Anda di halaman 1dari 1

SIARAN PERS TERKAIT

SITUASI PENYAKIT LEPTOSPIROSIS


DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2019

Jakarta, 7 Oktober 2019 – Penyakit Leptospirosis merupakan salah satu jenis penyakit
besumber binatang yang disebabkan bakteri Leptospira, Penularan bisa langsung dari hewan
atau melalui air dan tanah yang tercemar oleh urin hewan. Hewan yang sering menjadi sumber
penular adalah tikus sehingga sering disebut penyakit kencing tikus. Gejala penyakit ini antara
lain demam, nyeri kepala, myalgia (nyeri otot), nyeri perut, mual, muntah, mata merah (infeksi
konjungtiva), kuning (ikterik), pembesaran hepar dan limpa, perdarahan dan gangguan ginjal bila
tidak segera mendapat pertolongan. Penyakit ini biasanya meningkat pada musim banjir, orang
yang sering kontak dengan air banjir tanpa alat pelindung diri lebih berisiko untuk terkena
penyakit ini. Data yang ada menunjukkan penderita Leptospirosis sebagian besar adalah orang
yang karena pekerjaannya kontak dengan kotoran hewan (misalnya ibu rumah tangga, petugas
kebersihan), buruh bangunan, tukang ojek, pedagang keliling yang tidak mengenakan pelindung
diri saat banjir.
Pencegahan penyakit Leptospirosis dapat dilakukan dengan senantiasa mengenakan
alat pelindung diri terutama saat harus kontak dengan kotoran hewan dan saat banjir, alat
pelindung diri yang dimaksud adalah sepatu boot, kaca mata yang menutup area mata dengan
baik (kacamata gogel) dan sarung tangan, tidak lupa senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan dengan melakukan cuci tangan pakai sabun setelah kontak dengan kotoran dan banjir
serta melakukan lisolisasi setelah banjir surut.
Leptospirosis tidak menular melalui makanan, namun tetap harus senantiasa
memastikan makanan yang kita konsumsi adalah bersih, sehat dan bergizi. Makanan yang
tercemar kuman menyebabkan gangguan saluran pencernaan dan dapat berakibat buruk bila
terlambat mendapat pertolongan.
Melalui siaran pers ini kami juga menyampaikan informasi bahwa masyarakat bisa ikut
berperan aktif dalam melaporkan masalah-masalah kesehatan di lingkungannya yang
memerlukan perhatian khusus dari petugas kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Masyarakat dapat melaporkannya melalui kader kesehatan, petugas Puskesmas setempat atau
kanal-kanal aduan yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Kanal aduan
Hotline : 0822 13 888 006
Email : dinkes@jakarta.go.id

Anda mungkin juga menyukai