Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

MEMAHAMI DEMOKRASI PANCASILA

Dosen Pengampu : Masrul Zuhri Sibuea, SH.,S.Pd., MH

Oleh Kelompok 6 :

Azizah Ameliah (0801182189)

Nia Pertiwi (0801181113)

Rizki Fadhilah Nasution (0801183447)

Sri Kemuning Wulandari (0801182257)

Yovi Armayani (0801181146)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan,rahmad,hidayah,serta inayah nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Memahami Demokrasi Pancasila”

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat pada Universitas Islam Negeri Sumatra Utara,tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih pada Bapak Masrul Zuhri Sibuea, SH.,S.Pd., MH selaku dosen mata
kuliah Kewarganegaraan,dan juga pihak-pihak yang terkait yang telah berkontribusi dalam
masala makalah ini,kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca
agar lebih memahami tentang “Memahami Demokrasi Pancasila”.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan,untuk karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Medan,20 Maret 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

Daftar Isi......................................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang.........................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah....................................................................................................................5

C.Tujuan......................................................................................................................................5

Bab II Pembahasan

A.Perkembangan Demokrasi di Pancasila...................................................................................6

B.Konsepsi Demokrasi ................................................................................................................7

Bab III Penutup

A.Kesimpulan..............................................................................................................................9

B.Saran.........................................................................................................................................9

Daftar Pustaka..............................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.

Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keasahan politik. Kehendak
rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadibasis tegaknya sistem politik
demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih memegang
teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi disebut
negara otoriter.Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini
menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan. Sejak
merdeka, perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesiatelah mengalami pasang surut. Dari
Demokrasi Parlementer/Liberal (1950–1959),Demokrasi Terpimpin (1959–1966) dan Demokrasi
Pancasila (1967–1998). Tigamodel demokrasi ini telah memberi kekayaan pengalaman bangsa
Indonesia dalam menerapkan kehidupan demokrasi. Setelah reformasi demokrasi yang
diterapkan di Indonesia semakin diakui oleh dunia luar. Reformasi telah melahirkan empat orang
presiden. Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati hingga Susilo Bambang
Yudhoyono.Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa Presiden
Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila. Ir Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera
Revolusi (1965) pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi bagi bangsa Indonesia.

“Apakah demokrasi itu? Demokrasi adalah‟pemerintahan rakyat‟. Masyarakat bebas


berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih langsung atau memilih sendiri
pemimpinnya. Komisi Negara dibentuk oleh negara. Diperbolehkannya jalur independen atau
calon perseorangan di luar jalur politik mencalonkan diri dalam pemilihan kepala
daerah(pilkada) turut meramaikan kehidupan demokrasi di Indonesia. Perkembangandemokrasi
turut meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat boleh mengorganisasikan diri
untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.Masyarakat atau rakyat kembali
merasakan kebebasan sipil dan politiknya.Rakyat menikmati kebebasan berpendapat serta rakyat
menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil bisa dinikmati meskipun di sisi lain hak
sekelompok masyarakat bisa dihilangkan oleh kelompok masyarakat lain. Dalam kondisiseperti
ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasi di Indonesia harus dijiwai dengan ideologi
atau dasar negara RI yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar atau ideologi negara
harus diterapkan dalam kehidupan berdemokrasi.

4
B.Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari demokrasi itu ?

2.Apa pengertian demokrasi pancasila ?

3.Bagaimana perkembangan demokrasi di indonesia ?

4.Bagaimana Implementasi demokrasi pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat di era


reformasi ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui hakikat demokrasi

2. Agar lebih menghayati demokrasi pancasila

3. Agar untuk mengetahui perkembangan demokrasi di indonesia

4. Agar dapat memplementasikan demokrasi pancasila yang benar di era reformasi seperti saat
ini

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di
Yunani Kuno, kemudian dipraktikkan dalam kehidupan bernegara antara abad 6 s.d 3 SM.
Demokrasi dipraktikkan secara langsung (direct democrary), artinya hak rakyat untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara yang
bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Demokrasi hanya berlaku untuk warga negara yang
resmi, sedangkan penduduk yang terdiri dari budak pedagang asing, perempun, dan anak-anak
tidak dapat menikmati hak demokrasi.

Dalam negara modern, demokrasi asli tidak lagi bersifat langsung, melainkan demokrasi
perwakilan. Demokrasi modern mulai berkembang di Eropa Barat dalam abad ke– 15 dan abad
ke-16, namun mulai mencapai wujud konkret baru pada ahir abad ke-19. Demokrasi modern
memilik asa kebebasan terhadap segala bentuk kekangan dan penindasan baik di bidang agama
maupun politik. Di samping itu pentingnya hak asasi manusia.

Memahami perkembangan demokrastis di Indonesia, dibagi ke dalam lima periode:

1. 1
Periode (1945 – 1949) dengan Sistem Demokrasi Pancasila

Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan
oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan
darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Misalnya, Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu Presiden menjadi
berubah fungsi sebagai MPR.

2. Periode (1949 – 1959) dengan Sistem Demokrasi Parlementer

Periode ini menonjolkan peranan parlemen dan partai politik. Pada periode ini berlaku
Konstitusi RIS (1949 – 1950) dan UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959). Pada masa ini
pula, Indonesia dibagi dalam beberapa negara bagian. Kabinet pada masa sistem demokrasi
parlementer ini selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan dengan lancar.

3.Periode 1959 – 1965 dengan Sistem Demokrasi Terpimpin

1
Juliardi budi,pendidikan kewarganegaraan,(depok:PT Raja Grafindo Persada,2018)

6
Sistem Demokrasi Terpimipin merupakan sistem yang menyimpang dari konsitusional. Periode
ini sering juga disebut dengan periode Orde Lama. Presiden Soekarno menjabat sebagai
“Pemimpin Besar Revolusi”. Dengan demikian pemusatan kekuasaan di tangan presiden.

4.Periode 1965 – 1998 dengan Sistem Demokrasi Pancasila (Orde Baru)

Demokrasi Pancasila Era Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan sistem presidensial. Periode ini dikenal dengan sebutan pemerintahan Orde Baru
yang bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

5.Periode 1998 – sekarang dengan Sistem Demokrasi Pancasila (Orde Reformasi)

Demokrasi Pancasila Era Reformasi berakar pada kekuatan multi partai berupaya
mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara. Demokrasi yang dikembangkan
pada masa reformasi ini adalah dengan mendasar pada Pancasila dan UUD 1945.

B.Konsepsi Demokrasi

1.Pengertian Demokrasi Pancasila2

Para filsuf klasik,seperti Plato,Aristoteles, dan Polybios pada umum nya mengklasifikasikan
bentuk-bentuk negara menjadi tiga bentuk,yaitu monarki, aristokrasi, dandemokrasi. Ketika
bentuk negara diatas adalah baik jika ditunjukan untuk kepentingan umum,namun akan
mempunyai ekses yang buruk jika ditunjukkan untuk kepentingan pemegang pemerintahan saja.
Aristoteles, seorang filsuf Yunani yang lahir pada tahun 387 SM, yang menguraikan kata
demokrasi dalam hubungannya dengan kedaulatan negara, apakah dipegang oleh satu orang,
sekelompok orang atau banyak orang.

2.Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Prinsip Demokrasi Menurut Sadek,J.sulaiman,dalam demokrasi terdapat sejumlah prinsip


yang menjadi standar baku. Di antaranya,kebebasan berbicara setiap warga negara, pelaksanaan
pemilu untuk menilai apakah pemerintah yang berkuasa layak didukung kembali atau harus di
ganti.Menurut Aristoteles, setelah Tuhan menciptakan alam,dia membiarkannya. Dalam filsafat
Barat,manusia memiliki kewenangan legislatif dan eksekutif. Sementara, dalam pandangan
Islam, Allah lah pemegang otoritas tersebut. Allah berfirman, “Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam’’.3

2
Juliardi budi,pendidikan kewarganegaraan,(depok:PT Raja Grafindo Persada,2018)
3
QS Al-A’raf: 54.

7
Menurut Yusuf al-Qardhawi, substansi demokrasi sejalan dengan Islam dapat dilihat dari
beberapa hal,yaitu:4Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk
mengangkat seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka.

