Anda di halaman 1dari 10

PAJAK-PAJAK YANG WAJIB DIPUNGUT

OLEH BENDAHARA

0
PAJAK YANG WAJIB DIPUNGUT OLEH BENDAHARA DESA
SE KABUPATEN TABALONG

A. Pembelian barang/bahan diatas Rp. 1.000.000,- dikenakan


PPN

B. Pembelian barang/bahan diatas Rp. 2.000.000,- dikenakan


PPN dan PPh Pasal 22 dan tidak merupakan pembayaran
yang terpecah-pecah atau disengaja dipecah-pecah.

C. Untuk pembelian bahan galian c seperti Pasir, Krikil, Sertu,


Batu Gunung Tanah Laterit atau Tanah Uruk dikenakan Pajak
kepada Pemborong atau Swakelola/Pelaksana dan dilaporkan
ke Dinas Pendapatan Kabupaten Tabalong sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 15 Tahun 2010
tentang Pajak Meneral bukan Logam dan Batuan.

D. Pajak Makan dan Minum dan Konsumsi Rapat-rapat dikenakan


pajak 10 % terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012

1
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK

A. PPN dan PPh 22

1. PAJAK PENAMBAHAN NILAI (PPN) adalah pajak


konsumsi yang dikenakan kepada siapapun yang
melakukan pembelian Barang Kena Pajak (BKP) dan atau
memanfaatkan Jasa Kena Pajak (JKP) atas produk
dalam negeri dan impor dalam wilayah Indonesia .
2. PPN wajib dipungut oleh Bendahara atas setiap
pembayaran diatas Rp. 1.000.000,-
3. PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut terhadap
Rekanan ; baik perorangan/Toko atau badan Hukum/CV-
PT atas belanja barang yang dilakukan oleh Bendahara
dengan nilai pembayaran melebihi Rp. 2.000.000,- dan
tidak merupakan pembayaran yang terpecah pecahkan
atau sengaja dipecah-pecah.
Catatan :
Belanja barang pada tanggal yang berbeda bulan yang
sama apabila jumlah pembelian melebihi Rp. 2.000.000,-
tetap dipungut PPh Pasal 22 oleh Bendahara.
4. Tarif :
 Tarif PPN adalah 10% dari Dasar Pengenaan Pajak
(DPP)
 Tarif PPh Pasal 22 adalah sebesar 1,5%. Dari DPP
terhadap rekanan yang mempunyai NPWP dan yang
tidak memiliki NPWP PPh Pasal 22 yang harus
dipungut tarif menjadi 3 %

2
5. Saat Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan
 Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang yang
dananya bersumber dari APBN/APBD dilakukan oleh
Bendaharawan Desa yang ditunjuk. Pajak dipungut
pada saat pembayaran dan disetorkan pada hari yang
sama.
Pelaporan pemungutan PPh Pasal 22 dilakukan paling
lambat tanggal 14 bulan berikutnya.
 Pemungutan PPN pada saat pembayaran penyetoran
tgl 7 bulan berikutnya dan dilaporkan tanggal 14 bulan
berikutnya oleh Bendaharawan yang ditunjuk.

B. Cara Perhitungan PPN dan PPh Pasal 22


Contoh 1 :
Pada tanggal 10 Juni 2012 Bendahara Desa Suka Maju
membayar kepada Toko Anita yang mempunyai NPWP
(NPWP. 01.567.375.4.735.000) atas pembelian ATK
Sekretariat Kantor Desa Suka Maju sebesar Rp. 1.980.000,-

Oleh karena jumlah pembayaran hanya sebesar


Rp. 1.980.000,- berarti Bendahara tidak wajib memungut
PPh Pasal 22 namun wajib memngut PPN ( Pajak
Pertambahan Nilai ) dengan perhitungan sbb:

Nilai Nota/ kwitansi = Rp. 1.980.000,-


Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = 100/110 x Rp. 1.980.000,-
= Rp. 1.800.000,-
PPN = 10 % x Rp. 1.800.000,-
= Rp. 180.000,-
PPh Pasal 22 = NIHIL
SSP PPN sebesar Rp. 180.000,- dan lembar 1 dan lembar
3 diserahkan kepada rekanan

3
Contoh 2 :
Pada tanggal 10 Juni 2012 Bendahara Desa Suka Maju
membayar kepada Toko Anita mempunyai NPWP atas
pembelian ATK Sekreteriat Kantor desa Suka Maju sebesar
Rp. 900.000,-

Oleh karena jumlah pembayaran masih dibawah


Rp. 1.000.000,- maka bendahara tidak wajib memungut PPh
Pasal 22 maupun PPN, jumlah pembayaran sebesar
Rp. 900.000,- seluruhnya diserahkan Kepada Toko Anita dan
tidak dipotong pajak apapun.

