Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN NARKOTIKA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


Rumah Sakit OT.02.02/XXXIX.1/43 01 1/2
Pusat Otak Nasional 60.7/2017
Ditetapkan:
Tanggal Terbit: Direktur Utama

SPO
7 Desember 2017
dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K) KIC, MARS
NIP 196209131988031002
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
PENGERTIAN menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang.
2. Penyimpanan narkotika adalah tata cara penempatan dan pengaturan
psikotropika sesuai dengan persyaratan dan standar kefarmasian.
TUJUAN Menjamin keamanan penyimpanan dan kualitas narkotika
1. Keputusan Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Nomor
HK.02.03/II/2882/2014 Tentang Kebijakan dan Peraturan
Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi RS Pusat Otak
Nasional.
2. Keputusan Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Nomor
KEBIJAKAN
HK.02.04/II/2883/2014 Tentang Pedoman Pelayanan Farmasi di RS
Pusat Otak Nasional.
1. Keputusan Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Nomor
HK.02.04/II/2884/2014 Tentang Pedoman Pengorganisasian
Farmasi RS Pusat Otak Nasional.
1. Persiapan
a. Lemari khusus penyimpanan narkotika yang mempunyai pintu
ganda dengan kunci yang berbeda sesuai dengan ketentuan
kefarmasian.
PROSEDUR b. Kunci lemari narkotika diberi tali dan dikalungkan pada dua
orang yang berbeda, yaitu apoteker yang bertugas mengkaji resep
dan tenaga teknis kefarmasian sesuai dengan Jadwal Pemegang
Kunci Lemari Narkotika.
c. Kartu stok.
PENYIMPANAN NARKOTIKA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


Rumah Sakit OT.02.02/XXXIX.1/436
Pusat Otak Nasional 0.7/2017 01 2/2
2. Pelaksanaan
a. Petugas farmasi berkewajiban menyimpan narkotika secara
terpisah di dalam lemari khusus penyimpanan narkotika yang
mempunyai pintu ganda dengan kunci yang berbeda.
b. Penanggung Jawab Pengembangan SDM dan Monev membuat
jadwal harian apoteker penanggung jawab kunci dan tenaga
teknis kefarmasian pemegang kunci untuk setiap shift.
c. Apoteker penanggung jawab kunci bertanggung jawab atas
kunci lemari dan keamanan penyimpanan narkotika.
d. Kunci lemari tidak diperbolehkan dibawa keluar ruangan. Jika
pemegang kunci hendak keluar dari ruangan, dilakukan serah
terima kunci ke petugas farmasi yang lain.
e. Jika petugas farmasi yang bertugas di depo hanya apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian yang memegang kunci, setiap kali
salah seseorang akan keluar ruangan, harus menginformasikan
ke penanggung jawab kunci.
f. Apabila ada resep narkotika, yang membuka lemari narkotik
adalah apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang memegang
kunci pada shift tersebut atau petugas lain yang ditunjuk untuk
menggantikan.
3. Setiap penerimaan dan pendistribusian obat narkotika harus dicatat
dalam kartu stok sesuai tanggal transaksi dan mencantumkan inisial
di kartu stok.
1. Depo Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Gudang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai