Tugas Metodologi Penelitian
Tugas Metodologi Penelitian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu hal yang penting bagi kehidupan manusia.
Dengan sering berolahraga, maka aktivitas sehari-hari juga akan terasa ringan
bagian dari kegiatan hidup manusia. Pada dunia pendidikan, hal itu sudah
Olahraga dan Kesehatan (PJOK) ke salah satu mata pelajaran yang ada di
berkompetisi.
peningkatan prestasi belajar dalam mata pelajaran PJOK dan mata pelajaran
lainya. Melalui PJOK yang ada di sekolah, aktivitas jasmani anak akan
tersalurkan. PJOK merupakan wadah anak untuk beraktivitas jasmani di
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
Melihat dalam aktivitas jasmani anak di sekolah terbatas, hanya pada saat
istirahat dan pada jam pelajaran PJOK. PJOK mengambil peran untuk
prestasi belajar, namun anak pada usia sekolah mempunyai potensi yang sangat
fisik.
Melalui peran guru, mata pelajaran PJOK dikemas sebaik mungkin agar
siswa tertarik dan senang ketika mengikuti pelajaran PJOK. Apabila siswa
tertarik dan merasa senang ketika mengikuti mata pelajaran PJOK, secara tidak
langsung mereka sudah melakukan gerak tubuh yang bertujuan agar tubuh
ditanamkan oleh guru. Dengan kebugaran jasmani yang baik siswa dapat
siswanya memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik. Untuk itu siswa
SMA Negeri lainnya. Oleh karena itu, di SMAN 2 Lamongan juga dilakukan
penjurusan sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
dengan peminatan IPA dan IPS. Pemograman dilakukan ketika siswa pertama
tes masuk di SMAN 2 Lamongan. Selain pemograman IPA dan IPS jam
pelajaran yang ada di kelas X juga bertambah sesuai dengan kurikulum yang
baru. Penambahan jam pelajaran yaitu progam intensif belajar (PIB) dari 38
jam menjadi 44 jam. Dengan penambahan jam pelajaran yang lebih lama siswa
kelas X harus memiliki kebugaran jasmani yang baik guna menunjang dalam
siswa untuk lebih siap untuk menghadapi proses pembelajaran dan ujian
nasional di tahun mendatang. Dan siswa saat ini di SMA Negeri 2 Lamongan
dengan kemajuan teknologi seperti gadget dan laptop siswa lebih cenderung
malas ini dibuktikan saat melakukan survei pembelajaran di lapangan untuk
(PIB) waktu pagi dan sore jadi siswa lebih banyak di kelas dan jenuh dalam
dalam mata pelajaran PJOK. Berkaitan latar belakang di atas, maka saya akan
meneliti “Survei tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X IPA dan IPS di SMA
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan maka akan dirumuskan
1. Bagaimana tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X IPA dan IPS di SMA
Negeri 2 Lamongan ?
3. Mana yang lebih baik tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X IPA dan
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X IPA dan IPS di SMA
Negeri 2 Lamongan.
2. Mengetahui seberapa besar tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X IPA
3. Mengetahui mana yang lebih baik tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X
D. Manfaat Penelitiaan
informasi:
1. Bagi Siswa
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Peneliti
E. Asumsi
diberikan asumsi yang dipakai dalam penelitian ini, bahwa semua siswa dapat
batasan masalah secara jelas dan terfokus. Batasan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Tingkat
berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan.
Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan
ketrampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu tingkat juga
contoh di atas memiliki arti yaitu usaha membuat suatu menjadi lebih baik
ditentukan.
yang negatif berubah menjadi positif, sedangkan hasil dari sebuah tingkat
dapat berupa kualitas dan kuantitas. Hasil dari suatu tingkat juga ditandai
dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu dimana suatu usaha atau
proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas
bangga atas pencapaian yang telah diharapkan. Seperti yang telah disebutkan
di awal tingkat dapat berarti pula menaikkan derajat seseorang, serta dapat
(http:/duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-
ahli)
mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk
tugas atau kegiatan lainnya. Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara
lain dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh darah, dan
Kebugaran jasmani yang baik merupakan modal dasar yang dimiliki untuk
tinggi.
kebugaran jasmani dipengarugi dari dalam tubuh (internal) dan faktor luar
tubuh seseorang (eksternal. Faktor internal meliputi genetik usia dan jenis
kelamin sedangkan faktor eksternal meliputi aktifitas fisik, kebiasaan
1. Genetik
banyak memiliki serabut otot merah lebih cocok untuk olahraga yang
lebih banyak serabut otot putih akan unggul dalam olahraga yang
2. Usia
teratur.
3. Jenis kelamin
VO2Max.
4. Aktifitas fisik
5. Kebiasaan olahraga
jasmani.
Secara pasti kebugaran jasmani hanya dapat diketahui melalui tes dan
Fitness Test (MFT), Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI), Tes Cooper,
sejauh 20M secara bolak balik. Dalam tes ini terdapat 21 tingkatan dengan
tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan,
bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik,
2) Gantung angkat tubuh untuk putra (pull-up) dan gantung tahan siku
Putra dan lari 800 meter (usia 13-15 tahun) atau 1000 meter (usia 16-19
tahun)
Tes lari 2.4 Km yang dirancang Cooper adalah salah satu bentuk tes
bergelombang, tidak licin, dan tidak terlalu banyak belokan tajam. Garis
berada satu tempat dengan garis finish sebagai tanda berakhirnya jarak 2.4
Km.
38). Peserta tes harus naik turun bangku selama 5 menit dengan irama
metronom 120 kali per menit. Peserta boleh berhenti bila merasa lelah atau
mengetahui kebugaran jasmani yang dimiliki siswa kelas X program IPA dan
kelelahan yang berarti. Semakin baik tingkat kebugaran jasmani maka tingkat
dari segi fisik ataupun stamina. Seseorang yang memiliki tingkat kebugaran
aktivitas fisik dan latihan olahraga yang dilakukan secara teratur. Latihan
olahraga merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk dapat
adalah salah satunya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan tujuan ini
akan tercapai apabila latihan olahraga dilakukan dengan benar yaitu yang
baik akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik, karena dalam
kondisi fisik yang baik terdapat unsur-unsur daya tahan jantung paru, daya
tahan otot, kekuatan otot dan kelentukan yang baik (Hartono, dkk 2013).
Penentu baik dan buruknya kondisi fisik atau tingkat kebugaran jasmani
tinggi akan dapat melaksanakan aktifitas fisik dalam tempo waktu yang
Seseorang yang memiliki daya tahan otot yang baik akan mampu
mendorong meja.
d. Kelentukan (flexibillity)
berat badan.
g. Kelincahan (agility)
h. Keseimbangan (balance)
diterima.
j. Koordinasi (coordination)
yang baik maka ia akan cenderung cepat dan efektif dalam mempelajari
suatu gerakan.
fisika, kimia dan biologi. Siswa yang masuk jurusan IPA harus bisa dalam
ilmu hitung dan penalaran yang kuat, sehingga dapat dengan mudah
mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam.
merupakan :
yang masuk jurusan IPA lebih banyak menggunakan pola pikir logis dan
yang akurat dengan jawaban yang pasti. Jurusan IPA identik dengan metode
gejala dan masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek
kehidupan atau suatu perpaduan. Jurusan IPS merupakan bidang studi yang
alam, maupun dalam lingkungan sosial (Fajar, 2009: 31). Dapat dikatakan
juga bahwa jurusan IPS merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
penelitian yang berupa anket atau kuisioner , analisis data bersifat kuantitatif
1. Tempat Penelitian
62212
2. Waktu Penelitian
Lamongan yang terdiri dari 9 kelas yaitu 6 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Dengan
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat yang
2. Definisi Operasional
aktivitas fisik dan latihan olahraga yang dilakukan secara teratur. Latihan
E. Instrumen Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran jasmani untuk mengukur
kemampuan maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi Volume
dianggap sangat mudah dilakukan dibandingkan tes lainnya. Tes ini mengukur
koordinasi jantung, paru, dan pembuluh darah atau dengan kata lain
Cardiovascular.
1. Tempat tes yaitu lapangan olahraga yang tidak licin. Panjang tempat
20M 1,5 M
4. Stopwatch
6. Tape Recorder
b. Pelaksanaan Tes
dimulainya tes.
5. Kemudian setiap kali bunyi tut peserta harus sudah sampai disalah
6. Setelah mencapai interval satu menit, disebut level satu yang terdiri
a. Jika siswa gagal mencapai dua langkah atau lebih dari garis batas
kecepatannya.
1. Norma
Dalam penelitian ini norma yang digunakan adalah norma VO2 Maks
Brianmac. Dalam penelitian ini terdapat norma VO2 Maks untuk putra dan
norma VO2 Maks untuk putri yang digolongkan berdasarkan umur biologis.
Fitness Test (MFT) untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani melalui prediksi
VO2Max. Sumber data yang diambil dalam penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 2 Lamongan. Tes MFT dapat dilakukan dengan 6 sampai 8 siswa setiap
petugas pencatat data mengawasi 2 atau 3 peserta tes. Setelah pelaksanaan tes
PJOK SMA Negeri 1 Krian dan mahasiswa yang telah lulus mata kuliah Tes dan
Pengukuran semisal :
NIM : 17060464123
Sebagai : Tester
NIM : 17060464126
Sebagai : Tester
5. Nama : Ahmad Subakti
1. Rata-rata (mean)
∑X
𝑀=
N
Keterangan :
M : Mean
N : Jumlah individu
(Maksum, 2009:16)
n∑X2 −(∑X)2
SD = √
n(n−1)
Keterangan :
N : Jumlah Individu
(Maksum, 2009:29)
𝑛
3. Persentase = − 𝑁 𝑋 100%
Keterangan :
n : Jumlah Kasus
N : Jumlah Total
(Maksum, 2009: 34)
4. Uji T (Uji Beda)
perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Untuk
𝑀1 − 𝑀2
𝑡=
𝑆2 𝑆2
√(𝑁 ) + (𝑁 )
1 2
Keterangan :