhan keperawatan secara teoritis meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab empat berisi penutup yang
menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
Lapisan Kulit :
b. Stratum Iusidum : selnya pipih, sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti, dan butir-
butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus pandang. Lapisan ini hanya terdapat
pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum Granulosum : terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat
hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit
d. Stratum Spinosum / Stratum akantosum merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh
membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis.
3. Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini
berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis.
Pelengkap Kulit
Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, banyak sedikitnya lemak, dan
pigmen kulit ( melanin )
2. Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku
menurut garis lekukan pada garis kulit. Kuku terdiri dari dari ujung kuku atas ujung batas,
badan kuku yang merupakan bagian yang besar, akar kuku
3. Kelenjar kulit
Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar keringat menghasilkan kelenjar
sudorivera, dan kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebacea.
Fungsi Kulit :
1. Melindungi tubuh terhadap luka, mekanis, kimia, dan termis, karena epitelnya dengan
bantuan sekret kelenjar memberikan perlindungan terhadap kulit
5. Alat indra melalui persarafan sensorik dan tekanan temperatur dan nyeri
6. Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh saraf sensorik dan
motorik ke otak
Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak teratur. kanker bisa terjdi dari berbagai jaringan
dalam berbagai organ.
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh
yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-
macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah
karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM).
(Ajoemedi soemardi, 2006)
3. Melanoma maligna
Di Amerika Serikat kanker kulit paling umum menyerang Pria dan Wanita dan telah
mencapai proporsi epidemis lewat beberapa tahun yang lalu. Dalam kenyataan kanker kulit
menggambarkan 50% dari semua kanker baru. Penyinaran ultraviolet tampaknya menjadi
faktor paling penting, karena insidensi kanker kulit paling tinggi ada di negara-negara dengan
paparan matahari tinggi misalnya di Australia.
Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari
luar tubuh. Faktor penyebab dari luar tubuh berupa bahan kimia, sinar matahari maupun sinar
pengion bersama-sama dan virus. Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat
menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papiloma virus (HPV) dan human
immunodeficiency virus (HIV). Faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh sendiri
(gen). Dan daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker.
Disebabkan oleh sinar ultraviolet, jaringan parut, trauma, luka bakar, sinar X maupun
bahan kimia. Lebih dari 90% penyebab KSB terpapar sinar matahari atau penyinaran
ultraviolet lainnya. KSB juga bisa ditemukan di kulit kepala. Paling sering muncul pada
usia diatas 40 tahun. Faktor resiko lainnya adalah: Faktor genetik (sering terjadi pada kulit
terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah). (Graham, R. 2005)
Predileksinya terutama pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial, daerah periorbital),
leher. Meskipun jarang dapat pula di jumpai pada lengan, tangan, badan , tungkai, kaki,
dan kulit kepala.
b. Berpigmen.
e. Fibroepitelioma.
Disamping itu terdapat pula 3 sindroma klinis, dimana epitelioma sel basal berperan
penting, yaitu :
Disebabkan oleh sinar matahari, keadaan daya tahan tubuh yang menurun, virus, bahan-
bahan kimia dan jarngan parut juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini. Lebih dari
90% kanker kulit tumbuh di daerah yang terpapar oleh sinar matahari atau sinar ultra violet
lainnya.
Faktor resiko lainnya adalah:
a. Faktor genetik (kanker kulit lebih sering ditemukan pada orang berkulit terang, mata
biru atau hijau dan rambut pirang atau merah)
c. Pemaparan berlebihan oleh sinar X atau radiasi lainnya. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)
3. Melanoma Maligna
Penyebab yang timbul adalah factor genetik, sinar matahari, adanya riwayat keluarga,
faktor fenotip ( mata biru, rambut pirang kulit terang ).
Mengalami serangan lepuhan akibat luka bakar sinar matahari sebanyak 3 kali atau lebih
sebelum berusia 20 tahun. (Graham, R. 2005)
D. PATOFISIOLOGI
Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak ( tahi lalat, kista dll ) dan tumor
ganas ( kanker ). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang
dapat berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen
atau matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan,
penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut
atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping
itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan
oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan. Contohnya penyakit
xeroderma pigmentosum. Biasanya, sel kulit di dalam epidermis membahagi dengan teratur
dan terkawal.
Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan
mati. Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada
proses ini di mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-
keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.
Tanda yang boleh dilihat adalah berdasarkan empat ciri berikut yang biasa disebut
dengan Panduan “ABCD”
a. Asymmetry : Ketumbuhan mempunyai bentuk yang tidak seragam , misalnya tidak
simetri.
c. Colour : Pelbagai warna boleh dilihat dan distribusi warna tidak seragam.
Predileksinya terutama pada wajah. Gambaran klinis karsinoma sel basal berpariasi
menjadi 5 :
1. Nodulo-ulseratif.
2. Berpigmen.
4. Superpesial.
5. Fibroepitelioma.
Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar,
kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur. (Graham, R.
2005) Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas,
sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah tropic lebih banyak pada ekstremitas
bawah, badan, dan dapat pula dijumpai bibir bawah serta punggung tangan. (Suriadiredja,
2006)
Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau ulkus dengan
tepi yang berbatasan kurang jelas.
Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa yang menyerupai
bunga kol.
Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan.
Dalam perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakanmetastasiske kelenjar
limfe regional atau ke organ-organ dalam.
KSS yang timbul dari kulit normal (de novo) lebih sering mengadakan invasi yang cepat
dan terjadi metastasis, dibandingkan lesi yang timbul dari keratosis aktinik.
( Suriadiredja, 2006 )
Pertumbuhan nodul yang kokoh, merah pada muka, bibir, telinga, leher, dan tangan.
( Wikipedia )
Pertumbuhan yang rata dengan permukaan yang bersisik, kasar dan merah pada muka,
telinga, leher, dan tangan. ( Wikipedia )
3. Melanoma maligna
Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui
pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam
beberapa bulan atau tahun. (Graham, R. 2005)
Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang
semakin membesar
Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit
sekelilingnya
Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau
bentuk
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit
kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan
dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan
mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop.
Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menangkap gambar tiga
dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit
manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.
a. Kanser kulit boleh sembuh 100% jika dikesan awal sebelum ia merebak ke tempat lain.
Oleh itu, pemeriksaan perlu dibuat dengan kerap untuk mengesan sebarang pertumbuhan
baru atau apa-apa perubahan pada kulit.
b. Setiap pertumbuhan baru yang berwarna atau sebarang perubahan pada ketumbuhan lama
perlu dirujuk kepada doktor dengan segera.
c. Jika dicurigai pertumbuhan itu bersifat kanser, doctor akan melakukan tisu biopsi dimana
sedikit tisu dari ketumbuhan itu diambil dan dilihat di bawah mikroskop. Biopsi dapat
menentukan:
Tahap kanker
Tingkat keganasan kanker ( grading )
Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan dengan bantuan komputer seperti
Dermatoscopic adalah teknik pencitraan non-invasive dengan menggunakan minyak
immersion, yang akan membuat permukaan kulit lebih transparan, sehingga memberikan
visualisasi yang lebih baik bagi struktur-struktur permukaan kulit yang melalui proses
Akuisisi Citra (image acquisition), Pra Proses (preprocessing), Ekstraksi Fitur (feature
extraction), Segmentasi (segmentation) dan Pasca Proses (postprocessing) dan pemeriksaan
Macroscopic.
G. PENATALAKSANAAN
Cara ini biasanya digunakan untuk membuang pertumbuhan kanser tersebut. Kanser
dikaut dengan kurette, satu alat yang berbentuk sudu tajam dan seterusnya dialirkan arus
elektrik dari suatu mesin khas untuk mengawal pendarahan dan membunuh sel kanser
yang tinggal di sekitar bahagian itu.
Keuntungan :
Teknik sederhana
Kerugian :
Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma sel basal.
Tidak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan yang adekuat.
2. Bedah Eksisi.
Biasanya kanser sel akan dibuang melalui pembedahan. Kadang-kala kanser tersebut
dibuang semasa biopsi dijalankan dan tidak perlu rawatan susulan.
Keuntungan :
Membutuhkan waktu.
Biaya mahal
3. Radioterapi.
Bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan metode pembedahan.
Bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan dilakukan anestesi
umum.
Kerugian :
4. Bedah Beku.
Cairan nitrogen digunakan untuk membeku dan membunuh sel-sel yang tidak
normal. Selepas kawasan tersebut cair, tisu yang dibunuh akan terkupas. Biasanya tidak
menyakitkan tetapi boleh menyebabkan kawasan itu bengkak. Teknik ini digunakan
untuk merawat aktinik keratosis pada awal pembentukannya.
Keuntungan :
Tekniknya cepat.
Tidak mempengruhi syaraf pembulh darah besar, tulang rawan, dan sistem saluran air
mata.
Kerugian :
Teknik ini adalah untuk ketumbuhan kanser yang besar dan sukar dirawat. Lapisan
kulit dibuang lapis demi lapis dan dilihat di bawah mikroskop sehingga tiada sel kanser
yang tinggal.
Keuntungan :
Evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100% dibandingkan dengan tekinik
seksi vertikal tradisional.
Dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan ditelusuri semua fokus-
fokus kanker yang masih tertinggal.
Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat jaringan atau
meminimalkan jaringan yang hilang.
Kerugian :
Biayanya mahal.
6. Terapi laser
7. Kemoterapi
Topikal kemoterapi di mana dadah anti-kanser dalam bentuk krim atau lotion
digunakan untuk membunuh sel kanser yang terdapat kepada lapisan kulit terluar.
Dadah anti-kanser yang lain boleh digunakan untuk merawat kanser yang telah merebak
ke bahagian lain.
H. PENCEGAHAN
Pencegahan merupakan langkah yang baik untuk menghindari terjadinya kanker kulit,
langkah pencegahan yang dapat ditempuh :
1. Hindari cahaya matahari yang mengandungi sinar ultraungu yang berbahaya terhadap kulit
anda antara pukul 9.00 pagi hingga 4.00 petang.
2. Pakai topi, kaca mata hitam, dan baju yang melindungi kulit ketika berada di tengah panas
matahari
3. Gunakan pelindung cahaya matahari yang mempunyai faktor pelindung sebanyak 15 atau
lebih sebelum terdedah kepada cahaya matahari.
I. PROGNOSIS
Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun.
Prognosis adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamos dan
akhirnya melanoma. Kanser yang merebak dengan cepat dan banyak memberi prognosis
yang tidak baik. Lebih banyak sel imun, lebih baik prognosisnya.
Pengobatan pada KSB primer biasanya memberikan angka kesembuhan sekitar 95%;
sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Dijumpai angka kekambuhan 5 tahun pada
metode kuretase dan elektrodesikasi sebesar 7,7%; bedah mosh 1%. (Graham, R. 2005)
3. Melanoma Maligna
1. Sifat Tumor
2. Stadium klinis
3. Lokasi metastasis
4. Faktor penderita
Bila tumor kurang dari 1,5 mm pada waktu dilakukan eksisi pertama, maka
kemungkinan bertahan selama 5 tahun sekitar 90%; bila kedalaman lebih dari 3,5 mm,
maka angka tersebut akan turun sampai 40% atau kurang. (Graham, R. 2005)
BAB III
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari ; adanya
factor – factor yang mempengaruhi tidur, keterbatasan partipasi dalam hobi, latihan,
pekerjaan atau profesi denganpemajanan karsinogen lingkungan , tingkat stress tinggi.
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan / cairan
Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan bahan pengawet.
Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada berat badan.
6. Nyeri / kenyamanan
Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak nyamanan ringan sampai nyeri
berat.
7. Keamanan
8. Seksualitas
9. Interaksi social
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Intervensi :
Intervensi :
Kritera hasil : menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut , tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.
Intervensi :
Intervensi :
Kaji ulang efek samping yang diantisipasi berkenan dengan pengobatan tertentu.
Dorong pasien untuk diskusi tentang pecahkan masalah efek kanker dan pengobatan
pada pasien .
Kritera hasil : Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan mengungkapkan
informasi akurat tentang diagnosa dan aturan pengobatan.
Intervensi :
Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang tepat.
Berikan pedoman antisipasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai lama terapi
dan kemungkinan efek samping.
D. Evaluasi Keperawatan
1. Dx. 1:
Pasien diberikan posisi miring kanan dan miring kiri sesering mungkin
2. Dx. 2
3. Dx. 3
Terlihat rileks atau dapat tidur atau istirahat dengan benar dan cukup.
4. Dx. 4
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak
terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh
yang lain.
c. Melanoma maligna
3. Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari
luar tubuh.
4. Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan mati.
Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada
proses ini di mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-
keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.
5. Tanda yang boleh dilihat adalah berdasarkan empat ciri berikut yang biasa disebut dengan
Panduan “ABCD”
6. Biopsi dapat menentukan:
b. Tahap kanker
7. Penatalaksanaan atau pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit kanker kulit :
b. Bedah Eksisi
c. Radioterapi
d. Bedah Beku
f. Terapi Laser
g. Kemoterapi
8. Menghindari faktor cahaya matahari merupakan langkah yang paling efektif untuk
menghindari terkenanya penyakit kanker kulit
9. Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun. Prognosis
adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamosa dan akhirnya
melanoma.
a. Aktivitas/ istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Makanan/cairan
e. Hygiene
f. Keamanan
g. Interaksi sosial
12. Perencanaan yang dapat dilakukan dapat sesuai dengan kondisi yang ada pada klien sesuai
dengan teoritis.
13. Evaluasi yang diharapkan dari proses keperawatan pada klien dengan penyakit kanker kulit
:
Pasien diberikan posisi miring kanan dan miring kiri sesering mungkin
Terlihat rileks atau dapat tidur atau istirahat dengan benar dan cukup.
Pasien dapat mengembangkan koping yang baik terhadap perawat dan keluarga
B. SARAN
2. Pengkajian yang dilakukan kepada klien hendaknya lebih komprehensif sehingga diketahui
permasalahan-permasalahan yang dialami klien.
3. Perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan permasalahan yang muncul dan kebutuhan
klien.
6. Sinar matahari merupakan sumber utama terjangkitnya penyakit kanker kulit oleh sebab itu,
hendaknya menghindari sinar matahari pada rentang pukul 09.00 sampai pukul 16.00.
DAFTAR PUSTAKA
Susan Martin Tucker, dkk, 1998, Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,
Diagnosis, dan Evaluasi, Volume 3, EGC : Jakarta
Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. 1997, Anatomi Fisiologi Untuk Siswa perawat Edisi 2, EGC :
Jakarta
Prof. Dr. Marwali Harahap, 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates : Jakarta.
Marilynn E. Doenges, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, EGC : Jakarta
R. Sjamsuhidajat dan Jong, Wim D, 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah , EGC : Jakarta
http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Kanser_Kulit
Sentot Pambudi, SKom, MMSI, Deteksi Batas Citra Lesi Kanker Kulit : www. google. com