Disusun oleh :
Dosen pembimbing :
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru
Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Tahun 1932 nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata
“Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi
oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan
bangsa Indonesia. Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang,
sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan
aktivitas.
1
PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh,
meningkatkan, dan membela hak azasinya baik sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, maupun pemangku profesi keguruan. PGRI berjuang
untuk mewujudkan hak-hak kaum guru dalam wadah Negara kesatuan Republik
Indonesia. Perjuangan dilakukan melalui berbagai cara dan bentuk yang
konstitusional, prosedural, dan konsepsional dalam memperoleh kehidupan guru
yang layak dan sejahtera.
Nama PGRI sampai saat ini tetap memakai istilah RI sehingga menjadi
organisasi yang benar-benar eksis dan menasional. Kata RI merupakan kata yang
menyatukan dan merekatkan persatuan para guru di negeri ini. Saat sekarang
struktur organisasi PGRI sampai keseluruh tingkat pelosok negeri ini, yaitu pada
tingkat ranting atau kelompok sekolah.
2
hal lain. Tentunya kenapa PGRI didirikan mempunyai maksud tertentu. Sejarah
telah menulis terbentuknya PGRI berawal dari banyaknya berdiri organisasi
masyarakat yang berlatar guru, untuk membantu perjuangan Bangsa Indonesia.
Kemudian munculah sebuah gagasan untuk mempersatukan para guru dalam
suatu wadah dengan misi dan visi yang sama, maka ketika proklamasi
kemerdekaan diikrarkan rencana itu semakin matang hingga disusunlah kongres
PGRI pertama di Surakarta.
1.3 Tujuan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA
Dufour, Barry dan Will curtis. 2011. Studying education an introduction to the
key diciplines in educatin studies. New York : McGraw-Hill.
Moreno, Roxana. 2010. Educational Psychology. United States of America :
Courier-Kendallville
Santrock, John W. 2011. Educational Psychology. New York : McGraw-Hill.
Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtarahardja, Umar. Sulo, La.2015.Pengantar Pendidikan. Jakarta.
Zaini, Landasan Pendidikan, Yogyakarta: Mitsaq Pustaka, 2011.
6
SUMMARY
Secara leksial, landasan bearti tumpuan, dasar atau alas, karena itu
landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik
tolak atau dasar pijakan ini bersifat material (Contoh : Landasan pesawat terbang);
dapat pula bersifat konseptual (Contoh : landasan pendidikan). Landasan yang
bersifat konseptual identik dengan asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis
tersembunyi.