Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

"RANGE OF MOTION"
DI RUANG BOUGENVIL RSUD SOEGIRI LAMONGAN

Disusun Oleh :
Kelompok 08
1. Nufriyanti 19.02.03.1653
2. Wiwik Syafitri 19.02.03.1660
3. Hilda Lil Inshiroh 19.02.03.1680
4. Tri Arni Mutmaidah 19.02.03.1702
5. Tutik Nurwahyuni 19.02.03.1665
6. Yenny farida Rahmawati 19.02.03.1743
7. Diki Setya 19.02.03.1747

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019

LEMBAR PENGESAHAN
Penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga dengan judul “Range of
Motion” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktik profesi Ners Departemen
Keperawatan Medikal Bedah di Ruang Bougenvil RSUD Soegiri Lamongan yang
dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 24 November 2019 oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Lamongan, November 2019

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Suratmi, S.Kep., Ns., M.Kep

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Range of Motion
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Stroke, Penyebab Stroke, Pengertian Ranga Of
Motion, Tujuan, Indikasi, Kontraindikasi, Latihan Gerak
Sendi, Pelaksanaan, Jenis Gerakan, Sendi Yang Digerakkan,
Gerakan Range Of Motion
Hari / tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Tempat : Di Ruang Bougenvil RSUD Soegiri lamongan
Waktu : 30 menit (Jam 08.00 – 08.50 WIB)

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan proses penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan
dapat mengerti tentang Range of Motion

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan para pasien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian stroke, penyebab stroke,
pengertian Range of Motion, tujuan, indikasi, kontraindikasi, latihan gerak sendi,
pelaksanaan, jenis gerakan, sendi yang digerakkan, gerakan Range Of Motion
dengan bahasanya sendiri dengan benar..

3. SASARAN DAN TARGET


Sasaran dan target ditujukan pada pasien dan keluarga di Ruang Bougenvil
RSUD Soegiri lamongan sebanyak 15 orang.

4. METODE PELAKSANAAN
1) Ceramah
2) Diskusi dan tanya jawab

5. MATERI
Terlampir

6. MEDIA
1) Lembar balik
2) Leaflet
7. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Waktu Aktifitas penyuluhan Aktifitas peserta Metode
Pendahuluan 5 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Ceramah,
(Orientasi) salam salam diskusi
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Kontrak waktu
3. Menyetujui
4. Menjelaskan
4. Mendengarkan
tujuan
dan
instruksional
memperhatikan
5. Menggali
5. Menjawab
pengetahuan
Range of Motion
Penyajian 20 menit Menjelaskan Memperhatikan Ceramah,
materi 1) Pengertian Stroke dan mendengarkan diskusi
2) Penyebab Stroke penjelasan
3) Pengertisn Range mahasiswa
of Motion (penyuluh)
4) Tujuan
5) Indikasi
6) Kontraindikasi
7) Latihan gerak
sendi
8) Pelaksanaan
9) Jenis gerakan
10) Sendi yang
digerakkan
11) Gerakan Range of
Motion
Evaluasi 20 1. Memberi Mengajukan Ceramah,
menit kesempatan pertanyaan, tanya
bertanya pada Menjawab jawab dan
peserta pertanyaan dengan diskusi
2. Mengajukan benar
Pertanyaan pada
pasien
3. Memberikan
reiforcemen positif
atas jawaban yang
diberikan
4. Evaluasi

Penutup 5 menit Salam penutup Menjawab salam

8. SETTING TEMPAT

9. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk berinteraksi dan menjalin hubungan terapeutik dengan
pasien dan keluarga.
2. Bagi keluarga
Menambah wawasan pasien dan keluarga tentang Range Of Motion

10. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1) Moderator / Pembawa acara: Tutik Nur Wahyuni
Uraian tugas:
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
a. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
b. Mengucapkan salam
c. Memperkenalkan diri
d. Kontrak waktu
e. Menjelaskan tujuan instruksional
f. Menggali pengetahuan tentang Range of Motion
g. Menutup acara penyuluhan.
2) Penyaji: Tri Arni Mutmaidah
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah di pahami oleh peserta.
b. Mendemonstrasikan penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator : Hilda Lil Inshiroh danYenny Farida Rahma
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Menyiapkan persiapan penyuluhan dan demonstrasi
c. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
d. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
e. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
f. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
4) Observer : Diki Setia Putra dan Wiwik Syafitri
Uraian tugas:
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri.
b. Memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
c. Mencatat pertanyaan yang di ajukan peserta.
d. Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses
penyuluhan.
e. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
f. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

11. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan ketua ruangan (Waktu danTempat)
b. Kesiapan materi penyuluhan
c. Kesiapan penyaji, fasilitator, observer dan moderator
d. Tempat yang di gunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta/mahasiswa bersedia di ruangan sesuai dengan kontrak waktu yang
di tentukan.
b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal yang tidak di ketahui.
a. Mahasiswa menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Adanya kesepakatan antara penyuluh dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya
3. Target keberhasilan penyuluhan
4. Daftar Pertanyaan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Range of Motion
diharapkan pasien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan:
Jelaskan kembali pengertian, Etiologi, Macam-macam, Manifestasi klinis,
penatalaksanaan Range of Motion dengan bahasanya sendiri dengan benar.
MATERI

1. Pengertian Stroke

Pengertian Stroke Menurut kriteria WHO stroke secara klinis


didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak
dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung
lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh
karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak.
Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol Usia Setiap manusia akan bertambah
umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada
umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap
tahunnya. Jenis kelamin Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena
serangan stroke dibanding perempuan. Ras/suku bangsa
Genetik/keturunan,seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam
keluarganya, menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke

b. b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :


Hipertensi Diabetes mellitus Penyakit jantung Riwayat stroke sebelumnya
Merokok Kolesterol tinggi Obesitas Minuman Alkohol

3. Pengertian Range of Motion

Pengertian Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang


memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakan masing_masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif. (Potter and Perry, 2006) Mobilisasi Pada Pasien
Stroke Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada
sendi.

