Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1). Jelaskanlah makna pernyataan: "Indonesia merupakan Negara Ber-Tuhan dan bukan
Negara Agama".
Indonesia bukan negara agama, bukan negara dengan dasar agama tertentu, melainkan negara
yang mengakui adalah satu kekuatan Ilahi yang menaungi negara dan masyarakat Indoensia.
Indonesia juga bukan Negara sekuler, Negara yang ingin memisahkan agama dari Negara, atau
Negara yang tidak menyertakan agama dalam kehidupan dan pengelolaan Negara. Agama
dianggap sebagai roh, sebagai spirit yang menggerakkan kehidupan bangsa dan Negara.
Sebaliknya Negara berkewajiban menjaga dan menjamin kehidupan bangsa dan Negara. Negara
menjamin kebebasan sertiap orang untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing. Itu berarti seluruh kebijakan dan praktik hidup mesti memahami bahwa:
1. Bangsa indonesia adalah bangsa yang berketuhanan. Konsekuensinya, setiap warga
memiliki hak asasi untuk memeluk dan kewajiban menjalankan ibadah sesuai dengan
agama masing-masing.
2. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
3. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk
agama serta pemeluk agama.
4. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan bukan hasil paksaan bagi
siapapun.
5. Toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam Negara
6. Segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus sesuai nilai-nilai
ketuhanan yang maha esa terutama norma, dan hukum moral baik bagi negara maupun
moral para penyelenggara negara.
7. Negara pada hakikatnya adalah “…berkatrahmat Allah Yang Maha Esa”.
2). Sikap-sikap mana yang perlu dikembangkan dalam menghadapai pluralitas dan
keberagaman agama di Indonesia?
Kesadaran beragama mesti didasarkan pada semangat humanisme. Yakni kesadaran untuk
menghormati dan mengapresiasi manusia yang beragama itu sendiri dan bukan sekedar
menghormati agama. Dengan rumusan lain yang perlu dikedepankan adalah hormat terhadap
setiap orang lepas dari keyakinan yang dimiliki. Percaya bahwa setiap agama tidak memonopoli
seluruh kebenaran. Kebenaran dalam agama-agama terlalu luas untuk dipahami oleh setiap insan
beragama. Dengan demikian kita pun tidak bisa menghakimi keselamatan orang yang beragama
lain. Karena hak menghakimi itu ada pada Allah dan bukan pada manusia. Menghakimi orang
beragama lain sama dengan mengambil wewenang Allah secara tidak terhormat. Maka yang
perlu dikembangkan adalah sikap:
1. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
2. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
3. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
4. Kesadaran bahwa frase Ketuhanan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus
memiliki agama monoteis namun frasa ini menekankan ke-esaan dalam beragama.
5. Mengandung makna adanya Causa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
6. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut
agamanya.
7. Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan dan iman warga negara dan
mediator ketika terjadi konflik agama.
8. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agama masing-masing.
3. Jelaskanlah pendapat anda terhadap beberapa kasus yang selalu muncul di Indonesia
yakni kesulitan yang dialami sebagian agama minoritas dalam mendirikan tempat ibadat
dan beribadat menurut kepercayaan mereka. Bagaimana tanggapan anda?
Seharusnya dalam menghindari konflik ini, negara memberikan intervensi berupa
perlindungan bagi minoritas dengan menjamin dapat dilakukannya pendirian rumah ibadah
dengan aman dapat disimpulkan bahwa penerapan regulasi pendirian rumah ibadah masih belum
bisa berjalan dengan baik, Masih banyak umat beragama dari kalangan minoritas yang kesulitan
mendapatkan akses beribadah dengan aman dan nyaman. Padahal, kebebasan memeluk agama
dan beribadah menurut agama dijamin dalam UUD 1945
4. Di tengah perkembangan dunia global yang didominasi oleh industri, teknologi, dan
pandangan-pandangan post-religion, apakah menurut pendapat anda Indonesia justru
mampu melawan arus umum tersebut dan tidak kehilangan identitas religiusnya? Apakah
menurut pendapat anda, bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang religius? Berilah
argumentasi anda secukupnya.
Ya bangsa Indonesia akan tetap menjadi bangsa yang religius, karena memang Definisi
agama yang sangat multitafsir ini di era globalisasi, di indonesia mengedealisasikan peranan
agama dalam pembentukan budaya dan kepribadian bangsa adalah wajar, karena agama memang
memiliki akar ynag kokoh. Dengan kata lain, bagi bangsa Indonesia agama telah menjadi salah
satu unsur yang paling dominan dalam sejarah peradaban kita, termasuk di dalamnya era modern
ini, dan bahkan diduga keras akan tetap berpengaruh di masa depan.
2. Implementasi Sila 2 Pancasila
1. Sila Kedua menegaskan "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab". Coba berikan
pendapat anda, makna kata "beradab" yang ada dalam sila kedua ini.
Kata beradab atau civilized, memiliki pengertian: baik, budi luhur, kebudayaan yang maju, yang
berkembang, yang menegaskan kemanusiaan kita. Kemanusiaan atau humanitas merupakan
sesuatu yang universal, sesuatu yang berlaku bagi semua orang.
4. Menurut pendapat anda, manakah kelebihan dan kelemahan kebudayaan Indonesia jika
dibandingkan dengan kebudayaan asing lain? Berilah argumentasi anda secukupnya!
Kelebihan
- Indonesia memiliki beragam budaya
-Indonesia memiliki kebudayaan.-kebudayaan khas indonesia
kekurangan.
- Walaupun mempunyai banyak bahas, tidak 1 pun yg menjadi bahasa internasional
- Memiliki teknologi yang kurang canggih dan modern
Budaya asing telah masuk ke Indonesia secara besar-besaran, masyarakat harus mengantisipasi
supaya budaya sendiri tidak kalah bersaing. Generasi muda juga harus berperan aktif dalam
menyebarkan budaya Indonesia ke luar negeri, jadi bukan hanya mereka yang mengadopsi
budaya asing namun orang asing juga dapat mengadopsi budaya Indonesia
Dalam organisasi atau kelompok diskusi, pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama,
musyawarah yang dilandasi oleh asas kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan sebagai hasil dari musyawarah, menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah, serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengapa korupsi disebut "melanggar nilai-nilai moral'? dan mengapa korupsi disebut
merupakan suatu "kejahatan kemanusiaan?". Berilah argumentasi anda secukupnya.
Disebut melangar nilai-nilai moral karena mengambil apa yang menjadi hak orang lain(entah
secara sah atau tidak sah) sehingga orang lain tidak bisa hidup secara layak sebagai manusia
yang memiliki martabat yang luhur (misalnya miskin: tidak cukup makan, pendidikan,
kesehatan, dll..). Korupsi melanggar hak asasi manusia untuk memperoleh kesejahteraan,
keadilan, dan kebaikan kita sebagai manusia.
1. Mengapa pendidikan Pancasila bagi kaum milenial merupakan sesuatu yang penting
dan relevan?Pancasila mengndung nilai-nilai individual dan sosial,
Teknonlogisasi dam globalisasi dapat membuat kaum milenial tercerabut dari akar kultural yang
dimiliki bangsa Indonesia (Pancasila sebagai Kristalisasi nilai-nilai kebudayaan Indonesia).
Internet bisa ‘menipu’ dan ‘memanipulasi’ fakta sejarah, …inividualistik mengancam
keberagaman, googlelisasi dapat melupakan akar sejarah; terjebak dalam superficial dari pada
substansi dan kedalaman, Bahkan nilai-nilai ke-Indonesiaan tidak lagi menarik, atraktif, dan
memudar. Atas nama kebebasan….mereka boleh melakukan apa pun kebebasan mutlak
(liberalism) dan radikalisme tanpa mau bertanggung jawab atas resiko (Ingat demo mahasiswa
yang berujung rusuh tetapi mahasiswa menolak menjadi pelaku atau bertanggung jawab terhdap
efek dari demontrasi. Sama saja dengan pengadilan sengketa pilpres..pengggungat ingin hakim
membukatikan kebenaran gugatan pada hal prinsipnya, penggugat yang harus membuktikan dalil
gugatannya)..Terpapar paham liberalism mutlak,
2. Menurut pendapat anda metode pendidikan Pancasila seperti apa yang perlu digunakan
dalam pendidikan Pancasila sehingga sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kaum
milenial.
Mesti merupakan perbaduan anntara 3 unsur ini: konseptual/teoretis (pemahaman), empiris,
praktis, empiris (tindakan dan kasus praktis), dan reflektif (otonomi, penentuan sikap sendiri,
integritas moral, tidak mudah begitu saja percaya pada informasi hoax). Radikalisme misalnya
perlu diatasi melalui hukum tetapi deradikalisasi mestinya berangkat dari pemahaman ajaran
yang tepat…
Dalam tataran praktis, kreatif dan inovasi, terlibat dalam kehidupan politik, tidak apatis terhadap
politik (apatis) karena tujuan akhirnya demi kebaikan semua masyarakat; perlu membangun
kesadaran dan imaginasi sosial..
3. Di tengah perkembangan teknologi internet yang semakin intens, kita seolah-olah
semakin menjadi warga global (dunia) dimana sekat-sekat antar kelompok atau negara
semakin hilang. Dewasa ini, apakah anda lebih merasa diri sebagai warga global atau
sebagai warga negara Indonesia yang terus berkiprah dalam lingkup global meskipun
tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila?
Saya akan tetap berpegang pada pancasila, Walaupun memang Nilai-nilai yang terdapat
dalam Pancasila dapat dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini, akibat yang
ditimbulkan sering kali bertolak belakang dengan nilai-nilai yang ada di pancasila. Namun,
disatu sisi jikakita tetap mengamalkan nilai pancasila dalam kehidupan kita hal tersebut juga
membantu dalam mewujudkan dan mempertahankan nilai-nilai tersebut agar tetap tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia
*******