Anda di halaman 1dari 6

Tugas Etika Akuntan Keuangan Dan Manajemen

Kelompok 2 :

 Muhammad Iqbal Saputra (16043099)


 Mutia Rahmi (16043100)
 Nike Puspita Sari ( 16043102)

Dosen :Vanica Serly, SE, M.Si

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

T.A 2018
ETIKA AKUNTAN KEUANGAN DAN MANAJEMEN

Etika Dalam Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen Adalah Teori


Tentang Tingkah Laku Perbuatan Manusia Dipandang Dari Segi Baik Buruk Dan
Sejauh Mana Yang Dapat Ditentukan Oleh Akal Sehat.
Akuntansi Keuangan Merupakan Bidang Akuntansi Yang Mengkhususkan
Fungsi Dan Aktivitasnya Pada Kegiatan Pengolahan Data Akuntansi Dari Suatu
Perusahaan Dan Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Memenuhi Kebutuhan
Berbagai Pihak Yaitu Pihak Internal Dan Pihak External. Sedangkan Seorang
Akuntan Keuangan Bertanggung Jawab Untuk:
1. Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga
dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak external perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
2. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif
laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis,
keandalan, dapat dibandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal,
serta penyajian yang wajar.

Manajemen Keuangan Dengan Demikian Merupakan Suatu Bidang Keuangan


Yang Menerapkan Prinsip-Prinsip Keuangan Dalam Sebuah Organisasi Untuk
Menciptakan Dan Mempertahankan Nilai Melalui Pengambilan Putusan Dan
Manajemen Sumber Daya Yang Tepat.
Etika Dalam Akuntansi Keuangan Dan Manajemen Merupakan Suatu Bidang
Keuangan Yang Merupakan Sebuah Bidang Yang Luas Dan Dinamis. Bidang Ini
Berpengaruh Langsung Terhadap Kehidupan Setiap Orang Dan Organisasi. Ada
Banyak Bidang Yang Dapat Di Pelajari, Tetapi Sejumlah Besar Peluang Karir
Tersedia Di Bidang Keuangan. Manajemen Keuangan Dengan Demikian Merupakan
Suatu Bidang Keuangan Yang Menerapkan Prinsip-Prinsip Keuangan Dalam Sebuah
Organisasi Untuk Menciptakan Dan Mempertahankan Nilai Melalui Pengambilan
Putusan Dan Manajemen Sumber Daya Yang Tepat

Adapun Beberapa Etika Yang Harus Di Terapkan Oleh Para Pelaku Dalam Akuntansi
Keuangan Dan Akuntansi Manajemen Dapat Di Jabarkan Sebagai Berikut :

a. Competance (Kompetensi)

Kompetensi Diartikan Sebagai Kemampuan Untuk Melaksanakan Atau


Melakukan Suatu Pekerjaan Atau Tugas Yang Dilandasi Oleh Keterampilan Dan
Pengetahuan Kerja Yang Dituntut Oleh Pekerjaan Tersebut. Arti Kata Competance
Adalah Setiap Praktisi Akuntansi Manajemen Dan Manajemen Keuangan Memiliki
Tanggung Jawab Untuk :

1. Menjaga Tingkat Kompetensi Profesional SesuaiDengan Pembangunan


Berkelanjutan, Pengetahuan Dan Keterampilan Yang Dimiliki.
2. Melakukan Tugas Sesuai Dengan Hukum, Peraturan Dan Standar Teknis Yang
Berlaku.
3. Mampu Menyiapkan Laporan Yang Lengkap, Jelas, Dengan Informasi Yang
Relevan Serta Dapat Diandalkan

b. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality Atau Kerahasiaan Adalah Pencegahan Bagi Mereka Yang Tidak


Berkepen-Tingan Dapat Mencapai Informasi, Berhubungan Dengan Data Yang
Diberikan Ke Pihak Lain Untuk Keperluan Tertentu Dan Hanya Diperbolehkan Untuk
Keperluan Tertentu Tersebut.Dalam Hal Kerahasiaan Ini Praktisi Akuntansi
Manajemen Dituntut Untuk :