4. Tujuan

a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot

b. Memelihara mobilitas persendian

c. Menstimulasi persendian

d. Mencegah kontraktur sendi

5. Indikasi

a. Pasien tirah baring lama

b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran

c. Pasien dengan kasus fraktur

d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum puli

e. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran

f. Kelemahan otot

g. Fase rehabilitasi fisik

h. Klien dengan tirah baring lama

6. Kontra Indikasi

a. Trombus/emboli pada pembuluh darah


b. Kelainan sendi atau tulang

c. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

7. Attention

a. Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah
latihan

b. Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien

c. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali

8. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan Gerak Sendi (Range of Motion) Latihan gerak sendi ini


bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot
yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut: ROM
Aktif dan Pasif

ROM itu ada dua jenis, yaitu

a. ROM Aktif, yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif .

b. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang
lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian
klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50
%. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien
dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.

9. Pelaksanaan

Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur Berbaring telentang - Posisi


kepala, leher, dan punggung harus lurus. - Letakkan bantal dibawah lengan
yang lemah/lumpuh secara berhatihati, sehingga bahu terangkat keatas dengan
lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan
tangan agak ditinggikan. - Letakkan pula bantal di bawah paha yang
lemah/lumpuh, dengan posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak
ditekuk.

Miring kesisi yang sehat - Bahu yang lumpuh harus menghadap


kedepan - Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan -
Kaki yang lumpuh diletakkan didepan - Dibawah paha dan tungkai diganjal
bantal - Lutut ditekuk Miring kesisi yang lumpuh/lemah - Lengan yang
lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar secara
berlebihan - Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas
tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

10. Jenis Gerakan

Macam-macam gerakan ROM, yaitu:

a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.

b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.


c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.

d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.

e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.

f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.

g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak


membentuk sudut persendian.

h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak


membentuk sudut persendian.

i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak


ke bawah.

j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak


ke atas.

k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.

11. Sendi Yang Digerakan

a. ROM Aktif

Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

b. ROM Pasif

Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

1) Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)


2) Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)

3) Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)

4) Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)

5) Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)

6) Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi internal/eksternal)

7) Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)

8) Jari kaki (fleksi/ekstensi)

12. Gerakan ROM

Berdasarkan bagian tubuh, yaitu :

a. Leher

1) Fleksi : menggerakkan dagu menempel ke dada.

2) Ekstensi : mengembalikan kepala ke posisi tegak.

3) Hiperekstensi : menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin.

4) Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin kearah setiap bahu.

5) Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu.

b. Bahu

1) Fleksi : menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke


posisi diatas kepala.

2) Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.

3) Hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus.


4) Abduksi : menaikkan lengan ke posisi samping diatas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala

5) Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh


mungkin.

6) Rotasi dalam : dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan


lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang

7) Rotasi luar : dengan siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke
atas dan samping kepala.

8) Sirkumduksi : menggerakan lengan dengan gerakan penuh.

c. Siku

1) Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan


sendi bahu dan tangan sejajar bahu.

2) Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan lengan.

d. Lengan Bawah

1) Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan


menghadap ke atas

2) Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap


ke bawah

e. Pergelangan Tangan

1) Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan


bawah
2) Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari, tangan dan lengan
bawah berada dalam arah yang sama

3) HiperekstensI : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh


.mungkin.

4) Abduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari

5) Adduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari

f. Jari-Jari Tangan

1) Fleksi : membuat genggaman

2) Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan

3) Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin

4) Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain

5) Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan

g. Ibu Jari

1) Oposisi : menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan


yang sama.

h. Pinggul

1) Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan ke atas

2) Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain

3) Hiperekstensi : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh

4) Abduksi : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh


5) Adduksi : menggerakkan kembali tungkai ke posisi medial dan melebihi
jika mungkin

6) Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain

7) Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain

8) Sirkumduksi : menggerakkan tungkai memutar

i. Kaki

1) Inversi : memutar telapak kaki ke samping dalam (medial)

2) Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar (lateral)

j. Jari-Jari Kaki

1) Fleksi : melengkungkan jari-jari kaki ke bawah

2) Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki

3) Abduksi : merenggangkan jari-jari kaki satu dengan yang lain

4) Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.


DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Jakarta: EGC

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.

Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit. EGC,
Jakarta
DAFTAR HADIR

PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
DI RUANG BOUGENVIL RSUD SOEGIRI LAMONGAN
TANGGAL 16 SEPTEMBER 2019

No. Nama Alamat Paraf


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.

Anda mungkin juga menyukai