Anda di halaman 1dari 19

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.

2 (2014)

Studi Kelayakan Pendirian Restoran Seafood Dengan Mempertimbangkan


Kansei Engineering Dalam Perancangan Interior Ruangan Di Maumere,
Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur

Freddy Ryan Nikolay


Jurusan Teknik Industri / Fakultas Teknik Industri Universitas Surabaya
Raya Kalirungkut, Surabaya 60293, Indonesia
Email: freddyryann@yahoo.com

Abstrak
Maumere adalah sebuah ibukota dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Kota ini memiliki sumber daya alam hasil laut yang besar namun
masih sedikit restoran yang mengelolah seafood di Maumere. Dalam pemilihan
tempat makan, konsumen khususnya kelas ekonomi menengah keatas telah
memasukkan desain ruangan dari suatu restoran sebagai salah satu pertimbangan
yang penting dalam pemilihan restoran. Dengan menggunakan metode Kansei
Engineering maka diharapkan mampu terbentuk suatu desain interiror dari
restoran yang dapat memuaskan emosi dan perasaan serta kenyamanan dari
konsumen khususnya konsumen kelas ekonomi menengah keatas ketika berada di
dalam restoran. Berdasarkan penyebaran kuisioner didapatkan hasil bahwa masih
ada celah pasar sebesar 24,68% yang dapat direbut oleh restoran seafood ini,
selain itu didapatkan pula bahwa sebanyak 91% responden tertarik untuk mencoba
restoran yang hanya menjual masakan seafood. Pada aspek teknis dibahas lokasi
pendirian restoran seafood yaitu di jalan Ahmad Yani, Maumere. Perancangan
desain dari restoran menggunakan konsep desain yang menarik yang memenuhi
emosi dari pelanggan. Kansei Words yang digunakan merupakan hasil reduksi
dari 9 Kansei Word yang didapatkan berdasarkan kuisioner dan wawancara yaitu
bersih, rapi, sederhana, sejuk, terang. Dari hasil evaluasi terhadap konsep desain
restoran seafood didapatkan hasil bahwa desain dari restoran seafood sesuai
dengan kansei word yang digunakan. Pada aspek manajemen dibahas struktur dan
jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, Job description, Job Specification dari
masing-masing divisi. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada aspek
keuangan, didapatkan hasil nilai NPV restoran seafood ini lebih besar dari nol,
IRR (27,21%) > MARR (8,51%), dan Discount Payback Period (3,57 tahun) yang
tidak melebihi horison perencanaan (5 tahun). Dari data-data tersebut dapat
dikatakan restoran seafood ini layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek
keuangan.
Kata Kunci: Studi Kelayakan, Perencanaan Industri, Kansei Engineering.

1
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Abstract
Maumere is a capital of Sikka Regency, East Nusa Tenggara, Indonesia. The city
has a natural resource of great seafood but still a little restaurant manage
seafood in Maumere. In the selection of places to eat, especially consumer
economy class intermediate and above have entered the room design of a
restaurant as one of the important considerations in the selection of restaurants.
Using Kansei Engineering method is then expected to form an interiror designer
of restaurants that can satisfy the emotions and feelings as well as the
convenience of consumers in particular consumer economy class intermediate
upwards when it is in the restaurants. Based on dissemination of the
questionnaire obtained the result that there is still a market gap 24,68% which
can be captured by this seafood restaurant, in addition to that found that as many
as 91% of respondents are interested in trying out a restaurant that only sell
seafood cuisine. On technical aspects discussed establishment of a seafood
restaurant locations IE in the Ahmad Yani, Maumere. The design of the design of
the restaurant uses the concept of an attractive design that meets the emotions of
the customer. Kansei Words used are the result of Kansei Word 9 reduction
obtained by questionnaire and interview that is simple, neat, clean, airy, bright.
From the results of the evaluation of the design concept obtained by results of a
seafood restaurant that the design of a seafood restaurant in accordance with
kansei word used. On the management aspect discussed the structure and the
amount of labor that will be used, Job description, Job Specification of each
Division. Based on calculations performed on the financial aspects of the
obtained results, the value of this seafood restaurant NPV is greater than zero, the
IRR (27,21%) > MARR (8,51%), and Discount Payback Period (3,57 years) not
exceeding the planning horizon (5 years). From this data it can be said of this
seafood restaurant deserves to be implemented in terms of the financial aspect.
Keywords: Feasibility Study, Planning Industry, Kansei Engineering.

2
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

PENDAHULUAN
Maumere adalah sebuah ibukota dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 30.571 jiwa
(2011). Selama tahun 2011, kota Maumere menghasilkan sebanyak 1.919 ton
produksi perikanan, 19.603 kg produksi peternakan, 5.895,9 ton tanaman pangan
serta 161 ton produksi tanaman perkebunan (BPS NTT, 2011; ntt.bps.go.id).
Restoran merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa. Kepuasan
konsumen sangat dipentingkan oleh para pengusaha restoran. Usaha restoran
merupakan salah satu bidang usaha yang mampu bertahan bahkan dapat
berkembang pada kondisi ekonomi Indonesia yang tidak menentu. Sebagian besar
bisnis restoran didirikan adalah dengan alasan "setiap orang butuh makan". Akan
tetapi seiring berkembangnya bisnis restoran, maka semakin ketat pula persaingan
yang terjadi untuk menarik minat beli dari konsumen diantaranya dengan
mengadakan promo-promo yang menarik. Salah satu strategi dalam mengelola
usaha restoran adalah memberikan fasilitas-fasilitas yang bukan hanya tertuju
pada aspek rasa makanan saja, tetapi juga dari nuansa ruangan yang ditawarkan
restoran itu sendiri untuk dapat selalu bersaing. Dengan menggunakan metode
Kansei Engineering maka diharapkan mampu terbentuk suatu desain interiror dari
restoran yang dapat memuaskan emosi dan perasaan serta kenyamanan dari
konsumen khususnya konsumen kelas ekonomi menengah keatas ketika berada di
dalam restoran sehingga dapat menarik banyak pelanggan khususnya konsumen
kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini sejalan dengan perkembangan selera
dari konsumen khususnya konsumen kelas ekonomi menengah ke atas yang telah
memasukkan unsur desain ruangan dari suatu restoran sebagai salah satu
pertimbangan yang penting dalam pemilihan restoran.
Berdasarkan data pada tahun 2011 terdapat 38 restoran atau warung makan
di Kabupaten Sikka (BPS NTT, 2011; ntt.bps.go.id). Beberapa diantara
merupakan warung bakso, restoran chinese food, warung padang, warung nasi
goreng dan mie goreng, serta restoran seafood. Salah satu restoran seafood yang
terdapat di Maumere adalah restoran Ikan bakar Jakarta.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah melakukan
perancangan konsep restoran seafood berbasis Kansei Engineering, mengetahui

3
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

kelayakan pendiriran restoran seafood tersebut ditinjau dari aspek pasar, aspek
teknis, aspek manajemen, serta aspek keuangan.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan ini termasuk dalam penelitian aplikasi
dimana tujuan dari penelitian ini adalah menyelesaikan masalah dalam usaha
restoran dapat memanjakan konsumen dengan tampilan desain yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Berdasarkan tujuan dari penelitian yang ingin
dicapai, penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif karena data yang
dikumpulkan pada penelitian ini berupa data kuantitatif dan teknik statistik
digunakan untuk mendeskripsikan informasi. Penelitian ini termasuk deductive
research karena dari teori kansei dan perencanaan industri yang sudah ada
diaplikasikan dalam usaha restoran ini. Strategi penelitian ini menggunakan
metode opinion research karena peniliti mencari pemahaman, pertimbangan atau
penelitian terhadap orang lain, yang dikaitkan dengan objek penelitian ini.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer yaitu wawancara survei awal dan pembagian kuesioner kepada
responden. Kansei Engineering yang digunakan pada penelitian ini adalah Kansei
Engineering Type I: A Category Classification. Dimana dimulai dengan
penentuan konsep besar dari desain ruangan yang akan digunakan, mencari kansei
words dengan penyebaran kuisioner dan wawancara, dari kansei word yang
didapatkan akan dijabarkan kedalam beberapa level (kansei domain), dan yang
terakhir menentukan physical domain. Data sekunder yang dibutuhkan yaitu data
jumlah penduduk Maumere yang diperoleh dari BPS, data pesaing, data
manajemen, data aspek keuangan.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden penduduk
Muanmere, sebanyak 15 orang untuk survey awal, 100 orang untuk kuesioner
sampling dan 15 orang untuk kuesioner validasi desain dari restoran seafood.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Peramalan jumlah penduduk Maumere dilakukan dengan menggunakan
software Minitab 16 dengan metode S-Curve. Dari hasil peramalan tersebut akan