1. Mampu Menahan Diri Dari Mengungkapkan Informasi Rahasia Yang


Diperoleh Dalam Pekerjaan, Kecuali Ada Izin Dari Atasan Atau Atas Dasar
Kewajiban Hukum.
2. Menginformasikan Kepada Bawahan Mengenai Kerahasiaan Informasi Yang
Diperoleh, Agar Dapat Menghindari Bocornya Rahasia Perusahaan. Hal Ini
Dilakukan Juga Untuk Menjaga Pemeliharaan Kerahasiaan.
3. Menghindari Diri Dari Mengungkapkan Informasi Yang Diperoleh Untuk
Kepentingan Pribadi Maupun Kelompok Secara Ilegal Melalui Pihak Ketiga.

c. Integrity (Kejujuran)

Integritas Adalah Adalah Konsistensi Dan Keteguhan Yang Tak Tergoyahkan


Dalam Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Luhur Dan Keyakinan. Praktisi Akuntansi
Manajemen Dan Manajemen Keuangan Memiliki Tanggung Jawab Untuk:

1. Menghindari Adanya Konflik Akrual Dan Menyarankan Semua Pihak Agar


Terhindar Dari Potensi Konflik.
2. Menahan Diri Dari Agar Tidak Terlibat Dalam Kegiatan Apapun Yang Akan
Mengurangi Kemampuan Mereka Dalam Menjalankan Tigas Secara Etis.
3. Menolak Berbagai Hadiah, Bantuan, Atau Bentuk Sogokan Lain Yang Dapat
Mempengaruhi Tindakan Mereka.
4. Menahan Diri Dari Aktivitas Negati Yang Dapat Menghalangi Dalam
Pencapaian Tujuan Organisasi
5. Mengkomunikasikan Informasi Yang Tidak Menguntungkan Serta Yang
Menguntungkan Dalam Penilaian Professional
6. Menahan Diri Agar Tidak Terlibat Dalam Aktivitas Apapun Yang Akan
Mendiskreditkan Profesi
d. Objectivity (Objekivitas)

Objekivitas Pada Dasarnya Tidak Berpihak, Dimana Sesuatu Secara Ideal Dapat
Diterima Oleh Semua Pihak, Karena Pernyataan Yang Diberikan Terhadapnya Bukan
Merupakan Hasil Dari Asumsi (Kira-Kira), Prasangka, Ataupun Nilai-Nilai Yang
Dianut Oleh Subjek Tertentu.

1. Mengkomunikasikan Atau Menyebarkan Informasi Yang Cukup Dan Objektif


2. Mengungkapkan Semua Informasi Relevan Yang Diharapkan Dapat
Memberikan Pemahaman Akan Laporan Atau Rekomendasi Yang
Disampaikan

Kriteria Standar Perilaku Akuntan Manajemen

1. Competence (Kompetensi)

Auditor Harus Menjaga Kemampuan Dan Pengetahuan Profesional Mereka Pada


Tingkatan Yang Cukup Tinggi Dan Tekun Dalam Mengaplikasikannya Ketika
Memberikan Jasanya, Diantaranya Menjaga Tingkat Kompetensi Profesional,
Melaksanakan Tugas Profesional Yang Sesuai Dengan Hukum Dan Menyediakan
Laporan Yang Lengkap Dan Transparan.

2. Confidentiality (Kerahasiaan)

Auditor Harus Dapat Menghormati Dan Menghargai Kerahasiaan Informasi Yang


Diperoleh Dari Pekerjaan Dan Hubungan Profesionalnya, Diantaranya Meliputi
Menahan Diri Supaya Tidak Menyingkap Informasi Rahasia, Menginformasikan Pada
Bawahan (Subordinat) Dengan Memperhatikan Kerahasiaan Informasi, Menahan Diri
Dari Penggunaan Informasi Rahasia Yang Diperoleh.

3. Integrity (Kejujuran)

Auditor Harus Jujur Dan Bersikap Adil Serta Dapat Dipercaya Dalam Hubungan
Profesionalnya. Meliputi Menghindari Konflik Kepentingan Yang Tersirat Maupun
Tersurat, Menahan Diri Dari Aktivitas Yang Akan Menghambat Kemampuan,
Menolak Hadiah, Bantuan, Atau Keramahan Yang Akan Mempengaruhi Segala
Macam Tindakan Dalam Pekerjaan, Mengetahui Dan Mengkomunikasikan
Batas-Batas Profesionalitas, Mengkomunikasikan Informasi Yang Baik Maupun
Tidak Baik, Menghindarkan Diri Dalam Keikutsertaan Atau Membantu Kegiatan
Yang Akan Mencemarkan Nama Baik Profesi.

4. Whistle Blowing

Merupakan Tindakan Yang Dilakukan Seorang Atau Beberapa Karyawan Untuk


Membocorkan Kecurangan Perusahaan Kepada Pihak Lain. Motivasi Utamanya
Adalah Moral. Whistle Blowing Sering Disamakan Begitu Saja Dengan Membuka
Rahasia Perusahaan. Contohnya Seorang Karyawan Melaporkan Kecurangan
Perusahaan Yang Membuang Limbah Pabrik Ke Sungai.

Whistle Blowing Dibagi Menjadi Dua Yaitu :

1. Whistle Blowing Internal, Yaitu Kecurangan Dilaporkan Kepada Pimpinan


Perusahaan Tertinggi, Pemimpin Yang Diberi Tahu Harus Bersikap Netral
Dan Bijak, Loyalitas Moral Bukan Tertuju Pada Orang, Lembaga, Otoritas,
Kedudukan, Melainkan Pada Nilai Moral: Keadilan, Ketulusan, Kejujuran,
Dan Dengan Demikian Bukan Karyawan Yang Harus Selalu Loyal Dan Setia
Pada Pemimpin Melainkan Sejauh Mana Pimpinan Atau Perusahaan Bertindak
Sesuai Moral
2. Whistle Blowing Eksternal, Yaitu Membocorkan Kecurangan Perusahaan
Kepada Pihak Luar Seperti Masyarakat Karena Kecurangan Itu Merugikan
Masyarakat, Motivasi Utamanya Adalah Mencegah Kerugian Bagi Banyak
Orang, Yang Perlu Diperhatikan Adalah Langkah Yang Tepat Sebelum
Membocorkan Kecurangan Terebut Ke Masyarakat, Untuk Membangun Iklim
Bisnis Yang Baik Dan Etis Memang Dibutuhkan Perangkat Legal Yang Adil
Dan Baik

KODE ETIK IAMI

merupakan asosiasi profesi akuntan dibawah ikatan akuntansi indonesia yang


didirikan pada tanggal 01 april 2008 dengan akta notaris ani adriani sukmayantini sh.

visi iami adalah menjadi asosiasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan
dan praktek akuntansi manajemen dan keuangan serta bidang lainnya yang terkait,
yang berorientasikan pada etika, tanggung jawab sosial dan lingkungan.

misi iami:

 memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi pada anggota dalam bidang


akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, corporate governance, manajemen
keuangan dan manajemen keberlanjutan
 mengembangkan pengetahuan praktek manajemen keuangan, akuntansi
keuangan, akuntansi manajemen, manajemen keberlanjutan
 berpartisipasi aktif di dalam penegakan good governance dan bertanggung
jawab sosial dan lingkungan dalam perspektif nasional dan internasional
ima (institute of management accountants) mengeluarkan suatu pernyataan yang
menguraikan tentang standar perilaku etis akuntan manajemen. standar tersebut
adalah sebagai berikut:

1. kompetensi
akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
a. menjaga tingkat kompetensi professional yang diperlukan dengan
terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b. melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum,
peraturan, dan standar teknis yang berlaku
c. menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah
melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan
dapat diprcaya.

2. kerahasiaan
a. menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa ijin informasi
rahasia berkenaan dengan tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara
hukum
b. memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang
berkenaan dengan tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk
menjaga rahasia tersebut
c. menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan
dengan tugasnya untuk tujuan tidak etis dan sah baik secara pribadi
maupun melalui pihak ketiga

3. integritas
a. menghindari konflik kepentingan actual dan mengingatkan semua
pihak terhadap potensi konflik
b. menahan diri dari keterlibatan berbagai aktivitas yang menimbulkan
kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya
secara etis
c. menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang
dapat mempengaruhi mereka dalam bertugas
d. menahan diri untuk tidak melakukan penggrogotan terhadap
legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara pasif maupun
aktif
e. mengenali dan mengkomunikasikan berbagai batasan professional/
kendala lainnya yang akan menghalangi munculnya penilaian yang
bertanggung jawab/kinerja sukses dari suatu aktivitas

4. objektivitas
a. mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b. mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat diharapkan
mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan
rekomendasi yang dikeluarkan

5. resolusi konflik etika

ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus


mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik.

Anda mungkin juga menyukai