Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WISATA KESEHATAN

JAMU (WKJ) DESA KALIBAKUNG, KECAMATAN BALAPULANG,


KABUPATEN TEGAL JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

Nama : Rifqi Reza Firmansyah

Nim : C1016038

Kelas :4A

Prodi S1 Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang dipakai sejak jaman dahulu dan
sudah terbukti khasiatnya, tidak kalah dengan obat herbal impor yang selama ini
membanjiri pasar Indonesia karena era perdagangan bebas. Potensi alam Indonesia
pun amat besar dengan keanekaragaman etnobotani (tanaman obat) yang dimiliki.
Jamu sendiri adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia yang
belakangan populer dengan sebutan herbal. Melalui pengelolaan dan langkah yang
tepat, jamu yang dapat dikembangkan nilai kekayaannya mampu mendorong
pengembangan ekonomi rakyat yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sudah tentu ada keuntungan dari pemanfaatan jamu untuk kesehatan, meski ada
berbagai upaya dengan begitu banyak penelitian tentang bahan jamu/ tumbuhan yang
berefek mencegah atau menyembuhkan penyakit, dan berjalannya beberapa sentra
penelitian yang meneliti bahan jamu/ tanaman berkhasiat bagi kesehatan, tampaknya
masih perlu didorong ke arah terwujudnya jamu yang dapat digunakan masyarakat
secara luas untuk kesehatan.
Kabupaten Tegal telah memiliki potensi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
tradisional dengan menggunakan jamu. Konsep yang mewacana yakni pelayanan
kesehatan jamu yang terintegrasi dengan program pariwisata yang telah ada. Di
Kabupaten Tegal yaitu "Obyek Wisata Kalibakung" Kab Tegal dengan ketinggian
kurang lebih 650 m di atas permukaan laut dengan luas lahan sebanyak 3,2 Ha.
Taman Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) bertujuan untuk mengangkat Kesehatan
Tradisional khususnya Jamu sebagai potensi dalam menyehatkan masyarakat dan
meningkatkan PAD kabupaten Tegal.
Pemerintah Kabupaten dengan didukung oleh Kementerian Kesehatan yang
dimotori oleh Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak up.Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer, Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Balitbangkes up. Balai Besar Pusat
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu
membuat perencanaan 2012-2015 untuk mengembangkan kawasan wisata ini.
Dengan melihat potensi yang ada, Pemerintah Kabupaten Tegal ingin
mewujudkan konsep pelayanan kesehatan jamu yang terintegrasi dengan program
pariwisata, kesehatan, dan pendidikan melalui sebuah program yang diberi nama
"Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung Kabupaten Tegal.
B. TUJUAN

1. Umum
Mahasiswa mampu memahami jamu sebagai obat herbal yang aman untuk
masyarakat yang ada dikomunitas wisata kesehatan jamu desa kalibakung
kecamatan balapulang kabupaten tegal jawa tengah.
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami gambaran umum wisata kesehatan jamu didesa
kalibakung kecamatan balapulang kabupaten tegal jawa tengah.
b. Mahasiswa dapat memahami hasil pengamatan ditinjau dari segi komunitas
wisata kesehatan jamu didesa kalibakung kecamatan balapulang kabupaten
tegal jawa tengah.
BAB II

HASIL KUNJUNGAN

A. GAMBARAN UMUM WISATA KESEHATAN JAMU

Wisata kesehatan jamu berada didesa kalibakung kecamatan balapulang kabupaten


tegal jawa tengah, memiliki Luas lahan sebanyak 3,2 ha dilereng gunung slamet
dengan ketinggian kurang lebih 650m diatas permukaan laut. Lokasinya berada di
jalan raya moga guci, kebonangan, kecamatan balapulang memudahkan akses
pengunjung untuk datang ke wisata kesehatan jamu, baik menggunakan kendaraan
roda dua maupun mobil atau bus. Harga tiket masuk weekdays adalah sebesar Rp.
5000,00/ orang.

Wisata kesehatan jamu buka pada jam 08.00-16.00 WIB dan memiliki 3 pelayanan
yang dibuka untuk umum yaitu:

1. Pelayanan klinik saintifikasi jamu dengan harga jual 1 paket jamu


Rp.23.000.00
2. Wisata jamu
3. Etalase dan lahan produksi tanaman obat

Tempat wisata kesehatan jamu memiliki beragam jenis tumbuhan yang memiliki nilai
manfaat sebagai obat tradisional. Tanaman obat tersebut dimanfaatkan mulai dari
daun, buah, biji, bunga, batangnya, akar, dan kulit kayunya.

B. HASIL PENGAMATAN DITINJAU DARI SEGI KOMUNITAS

Hasil pengamatan yang dilakukan di wisata kesehatan jamu pada tanggal 05


november 2019 adalah :

Wisata kesehatan jamu memiliki dokter spesialis yang bersertifikat herbal, apoteker,
dan masih banyak lagi.

1. Wisata kesehatan jamu memiliki Etalase dan lahan produksi tanaman obat yang
dibuka untuk umum.

Jenis- jenis tanaman obat yang ada di tempat wisata jamu yang saya temui
diantaranya yaitu:
a. Pohon Kunyit putih (zedoaria)
Merupakan jenis tanaman dalam keluarga jahe-jahean. Kunyit putih memiliki
banyak manfaat diantaranya seperti antimikroba dan antijamur, menjaga
kesehatan pencernaan, penghilang rasa sakit (nyeri), anti kanker, maag, anti
alergi.
b. Pohon Pule (botani alstonia scholaris)
Merupakan jenis tanaman keras yang dapat dimanfaatkan kulitnya sebagai
obat setelah berukuran 10-80cm. Khasiat manfaatkan dari kulit batang pohon
pule adalah anti kejang, radang tenggorokan, demam, antihipertensi.
Sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetik.
c. Pohon Daun ungu (Graptophyllum pictum)
Daun ungu adalah tumbuhan perdu tegak yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat untuk menyembuhkan wasir, diuretik.
d. Pohon Saga (Abrus precatoris)
Pohon Saga merupakan salah satu jenis polong-polongan yang memiliki buah
dan bunga (Plantae). Manfaat daun saga adalah sebagai obat untuk sariawan,
menyembuhkan amandel, mengobati sakit batuk kering, panas dalam dengan
cara meminum air rebusan daun saga.
e. Pohon Sambang colok (Climbing wool plant)
Sambang colok merupakan jenis tanaman yang berasal dari keluarga bayam-
bayaman. Manfaat daun sambang colok adalah melancarkan air kencing, obat
nyeri haid, hipotensi, obat cacingan. Cara pengolahannya daun sambang
coloknya dengan direbus kemudian disaring lalu diminum airnya.
f. Pohon Kayu putih (Aceite de cajeput)
Pohon kayu putih biasa dimanfaatkan ranting dan daunnya sebagai bahan
dasar pembuatan minyak kayu putih melalui proses penyulingan. Manfaat dari
minyak kayu putih adalah untuk meringankan berbagai masalah pernapasan
seperti hidung tersumbat, mengurangi infeksi kulit, meredakan kram otot,
mengatasi gigitan serangga, mengurangi sakit kepala, meredakan demam,
menghangatkan badan.
g. Pohon Cabai jawa (Piper retrofractum vahl)
Cabai jawa termasuk dalam suku sirih-sirihan yang cara pengolahannya
dengan cara dikeringkan. Manfaat dari buah cabai jawa adalah sebagai obat
sakit kepala, vitalitas pria, asma, bronkitis, rematik, beri-beri.
h. Pohon Sambiloto (Andrographis paniculata)
Pohon sambiloto dikenal dengan rasanya yang pahit namun kaya akan khasiat.
Bagian yang sering dimanfaatkan adalah tangkai, daun, dan bunganya yang
berkhasiat untuk mengobati masalah pencernaan seperti diare, nyeri perut,
kolik, masalah pernapasan seperti radang tenggorokan, batuk, bronchitis,
alergi, mengobati flu, mencegah penyakit jantung, mencegah diabetes.
i. Pohon Kemuning (Murraya paniculata)
Daun kemuning memiliki manfaat untuk mengobati kolestrol, antiradang,
antirematik, pelancar peredaran darah, mengatasi haid tidak lancar.
j. Pohon stevia (Stevia rebaudiana)
Pohon stevia biasa dimanfaatkan daunnya sebagai pemanis alami yang cara
pengolahannya adalah dengan cara dikeringkan lalu dihancurkan menjadi
bubuk halus. Khasiat dari daun stevia adalah untuk menurunkan berat badan,
mencegah diabetes dan mengontrol kadar gula darah, menurunkan kolestrol.
k. Pohon katuk (Sauropus androgynus)
Daun katuk bermanfaat untuk memperlancar asi pada ibu-ibu yang sedang
menyusui. Konsumsi daun katuk secara berlebihan dapat menyebabkan efek
samping seperti keracunan papaverin.
l. Pohon jati belanda (Guazuma ulmifolia)
Jati belanda termasuk dalam salah satu tanaman suku sterculiaceae. Manfaat
daun jati belanda adalah untuk menurunkan kadar lemak tubuh dan obat
pelangsing tubuh. Bijinya bermanfaat untuk obat sakit perut dan kembung.
Buahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk.
m. Pohon kapulaga (Genera elettaria)
Merupakan sejenis rempah yang memiliki banyak manfaat yaitu untuk
melancarkan pencernaan, mengobati perut kembung, batuk, pilek.
n. Pohon legundi (Vitex trifolia)
Manfaat daun legundi adalah sebagai obat cacing, obat batuk, mengobati
radang dan sakit tenggorokan, mengobati sesak nafas.
o. Pohon delima (Punica granatum)
Buah delima memiliki manfaat sebagai pencegah penyakit jantung, obat
cacing, mencegah kanker, mengurangi kolestrol jahat, dan memperkuat sistem
imun.
p. Pohon salam
Daun salam dimanfaatkan dengan cara merebus kemudian meminum air
rebusan daun salam. Manfaat daun salam sebagai kontrol gula darah dan
kolestrol, mengobati diare dan perut kembung.
q. Pohon rosmarin (Rosmarinus officinalis)
Tanaman ini bermanfaat untuk mengusir nyamuk. Selain anti nyamuk tanaman
ini juga bisa diolah menjadi teh untuk mengatasi reumatik dan gelaja flu.
r. Pohon kayu manis
Kulit kayu manis bermanfaat mencegah DM dan mengontrol kadar gula darah,
mengobati hiperkolestrol, pelega saluran pencernaan, meringankan nyeri
menstruasi.
s. Pohon pegagang (Centella asiatica)
Manfaat daun pegagang untuk kulit adalah menyembuhkan luka, bahan dasar
kosmetik untuk melancarkan peredaran darah.
t. Pohon keji beling (Srobilanthes crispus)
Daun keji beling bermanfaat untuk melancarkan BAK, pemecah batu ginjal,
melancarkan BAB, mencegah sembelit
u. Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
Manfaat buah mahkota dewa bermanfaat untuk penderita asam urat, mencegah
sel kanker dan tumor, menagkal radikal bebas, menurunkan kadar kolestrol
v. Pohon Ciplukan
Buah ciplukan memiliki manfaat sebagai obat penyakit jantung, menurunkan
kolestrol, penawar racun, mengobati kencing manis
w. Pohon mulberries
Manfaat buah mulberries adalah untuk mengurangi penuan dini, mencegah
kanker, mencegah anemia, menambah sistem kekebalan tubuh, mencegah
sembelit.
2. Wisata kesehatan jamu memiliki lahan untuk mengolah dan memproduksi sendiri
obat herbal dalam bentuk jamu yang berpusat digedung pengolahan jamu. Selain
itu masyarakat umum ataupun pelajar juga berkesempatan untuk dapat melihat
dab belajar bagaimana proses pengolahan jamu secara tradisional di wisata
kesehatan jamu. Proses pembuatan dan pengolahan jamu dimulai dari :
a. Mengumpulkan bahan-bahan jamu berupa tumbuh-tumbuhan herbal yang
dibeli langsung dari petani sekitar dengan keadaan masih freash.
b. Setelah terkumpul kemudian dilakukan penimbangan bahan baku
c. Mencatat hasil penimbangan dipapan tulis dan buku
d. Kemudian barulah dipilah dan dibersihkan dengan cara dicuci. Untuk
pencucian bahan baku dalam bentuk daun dibutuhkan 2x pencucian dengan
pencucian yang pertama selama 10-15 menit, kemudian pencucian yang kedua
selama 5 menit.
Untuk pencucian bahan baku dalam bentuk umbi-umbian seperti kunyit
membutuhkan 2 kali pencucian dengan pencucian yang pertama selama
30menit dan pencucian kedua selama 15menit.
e. Setelah pencucian selesai langkah selanjutnya adalah penirisan untuk
menghilangkan kadar air diruang hibrit. Lamanya waktu penirisan untuk
bahan baku daun selama maximal 2 hari, sedangkan untuk bahan baku umbi
membutuhkan waktu maximal 3 hari.

f. Untuk proses selanjutnya bahan dasar seperti daun pepaya harus dirajang
terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran bahan baku.

g. Bahan baku yang sudah kering dan sudah dipotong-potong dengan ukuran
yang lebih kecil langkah selanjutnya adalah memasukan bahan baku kedalam
oven untuk dikeringkan dengan suhu 50oC
h. Produk jamu yang sudah benar-benar kering barulah siap dikemas dalam
kantung plastik besar.
i. Kemudian ditimbang sesuai kebutuhan
j. Terakhir bahan dasar jamu yang sudah dikemas kedalam kantung plastik
besar, sudah ditimbang, dan diberi nama sesuai dengan nama bahan baku.
Selanjutnya bahan jamu kering siap disimpan di ruang penyimpanan khusus
dengan suhu ruangan 45-60oC. Penyimpanan bahan jamu yang sudah kering
dilakukan sesuai dengan huruf abjad penamaan bahan baku dan menggunakan
kartu stok untuk mempermudah pengontrolan. Bahan baku jamu kering ini
sudah dapat digunakan sebagai jamu tradisional.
3. Wisata kesehatan jamu memiliki Pelayanan klinik saintifikasi jamu
Klinik pengobatan diwisata kesehatan jamu memiliki nilai yang setara dengan
puskesmas, hanya saja yang membedakan adalah pengobatannya menggunakan
jamu tradisional yang diolah di sendiri oleh wisata kesehatan jamu.
Jadwal pelayanan klinik saintifikasi jamu di wisata kesehatan jamu yang buka
dalam seminggu (6 hari kerja).
Prosedur pengobatan di klinik saintifikasi jamu yaitu :
a. Pendaftaran pasien
Pasien yang akan berobat diklinik harus mendaftar terlebih dahulu.
Prosedurnya sama seperti di puskesmas, hanya saja pasien harus
memperhatikan waktu pendaftaran di klinik saintifikasi jamu yaitu senin-
kamis dimulai dari jam 08.00-11.00WIB, sedangkan untuk hari jum’at- sabtu
dari jam 08.00-10.00 WIB.

b. Pemeriksaan
Setelah pasien mendaftar diruang pendaftaran, barulah pasien menunggu
pemeriksaan dari dokter yang akan diperiksa sesuai dengan urutan nomor
pendaftaran pasien. Dokter yang bekerja di klinik saintifikasi adalah dokter
spesialis yang sudah bersertifikat herbal.
c. Pemberian resep jamu
Setelah dokter memeriksa kondisi kesehatan pasien, selanjutnya dokter akan
menuliskan resep jamu sebagai obat herbal untuk pasien. Dokter meresepkan
jamu kepada pasien yang habis dalam waktu 4-5 hari.
d. Pengambilan obat di griya jamu (apotek)
Apotek di klinik saintifikasi jamu disebut dengan nama griya jamu. Resep
dokter kemudian diberikan kepada petugas apotek untuk segera disiapkan atau
diracikan jamu sesuai dengan resep dokter.
4. Wisata kesehatan jamu sebagai tempat wisata jamu
Wisata kesehatan jamu dibuka untuk umum selain sebagai tempat pengobatan dan
pengolahan jamu, masyarakat umum juga bisa berwisata bersama keluarga untuk
mencoba merasakan jamu, membeli jamu, atau belajar membuat produk olahan
jamu. Hal ini sangat bagus untuk kemajuan komunitas wisata kesehatan jamu agar
semakin dapat memperkenalkan jamu sebagai obat tradisional yang aman dan
melestarikan jamu sebagai warisan nenek moyang bangsa indonesia yang perlu
dijaga keeksistensiannya.
5. Penjualan produk jamu tradisional di wisata kesehatan jamu
Wisata kesehatan jamu menjual hasil produk olahan jamu tradisional dalam
berbagai bentuk sediaan yaitu serbuk yang cara penggunaannya adalah dengan
menyedu menggunakan air panas, menggunakan kapsul, mencampurkan
bermacam-macam bahan baku jamu yang sudah dikeringkan untuk direbus dan
diminum airnya, dan wisata kesehatan jamu juga menjual produk jamu dalam
bentuk cair yang sudah siap untuk digunakan tanpa harus merebus atau
menyedunya terlebih dahulu.
Untuk membeli produk jamu tradisional wisata kesehatan jamu, masyarakat
bisa datang langsung ke wisata kesehatan jamu di desa kalibakung, kecamatan
balapulang, kabupaten tegal.
Harga penjualan 1 paket jamu untuk varian penyakit apa saja sudah ditetapkan
wisata kesehatan jamu adalah seharga Rp.23.000,00.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manfaat obat tradisional sangat banyak dan beragam serta memiliki efek
samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia bila digunakan secara
benar dan tepat.. Hal ini tentu saja membuat obat tradisional sangat baik dan aman
untuk dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi
konsumsi obat-obatan kimia.
Jamu adalah salah satu dari kategori obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, atau cairan yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara
tradisional.
Wisata kesehatan jamu berada didesa kalibakung kecamatan balapulang
kabupaten tegal jawa tengah, memiliki Luas lahan sebanyak 3,2 ha dilereng gunung
slamet dengan ketinggian kurang lebih 650m diatas permukaan laut. Lokasinya
berada di jalan raya moga guci, kebonangan, kecamatan balapulang, kabupaten tegal.
Wisata kesehatan jamu buka pada jam 08.00-16.00 WIB dan memiliki 3
pelayanan yang dibuka untuk umum yaitu:
4. Pelayanan klinik saintifikasi jamu dengan harga jual 1 paket jamu
Rp.23.000.00
5. Wisata jamu
6. Etalase dan lahan produksi tanaman obat

Tempat wisata kesehatan jamu memiliki beragam jenis tumbuhan yang


memiliki nilai manfaat sebagai obat tradisional. Tanaman obat tersebut dimanfaatkan
mulai dari daun, buah, biji, bunga, batangnya, akar, dan kulit kayunya. Kemudian dari
bahan tumbuhan tersebut diolah menjadi jamu yang sudah terjamin keamanan dan
khasiatnya untuk kesehatan maupun pengobatan.

B. SARAN
Setelah membaca dan memahami mengenai laporan keperawatan komunitas
di wisata kesehatan jamu para pembaca khususnya mahasiswa diharapkan agar dapat
mengambil inti sari dari makalah ini, sehingga dapat belajar menerapkannya dalam
dunia pendidikan kesehatan ataupun dalam dunia kerja. Masyarakat perlu
memperhatikan pemilihan obat atau pengobatan yang dikonsumsi apalagi untuk
pengobatan jangka panjang. Masyarakat juga perlu meperhatikan dampak atau efek
samping dari mengkonsumsi obat kimia yang dapat merusak ginjal maupun hati dan
menurunkan fungsi indra pendengaran jika digunakan dalam jangka panjang.
Jamu merupakan obat tradisional turun temurun yang sudah diuji keamanan
dan khasiatnya untuk kesehatan dan pengobatan dengan memiliki nilai efek samping
lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia.
Masyarakat disarankan dapat mengurangi konsumsi obat kimia dan mulai
beralih ke pengobatan tradisional jamu yang lebih aman untuk dikonsumsi jangka
panjang.

Anda mungkin juga menyukai