Rangkuman PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN

BAB I POLA BILANGAN


1. Penalaran deduktif atau berpikir deduktif adalah kemampuan seseorang dalam
menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum..
2. Penalaran induktif adalah kemampuan seseorang dalam menarik kesimpulan yang
bersifat umum melalui pernyataan yang bersifat khusus. Penalaran induktif meliputi
pola, dugaan dan pembentukan generalisasi.
3. Rumus pola persegi panjang adalah Un = n(n+1), Rumus pola bilangan persegi adalah
𝑛
Un = n2, Rumus pola bilangan segitiga adalah Un = 2 (𝑛 + 1).

BAB II ALJABAR
1. Himpunan dapat diartikan sebagai kumpulan dari objek – objek yang dibatasi dengan
definisi atau kerakteristik yang jelas dan tertentu.
2. Himpunan A merupakan himpunan bagain dari himpunan B (A⊂ 𝐵) jika setiap
anggota himpunan A adalah anggota himpunan B.
3. Himpunan A dikatakan saling lepas dengan himpunan B jika kedua himpunan
tersebut tidak memiliki anggota persekutuan atau setiap anggota himpuna A bukan
anggota himpunan B dan sebaliknya.
4. Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B (A = B) jika setiap anggota
himpunan A adalah anggota himpunan B dan sebaliknya ((A⊂ 𝐵) dan (B⊂ 𝐴)).
5. Himpunan A ekuivalen dengan himpunan B jika kedua himpunan memiliki banyak
anggota yang sama (n(A) = n(B))
6. Himpunan A beririsan dengan himpunan B (A∩B) jika terdapat anggota persekutuan
dari himpunan A dan himpunan B, atau dapat ditulis:
𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑥 ⁄𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐵}
7. Himpunan A gabungan dengan himpunan B (A∪B) adalah himpunan dari semua
anggota dari himpunan A dan himpunan B, atau dpat ditulis:
𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑥 ⁄𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵}
8. komplemen dari himpunan A (Ac atau A’) adalah himpunan dari semua anggota
himpunan semesta yang bukan merupakan anggota himpunan A.
𝐴′ = {𝑥 ⁄𝑥 ∈ 𝑈𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐴}
9. Himpunan A dikurangi himpunan B (A-B) adalah himpunan dari anggota- anggota
himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B.
𝐴 − 𝐵 = {𝑥 ⁄𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∉ 𝐵}
10. Persamaan linier adalah suatu kalimat matematika yang mengandung satu atau lebih
variabel yang derajat tertingginya satu yang dihubungkan dengan tanda “=”.
11. Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = c, a≠ 0.
12. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah ax + by = c, a, 𝑏 ≠ 0. Untuk
menetukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel dapat menggunakan
metode eliminasi atau metode substitusi.
13. Pertidaksamaan linier adalah suatu kalimat matematika yang mengandung satu atau
lebih variabel yang derajat tertingginya satu yang dihubungkan dengan tanda “≠”,
“<”, “>”, “≤”, atau “>”.
14. Untuk mencari persamaan garis yang melalui dua titik A(x 1,y1) dan B(x2,y2), yaitu:
𝑦 − 𝑦1 𝑦2 − 𝑦1
=
𝑥 − 𝑥1 𝑥2 − 𝑥1
15. Misalkan terdapat suatu garis lurus yang melalui tiik A(x 1,y1) dan B(x2,y2), maka
𝑦 −𝑦
kemiringan garis itu adalah 𝑚 = 𝑥2−𝑥1
2 1

16. Dua garis dikatakan sejajar jika gradien (kemiringan) kedua garis tersebut sama atau
dengan kata lain m1 = m2
17. Dua garis dikatakan tegak lurus jika perkalian dua gradien sama dengan -1 (m1 . m2 =
-1)
18. Persamaan kuadrat adalah suatu kalimat matematika yang mengandung satu atau lebih
variabel yang derajat tertingginya dua yang dihubungkan dengan tanda “=”. Bentuk
umum persamaan kuadrat satu variabel adalah: 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dimana a≠ 0.
Untuk menetukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat dengan cara
pemfaktoran, rumus kuadratis, ataupun melengkapkan kuadrat.

BAB V TRIGONOMETRI
Trigonometri merupakan ilmu ukur segitiga atau pengukuran segitiga.
BAB IV LOGIKA
1. Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang benar atau yang salah, tetapi
tidak kedua-duanya pada saat yang bersamaan.
2. Operasi uner yaitu operasi negasi atau ingkaran, dimana nilai kebenaran negasi
sebuah pernyataannya kebalikan dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh
pernyataannya.
3. Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua unsur, yaitu meliputi operasi
konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi.
4. Tautology adalah penyataan yang semua nilai kebenarannya Benar tanpa memandang
nilai kebenaran komponen-komponen pembentuknya.
5. Kontradiksi adalah penyataan yang semua nilai kebenarannya Salah tanpa
memandang nilai kebenaran komponen-komponen pembentuknya.
6. Pernyataan kondisional (𝑝 → 𝑞), memiliki hubungan Konvers (𝑞 → 𝑝), Invers (∼ 𝑝 →
∼ 𝑞), dan Kontrapositif ( ∼ 𝑞 →∼ 𝑝).
7. Aturan penarikan kesimpulan antara lain: Modus Ponens, Modus Tolens, dan
silogisme.

Anda mungkin juga menyukai