4
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

dihitung besarnya pasar potensial, pasar potensial efektif dan permintaan efektif
berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan.
Tabel 1. Proyeksi Pasar Potensial
Jumlah % %
%Tertarik Pasar Potensial Restoran
Tahun Penduduk Menyukai Menegah
Mencoba Seafood (Jiwa)
(Jiwa) Seafood Keatas
2014 78.324 13.446
2015 78.423 13.456
2016 78.480 24,47 77 91 13.461
2017 78.513 13.465
2018 78.532 13.467
Pasar potensial efektif diperoleh dari jumlah pasar potensial dikalikan
dengan persentase konsumen yang mengkonsumsi seafood di rumah. Permintaan
efektif dalam satuan jiwa didapatkan dari dari pasar potensial efektif yang telah
didapat, restoran seafood ini hanya mampu menyerap 10% dari total pasar
potensial efektif yang ada dan akan meningkat 0,25% pertahun. Permintaan
efektif dalam satuan kunjungan didapatkan dari permintaan efektif dalam jiwa
dikalikan dengan frekuensi kedatangan konsumen ke restoran pertahunnya.
Tabel 2. Proyeksi Permintaan Efektif
Pasar %
Pasar
Potensial % Pasar Permintaan Frekusensi Permintaan
Potensial
Tahun Restoran Celah yang Efektif kedatangan Efektif
Efektif
Seafood Pasar Mampu (Jiwa) (minggu/Tahun) (Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa) Diserap
2014 13.446 3.318 10 331 37.813
2015 13.456 3.320 10,25 340 38.841
2016 13.461 24,68 3.322 10,5 348 48 39.755
2017 13.465 3.323 10,75 357 40.783
2018 13.467 3.323 11 365 41.697
Perusahaan harus menganalisis pasar dan lingkungan pemasaran untuk
menemukan opportunities dan mengidentifikasi threats dari lingkungan tersebut
serta harus menganalisis strenghts dan weakness dari perusahaan. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mencocokkan strenghts dari perusahaan dengan
opportunities yang terdapat di lingkungan, sementara menghilangkan atau
mengatasi weakness dan meminimalkan threats. Berikut adalah tabel SWOT
restoran seafood:

5
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Tabel 3. SWOT Restoran Seafood


INTERNAL FACTOR STRENGTH WEAKNESS
1. Fasilitas yang ditawarkan oleh 1. Nama restoran seafood ini
restoran seafood ini mengikuti belum melekat di pikiran
keinginan dari konsumen. masyarakat Maumere.
2. Desain yang sesuai dengan 2. Desain dari restoran seafood
emosi konsumen serta lebih ini sedikit lebih menonjol
menarik dari restoran sejenis sehingga terkesan mahal.
di Maumere.
3. Terletak di lokasi yang
strategis.
4. Variasi menu seafood yang
ditawarkan restoran seafood
lebih beragam dibanding
EXTERNAL FACTOR kompetitor.
STRATEGI S-O STRATEGI W-O
OPPORTUNITY 1. Menawarkan konsep desain 1. Memberikan promo-promo
1.Masyarakat Maumere restoran yang sesuai dengan yang menarik pada awal
menyukai masakan seafood. emosi pelanggan (S2, O2). pembukaan. (S1, S2, O1).
2.Belum ada restoran yang 2. Menyediakan live music (S1,
menawarkan konsep serupa O3).
3.Masyarakat Maumere yang 3. Memberikan pelayanan yang
menginginkan hiburan dapat terbaik kepada konsumen (S1,
mendatangi restoran ini karena S2, S3, S4, O1, O2, O3).
memiliki sejumlah hiburan 4. Menggunakan konsep open
yang menarik. kitchen (S2, O2).
5. Menyediakan banyak variasi
menu seafood (S4,O1).
THREAT STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1.Kondisi alam yang tidak dapat 1. Selalu menjalin hubungan yang 1. Mempertahankan rasa dari
dikontrol dalam hal ini jika baik dengan konsumen makanan serta kualitas dari
cuaca sedang buruk maka khususnya konsumen yang pelayanan (W1, W2, T3, T4).
jumlah ikan yang ditangkap menjadi member. (S2, S3, T3). 2. Menjalin hubungan baik
berkurang sehingga harga ikan 2. Mencari sumber energi selain dengan supplier ikan (S2, T4).
akan menjadi lebih mahal. berasal dari PLN seperti
2.Kondisi pendukung seperti air generator dan membuat tandon
dan listrik yang masih belum air (S1, S2, T2).
stabil. 3. Melakukan inovasi produk dan
3.Usaha ini mudah ditiru oleh layanan secara kontinu (S1, S2,
kompetitor jika memiliki modal S3, S4, T3).
yang besar.
4.Karena merupakan usaha yang
bergerak di bidang makanan,
maka kualitas makanan yang
ditawarkan harus benar-benar
terjamin.

6
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Strategi pemasaran restoran seafood ini mencakup strategi STPD


(Segmentation, Targetting, Positioning, dan Differentation) dan marketing mix
(8p).

Segmentasi dari restoran seafood adalah masyarakat Maumere kelas


ekonomi menengah keatas. Segmentasi yang akan menjadi target pasar dari
restoran seafood ini adalah spesialisasi pasar (market specialization) dimana
restoran seafood hanya mengkhususkan target pasar pada masyarakat Maumere
kelas ekonomi menengah keatas yang menyukai masakan seafood. Positioning
statement dari restoran seafood adalah “Tempatnya pecinta seafood”. Dengan
statement ini diharapkan mampu memperjelas posisi dari restoran seafood yang
hanya menawarkan masakan seafood kepada konsumen serta diharapkan mampu
memberikan sensasi baru kepada konsumen ketika mengkonsumsi seafood pada
restoran dengan desain yang menarik. Diferensiasi dari restoran seafood dengan
tempat makan yang telah ada di Maumere adalah restoran ini merupakan restoran
yang hanya menawarkan masakanan seafood kepada konsumen. Selain itu pada
restoran ini memiliki hiburan live music yang dapat dinikmati konsumen serta
menggunakan konsep open kitchen. Desain restoran seafood yang unik yang dapat
membedakan restoran seafood dengan tempat makan lainnya. Pelayanan yang
diberikanpun akan semaksimal mungkin mulai dari salam ketika konsumen
datang serta pelayanan yang cepat jika ada konsumen yang menginginkan sesuatu
hingga memberikan salam serta terima kasih ketika konsumen hendak pulang.
Berikut adalah rancangan logo serta seragam karyawan yang akan digunakan
restoran seafood:

Gambar 1. Logo Resotoran Seafood

7
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Gambar 2. Seragam Karyawan Restoran Seafood Nampak Depan Dan Belakang

Terdapat beberapa discount strategy yang akan dilakukan restoran seafood


untuk menarik minat beli konsumen. Diantaranya dengan menggunakan lucky
spin dimana pada lucky spin ini konsumen dengan total pembelian diatas
Rp.400.000,- akan mendapatkan kesempatan untuk memutar papan yang berisikan
besarnya nilai diskon yang akan didapatkan mulai dari 0% hingga 50%. Selain itu
juga akan digunakan program member card. Dimana dengan member card ini
pelanggang akan mendapatkan diskon dihari ulang tahun konsumen besarnya
diskon yang akan didapatkan sesuai dengan umur dari konsumen tersebut.
Member card ini dapat diperoleh dengan melakukan pembelian diatas nominal
Rp.300.000,-. Selain itu juga dilakukan pemotongan harga untuk masakan tertentu
pada hari tertentu yang akan di informasikan di papan tulis yang terletak di depan
pintu masuk restoran. Seluruh program ini tidak dapat disatukan per sekali
kunjungan. Selain discount strategy, restoran seafood juga melakukan beberapa
kegiatan promosi yang dapat menarik konsumen untuk datang ke restoran
diantaranya Menggunakan media koran dan radio serta jejaring media sosial
seperti BBM, Facebook, Twitter, dan Instagram untuk mensosialiasikan restoran
seafood, serta mengadakan kegiatan promosi lainnya seperti mengadakan lomba
masak yang bertemakan seafood.
Lokasi pendirian restoran seafood terletak di jalan Ahmad Yani yang
memiliki luas total 580m2. Besarnya biaya sewa yang akan dikenakan sebesar
Rp.200.000.000,- selama 5 tahun.
Berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara didapatkan 9 Kansei Words dan
dari 9 Kansei Words ini dicari tingkat kepentingan dari masing-masing Kansei

