Anda di halaman 1dari 19

3

BAB II
METODE DAN TEKNIK PENULISAN

2.1 Metode Penulisan


Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggu-
nakan beberapa cara dan data-data penulisan yang lazim dipakai oleh
mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin antara lain :
1. Metode Kepustakaan
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan Sistem Pengereman
Disk Brake menggunakan Pneumatik yang di buat untuk memperoleh
referensi dan dasar penulisan sebagai penunjang dalam penyusunan
tugas akhir, referensi tersebut bisa saja di ambil dari buku (text books),
dan sumber internet.
2. Metode Bimbingan
Mendapatkan informasi guna mendukung tugas akhir dengan cara
konsultasi dalam segala permasalahan yang ada dengan dosen
pembimbing atupun pihak-pihak yang dapat membantu dalam
penyusunan tugas akhir.
3. Metode Pengujian Alat
Menguji alat untuk mengetahui apakah alat sesuai dengan tujuan yang
telah direncanakan.
4. Metode Analisa Hasil Pengujian
Menganalisa data dari hasil pengujian alat yang telah dibuat.

2.2 Teknik Penulisan


Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 5 (lima) Bab. Untuk
mendapatkan gambar yang menyeluruh dan jelas dari laporan tugas akhir
ini, maka dibawah ini disajikan secara garis besar sistematika laporan
tugas akhir dengan bagian-bagiannya. Laporan tugas akhir ini dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : (1) bagian awal, (2) bagian isi, (3) bagian
akhir.
4

1. Bagian Awal
Bagian awal laporan tugas akhir ini terdiri dari judul laporan, lembar
pengesahan, lembar asistensi lembar pengesahan engui, motto,
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar ini, daftar gambar, dan
daftar tabel.

2. Bagian Isi
Bagian isi laporan tugas akhir ini terdiri dari lima (5) Bab yang isinya
sebagai berikut :
a. BAB I : Pendahuluan
Pada pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, dan tujuan penulisan.
b. BAB II : Metode dan Teknik Penulisan
Bab ini menjelaskan mengenai teknik penulisan dan metode
penelitian yang diperoleh dengan cara melakukan beberapa metode
penelitian yaitu studi pustaka, literatur, dan perencanaan. Pada bab
ini juga berisikan diagram alir beserta alat dan bahan yang
digunakan.
c. BAB III : Landasan Teori
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori atau
pembahasan yang berkaitan dengan Simulasi Sistem Pengereman
Disk Brake Menggunakan Pneumatik, dengan melalui
penambahan-penambahan dari sumber referensi yang didapat.
d. BAB IV : Analisa dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang perhitungan mengenai alat yang telah
dibuat dan analisa permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
simulasi yang dibuat. Selain itu pada bab ini juga menguraikan
masalah pengolahan alat dan menampilkan hasil-hasil
penganalisaan dan perhitungannya.
5

e. BAB V : Kesimpulan dan Saran


Menerangkan beberapa hal yang penting merupakan hasil dari
pembuatan alat serta mengemukakan kesimpulan dan saran-saran
yang dianggap penting sehubung dengan penelitian yang dilaku-
kan.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir pada laporan tugas akhir ini berisikan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran pendukung.

2.3 Diagram Alir

Mulai

Pengumpulan Data dan Bahan

Perencanaan Desain
Simulasi Sistem Pengereman Disk Brake
Menggunakan Pneumatik

Pembuatan/Perakitan Simulasi Sistem Pengereman Disk Brake


Tidak Menggunakan

Uji Coba

Ya
Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir


6

2.4 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :
2.4.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan Tugas akhir ini yaitu :
1. Kunci Pas Ring 6. Palu
2. Kunci L 7. Meteran
3. Gerinda 8. Cutter
4. Mesin Las 9. Obeng - +
5. Bor Pistol

Dibawah ini penjelasan mengenai alat yang digunakan :


1. Kunci Pas Ring
Kunci pas fungsinya untuk mengencangkan dan
mengen-durkan baut atau mur yang berbentuk hexagonal atau
segi enam, jenis baut atau mur yang berbentuk segi enam yang
paling banyak digunakan dalam dunia otomotif. cara pakainya
putar ke kiri untuk mengencangkan dan putar ke kanan untuk
mengendurkan. Ukuran kunci pas dan ring biasanya memiliki
ukuran metrik dengan kombinasi (dalam mm) 6-7, 8-9, 10-11,
12-13, 14-15, 16-17, 18-19, 20-22, dan 24-27.

Gambar 2.2 Kunci Pas Ring


7

2. Kunci L
Kunci L fungsinya untuk melepaskan atau
mengencangkan baut yang kepalanya menjorok kedalam
Biasanya berbentuk segi enam atau bintang, cara pemakaian
nya sama dengan menggunakan kunci pas.

Gambar 2.3 Kunci L

3. Gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah atau memotong ataupun menggerus
benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip
kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.
Fungsi umum mesin gerinda:
1. Memotong benda kerja yang tidak terlalu tebal.
2. Membentuk profil seperti sudut atau lengkungan pada
benda kerja
3. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
4. Mengasah alat potong supaya tetap tajam.
5. Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam pada benda
kerja.
8

6. Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja.

Gambar 2.4 Gerinda

4. Mesin Las
Proses pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding)
yang juga disebut Las Busur Listrik adalah proses pengelasan
yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar
atau logam induk dan elektroda (bahan pengisi). Panas tersebut
dihasilkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda
dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan
dilas.

Gambar 2.5 Mesin Las


9

5. Mesin Bor Pistol


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memu-
tarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya
pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedang-
kan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut BOR
Mesin bor tangan (pistol) adalah mesin bor yang
pengoperasiannya dengan tangan dan bentuknya mirip pistol.
Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu,
tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain
digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi
2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam
berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-
masing.

Gambar 2.6 Mesin Bor Pistol


10

6. Palu
Palu atau martil adalah alat yang gunakan untuk
memukul atau memberi tumbukan pada sebuah benda kerja.
Palu digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
menghancurkan suatu objek, serta penempaan logam.

Gambar 2.7 Palu

7. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur bahan bahan yang
tergolong panjang pada bahan tugas akhir yang akan dibuat.

Gambar 2.8 Meteran


11

8. Cutter
Pisau Cutter adalah alat yang digunakan untuk
memotong sebuah benda. Pisau cutter terdiri dari dua bagian
utama yaitu bilah pisau atau pegangan pisau terbuat dari logam
pipih.

Gambar 2.9 Cutter

9. Obeng - +
Obeng Min biasanya bentuknya pipih dan jika dilihat
secara horisontal menghadap kedepan mirip dengan hurup min,
yang mana fungsinya untuk membuka baut yang berbentuk
Min dan juga digunakan untuk mencongkel sesuatu yang sulit
dibuka , obeng Plus biasanya Bentuknya seperti kembang, dan
fungsinya untuk melepaskan baut atau sekrup yang berbentuk
seperti kembang

Gambar 2.10 Obeng + -


12

2.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini
yaitu :
1. Besi Siku 9. Kabel
2. Baut, mur, dan ring 10. Cat Besi
3. Motor Listrik 12. Poros
4. Saklar 13. Selang
5. Puli 14. Clump dan Nepel
6. V-belt 15. Kompresor
7. Bearing 15. Disk
8. Blok Bearing

Dibawah ini penjelasan mengenai bahan yang digunakan :


1. Besi Siku
Besi siku berfungsi untuk membuat rak besi, tower air,
kerangka tangga, hingga rangka pintu.
Secara biasa bahan material Besi siku yakni JIS G3101 SS400,
ASTM A 36 ; BS 4360 ; DIN 17 100JIS G 3101 ; JIS 3106 ;
SNI 07 2054.

Gambar 2.11 Besi Siku (Anggi Material, 2019)


13

2. Baut, Mur, dan Ring


Baut, Mur, dan Ring bahan tersebut difungsikan
sebagai penghubung atau pengikat, baut yang digunakan pada
mesin pemisah menir beras berdiameter 10 mm dan 5 mm.

Gambar 2.12 Baut, Mur, dan Ring

3. Motor Listrik
Motor listrik ini fungsinya sebagai sumber energi
penggerak, dimana putaran motor listrik ini akan berlanjut ke
puli memutarkan v-belt dan komponen yang lain sehingga filter
atau saringan akan bergerak.

Gambar 2.13 Motor Listrik


14

4. Saklar
Saklar berfungsi menghubungkan dan memutuskan
arus listrik pada motor listrik.

Gambar 2.14 Saklar (Pigment, 2009)

5. Puli
Puli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda
pada sebuah poros atau batang yang memiliki alur diantara dua
pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali, kabel, atau sabuk
biasanya digunakan pada alur puli untuk memindahkan daya.

Gambar 2.15 Puli (Emachine, 2019)


15

6. V-belt
V- belt adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan
mempunyai penampung trapezium. Tenunan, teteron dan
semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.

Gambar 2.16 V-belt

7. Bearing
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi
untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen
mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan.

Gambar 2.17 Bearing (Wheelchairs, 2015)


16

8. Blok Bearing
Blok Bearing ini fungsinya sama saja dengan bearing
pada umumnya namun hanya saja ada kelebihan pada blok
bearing ini yaitu sudah dilengkapi dengan dudukan sehingga
kita tidak perlu lagi membeli bering bersama dudukannya
secara terpisah.

Gambar 2.18 Blok Bearing

9. Kabel
Kabel berfungsi sebagai pengalir arus listrik dimana arus
listrik itu akan menuju ke motor listrik.

Gambar 2.19 Kabel


17

10. Cat Besi


Cat besi ini akan digunakan nantinya pada bagian
bagian rangka mesin pemisah menir beras, gunanya untuk
mengurangi korosi beserta karat pada bagian bagian yang
nantinya di cat, dan juga agar mesin pemisah menir beras bisa
terlihat lebih indah.

Gambar 2.20 Cat Besi (Hargadepo, 2019)

11. Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar,
biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen
seperti roda gigi (gear) atau bisa juga puli . Poros bisa
menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau
beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya.

Gambar 2.21 Poros (Amazon, 2019)


18

12. Selang
Selang adalah sebuah selongsong bundar yang digunakan
untuk mengalirkan fluida -cairan atau gas.

Gambar 2.22 Selang Udara

13. Clam Dan Nepel


Clem selang berfungsi untuk mengencangkan/sebagai
penahan selang. banyak digunakan di berbagai industri, terbuat
dari stainless steel agar tidak mudah berkarat.
Nepel berfungsi untuk menyambungkan atau konektor
peralatan pneumatic atau peralatan lain yg memerlukan supply
udara. Supply udara ini kebanyakan bersumber dari kompresor
yg sengaja dipasang langsung terhadap drat kompresor. Drat
kompresor umumnya berukuran ¼ inch. bila penghubungan
atau konektor berjalan dengan bagus sehingga udara dapat
tersalurkan dengan aman. Namun bila penghubung tak
dipasang bersama lulus, dapat mengeluarkan kebocoran.
19

Gambar 2.23 Clamp Dan Nepel

14. Kompresor
Sebelumnya banyak yang bertanya-tanya sebenarnya apa
itu kompresor Secara definisi kompresor adalah alat mekanik
yang digunakan untuk memampatkan gas atau udara sehingga
memiliki tekanan yang lebih tinggi. Seperti yang telah
dikatakan tadi bahwa komprosesor terdiri dari dua macam
yakni kompresor dinamik dan perpindahan positif.

Komprosesor dinamik terdiri dari kompresor sentrifugal dan


axial. Sedangkan kompresor perpindahan positif terdiri dari
kompresor piston dan kompresor putar. Biasanya kompresor
digunakan untuk mempertahankan kevakuman sebuah ruang
dengan cara menghisap secara terus menerus udara di ruang
tertutup.
20

Gambar 2.24 Kompresor

15. Disk Caliper


Kaliper rem merupakan bagian sistem rem yang tugasnya
mencengkram disc motor adatu piringan cakram yang menyatu
roda sehingga putaran roda bisa berhenti. Sistem kerjanya
tergantung dari tekanan hidrolik master cakram. Tekanan
hidrolik ini akan menekan piston dan kampas rem sehingga
akan menjepit cakram. Kaliper rem terdiri dari komponen
chasing, piston, serta bantalan rem/kampas rem. Piston
biasanya dibuat dari alumunium atau besi berlapis hard
chrome. Ada dua tipe kaliper, terapung atau tetap. Kaliper tetap
tidak bergerak relatif terhadap cakram. Tipe ini menggunakan
satu atau banyak piston untuk menekan masing-masing sisi
piringan cakram. Kaliper terapung (atau disebut kaliper sliding)
bergerak searah dengan cakram. Sebuah piston pada satu sisi
cakram mendorong kampas rem dalam hingga membuat
sentuhan dengan permukaan piringan cakram. Kemudian
mendorong bodi kaliper dengan bantalan rem luar sehingga
tekanan terjadi pada kedua sisi piringan cakram
21

Gambar 2.25 Disk Caliper

Anda mungkin juga menyukai