Contoh 3 :
Pada tanggal 10 Juni 2012 Bendahara Desa Suka Maju
membayar kepada Toko Anita yang mempunyai NPWP
(NPWP. 01.567.375.4.735.000) atas pembelian ATK
Sekretariat Kantor desa Suka Maju sebesar Rp. 2.200.000,-

Nilai Nota/ di kwitansi = Rp. 2.200.000,-


Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = 100/110 x Rp. 2.200.000,-
= Rp. 2.000.000,-
PPN = 10 % x Rp. 2.000.000,-
= Rp. 200.000,-
PPh Pasal 22 = 1,5 % x Rp. 2.000.000,-
= Rp. 30.000,-

SSP PPN sebesar Rp. 200.000,- dan SSP PPh. Rp. 30.000,-
lembar 1 dan lembar 3 diserahkan kepada rekanan

4
Contoh 4 :
Pada tanggal 10 Juni 2012 Bendahara Desa Suka Maju
membayar kepada Toko Anita yang tidak mepunyai NPWP
atas pembelian ATK Sekreteriat Kantor desa Suka Maju
sebesar Rp.2.200.000,-

Nilai Nota/ di kwitansi = Rp. 2.200.000,-


Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = 100/110 x Rp. 2.200.000,-
= Rp. 2.000.000,-
PPN = 10 % x Rp. 2.000.000,-
= Rp. 200.000,-
PPh Pasal 22 = 3 % X Rp. 2.000.000,-
= Rp. 60.000,-

SSP PPN sebesar Rp. 200.000,- dan SSP PPh. Rp. 60.000,-
lembar 1 dan lembar 3 tidak diserahkan kepada rekanan
Kepada Rekanan diserahkan uang sebesar Rp. 1.940.000,-
Kepada Rekanan agar dihimbau mendapatkan/membuat
NPWP.

5
C. PAJAK YANG DIPUNGUT DAERAH KABUPATEN TABALONG
1. Pajak galian C bukan logam dan batuan
Pembelian bahan galian c untuk pemeliharaan dan
pembuatan serana dilaporkan oleh pemborong atau
pengelola kegiatan kepada Dinas Pendapatan
Kabupaten Tabalong dan disetorkan ke Bank Kalsel
Cabang Tanjung (Blangko setoran berupa SSPD diisi di
Dinas Pendapatan Kabupaten Tabalong) besaran
pajaknya 25% dari Nilai Jual.
Contoh Laporan Kegiatan:
Biaya Pemeliharaan Kantor Desa Tahun 2012 :
1. Kerikil : 2 m3 @ Rp. 3.750,- = Rp. 7.500,-
2. Sirtu : 1 m3 @ Rp. 3.750,- = Rp. 3.750,-
3. Tanah Uruk : 2 m3 @ Rp. 2.500,- = Rp. 5.000,-
4. Batu Gunung : 1 m3 @ Rp. 4.750,- = Rp. 4.750,-
JUMLAH = Rp. 21.000,-

Kegiatan : Rehap
Pekerjaan : Rehap Lantai Kantor Desa
Lokasi : Desa …………………………………….

Tanggal,…………………………
Desa……………………………..

Yang mengelola

………………………………..

6
Biaya Pembuatan Jalan Desa Tahun 2012 :
1. Kerikil : 2 m3 @ Rp. 3.750,- = Rp. 7.500,-
2. Sirtu : 1 m3 @ Rp. 3.750,- = Rp. 3.750,-
3. Tanah Uruk : 2 m3 @ Rp. 2.500,- = Rp. 5.000,-
4. Batu Gunung : 1 m3 @ Rp. 4.750,- = Rp. 4.750,-
JUMLAH = Rp. 21.000,-

Kegiatan : Pembuatan Jalan


Pekerjaan : Pelebaran/pengerasan Jalan menuju
perkebunan/pertanian 2 x 300 m
Lokasi : Rt. 03 Desa………………..

Tanggal,…………………………
Desa……………………………..

Yang mengelola

………………………………

2. Pajak Makan dan Minum Rapat-rapat


Biaya Konsumsi Rapat-rapat yang dimuat dalam
Lembaran Kerja (LK) Desa dikenakan pajak sebesar 10%.
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 19
Tahun 2011 tentang pajak Restoran, bahwa konsumsi
rapat-rapat dan lainnya dikenakan pajak sebesar 10%.

Untuk itu kepada Bendahara agar memungut pajak


konsumsi rapat-rapat dan menyetorkan ke Kas Daerah
Kabupaten Tabalong pada Bank Kalsel Cabang Tanjung
No. Rekening : 005.0003.00017.7 (Contoh blangko surat
tanda setoran terlampir)

Cara Perhitungan Pajak Konsumsi Rapat

7
 Pembelian makan dan snack
Contoh :
Pada tanggal 10 Juni 2012 Bendahara Desa Suka
Maju membayar kepada Nita Penjual makanan dan
snack untuk rapat penyusunan APBDesa, LK Desa
Suka Maju sebanyak Rp. 150.000,- dengan
perhitungan sbb:

Nilai Nota/ kwitansi = Rp. 150.000,-


Pajak = 10 % x Rp. 150.000,-
= Rp. 15.000,-

Rangkap 5

8
SURAT TANDA SETORAN
Nomor : /900/20.....

Kepada Pemegang Kas Umum Daerah Kabupaten Tabalong Bank Kalsel. Cabang
Tanjung, harap menerima uang sebesar Rp. 15.000,- LIMA BELAS RIBU RUPIAH),
untuk setoran Pajak Restoran/ Katering sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong
Nomor 19 Tahun 2011

KODE
URAIAN JUMLAH
REKENING

4.1.1.02.01 Pajak Restoran / Katering Rp. 15.000,-

2.1.2.5.4 - Biaya Makan dan Minum Penyusunan


APBDesa/LK Desa Suka Maju

Jumlah Rp. 15.000,-

Tanjung,……………………….
Diterima oleh :
Pemegang Kas Umum Daerah Yang meneyetorkan
Pemerintah Kabupaten Tabalong Bendahara Desa ..................

(………………………………….) (…………………………………)

Anda mungkin juga menyukai