8
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Words. Berikut adalah hasil kuisioner tingkat kepentingan masing-masing Kansei


Words:
Tabel 4. Tingkat Kepentingan Kansei Words
Tingkat Kepentingan
No Kansei Word
1 2 3 4 5 Mean
1 Bersih - - 6 31 63 4,57
2 Luas - - 24 51 25 4,01
3 Fresh - - 16 51 33 4,17
4 Rapi - - 6 42 52 4,46
5 Sederhana - - 5 31 64 4,59
6 Sejuk - - 5 32 63 4,58
7 Terang - - 12 37 51 4,39
8 Tenang - - 8 57 35 4,27
9 Terbuka - - 26 49 25 3,99
Grand Mean 4,34
Kansei words yang akan digunakan dalam kansei domain adalah kansei
word yang memiliki mean > grand mean kepentingan Kansei Word (4,34). Dari 9
kansei word yang telah diperoleh, hanya 5 kansei word yang akan digunakan yaitu
bersih, rapi, sederhana, sejuk, terang. Dari kansei word tesebut akan dijabarkan ke
dalam beberapa level dalam kansei domain sehingga akan menjelaskan lebih
dalam tentang kansei word pada level sebelumnya. Berikut merupakan bagan
kansei domain dan physical domain untuk perancangan desain restoran seafood:

9
Level 0 Level 1 Level 2 Sense System Design Element Character Specification

Diding Warna Diding

Nuansa Ruangan Penglihatan Interior Warna Cerah


Lantai Warna Lantai
Bersih

Aroma Buah-
Aroma Ruangan Penciuman Interior Aroma
Buahan

Ukuran Meja dan Ukuran Sesuai


Kursi Antropometri
Meja Dan Kursi

Jarak Antar Meja


Rapi Interior Penglihatan Interior

Pengaturan Perlatan
Peralatan Makan
Makan

10
Desain Restoran
Seafood yang menarik

18-21 C

Suhu Peraba Pendingin Ruangan Suhu


Jumlah Pendingin
2
Ruangan

Memiliki Aksen
Sejuk Hijau Pada
Beberapa Spot
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Gambar 3. Kansei Domain dan Physical Domain


Memiliki Tanaman
Interior Penglihatan Interior Aksesoris Ruangan
Hias

Memiliki Kolam

Terang Pencahayaan Penglihatan Interior Warna Lampu Putih

Bentuk Gasebo dan


Sederhana Interior Penglihatan Interior Bentuk Interior
Kapal
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Desain meja, kursi dan perabotan di dalam restoran seafood menggunakan


pengukuran antropomerti. Berikut adalah desain restoran seafood.
3
7
2
3

1,5

3
13,7
2,7

Meja Sambal Kapal


Gudang

Kapal

Kapal

23,2
Dapur
5

Meja Kasir
Kapal

7 11

1,5
3

2
0,75
4,5

2
6,5

25 3

Gambar 4. Layout Restoran Seafood

Gambar 5. Layout Restoran Seafood Tampak Atas

11
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Gambar 6. Area Indoor

Gambar 7. Area Dapur

Gambar 8. Area Toilet

Gambar 9. Area Lesehan

12
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

Restoran seafood ini menggunakan struktur organisasi fungsional dimana


masing-masing pemegang jabatan memperoleh delegasi dan wewenang yang telah
ditentukan batasan bidang kerjanya yang sesuai dengan keahliannya. Berikut
adalah sturktur organisasi restoran seafood:

