BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, sebelum obat modern
ditemukan dan dipasarkan. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal
bahwa banyak masyarakat didunia ini sudah kenal bahwa sebagian dari
tanaman ini adalah obat. Beberapa tanaman yang berkasiat sebagai obat yaitu
tanaman belimbing wuluh, nangka, sirsak, serta jeruk nipis. Telah diteliti
sebagai obat. Penelitian terhadap tanaman ini kebanyakan tertuju pada uji
sebagai obat, yang dilakukan secara mikroskopik. Hal ini perlu kita ketahui
didalam suatu simplisia pada bagian tanaman, baik itu pada daun, batang, kulit
Prinsip dari percobaan ini adalah yang pertama penentuan waktu dan
perendaman sampel dengan alcohol 70% dalam waktu tertentu. Dan yang
hayati terbesar di dunia. Dari sekian besar jumlah tersebut baru sekitar 940
ilmiah dan hanya sekitar 180 species diantaranya yang telah dimanfaatkan
obat atau obat tradisional relative lebih aman dibandingkan dengan obat
lebih cermat untuk memilih dan menggunakan suatu produk obat tradisional
atau tumbuhan obat dalam upaya kesehatan. Namun, pengujian dan praktikum
ilmiah agar mendapat tempat yang lebih luas dalam masyarakat maka perlu
sebelum memulai uji fitokimia tanaman. Hal ini karena senyawa kimia dalam
sampel tanaman mudah rusak jika pengambilan sampel tidak dilakukan dengan
B. Tujuan praktikum
2. Untuk mengetahui proses pembuatan simplisia yang baik mulai dari teknik
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Simplisia
berupa bahan yang telah dikeringkan. Simpisia terbagi 2 jenis, yaitu simplisia
nabati dan simplisia hewani. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. Sedangkan
simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan,
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral), yaitu simplisia
diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni (Depkes RI,
1985).
hewan, tidak menyimpan bau dan warna, tidak mengandung cendawan, tidak
mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya (Depkes RI, 1979).
mineral.
tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
yang dikeringkan bunga melati, daun seledri, biji kopi, buah adas.
hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni contohnya sirip ikan hiu dan madu.
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni. Contohnya Belerang dan kapur
sirih.
berpengaruh antara lain bahan baku simplisia, proses pembuatan, serta cara
tangan
2) Sortasi Basah
pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-
3) Pencucian
bersih, seperti air dari mata air, sumur atau PAM (Laksana,
zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air
4) Perajangan
5) Pengeringan
secara merata dan pada saat tertentu dibalik agar panas merata.
pengeringan yaitu:
2007).
(Agoes, 2007).
(Agoes, 2007).
6) Sortasi Kering
kering agar sisa kotoran hilang dan kadar air pada daun semanggi
a) Cahaya matahari
c) Dehidrasi
d) Absorbsi air
e) Pengotoran
f) Serangga
g) Kapang
B. Deskripsi Tanaman
1. Belimbing wuluh
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
1. Akar
bahkan lebih.
2. Batang
3. Daun
membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, berwarna
4. Buah
berwarna hijau muda ketika masih muda, dan ketika sudah tua atau
5. Biji
Biji berbentuk lanset atau segitiga, warna hijau saat muda dan
berubah kekuningan setelah tua, dala, satu buah terdapat 1-2 biji atau
lebih.
c. Kandungan kimia
d. Khasiat
sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi (Dalimartha, 2000).
2. Nangka
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Classic : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
1. Akar
2. Daun
memiliki bagian tepi rata dan memiliki bentuk bulat telur memanjang,
serta memiliki ujung pangkal pendek meruncing. Daun pada nangka ini
memiliki permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap, kaku dan juga
3. Bunga
yaitu dapat diartikan bahwa tanaman nangka memiliki bunga jantan dan
bunga betina. Bunga jantan ini memiliki ciri khas berwarna hijau tua dan
benang sari, dalam penyerbukaan ini biasanya di bantu dengan angin dan
4. Buah
berwarna hijau dan kekuningan jika sudah mau matang. Buah ini
5. Biji
dan ada juga bulat telur, memiliki warna keabu-abuan, dan juga terdiri
dari lapisan luar dan dalam. Selain itu, biji ini diselimuti daging tebal
berwarna kekuningan hingga kuning pekat. Biji ini memiliki lapisan luar
yang tipis, dan lapisan dalam yang tebal berwarn putih (Dalimartha,
2000).
c. Kandungan kimia
d. Khasiat
3. Sirsak
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyta
Classic : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
1. Daun
mengkilap.
