Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salam merupakan salah satu jenis akad jual beli, dimana pembeli membayar
terlebih dahulu atas suatu barang yang spesifikasi dan kuantitasnya jelas sedangkan
barangnya baru akan diserahkan pada saat tertentu di kemudian hari.
Dengan demikian, akad salam dapat membantu produsen dalam penyediaan modal
sehingga ia dapat menyerahkan produk sesuai dengan yang telah dipesan sebelumnya.
Sebaliknya, pembeli dapat jaminan memperoleh barang tertentu, pada saat ia
membutuhkan dengan harga yang disepakatinya diawal. Akad salam biasanya
digunakan untuk pemasaran barang pertanian.
Kendati demikian, masih banyak diantara kita yang belum mengenal yang
namanya akad salam, maka dari itu dalam makalah ini akan di paparkan pembahasan
yang akan membawa kita untuk mengenal sedikit lebih dekat mengenai akad salam itu
sendiri.
Rumusan Masalah
Tujuan
3. Untuk mengetahui perlakuan dalam akuntansi salam serta contoh akad salam.
BAB II
PEMBAHASAN
Bai’ as salam atau biasa disebut dengan salam, merupakan pembelian barang yang
pembayarannya dilunasi di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian
hari. Akad salam ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian suatu barang (biasanya
barang hasil pertanian) yang memerlukan waktu untuk memproduksinya.
Sedangkan Salam paralel merupakan jual beli barang yang melibatkan dua
transaksi salam, dalam hal ini transaksi salam pertama dilakukan dilakukan antara
nasabah dengan bank, sedang transaksi salam kedua dilakukan antara bank dengan
petani atau pemasok.
Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan memperoleh barang
dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat ia membutuhkan dengan harga yang
disepakatinya diawal. Sementara manfaat bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk
melakukan aktivitas produksi dan memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya.
Landasan Syari’ah
1.Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kau bermu’amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar...” (QS 2:282)
“Hai orang-orang yang beriman penuhilah janji-janji atau akad-akad itu” (QS 5:1)
2.Al-Hadist
“Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk dijual.”(HR Ibnu Majah)
Ketentuan Dalam Akuntansi Salam
1. Rukun Salam
1. Pelaku, terdiri atas penjual (muslam illaihi) dan pembeli (al muslam).
2. Objek akad berupa barang yang akan diserahkan (muslam fiih) dan
modal salam (ra’su maalis salam).
2. Syarat Salam
3) Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau
sebagai pelinasan utang. Hal ini untuk mencegah praktek riba melalui
mekanisme salam.
2) Antara ijab dan qabul harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun
harga yang disepakati.
2. Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam
akad.
3. Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, dan pembeli memilih untuk
menolak atau membatalkan akad.
5. Barang diterima.
Perlakuan Akuntansi
Akuntansi untuk Pembeli
Hal-hal yang harus dicatat oleh pembeli dalam transaksi secara akuntansi:
1. Pengakuan piutang salam, piutang salam diakui pada saat modal usaha salam
dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. Modal usaha salam disajikan sebagai
piutang salam.
Modal salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
Jurnal:
kas xxx
Modal usaha salam dalam bentuk asset nonkas diukur sebesar nilai wajar, selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas yang diserahkan diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.
Jurnal:
Kerugian xxx
Jurnal:
Keuntungan xxx
a. Jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai dengan yang
disepakati
Jurnal:
1) Jika barang pesanan berbeda kualitasnya nilai wajar dari barang pesanan yang
diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang
tercantum dalam akad, maka barang pesanan yang diterima dikukur sesuai
dengan nilai akad.
Jurnal:
Jurnal:
c. Jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada
tanggal jatuh tempo pengiriman, maka:
2) Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam
berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang
tidak dapat dipenuhi dan jurnal:
Jurnal:
4) Jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang
salam maka selisihnya menjadi hak penjual.
4. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diaku sebagai bagian dana
kebijakan.
Jurnal:
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transakasi salam disajikan secara terpisah dari piutang
salam.
c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar ilai terendah
biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nialai bersih
yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya
diakui sebagai kerugian.
6. Pengungkapan:
a. Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai
secara bersama-sama dengan pihak lain;
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK NO. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
1. Pengakuan kewajiban salam, kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima
modal usaha salam. Modal usaha salam yang diterima disajikan sebagai kewajiban
salam.
Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima.
Jurnal:
Jurnal:
Penjualan xxx
4. Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar
oleh pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.
Kas xxx
Pencatatan ketika menyerahkan persediaan, jika jumlah yang dibayar oleh pembeli
akhir lebih kecil dari biaya perolehan barang pesanan.
7. Pengungkapan:
a. Piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki hubungan
istimewa.
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
Contoh Kasus
PT. Thariq Agro Mandiri , membutuhkan 100 ton biji jagung hibryda untuk
keperluan ekspor 6 bulan yang akan datang. Pada tanggal 1 Juni 20XA, PT. Thariq
Agro Mandiri melakukan pembelian jagung dengan skema salam kepada Bank Syariah
Sejahtera. Adapun informasi tentang pembelian tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk pengadaan produk salam sebagaimana diinginkan oleh PT. Thariq Agro
Mandiri, bank syariah selanjutnya pada tanggal 2 Juni 20XA mengadakan transaksi
salam dengan petani yang bergabung dalam KUD. Tunas Mulia dengan kesepakatan
sebagai berikut:
Denda kegagalan penyerahan karena kelalaian atau kesengajaan: 2% dari nilai produk
yang belum diserahkan.