Anda di halaman 1dari 14

PORTOFOLIO

BLIGHTED OVUM

Pembimbing:
dr. Panggayuh, Sp.OG

Pendamping:
dr. Agus Suprapto, SH, MH
dr. Neneng Tresna Imawati

Oleh:
dr. Rahmad Irawan

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PERIODE MEI 2019 S/D MEI 2020
RUMAH SAKIT TINGKAT IV dr.BRATANATA
JAMBI

1
PORTOFOLIO

Topik: Blighted Ovum (BO)


Tanggal (kasus): 23 Oktober 2019 Presenter : dr. Rahmad Irawan
Tangal presentasi : 14 November Narasumber:dr.Panggayuh, SpOG
2019 Pembimbing: dr. Agus Suprapto, SH, MH
dr. Neneng Tresna Imawati
Tempat presentasi: Ruang diskusi RS. TK.IV Dr. Bratanata Jambi
Obyektif presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan
√ □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka


□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia √ Bumil
□ Deskripsi:
Ny.M, 32 tahun G3P2A0 gravida 7 – 8 minggu dengan perdarahan pervaginam.
□ Tujuan:
 Mengetahui penegakkan diagnosis, faktor resiko, dan tatalaksana Blighted Ovum
(BO)
Bahan bahasan: □ Tinjauan □ Riset √ Kasus □ Audit
pustaka
Cara membahas: √ Diskusi □Presentasi dan □ E‐mail □ Pos
diskusi

Data pasien: Nama: Ny. W No registrasi: 359283


Nama RS: RS TK.IV Dr. Bratanata Usia: 32 tahun Terdaftar sejak: -

Data utama untuk bahan diskusi:

2
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Subyektif

Ny. W usia 32 tahun datang ke IGD RS. Dr. Bratanata dengan keluhan keluar
darah dari jalan lahir, awalnya muncul bercak darah sejak ± 3 hari yang lalu
kemudian semakin banyak semenjak 3 jam SMRS. Darah yang keluar berwarna
merah segar dengan gumpalan-gumpalan darah. Os juga mengaku ada nyeri dan
merasakan sakit perut bagian bawah ataupun mules-mules selama perdarahan. Pasien
tidak memiliki riwayat trauma pada perut sebelumnya. BAK tidak ada keluhan,
namun BAB dirasakan tidak lancar. Riwayat merokok selama dan sebelum kehamilan
tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada.

2. Riwayat Pengobatan:
(-)
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit:
(-)
4. Riwayat kehamilan dan Persalinan
1. Normal, 2016, Penolong : Bidan, Umur kehamilan 7 bulan, Anak Laki-laki,
Meninggal.
2. SC,2017, RS, Penolong : Dokter, Penyulit : Tidak ada bukaan, Anak
Perempuan, BB: 3,300 kg, PB: Tidak ingat, Sehat.

5. Riwayat keluarga/ masyarakat:


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini.
Daftar Pustaka:
Saifudidin, Abdul Bari, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetric Williams edisi 21. Jakarta : EGC.http : //
Reproduksi umj.blogspot.com/2011/.html.

Protap Blighted Ovum. PDF, library USU.Toret-labeeuw et al world jounal pf

3
emergency 2013. www.wjes.org/content./

Anonim. 2008. Blighted Ovum (Kehamilan Kosong). www.dokter sehat.com

Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic Pregnancy.


http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdf

Alan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis &
Treatment-Ninth Ed. DeCherney. http://www.marchofdimes.com

Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Blighted Ovum (BO)
2. Patofisiologi Blighted Ovum (BO)
3. Penatalaksanaan Blighted Ovum (BO)

Subyektif

Ny. W usia 32 tahun datang ke IGD RS. Dr. Bratanata dengan keluhan keluar
darah dari jalan lahir, awalnya muncul bercak darah sejak ± 3 hari yang lalu
kemudian semakin banyak semenjak 3 jam SMRS. Darah yang keluar berwarna
merah segar dengan gumpalan-gumpalan darah. Os juga mengaku ada nyeri dan
merasakan sakit perut bagian bawah ataupun mules-mules selama perdarahan. Pasien
tidak memiliki riwayat trauma pada perut sebelumnya. BAK tidak ada keluhan,
namun BAB dirasakan tidak lancar. Riwayat merokok selama dan sebelum kehamilan
tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada.

Obyektif

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : composmentis

Tanda vital

4
TD :130/80 mmhg

Nadi : 89 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,80C

Berat badan : 75 kg

Tinggi Badan : 158 cm

Kepala : normocephali

Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, palpebra edema
(-)

Telinga : Normotia, sekret (-)

Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-),

Bibir : sianosis (-)

Leher : tidak teraba pembesaran tiroid, tidak teraba pembesaran KGB, retraksi
supra sternal (-), peningkatan vena jugularis (-).

Thoraks

- Paru
a) Inspeksi : gerakan dinding dada simetris, sikatrik (-), retraksi
selaiga (-)
b) Palpasi : stem fremitus kiri = kanan
c) Perkusi : sonor pada keduala panganparu
d) Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing -/-, ronchi -/-
- Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : ictus cordisteraba ICS V

5
c) Auskultasi : S1 S2 reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+), hepar/lien tidak bias dilakukan pemeriksaan,
turgor baik. Fundus uteri teraba 2 jari di atas simfisis pubis.
Ektremitas : Akral hangat, oedem tungkai (-/-), Sianosis -/-

Status Obstetri
• GPA : G3P2A0
• HPHT : 02/ September / 2019
• TP : 09/ Juni / 2020
• UK : 7-8 minggu

Pemeriksaan Luar
Inspeksi:
Muka : cloasma gravidarum (-), edema (-)
Leher : pembesaran vena jugularis (-)
Dada : pembesaran mammae simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mammae, colostrum (-)
Abdomen : striae gravidarum (-), linea nigra (+), sikatrik(-)
Vulva : labia mayor/minor simetris, pembengkakan kel.bartholini (-).
Ekstremitas : edema ( - / -)
Palpasi:
Leopold I : TFU Teraba 2 jari di atas simfisis pubis.
Leopold II : tidak dapat dinilai
Leopold III : tidak dapat dinilai
Leopold IV : tidakdapatdinilai

Auskultasi : (-)

Pemeriksaan Dalam :
Vaginal Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan

6
Pemeriksaan Inspekulo
Inspeksi : Portio livid, OUE tertutup, perdarahan (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah (23 Oktober 2019)

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


Hematologi
Hemoglobin 12.5 11-16 g/dl
Hematokrit 38.8 40-45 %
Leukosit 9.6 4-11 Ribu/ul
Trombosit 266 150-450 Ribu/ul
Eritrosit 4.33 4.5-6 Juta/ul
MCV/MCH/MCHC
MCV 89.6 80-100 Fl
MCH 28.8 26.0-34.0 Pg
MCHC 32.2 32.0-36.0 g/dl
RDW-SD 49.3 fl
RDW-CV 13.1 11-16 %
MPV 9.9 7.2-11.2 Fl
PCT 0.3 %
Differential
Basofil 0.4 0-1 %
Eosinofil 2.7 0.5-5 %
Limposit 11.5 20-40 %
Monosit 6.6 2-8 %
Netrofil 78.8 50-70 %
Hemostasis
BT 2 1-3 Menit
CT 4 2-6 Menit

7
IMUNOSEROLOGI
HIV NON REAKTIF
HBsAg (-) NEGATIF

“Assessment”

A. Definisi

Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil
tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga
merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah
pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi
pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun
laboratorium hasilnya pun positif.

Blighted Ovum

Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah
dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel
berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu
sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang

8
wanita tahu tentang kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya
menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.

B. Etiologi

Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan


penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali
kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak
meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal
dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas
sperma atau ovum yang buruk.

Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses


pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit
kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG
serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat
menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri
semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

C. Patofisiologi

Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun
akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun
demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan
sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah
terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan
munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan
menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack
maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human
chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.

9
D. Gejala dan Tanda

Blighted ovumpada awalnya sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan
tanda hampir sama dengan kehamilan normal, seperti periode menstruasi terlambat
dan tes kehamilan positif. Kehamilan dengan blighted ovum dapat ditemukan
perdarahan melalui vagina atau berupa bercak-bercak perdarahan dan terkadang
disertai nyeri dibagian perut.

E. Diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Penunjang (USG) à diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan


memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih
besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak,
adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan
anembriogenik dapat ditegakkan ilapada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya
30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur.

Gambar 1 : Blighted Ovum

10
F. Penatalaksanaan

Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah


mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk
memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena
infeksi maka maka dapat diobatai agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak
dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum yang dapat diobati jarang
ditemukan, namun masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya
diketahui. Sebagai contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang
menyebabkan kematian dini ovum. Dalam kasus ini, pil hormon seperti progesteron
dapat bekerja. Namun efek samping dari pemakaian hormon adalah sakit kepala,
perubahan suasana hati, dan lain-lain. Jika terjadi kematian telur di awal kehamilan
secara berulang, maka pembuahan buatan mungkin efektif dalam memproduksi
kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki anak. Akan
tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran
kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah pilihan lain
bagi banyak pasangan.

Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah terjadi


dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase.

PENANGANAN LANJUTAN

Pasien direncanakan USG untuk mengetauhi diagnosis yang pasti sehingga


dapat mengurangi gejala dan meningkatka kualitas hidup.

“Plan”
Diagnosis masuk : G3P2A0 Hamil 7–8 minggu susp. Abortus Imminens
Diagnosis pulang : Post dilatasi dan kuretase atas indikasi Blighted Ovum.

11
Terapi di UGD:
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. As.Traneksamat 2x500mg
 Co dr.Sp.OG

Terapi di bangsalMeranti:
- IVFD RL 20 tpm
- Asamtraneksamat 1 amp
- Cefotaxime 1 amp
- USG

Tindakan USG
24 Oktober 2019

Hasil USG
Kesan : Blighted Ovum

12
Terapi di bangsal Meranti:
Tindakan Dilatasi dan Kuretase atas indikasi Blighted Ovum
(24 Oktober 2019)
Laporan tindakan :
Penderita dalam posisi terlentang dan narkose umum. Dilakukan tindakan
aseptik dan antiseptik. Dilakukan dilatasi portio dan dilanjutkan dengan kuretase
sistematis. Didapatkan darah dan jaringan ± 50cc

Edukasi :
 Mempersiapkan kehamilan  konsumsi makanan yang bergizi, vitamin,
asam folat.
 Cek TORCH sebelum hamil
 Menghindari faktor predisposisi
 Menjaga higienitas dan gaya hidup sehat.
 Pasien diharapkan tidak hamil dalam waktu 3 bulan sehingga perlu memakai
kontra sepsi seperti kondom atau pil.

Follow up
Tanggal S O A P
24/10/2019 Keluar darah KU : G3P2A0 - IVFD RL gtt 20 tpm
dari jalan Tampaksakitsedang gravida 7 – 8 - Inj. Cefotaxim 1 amp
lahir (+), Kesadaran: minggu - Inj. Asamtraneksamat
perut mules Composmentis dengan 1 amp
(+) TD:130/80mmhg perdarahan - Tindakan Dilatasi dan
Nadi: 84 x/menit pervaginam Kuretase
RR: 20 x/menit e.c Blighted
Suhu: 36.20C Ovum
Pemeriksaan Fisik:
Abdomen :

13
TFU teraba 2 jari di
atas simfisis pubis
Inspekulo :
Portio livid, OUE
tertutup, perdarahan
(+)
25/10/2019 Keluar darah KU : Post dilatasi - Mobilisasi
dari jalan Tampaksakitsedang dan kuretase - Pasien boleh pulang
lahir (-), Kesadaran: atas indikasi - Pengobatan Oral :
perut mules Composmentis Blighted  Ciprofloxacin 2x 1
(-) TD:120/80 mmhg Ovum  Asammefenamat
Nadi: 80 x/menit 3x1
RR: 20 x/menit  Bledstop 3x1
0
Suhu: 36 C
Pemeriksaan Fisik:
Abdomen:
Datar, supel, bising
usus (+)

Prognosis
Advitam : dubia ad bonam
Adfungsionam : dubia ad bonam
Adsanationam : dubia ad bonam

14

Anda mungkin juga menyukai