Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU ARSITEKTUR SI/TI ENTERPRISE

“MEMBUAT TERJEMAHAN DALAM BENTUK RESUME MATERI


OVERVIEW ARSITEKTUR ENTERPRISE DAN ARSITEK ENTERPRISE”

DOSEN PENGAMPU:

I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.

Oleh:

I Gede Riyan Ardi Darmawan

(1815091037)

Sistem Informasi Kelas 3A

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

TUGAS-1 ARSITEKTUR SI/TI ENTERPRISE

Mata Kuliah : Arsitektur SI/TI Enterprise

Kode Mata Kuliah : SIF 1324-ArsTI

SKS : 3 SKS

Dosen Pengempu : I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.

Instruksi :

Terjemahkan dan resume materi Overview Arsitektur Enterprise dan Arsitek


Enterprise (File Terlampir) ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upload
file hasil dalam format .doc atau .docx disini.

Jawab :

Enterprise Architecture (EA) dan Enterprise Architect

Definisi Enterprise Architecture (EA)

Secara Umum, Enterprise Architecture (EA) adalah sebuah proses


menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis ke perubahan yang lebih efektif dengan
cara membuat atau menciptakan, mengomunikasikan, dan meningkatkan kebutuhan
kunci atau kebutuhan utama, prinsip dan model pada perusahaan yang
mendeskripsikan dan menggambarkan keadaan masa depan perusahaan dan juga
memastikan perusahaan tersebut untuk dapat berevolusi menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

Namun, selain definisi diatas Enterprise Architecture (EA) juga dapat


didefinisikan sebagai sebuah fungsi bisnis berkelanjutan yang dapat membantu
sebuah perusahaan untuk mengetahui cara menjalankan strategi yang terbaik yang
dapat mendorong dan mendukung perkembangan dari perusahaan tersebut. Selain itu,
menurut Pusat Penelitian Sistem Informasi (MIT CISR) Enterprise Architecture
(EA) dapat diartikan sebagai sebuah logika pengorganisasian untuk proses bisnis dan
infrastruktur TI yang mencerminkan integrasi dan standarisasi persyaratan model
operasi perusahaan. Model operasi yang dimaksud adalah keadaan integrasi dan
standarisasi proses bisnis yang diinginkan untuk dapat menyediakan barang dan
layanan kepada pelanggan.

Selain itu, pada buku US Code Title, Enterprise Architecture (EA) didefinisikan
sebagai basis informasi strategis yang mendefinisikan misi suatu perusahaan dan
menjelaskan teknologi dan informasi yang diperlukan untuk melakukan misi tersebut,
bersama dengan deskripsi tentang bagaimana perubahan arsitektur organisasi yang
dapat dilakukan untuk menangani perubahan yang terjadi dalam mencapai misi
tersebut.

Istilah Enterprise (Perusahaan) digunakan dalam Enterprise Architecture (EA)


karena istilah tersebut dapat mewakili dan juga berlaku dalam banyak keadaan. Istilah
Enterprise dapat digunakan untuk mewakili sebuah organisasi publik atau swasta,
seluruh bisnis atau perusahaan, bagian dari perusahaan (unit bisnis), konglomerat dari
beberapa organisasi (perusahaan kemitraan), operasi bisnis Outsourcing, dan
organisasi publik dan / atau swasta yang berkolaborasi di berbagai negara. Selain itu,
istilah Enterprise (Perusahaan) mencakup seluruh sistem sosial-teknis yang
kompleks, hal yang termasuk adalah orang-orang, informasi, teknologi, dan bisnis.

Enterprise Architects Dalam Enterprise Architecture (EA)

Seorang yang ahli dalam bidang Enterprise Architecture (EA) sering disebut
sebagai seorang arsitek perusahaan (enterprise architects). Seorang Enterprise
Architects adalah orang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisis struktur
pada proses bisnis yang kompleks dalam suatu perusahaan dan sering diminta untuk
mengambil kesimpulan dari informasi yang dikumpulkan. Arsitek perusahaan adalah
praktisi arsitektur perusahaan; disiplin manajemen teknologi informasi yang
beroperasi dalam organisasi. Arsitek perusahaan bekerja dengan para pemangku
kepentingan, baik para ahli kepemimpinan dan subjek, untuk membangun pandangan
holistik dari strategi organisasi, proses, informasi, dan aset teknologi informasi. Peran
arsitek perusahaan adalah untuk mengambil pengetahuan dan memastikan bahwa
bisnis dan TI sejalan. Arsitek perusahaan mengaitkan misi bisnis, strategi, dan proses
suatu organisasi dengan strategi TI-nya, dan mendokumentasikannya menggunakan
berbagai model arsitektur atau pandangan yang menunjukkan bagaimana kebutuhan
organisasi saat ini dan di masa depan akan dipenuhi dalam cara yang efisien,
berkelanjutan, gesit , dan mampu beradaptasi.

