Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Disusun oleh:
ANGGUN NILAM SARI
NIM : 201409010
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (Word Heart Organization) mencatat pada tahun 2012 bahwa tiap tahunnya lebih dari 500 higga 400/kelahiran hidup, perempuan meninggal yang disebabkan perdarahan 28 %, eklamsi 12 %, abortus 13 %, sepsis 15 %, partus lama 8 % dan penyebab-penyebab lain 24 %. Dari data yang di laporkan di dapatkan angka kejadian ketuban pecah dini di negara-negara maju maupun negara berkembang berkisar 5% sampai dengan 25%. Ketuban pecah dini merupakan penyebab utama yaitu 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruh dunia. Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN,yaitu 230/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan negara-negara lain seperti Vietnam 130/100.000 kelahiran hidup, Filipina 200/100.000 kelahiran hidup, Malaysia 41/100.000 kelahiran hidup,Singapura 15/100.000 kelahiran hidup. Indonesia memiliki angka kejadian KPD sekitar 39,1% pada tahun 2012. Berdasarkan laporan dinas kesehatan Provinsi Lampung 90.61 per 100.000 kelahiran hidup dengan perincian perdarahan 69 kasus, eklamsi 39 kasus, ketuban pecah dini 28 kasus. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum in partu.Menurut Eastman insiden dari KPD adalah 12% dari seluruh kehamilan. Penyebab dari KPD masih belum jelas, maka tindakan preventive tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan terjadinya infeksi (Rustam Mochtar 2011). Dampak dari KPD yaitu dapat menyebabkan persalinan preterm, infeksi intrapartum, dan partus kering. Insiden ketuban pecah dini berkisar 2,7% sampai 17,5% bergantung pada lama periode laten yang digunakan untuk menegakkan diagnosis. Insiden ketuban pecah dini pada tahun 2012 di Provinsi Lampung sebesar 3,8 per 100.000 kelahiran hidup.KPD menyebabkan AKB sebesar 17,1% akibat komplikasi asfiksia (Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2012). Berdasarkan data-data yang didapatkan angka kejadian ketuban pecah dini sebanyak 52 kasus dari 150 kasus persalinan di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “karekteristik ibu bersalin dengan KPD” di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ketuban Pecah
Dini di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung.
1.3 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ketuban
Pecah Dini di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung Tahun 2017.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin
dengan ketuban pecah dini berdasarkan pekerjaan di RSUD Abdoel
Moeloek Bandar Lampung Tahun 2017.
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin
ketuban pecah dini berdasarkan umur di RSUD Abdoel Moeloek
Bandar Lampung Tahun 2017.
c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin
dengan ketuban pecah dini berdasarkan usia kehamilan di RSUD
Abdoel Moeloek Bandar Lampung Tahun 2017.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Dengan harapan dapat menambah pengetahuan serta pengalaman
penulis dalam bidang penelitian khususnya mengenai KPD.
b. Bagi Institusi
Dapat menambah informasi dan wawasan bagi Mahasiswa kebidanan
Adila mengenai karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini.
c. Bagi Masyarakat
Di harapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang ketuban pecah dini.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Di harapkan untuk peneliti selanjutnya ini dapat menjadi panduan
untuk melaksanakan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan
karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini.