Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

HUKUM KEPARIWISATAAN

Dampak Pramuwisata Asing Ilegal Terhadap


Kepariwisataan Bali

PUTU IKA ASRI MADANI


NIM. 1804551117

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
I. Pendahuluan
Pariwisata sudah diakui sebagai industri terbesar abad ini, dilihat dari
berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dunia dan
penyerapan tenaga kerja. Demikian juga dampak Bali terhadap pariwisata atau
sebaliknya. Bali dan pariwisata merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.
Sebagai daerah tujuan pariwisata utama, kekayaan dan keindahan alam, serta
keunikan seni dan budayanya menjadi daya tarik utama. Bali tidak hanya
terkenal di dalam negeri, tetapi juga terkenal di luar negeri.
Daya tarik menjadi salah satu syarat yang dibutuhkan oleh suatu tempat
untuk menjadi sebuah tempat wisata. Dengan daya tarik yang dimiliki oleh
Pulau Bali, mampu menarik banyak wisatawan lokal maupun wisatawan asing
untuk berkunjung ke Bali. Banyaknya wisatawan yang datang membuat Pulau
Bali menjadi ikon wisata internasional. Banyaknya tempat wisata, serta
wisatawan yang datang berkunjung, tidak ada habisnya di pulau ini,
menghasilkan berbagai lapangan pekerjaan baru. Salah satunya adalah guide
atau pramuwisata. Banyaknya wisatawan yang tentu saja tidak sebanding
dengan jumlah pramuwisata di Bali, membuat banyak masyarakat mengambil
peluang yang sedang tersebuka tersebut. Tidak hanya masyarakat lokal, namun
banyak wisatawan asing yang menyalahgunakan visa wisata/ visa kunjungan
sebagai wisatawan untuk bekerja secara ilegal sebagai pramuwisata. Hal ini
berdampak pada citra pariwisata Bali.
II. Pembahasan
Daya Tarik Wisata Pulau Bali
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Kepariwisataan Budaya Bali, Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan. Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia
yang wilayahnya terdiri atas satu pulau, yaitu Pulau Bali dan beberapa pulau-
pulau kecil di sekitarnya. Di antara pulau kecil tersebut, pulau yang paling
besar adalah Nusa Penida yang berada di tenggara Pulau Bali. Luas seluruh
wilayah Provinsi Bali adalah 5633 km2.1
Bali dianugerahkan memiliki alam yang indah dan bervariatif, dari mulai
pantai, laut, sungai, danau, gunung, dan hutan. Semua objek alam ini sangat
potensial untuk dijadikan objek wisata. Objek wisata alam yang menarik di
Bali, yaitu pantai. Bali sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Objek
wisata alam lain yang menarik, keindahan panorama Gunung Batur dan Danau
Batur yang terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Objek wisata
yang tidak kalah menarik, yaitu budaya masyarkatnya. Kehidupan masyarakat
Bali sangat erat dengan agama hindunya sehingga setiap upacara keagamaan
merupakan objek yang sangat khas. Pura merupakan tempat ibadah umat hindu
yang menarik tersebar di seluruh pelosok bali. Oleh karena itu, Bali juga
memiliki julukan Pulau Seribu Pura. Dengan daya tarik wisata yang dimiliki
oleh Pulau Bali, mampu menarik banyak wisatawan lokal maupun manca
negara untuk berkunjung ke Bali. Hal ini patut disyukuri karena mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat daerah setempat dan
meningkatkan perekonomia Bali maupun perkembangan ekonomi Indonesia.
Salah satunya adalah guide atau pramuwisata. Menurut Pasal 1 Ayat (6)
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pramuwisata,

1
Sugiyarto. 2018. Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 7, No. 1. E-ISSN: 2548-4923, h. 23.
Pramuwisata adalah Warga Negara Indonesia yang bertugas memberikan
bimbingan, penerangan, dan petunjuk mengenai daya tarik wisata serta
membantu segala sesuatu yang diperlukan wisatawan.

Fenomena Pramuwisata Asing Ilegal di Bali


Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung meningkat. Salah satu destinasi pariwisata yang terkenal di
Indonesia adalah Provinsi Bali. Dengan banyaknya wisatawan mancanegara
yang berkunjung ke Bali, secara tidak langsung membuka peluang usaha bagi
masyarakat lokal untuk menjadi pramuwisata dan mengenalkan obyek wisata
yang ada di daerah mereka kepada wisatawan mancanegara. Banyaknya
wisatawan asing yang berkunjung ke Bali, disatu sisi tidak diimbangi dengan
kemampuan penguasaan jumlah bahasa asing diluar bahasa Inggris oleh
pramuwisata lokal. Kondisi ini dijadikan peluang bagi wisatawan yang
awalnya hanya ingin berwisata ke Bali lalu bekerja menjadi pramuwisata untuk
warga se-negaranya yang kebetulan berada di Bali.
Pramuwisata merupakan komponen pendukung untuk mengembangkan
kepariwisataan Bali. Jasa pramuwisata yang bertugas sebagai pemberi
informasi pada wisatawan sangat berpengaruh pada citra kepariwisataan Bali
melalui kualitas layanan informasi yang diberikan kepada wisatawan. Untuk
dapat melakukan tugas kepemanduan wisata dengan baik, seorang pramuwisata
umum yang bertugas harus memiliki identitas yang jelas berupa Kartu Tanda
Pengenal Pramuwisata (KTPP) yang dikeluarkan oleh Pemprov Bali setelah
lulus uji kompetensi kepemanduan wisata dan uji pengetahuan tentang Budaya
Bali.2
Bekerjanya warga asing sebagai pramuwisata dapat merugikan
pramuwisata lokal karena mereka tidak terikat pada asosiasi serta memberikan
harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan service

2
Jupir, Maris. 2013. Implementasi Kebijakan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal. J.Ind. Tour.
Dev. Std., Vol.1, No.1. E-ISSN : 2338-1647.
pramuwisata lokal. Selain merugikan pramuwisata lokal, pramuwisata asing
juga merugikan pemerintah, dimana pramuwisata asing tersebut tidak
membayar pajak karena berkunjung menggunakan visa turis sehingga tidak
memberikan kontribusi atau pemasukan bagi Pemerintah Daerah. Masyarakat
Bali juga dirugikan dengan pramuwisata asing karena dapat memberikan
informasi yang asal-asalan terhadap suatu obyek wisata sehingga dapat
merusak citra Bali dimata wisatawan asing.

Larangan Warga Negara Asing Bekerja Sebagai Pramuwisata di Bali


Pramuwisata di Bali diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5
Tahun 2016 Tentang Pramuwisata yang isinya melingkupi semua pramuwisata
umum maupun pramuwisata khusus yang berkerja di Bali. Pramuwisata adalah
Warga Negara Indonesia yang bertugas memberikan bimbingan, penerangan,
dan petunjuk mengenai daya tarik wisata serta membantu segala sesuatu yang
diperlukan wisatawan.3Dengan peraturan tersebut, telah menutup kemungkinan
bagi warga negara asing untuk menjadi pramuwisata di Bali. Hal ini diperkuat
dengan syarat yang harus dipenuhi untuk dapat bekerja sebagai pramuwisata di
Bali yaitu memiliki Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP), dan salah satu
syarat untuk memiliki KTPP tersebut adalah berkewarganegaraan Indonesia
(Pasal 4 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Pramuwisata).
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 1 Tahun 2010 Tentang Usaha Jasa
Pariwisata dalam Pasal 12 ayat (1) disebutkan UJPW dilarang:
a. menggunakan tenaga kerja warga negara asing tanpa ijin;
b. menggunakan warga negara asing sebagai pramuwisata;
c. menggunakan tenaga kerja dibawah umur;
d.memindahtangankan Tanda Daftar Usaha kepada pihak lain tanpa ijin
Gubernur; dan
e. membebankan biaya perjalanan wisatawan kepada pramuwisata.

3
Pasal 1 Ayat (6) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pramuwisata
Dalam pasal tersebut secara tegas disebutkan bahwa Usaha Jasa Pariwisata
dilarang memakai jasa warga negara asing sebagai pramuwisata mereka. Dari
kedua Peraturan Daerah tersebut terlihat bahwa warga negara asing dilarang
menjadi pramuwisata di Provinsi Bali

III. Kesimpulan
Kurangnya sumber daya manusia masyarakat lokal sebagai pramuwisata
yang menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris membuka peluang lebih
besar bagi wisatawan asing yang menjadi pramuwisata untuk warga se-
negaranya (menjadi pramuwisata ilegal). Pramuwisata asing ilegal yang tidak
memiliki kualifikasi menjadi pramuwisata bisa mengurangi kualitas layanan
informasi yang diberikan kepada wisatawan sehingga dapat merusak citra
Bali dimata wisatawan asing, merugikan pramuwisata lokal, serta pemerintah
daerah karena pramuwisata asing ilegal tersebut tidak membayar pajak
sehingga tidak memberikan kontribusi atau pemasukan bagi Pemerintah
Daerah.
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL

Jupir, Maris. 2013. Implementasi Kebijakan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal.


J.Ind. Tour. Dev. Std., Vol.1, No.1. E-ISSN : 2338-1647.

Sugiyarto. 2018. Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan


Lokal. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 7, No. 1. E-ISSN: 2548-4923.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Usaha Jasa
Perjalanan Wisata.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Kepariwisataan


Budaya Bali.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pramuwisata.

Anda mungkin juga menyukai