Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Dasar-Dasar Ekologi (Edisi Ketiga)

ISBN : 979-420-284-3

Penulis : Eugene P. Odum

Penerjemah : Ir. Tjahjono Samingan, MSc.

Tahun Terbit : 1993

Penerbit : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS


Keanekaragaman Jenis Dalam Komunitas

Hubungan umum antara jenis dan jumlah adalah jumlah individu yang besar diasosiasikan dengan
banyak jenis yang langka dengan sedikit individu merupakan sifat struktur komunutas diman-
mana, hubungan-hubungan jumlah jenis secara kuantitatif sangat beragam. Dua cara pendekatan
yang digunakan untuk menganalisis keragaman jenis dalam keadaan yang berlainan, yakni :

1. Pembandingan-pembandingan yang didasarkan pada bentuk, pola atau persamaaan dengan


banyaknya jenis.
2. Pembandingan yang didasarkan pada indeks keanekaragaman, yang merupakan nisbah
atau pernyataan matematika lainnya dari hubungan-hubungan jenis kepentingan.

Penting untuk diketahui bahwa keanekaragaman jenis itu mempunyai sejumlah komponen yang
dapat memberi reaksi secara berbeda-beda terhadap factor-faktor geografi, perkembangan atau
fisik. Satu komponen utama dapat disebut sebagai kekayaan jenis atau komponen varietas, seperti
yang dinyatakan oleh nisbah yang sederhana antara jenis seluruhnya, s, dan jumlah seluruhnya
(nilai pentinng).

Komponen utama kedua dari keanekaragaman adalah kesama-rataan atau equitibilitas dalam
pembagian individu yang merata di antara jenis. Ada sejumlah prinsip ekologi yang penting
dengan dihubungkan dengan konsep keanekaragaman . sebagaimana Margalefan (1968)
menyatakannya, “pakar ekologi melihat didalam ukuran keanekaragaman manapun ungkapan dari
kemungkinan-kemungkinan pembuatan system-sistem umpan balik”. Karenanya,
keanekaragaman yang lebih tinggi berarti rantai-rantai pangan yang lebih panjang dan lebih
banyak kasus dari simbiosis (mutualisme, parasitisme, commensalisme, dan sebagainya). Dimana
biaya-biaya pemeliharaan antitermal yang dibebankan oleh lingkungan fisik dikurangi lebih
banyak lagi energy dari komunitas yang mengalir kedalam keanekaragaman. Akibatnya,
komunitas di dalam lingkungan yang mantap seperti pada hutan tropic, mempunyai
keanekaragaman jenis yang lebih tinggi daripada komunitas-komunitas yang dipengaruhi oleh
gangguan-gangguan musiman atau secara periodic oleh manusia atau alam.

Apa yang diukur adalah berapa jauh kenaikan dalam keanekaragaaman komunitaas pada habitat
yang sama, dengan sendirinya dapat meningkatkan kemantapan ekosistem dihadapan goyangan
luar di dalam habitat fisik. Arti dari kaecendrungan-kecendrungan keanekaragaman di dalam
perkembangan evolusi ekosistem ditinjau dari keanekaragaman cenderung jadi tinggi didalam
komunitas yang lebih tua dan rendah dalam komunita yang lebih tua dan rendah dalam komunitas
yang baru terbentuk. Sementara produktivitas atau arus energy seluruhnya jelas mempengaruhi
keanekaragaman jenis, kedua kualitas itu tidak berhubungan delam cara linier yang sedrhana
manapun.

Komunitas-komunitas yang sangant produktif dapat memiliki baik keanekaragaman jenis tinggi
(contoh, daerah beting karang) atau keanekaragaman jenis rendah (contoh, daerah kuala di daerah
beriklim sedang). Apabila ditinjau dari tingkat-tingkat trofik, komponen-komponen taksonomi,
atau bagian bagian lain dari komunitas maka dapat dikatakan bahwa keanekaragaman jenis sangat
dipengaruhi oleh hubungan fungsional tingkat-tingkat trofik. Misalnya, jumlah perumputan atau
pemangsaan sangat mempengaruhi keanekaragaman dari komunitas yang dimangsa.
“pemangsaan” yang tidak terlalu keras sering dapat mengurangi kepadatan jenis dominan, jadi
memberikan jenis yang kurang kompetitif dengan kesempatan yang baik untuk menggunakan
ruangan dan sumber daya-sumber daya alam.

Contoh-contoh dari penggunaan indeks-indeks keanekaragaman untuk menilai tekanan-tekanan


buatan manusia ketika indeks keragaman dikurangi besar sekali oleh perlakuan, kemerataan
meningkat dan tetap dinaikkan untuk sebagian besar dari musim pertumbuhan. Didalam contoh
ini keanekaragaman populasi arthropoda sebelum menerima perlakuan rendah, dengan dominasi
kuat oleh sedikit jenis di dalam tiap tingkat trofik. Apabila insektisida membunuh jumlah besar
jenis dominan, mengakibatkan kemerataan yang lebih besar dalam populasi itu tinggi dan
bukannya rendah, maka kedua komponen keragaman dan kemerataan akan dikurangi.

Untuk keperluan seseorang hanya memerlukan kemampuan mengenal jenis, tidak


mengidentifikasi mereka dengan nama. Kesalahan-kesalahan yang diakibatkan dari kegagalan
membedakan jenis yang sangat serupa atau penghitungan fase-fase sejarah hidupnya sebagai jenis
yang terpisah, tidak gawat sebab;

1. Jenis yang berhubungan dekat tidak dijumpai dalam contoh yang sama
2. Taraf-taraf sejarah hidup yang berbeda itu sendiri merupakan bagian dari keanekaragaman.
3. Jenis tidak merupakan satu-satunya satuan yang berguna.
Dalam memperhatikan keanekaragaman di dalam komunitas atau bagian-bagian fungsional dari
padanya (produsen-produsen) dan tidak dengan keanekaragaman flora dan fauna dari daerah-
daerah geografis yang mengandung bermacam-macam habitat dan komunitas-komunitas
campuran dapat memperlihatkan kecendrungan yang serupa. Meskipun demian, secara regional
akan cenderung mencerminkan keragaman dari habitat yang ada daripada keragaman di dalam
salah satu habitat. Keanekaragaman geografis merupakan fungsi drari pengkecualian daerah;
pualu-pulau kecil yang mempunyai lebih sedikit jenis daripada pulau-pulau besar, yang pada
gilirannya mempunyai keanekaragaman biotik yang lebih rendah dari pada kontinen.

Kelebihan :

1. Pada materi keanekaragam jenis dalam komunitas yang terdapat didalam buku Dasar-
Dasar Ekologi memiliki penjelasan yang bagus disertai dengan contoh contoh yang
menyangut materi tersebut.
2. Pada materi ini juga menyediakan grafik yang menunjukkan keanekaragaman jenis dalam
komunitas, sehingga mampu membuat pembaca lebih mengerti.

Kekurangan :

1. Terdapat penulisan EYD yang belum disempurnakan terlihat dengan kata “daripada”
seharusnnya “dari pada”, dll.
2. Didalam materi derdapat kata yang sulit dimengerti oleh orang awam seperti kata “nisbah”.
3. Pada tampilan buku kurang menarik untuk sebgaian pembaca.
IDENTITAS BUKU DIKTAT

Judul buku : Biologi Umum

Penulis : Masdiana Sinambela, dkk

Tahun terbit : 2018

Penerbit : Unimed
Ringkasan Buku Diktat

BIODIVERSITAS DAN DEGRADASI LINGKUNGAN

A. Biodiversitas dan Degradasi Lingkungan


Biodiversitas atau keanekaragaman hayati dalam hal ini adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan variasi semua hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme
yang terdapat di bumi Indonesia, yang dapat dibedakan pada tiga tingkatan, yaitu pada
tingkat gen maupun DNA, jenis atau spesies dan habitat atau ekosistem.
Hutan-hutan Indonesia yang kaya akan jenis flora adalah merupakan tempat
tumbuh jenis-jenis palem yang paling beranekaragam di dunia, serta lebih dari
400meranti-merantian, yakni pohon kayu yang paling tinggi nilai komersilnya di Asia
Tenggara, dan juga kurang lebih 2500 spesies tumbuhan berbunga. Indonesia menempati
urutan nomor satu atau teratas untuk kekayaan jenis mamalia dan kupu-kupu berekor
gunting, nomor tiga untukreptil, nomor empat untuk unggas ataupun burung, nomor lima
untuk amfibidan nomor tujuh untuk tumbuhan berbunga.

B. Peranan dan Manfaat Biodiversitas


Revolusi industri 4.0 masa kini merupakan suatu revolusi yang mampu
mendisrupsi pasar yang kaya akan inovasi. Dalam hal ini revolusi industrii yang kita
masuki ini dicirikan oleh inovasi berbasis bahan biologi. Oleh karena itu,sering disebut
inovasi berbasis bioekonomi, yakni suatu inovasi dimana proses dan produk dilakukan
melalui pemanfaatan bahan bilogi. Jadi keanekaragaman yang berlimpah yang kita miliki
iyu akan menjadi kunci kelangsungan hidup manusia Indonesia pada masa kini maupun
masa akan datang.
Dalam hubungannya dengan peranan dan manfaat serta nilai biodiversitas bagi
kehidupan kita, tentu kita telah mengenal beranekaragam jenis tumbuhan dan hewan yang
akan dapat kita manfaatkan sebagai sumber nutrisi, bangunan, obat-obatan, bahkan
keindahan maupun nilai ekologisnya.
C. Degradasi Kualitas Lingkungan
Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, peningkatan kebutuhan dasarnyapun
terjadi, baik itu kebutuhan primernya maupun sekundernya

Anda mungkin juga menyukai