2. Bunga
dari 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga tebal dan kaku, berwarna
lepas dari dasar bunganya. Bunga keluar dari ketiak daun, cabang,
hanya ada bunga jantan dan bunga betina saja dalam satu pohon.
3. Buah
buah yang berasal dari satu bunga, dengan banyak bakal buah tetapi
membentuk satu buah, buahnya memiliki duri sisik yang halus. Jika
sudah tua daging buah akan berwarna putih, lembek, dan berserat
4. Biji
x 9,6 mm, jumlah biji dalam setiap satu buah 20 sampai 70 butir biji
c. Kandungan kimia
2000).
d. Khasiat
untuk pengobatan demam, diare anti kejang, anti jamur, anti parasit, anti
mikroba, sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan lain-lain
(Dalimartha, 2000).
4. Jeruk Nipis
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
b. Morfologi Tumbuhan
1. Daun
Daun jeruk nipis ini termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya
yang rata. Daun ini berwarna hijau tua dan apabila daunnya menua akan
(laevis) dan mengkilat (nitidus). Memiliki panjang 2.5-9 cm, lebar 2.5
2. Bunga
daun dengan diameter 1.5-2.5 cm, bunga berbentuk mangkuk berbagi 4-5
putik dan benang sari. Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang
lebah.
3. Buah
Buah tanaman ini hampir bulat telur, diameter 3.5-5 cm, tebal
melengkung atau datar, lebar sampai 15 mm, tebal kira-kira 3mm, keras.
lebih menonjol. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak
4. Biji
Bijinya kecil, licin, bulat telur sungsang. Biji Citrus aurantifolia ini
juga memiliki lapisan kulit luar (testa) tipis, dan bagian pelindung utama
bagi bagian biji yang ada di dalam dan lapisan kulit dalam (tegmen)
5. Batang
(lignosus), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian
pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya
6. Akar
akar yang kecil. Akarnya memiliki cabang dan serabut akar (Dalimartha,
2000).
c. Kandungan Kimia
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool. Selain itu,
naringin. Disamping itu, juga mengandung asam sitrat, kalsium, fosfor, besi,
d. Khasiat
(Dalimartha, 2000).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
a. Gunting
b. Pisau
c. Blender
d. Toples kaca
e. Pot plastic
a. Tissue
b. Handscoon
c. Masker
d. Air
B. Cara Kerja
2. Disortasi basah sampel yang telah dipanen dengan cara memisahkan sampel
dari kotoran yang menempel, bagian sampel yang rusak akibat pemanenan
hingga bersih, selanjutnya ditiriskan hingga tidak ada air yang menetes;
air
7. Sampel yang lolos sorasi kering dibagi dua, bagian pertama disimpan dalam
wadah toples kaca sebagai simplisia kering, dan bagian kedua diserbukkan
9. Disimpan simplisia diruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC,
bersih dengan udara yang cukup kering dan berventilasi, harus teratur, rapi.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
1. Daun
Wuluh
2. Daun
Sirsak
4. Daun Jeruk
BAB V
PEMBAHASAN
heterophyllus), daun sirsak (Annona muricata Liin.), serta daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia).
yang digunakan sebagai obat alam yang belum mengalami pengolahan apapun
juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia
adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
tanaman adalah isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari sel dan zat-
zat nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum
berupa zat kimia murni. Pada percobaan persiapan simplisia tanaman in mula-
mula dilakukan pencarian bahan baku yang kemudian dilakukan sortasi basah.
Bahan baku ialah simplisia daun sirsak, daun jeruk, daun belimbing wuluh,
pemisahan dan pembuangan bahan organic asing atau tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang terikut. Bahan baku simplisia juga harus bersih. Artinya tidak
Sebaiknya digunakan air dari mata air, sumur, atau air ledeng, setelah dicuci
Perajangan dapat dilakukan dengan memotong bagian yang lebih kecil yang
Rajang, sampel dikeringkan di bawah sinar matahari ditutup kain hitam untuk
yaitu sortasi kering, dimana dilakukan pemisahan benda asing dan pengotor
penyimpanan harus teratur, rapi, untuk mencegah resiko tercemar atau saling
simplisia.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
dipanen pada waktu pagi hari pukul 09.00-12.00. Sampel diolah menjadi
B. Saran
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
DAFTAR PUSTAKA