Pemilik

Manajer

Keuangan Koki Satpam Pelayan

Asisten Koki

Gambar 10. Struktur Organisasi Retoran Seafood


Total project cost merupakan total biaya yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah proyek. Total project cost terdiri dari biaya investasi tetap (fixed
investment cost), modal kerja (working capital), dan biaya pendahuluan (venture
initiation cost). Pada working capital untuk restoran seafood ini adalah satu bulan
karena pendapatan dari restoran seafood diperoleh setiap bulan. Berikut
perhitungan total Project Cost restoran seafood:
1. Fixed Investment Cost
 Biaya Bangunan = Rp 452.000.000
 Biaya Peralatan dan Perlengkapan = Rp 350.985.000
 Biaya Penunjang Operasional = Rp 20.057.000 +
Total Fixed Investment Cost = Rp 823.042.000
2. Working Capital
 Biaya Bahan Baku = Rp 1.691.782.231
 Biaya Utilitas = Rp 32.988.549
 Biaya Tenaga Kerja = Rp 202.150.000
 Biaya PBB = Rp 1.506.000
 Biaya Lainnya = Rp 22.000.000 +
Total Working Capital (12 bulan) = Rp 1.950.426.780
Total Working Capital (1 bulan) = Rp 162.535.565

13
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

3. Venture Initiation Cost


 Biaya Sewa = Rp 200.000.000
 Biaya Perijinan = Rp 4.745.000 +
Total Venture Initiation Cost = Rp 204.745.000
Total Project Cost pendirian restoran seafood ini adalah sebesar:
Fixed Investment = Rp 851.486.400
Working Capital = Rp 162.535.565
Venture Initiation = Rp 204.745.000 +
Total Project Cost = Rp 1.190.322.565

MARR = (modal sendiri x % bunga deposito) + risk premium


= (100% x 5,13%) + (3,38%) = 8,51 %.

Berikut adalah perhitungan Net Present Value dari restoran seafood:


Tabel 5. Net Present Value
Cashflow Kumulatif PV
Tahun Cashflow (P/F,8,51%,n)
(P/F,8,51%,n) Inflow
0 -1.190.322.565,01 1 -1.190.322.565,01 -1.190.322.565,01
1 257.605.314,02 0,921574048 237.402.372,15 -952.920.192,87
2 368.559.596,25 0,849298727 313.017.195,85 -639.902.997,01
3 489.599.291,90 0,782691666 383.205.285,47 -256.697.711,54
4 625.561.400,46 0,721308327 451.222.647,44 194.524.935,90
5 772.950.954,59 0,664739035 513.810.672,02 708.335.607,92
Nilai Sisa 217.897.000,00 0,664739035 144.844.641,61 853.180.249,53
NPV 853.180.249,53

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada aspek keuangan, didapatkan


hasil nilai NPV restoran seafood ini lebih besar dari nol (853.180.249,53), IRR
(27,21%) > MARR (8,51%), dan Discount Payback Period (3,57 tahun) yang
tidak melebihi horison perencanaan (5 tahun). Persentase BEP restoran seafood
semakin kecil dari tahun ke tahun menunjukan bahwa restoran seafood akan
semakin cepat memperoleh keuntungan. Dari data-data tersebut dapat dikatakan
restoran seafood ini layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan.
Dari segi sensitivitas didapatkan hasil bahwa restoran seafood ini sangat
beresiko untuk dijalankan. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keuangan
restoran seafood ini adalah pendapatan, yaitu pendapatan restoran seafood tidak

14
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

boleh turun melebihi 10,87% dan biaya bahan baku ikan tidak boleh naik melebihi
44,29% namun pada kenyataannya harga bahan baku dapat naik lebih dari
44,29%. Sensitivitas yang cukup tinggi ini dapat disebabkan beberapa hal
diantaranya perhitungan pendapatan dari restoran seafood ini menggunakan
skenario sangat pesimis dimana pada pehitungan pendapatan digunakan bahwa
sekali berkunjung ke restoran, konsumen mengeluarkan uang sebesar Rp.60.000,-
tanpa memperhitungkan berapa konsumen per sekali kunjungan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan:
1. Kesimpulan Aspek Pasar
Ditinjau dari aspek pasar, dapat dikatakan pendirian restoran seafood ini
layak untuk dilaksanakan karena masih terdapat celah pasar yang dapat direbut
serta tingginya minat masyarakat Maumere dalam mengkonsumsi masakan
seafood. Hal ini dapat dilihat dari permintaan efektif yang mengalami peningkatan
selama horison perencencaan yang berturut-turut sebesar 37.813 kunjungan/tahun,
38.841 kunjungan/tahun, 39.755 kunjungan/tahun, 40.783 kunjungan/tahun,
41.697 kunjungan/tahun.

2. Kesimpulan Aspek Teknis


Restoran seafood direncanakan berada di jalan Ahmad Yani yang
merupakan jalan yang ramai serta mudah dijangkau oleh masyarakat. Desain yang
ditawarkan restoran seafood adalah konsep desain menarik yang dimana dengan
konsep diharapkan ini dapat memberikan sensasi atau pengalaman baru dalam
mengkonsumsi seafood pada sebuah restoran. Pada restoran seafood ini memiliki
3 area yang dapat menampung konsumen yang terbagi lagi dalam 2 tempat yaitu
outdoor dan indoor. Dimana pada area outdoor dari restoran seafood ini
menggunakan gasebo yang dapat menampung 18 konsumen. Sedangkan pada area
indoor dari restoran seafood ini terdapat 2 tempat yang dapat digunakan
konsumen untuk menyantap makanan yaitu di perahu dan di meja makan.
Terdapat 4 perahu yang masing-masing dapat menampung 2 konsumen yang
disediakan pada restoran seafood ini. Sedangkan terdapat 4 meja makan yang

15
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

masing-masing dapat menampung 6 konsumen yang disediakan pada restoran


seafood ini. Selain itu bahan baku serta peralatan yang akan digunakan restoran
seafood ini tidak sulit untuk ditemukan sehingga dapat dikatakan restoran ini
layak untuk dilaksanakan.
3. Kesimpulan Aspek Manajemen
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, besarnya UMR Propinsi Nusa
Tenggara Timur, Non Sektor pada tahun 2013 sebesar Rp 1.010.000. Namun
berdasarkan hasil pengamatan pada kompetitor yang ada, didapatkan hasil bahwa
besarnya gaji yang di terima oleh karyawan lebih rendah dari UMR yang berlaku
dengan berbagai alasan. Dengan melihat kondisi sekitar maka didapatkan gaji
yang akan diberikan pada karyawan yang nantinya akan bekerja pada restoran
seafood mulai dari manajer hingga pelayan. Tenaga kerja yang akan digunakan
restoran seafood ini juga tidak sulit untuk dicari. Tenaga koki yang diperkukan
tidak memerlukan skill masak yang tinggi karena masakan yang disediakan pada
retoran seafood ini adalah masakan yang tidak terlalu rumit. Selain itu ijin-ijin
yang dibutuhkan dalam pembukaan restoran seafood ini tidak sulit untuk diurus
sehingga dapat dikatakan restoran seafood ini layak untuk diajalankan dilihat dari
aspek manajemen.

4. Kesimpulan Aspek Keuangan


Ditinjau dari aspek keuangan, nilai NPV restoran seafood ini lebih besar
dari nol, IRR (27,21%) > MARR (8,51%), dan Discount Peyback Period (3,57
tahun) yang tidak melebihi horison perencanaan (5 tahun). Persentase BEP
restoran seafood semakin kecil dari tahun ke tahun menunjukan bahwa restoran
seafood akan semakin cepat memperoleh keuntungan. Dari data-data tersebut
dapat dikatakan restoran seafood ini layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek
keuangan.
Dari segi sensitivitas didapatkan hasil bahwa restoran seafood ini sangat
beresiko untuk dijalankan. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keuangan
restoran seafood ini adalah pendapatan, yaitu pendapatan restoran seafood tidak
boleh turun melebihi 10,87% dan biaya bahan baku ikan tidak boleh naik melebihi
44,29% namun pada kenyataannya harga bahan baku dapat naik lebih dari

16
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

44,29%. Sensitivitas yang cukup tinggi ini dapat disebabkan beberapa hal
diantaranya perhitungan pendapatan dari restoran seafood ini menggunakan
skenario sangat pesimis dimana pada pehitungan pendapatan digunakan bahwa
sekali berkunjung ke restoran, konsumen mengeluarkan uang sebesar Rp.60.000,-
perkunjungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko dari
kenaikkan bahan baku ikan adalah dengan mengalihkan konsumsi konsumen ke
masakan seafood non ikan seperti cumi, udang, kepiting dan lobster. Salah satu
cara mengalihkan yaitu dengan melakukan promosi pada masakan non ikan.
Dengan menggunakan Kansei Engineering pada konsep perancangan desain
restoran seafood mengakibatkan kenaikkan biaya pembangunan dimana
berdasarkan wawancara, jika ingin mendirikan sebuah tempat makan yang biasa
dibutuhkan biaya kurang lebih Rp.200.000.000,-. Namun pada penelitian ini biaya
pembangunan menncapai kurang lebih Rp.400.000.000,-. Walaupun terjadi
kenaikkan biaya pembangunan, pendirian restoran dengan menggunakan konsep
Kansei Engineering dapat dikatakan layak untuk didirikan, terbukti pada
penelitian ini walaupun menggunakan skenario yang pesimis pendirian restoran
seafood ini masih dapat dikatakan layak.

Saran:
 Perlu dibuatnya suatu tambak ikan yang dapat menjadi alternatif pasokan
kebutuhan dari restoran seafood ini. Dengan menggunakan bahan baku dari
tambak sendiri maka kualitas ikan dapat dijaga serta harga akan menjadi lebih
ekonomis serta ketersediaan ikan akan menjadi lebih pasti.
 Diperlukan pembangkit atau sumber listrik alternatif selain menggunakan
listrik dari PLN.
 Memberikan delivery service sehingga dapat memanjakan konsumen yang
ingin mengkonsumsi masakan dari restoran seafood ini.
 Diperlukan data tingkat kepuasan konsumen terhadap restoran pesaing baik
terhadap pelayanan maupun keadaan interior yang ditawarkan restoran
pesaing.

17
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

 Diperlukan pengukuran secara kuantitatif seberapa besar lux dari penerangan


yang ada sehingga dapat dikatakan terang serta seberapa besar desibel dari
tingkat kebisingan yang ada sehingga dapat dikatakan tenang.
 Bonus yang akan diberikan kepada karyawan perlu dilakukan perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA
Chuan, T.K., Markus, H., Naresh, K., 2010, Anthropometry of the Singaporean
and Indonesian populations, International Journal of Industrial Ergonomics
40, pp. 757-766.
Husnan, S. dan Suwarsono M., 2000, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat,
Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta.
Ibrahim, Y., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar, 2003, Studi kelayakan bisnis, Prenada Media, Jakarta.
Kotler, P. dan Gary, A., 2002, Manajemen Pemasaran Jilid I dan II, Edisi
kesepuluh, Pearson Education Asia Pte, Ltd. Dan PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Jilid I dan II, Edisi milenium,
Pearson Education Asia Pte, Ltd. Dan PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, P. dan Gary A. 2008, Principles Of Marketin, Pearson Education, New
Jersey.
Lianto, B., Aryo, D., 2005, Perencanaan Industri, Tim Dosen Perencanaan
Industri Universitas Surabaya, Surabaya
Lokman, A.M., 2010, Design & Emotion: The Kansei Engineering Methodology,
Vol. 1.
Lovelock, C.H., dan Lauren K.W., 2005, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi
Bahasa Indonesia, PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta.
Nagamachi, M., 2011, Kansei/Affectictive Engineering, CRC Press Taylor &
Francis Group, New York.
Parung, J., 2008, Buku Ajar Metodologi Penelitian, Jurusan Teknik Industri,
Universitas Surabaya.
Pujawan, I.N., 2004, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Surabaya.
Suratman, 2001, Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan
Laporan, J&J Learning, Yogyakarta.
Tjiptono, F., 1997, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.
Tim Dosen Manajemen Keuangan, 2005, Diktat Manajemen Keuangan, Jurusan
Teknik Industri, Universitas Surabaya.
Umar, H., 2003, Studi Kelayakan Dalam Bisnis Jasa, PT. Gramedia, Jakarta.
Wignjosoebroto, S., 1995, Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu, Guna Widya,
Surabaya.
http://sikkakab.bps.go.id (akses 12 september 2013)
http://food.detik.com (akses 12 september 2013)
http://ntt.bps.go.id (akses 12 september 2013)
http://www.hrcentro.com/umr/nusa_tenggara_timur/non_kab/non_sektor/2013
(akses 12 september 2013)
http://pusatdata.kontan.co.id/bungadeposito (akses 12 september 2013)

18
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014)

http://pages.stern.nyu.edu/~adamodar/pdfiles/country/ERP2013.pdf (akses 12
september 2013)

19

Anda mungkin juga menyukai