Arsitek perusahaan beroperasi melintasi "silos" organisasi dan komputasi untuk


mendorong pendekatan umum dan mengekspos aset dan proses informasi di seluruh
perusahaan. Tujuan mereka adalah untuk memberikan arsitektur yang mendukung
lingkungan TI yang paling efisien dan aman untuk memenuhi kebutuhan bisnis
perusahaan. Dalam melakukan analisis terstruktur, seorang Enterprise Architects
harus memperhatikan beberapat tujuan yang ingin dicapai, yakni : Effectiveness,
Efficiency, Agility, and Durability.

Jika di analogikan Arsitek perusahaan seperti perencana kota, menyediakan peta


jalan dan peraturan yang digunakan kota untuk mengelola pertumbuhannya dan
memberikan layanan kepada warganya. Seorang Arsitektur Perusahaan memiliki
potensi untuk menyelaraskan strategi Bisnis dan TI dan mendorong satu sama lain.
Oleh karena itu, arsitektur perusahaan yang efektif dapat dianggap sebagai salah satu
sarana utama untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui teknologi informasi.

Seorang Arsitektur Perusahaan memiliki beberapa tanggung jawab yakni


menyelaraskan strategi dan perencanaan TI dengan tujuan bisnis perusahaan, mampu
mengoptimalisasi pendekatan manajemen informasi melalui pemahaman tentang
perkembangan kebutuhan bisnis dan kemampuan teknologi, bertugas dalam tanggung
jawab strategis jangka panjang untuk sistem TI perusahaan, mempromosikan
infrastruktur dan aplikasi bersama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan arus
informasi, memastikan bahwa proyek tidak menyimpang dari satu sama lain dari
strategi bisnis dan TI, mampu bekerja dengan arsitek solusi untuk memberikan solusi
perusahaan berbasis konsensus yang dapat diskalakan, beradaptasi, dan masuk,
mampu mensinkronisasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah, sebagai
manajemen risiko yang terkait dengan informasi dan aset TI melalui standar dan
keamanan yang sesuai kebijakan, mampu terlibatan langsung atau tidak langsung
dalam pengembangan kebijakan, standar dan pedoman yang mengarahkan pemilihan,
bertanggung jawabg dalam pengembangan, implementasi dan penggunaan Teknologi
Informasi dalam perusahaan, dan membangun pengetahuan dan keterampilan
karyawan dalam bidang keahlian khusus.

Sebagai seorang Arsitek Perusahaan, diharuskan mempunyai berbagai


keterampilan dan pengetahuan yakni memiliki sistem berpikir atau kemampuan untuk
melihat bagaimana bagian-bagian elemen berinteraksi dengan keseluruhan proses
(pemikiran gambaran besar), memiliki engetahuan tentang bisnis yang arsitektur
perusahaan sedang dikembangkan, memiliki keterampilan interpersonal dan
kepemimpinan - kepemimpinan pelayan, kolaborasi, fasilitasi, dan keterampilan
negosiasi, memiliki keterampilan komunikasi, baik tertulis maupun lisan, memiliki
kemampuan untuk menjelaskan masalah teknis yang rumit dengan cara yang dapat
dipahami oleh orang-orang non-teknis, memiliki pengetahuan tentang tata kelola dan
operasi TI, memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang perangkat keras,
perangkat lunak, aplikasi, dan rekayasa sistem, memiliki keterampilan perencanaan
proyek dan manajemen program dan organisasi, memiliki pengetahuan tentang
pemodelan keuangan karena berkaitan dengan investasi TI, mampu memberikan
orientasi terhadap layanan pelanggan, dan mampu memanajemen waktu dan
menentukan prioritas

Pembuatan Enterprise Architecture (EA)

Dalam menciptakan Enterprise Architecture (EA), langkah pertama yang harus


dilakukan adalah menentukan batas atau ruang lingkup dari perusahaan yang akan
dijelaskan. Hal yang dijelaskan haruslah lebih dari sekedar sistem informasi yang
digunakan oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam Enterprise Architecture
(EA), dikenal istilah Enterprise Architecture (EA) yang memiliki sifat pragmatis.
Enterprise Architecture (EA) yang memiliki sifat pragmatis (mengutamakan segi
kepraktisan serta kegunaan atau kemanfaatan) umumnya memiliki konteks dan ruang
lingkup. Konteks dalam hal ini mencakup orang, organisasi, sistem dan teknologi di
luar ruang lingkup yang memiliki hubungan dengan organisasi atau perusahaan
tersebut, serta sistem dan teknologi yang digunakan dalam ruang lingkup tersebut.
Perlu diketahui,dalam hal demikian seorang arsitek perusahaan memiliki tanggung
jawab terkait ruang lingkup dalam konteks, dan memiliki tanggung jawab atas
pekerjaan para pelaksana sesudahnya. Sementara seorang insinyur perusahaan
memiliki tanggung jawab atas detail dari setiap ruang lingkup yang telah dibuat oleh
arsitek.

Pengembangan Enterprise Architecture (EA) Tingkat Perusahaan

Dalam mengembangkan Arsitektur pada tingkat Perusahaan, hal penting yang


harus dilakukan adalah mengidentifikasi sponsor, misinya, visi dan strategi, dan
kerangka kerja tata kelolanya pada perusahaan tersebut, hal ini penting dalam
tujuannya untuk mendefinisikan semua peran, tanggung jawab, dan hubungan yang
terlibat dalam transformasi yang diantisipasi. Hal ini karena tujuan arsitektur adalah:
“INSIGHT, TO DECIDE, FOR ALL STAKEHOLDERS". Dalam melakukan
pekerjaannya, setiap arsitek perusahaan memiliki hubungan sangat erat dengan
sponsor perusahaan dan pemangku kepentingan utama, serta internal dan eksternal
perusahaan.

Seorang arsitek perusahaan harus dapat memahami misi, visi dan strategi
perusahaan, serta ide-ide sponsor tentang pendekatan yang diinginkan. Seorang
arsitek perusahaan harus dapat memahami rantai nilai infrastruktur perusahaan yang
ada: pasar, bisnis, sistem dan teknologi. Arsitek harus dapat menyajikan dan
mendiskusikan pilihan teknologi, sistem, bisnis dan pasar untuk memenuhi misi yang
telah direncanakan perusahaan.

Seorang arsitek perusahaan harus dapat menggunakan berbagai metode dan alat
untuk menangkap struktur dan dinamika suatu perusahaan. Dengan menggunakan
metode dan alat tersebut, para arsitek perusahaan akan dapat menghasilkan sebuah
output dalam bentuk taksonomi, diagram, dokumen ataupun model yang kemudian
hasil dari output ini dapat disebut sebagai Artefak. Artefak ini menggambarkan
organisasi logis dari fungsi bisnis, kemampuan bisnis, proses bisnis, organisasi
masyarakat, sumber daya informasi, sistem bisnis, aplikasi perangkat lunak,
kemampuan komputasi, pertukaran informasi dan infrastruktur komunikasi dalam
perusahaan. Kumpulan Artefak ini, cukup lengkap untuk menggambarkan
perusahaan dengan cara yang bermanfaat, hasil ini dianggap oleh para praktisi
Enterprise Architecture (EA) sebagai deskripsi arsitektur tingkat perusahaan, atau
arsitektur perusahaan.

Inggris National Computing Centre EA menyatakan “Biasanya EA mengambil


bentuk seperangkat model kohesif yang menggambarkan struktur dan fungsi dari
suatu perusahaan”. Model individu dalam suatu EA tersebut diatur dalam suatu cara
logis yang menyediakan tingkat detail yang semakin meningkat tentang perusahaan:
tujuan dan sasarannya; proses dan organisasinya; sistem dan datanya; teknologi yang
digunakan dan bidang yang terkait lainnya.Hal ini adalah sebuah definisi dari
arsitektur enterprise yang tersirat dalam kerangka kerja EA salah satunya TOGAF.
Sebuah kerangka kerja arsitektur perusahaan menggabungkan perangkat, teknik,
eskripsi artefak, model proses, model referensi, dan panduan yang digunakan oleh
arsitek dalam mengembangkan arsitektur khusus perusahaan.

Penggunaan Enterprise Architecture (EA)

Dalam menggunakan sebuah arsitektur perusahaan, menggambarkan arsitektur


suatu perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan efektivitas atau efisiensi bisnis
itu sendiri. Hal ini termasuk inovasi dalam struktur organisasi, sentralisasi atau
federasi proses bisnis, kualitas dan ketepatan waktu informasi bisnis, atau memastikan
pengeluaran dari perusahaan tersebut.

Salah satu metode menggunakan arsitektur ini dalam tujuannya untuk


meningkatkan fungsi bisnis adalah dengan cara melibatkan pengembangan "visi
arsitektur", hal yang dimaksud disini adalah deskripsi bisnis yang mewakili tujuan
"target" atau "kondisi masa depan" perusahaan. Setelah visi arsitektur ini dipahami
dengan baik, serangkaian langkah-langkah menengah dapat dibuat dengan
menggambarkan proses perubahan dari situasi saat ini ke target yang ingin dicapai.
Langkah-langkah ini dalam TOGAF disebut sebagai "arsitektur transisi".

Manfaat Enterprise Architecture (EA)

Ketika teknologi baru muncul dan mulai diimplementasikan, manfaat yang di


dapatkan dari arsitektur perusahaan terus mengalami pertumbuhan. Hal ini karena
Enterprise Architecture (EA) mendefinisikan apa yang dilakukan organisasi, fungsi
individu dalam organisasi; fungsi organisasi; dan bagaimana data digunakan dan
disimpan. Agar perusahaan tersebut sukses kedepannya, pengembangan berkelanjutan
dan pemeliharaan berkala terhadap arsitektur perusahaan sangat penting. Hal ini
karena untuk membangun arsitektur perusahaan membutuhkan waktu yang lama
dengan berbagai perencanaan penting yang dilakukan, termasuk pelaksanaan secara
bertahap yang dilakukan, sebelum akhirnya arsitektur perusahaan tersebut dapat
diimplementasikan. Jika arsitektur perusahaan tidak diperbarui, manfaat tersebut tidak
akan didapatkan oleh perusahaan.

Contoh Penggunaan Enterprise Architecture (EA)

Salah satu contoh penggunaan arsitektur perusahaan adalah pada Pemerintah


Federal A.S. dalam konteks pada proses Capital Planning and Investment Control
(CPIC). Model referensi Federal Enterprise Architecture (FEA) memandu lembaga
federal dalam pengembangan arsitektur mereka. Selain persuahaan tersebut,
perusahaan lain seperti Independence Blue Cross, Intel, Volkswagen AG dan
InterContinental Hotels Group juga menggunakan arsitektur perusahaan untuk
meningkatkan arsitektur bisnis mereka serta untuk meningkatkan kinerja dan
produktivitas bisnis dari perusahaan mereka.

Hubungan Enterprise Architecture (EA) Dengan Disiplin Ilmu Lain

Arsitektur perusahaan adalah komponen kunci dari proses tata kelola Teknologi
Informasi di berbagai organisasi yang telah menerapkan proses arsitektur perusahaan
sebagai bagian dari strategi manajemen TI perusahaan. Walaupun hal ini menyiratkan
bahwa arsitektur perusahaan terkait erat dengan TI, tetapi hal ini haruslah dilihat
dalam konteks yang lebih luas dari optimasi bisnis dalam hal membahas arsitektur
bisnis, manajemen kinerja dan arsitektur proses serta mata pelajaran yang lebih teknis.

Gambar berikut diambil dari 2006 FEA Practice Guidance of US OMB dimana ia
menyoroti hubungan antara arsitektur perusahaan dan segmen (BPR) atau arsitektur
Solusi. Dalam gambar ini menunjukkan bahwa arsitektur perangkat lunak benar-benar
berhubungan dengan disiplin arsitektur solusi.
Kegiatan seperti arsitektur perangkat lunak, arsitektur jaringan, dan arsitektur
basis data memberikan kontribusi untuk arsitektur solusi.

Pempublikasian Enterprise Architecture (EA)

Bagi sebuah organisasi komersial, tidak lazim untuk mempublikasikan detail dari
deskripsi arsitektur yang dimiliki perusahaan mereka. Hal tersebut dapat memberikan
informasi kepada pesaing tentang kelemahan organisasi/perusahaan tersebut yang
pada akhirnya dapat menghambat posisi pasar perusahaan tersebut. Namun,
kenyataannya banyak lembaga pemerintah di seluruh dunia telah mulai menerbitkan
deskripsi arsitektur yang telah mereka kembangkan, diantaranya adalah Departemen
Dalam Negeri AS, Departemen Arsitektur Bisnis Perusahaan, Departemen Pertahanan
AS, atau versi 2008 BEAv5.0.

Kualifikasi Akademik

Di zaman sekarang, pengetahuan tentang Arsitektur Perusahaan telah dimasukkan


dalam Association for Computing Machinery (ACM) dan Association for Information
Systems (AIS) sebagai salah satu dari 6 mata kuliah inti. Ada beberapa universitas
yang menawarkan arsitektur perusahaan sebagai bagian dari kurikulumnya. Salah satu
contohnya adalah Penn State University.

Anda mungkin juga menyukai