Menurut Salim Ali-Bahnasawi, demokrasi mengandung sisi yang baik yang tidak bertentangan
dengan Islam dan memuat sisi negatif yang bertentangandengan Islam. Karena itu, ia
menawarkan adanya islamisasi demokrasi sebagai berikut.5:Syura merupakan suatu prinsip
tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam Al-Quran.Misalnya
saja disebut dalam QS As-Syura:38 dan Ali Imran: 15

3.Penerapan demokrasi pancasila di Indonesia

Demokrasi atau pemerintahan rakyat (respublica) di Indonesia didasarkan pada:

a. Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintah dari,oleh,dan untuk rakyat berdasarkan sila-
sila pancasila;

b. Transformasi nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan;

Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai pancasila tersebut adalah sebagai berikut. -
Kedaulatan rakyat, - Republik, - Negara Berdasarkan Hukum, - Pemerintah yang konstisional, -
Sistem Perwakilan, -Prinsip Musyawarah, - Prinsip Ketuhanan

Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun secara sempit sebagai berikut.

- Secara luas demokrsi Pancasila, berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Unsur utama dari demokrasi Indonesia yang berdasarkan pancasila adalah prinsip
musyawarah yang bersumber dari sila keempat Pancasila yang intinya adalah win-win
solution. Artinya dengan prinsip musyawarah tersebut diharapkan memuaskan semua pihak
yang berbeda pendapat. Dalam hal ini, konsep demokrasi musyawarah versi Indonesia
merupakan salah satu bentuk dari teori demokrasi konsensus.6

4
http://makuliye.wordpress.com … Oc. Cit.
5
Ibid.
6
Ibid., hlm.118.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bentuk demokrasi klasik yang terdapat di Yunani Kuno merupaka demokrasi dalam
lingkup negara kota (city state, polis). Sifat demokrasi ini adalah demokrasi langsung yaitu
suatu bentuk pemerintaha yang di dalamnya hak untuk membuat keputusan politik di jalankan
secara lansung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas. Dalam negara
modern, demokrasi asli tidak lagi bersifat lansung, tetapi berupa demokrasi perwakilan.
Demokrasi modern mulai berkembang di eropa Barat dalam abad ke-15 dan abad ke-16,
namun mulai mencapai wujud konkret baru pada akhir abad ke-19.
Demokrasi di bagi dalam 4 periode.
1. Periode 1945-1959 (Masa demokrasi parlementen)
2. Periode 1959-1965 (Masa demokrasi terpimpin)
3. Periode 1966-1998 (Masa demokrasi pancasila era orde baru)
4. Periode 1999- sekarang (Masa demokrasi pancasila era reformasi)

B.SARAN

Dari pengalaman sejarah kira harus banyak beljar dari keberhasilan kehidupan demokrasi
negara lain,antara lain dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik, tanggung jawab
sebagai bangsa dan kesadaran untuk mematuhi aturan main dalam kehidupan
demokrasi.Masalah praktik politik yang mengarah kepada tindakan anarkis,money politic, dan
kurang bertanggung jawab harus kita hindarkan.Kita harus terbiasa untuk mengakui
keberhasian orang lain dan kita siap belajar dari kegagalan untuk meraih sukses dimasa
depan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Juliardi budi,pendidikan kewarganegaraan,(depok:PT Raja Grafindo Persada,2018)

Ujang chandra,pendidikan pancasila untuk pendidikan tinggi,(depok,PT Raja Grafindo,2018)

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraa: Panduan Kuliah di Tinggi (Jakarta:


Bumi Aksara, 2013),

http://makuliye.wordpress.com (waktu akses,kamis 20 maret 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai