Pendahuluan
D alam bahan ajar unit-2 Anda akan mempelajari topik yang berjudul ”konsep
waktu, perubahan dan kebuadayaan” ini. Materi unit-2 terbagi dalam dua sub
unit yaitu:
1. Unit tentang Konsep Waktu, Perubahan
2. Kebudayaan
Sadar atau tidak sadar sebetulnya konsep-konsep yang akan kita bicarakan dalam
unit-2 ini sudah Anda alami dan lakukan dalam kehidupan sepanjang hari. Namun
demikian dengan lebih memahami konsep-konsep tersebut, Anda sebagai guru IPS
diharapkan dapat lebih meningkatkan wawasan pengetahuan dan penguasaan materi,
sehingga predikat guru profesional dapat Anda sandang dan dapat membawa
perubahan dan kemajuan cara berpikir siswa.
Materi dalam unit-2 ini terbagi dalam 2 sub unit (sub unit-2.1 dan sub unit-2.2).
Pada sub unit-2.1 materi yang dibahas adalah:
1. Konsep waktu dan sejarah (berisi pengertian sejarah, guna sejarah, dan tugas
sejarah berkaitan dengan waktu).
2. Konsep perubahan sosial budaya (berisi pengertian perubahan sosial budaya,
faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya, dan faktor-faktor yang
menyebabkan masyarakat menolak adanya perubahan sosial budaya).
3. Konsep kebudayaan (berisi pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, dan
wujud kebudayaan).
Sedangkan pada sub unit-2.2 membahas tiga konsep, yaitu:
1. Konsep Produksi (meliputi pengertian produksi, faktor-faktor produksi, bidang
produksi),
Selamat belajar!
2-2 Unit 2
Subunit 1
Konsep Waktu dan Sejarah
2-4 Unit 2
3) Sejarah bukan ilmu alam
Sejarah sering dimasukkan dalam Ilmu-ilmu Manusia human studies
yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu Ilmu-ilmu Sosial (social
sciences) dan ilmu Kemanusiaan (humanities). Ilmu alam (termasuk
ilmu sosial tertentu) bertujuan untuk menemukan hukum-hukum yang
bersifat umum atau bersifat nomothetis (dari bahasa Yunani nomo
berarti hukum, dan tithenai berarti mendirikan), sedangkan sejarah
berusaha menuliskan hal-hal yang bersifat khas atau ideografis
(bahasa Yunani idio berarti ciri-ciri seseorang, graphein berarti
menulis).
2-6 Unit 2
menjadi kota-kota propinsi, dari kota propinsi timbul kota-
kota besar, dari kota besar timbul kota metropolitan, dan
dari kota metropolitan timbul kota megapolitan.
Sementara itu, demokrasi mengikuti perkembangan kota.
Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pada mulanya
kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonialisme. Demikian juga
kebijakan kolonial hanya mengadopsi kebiasaan lama. Dalam menarik
upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Pengulangan
terjadi apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi
lagi.
Misalnya, munculnya kaum pemodal kuat. Sepanjang abad
ke-19, kaum pemodal itu telah menyengsarakan penduduk
dan menimbulkan banyak protes sosial. Pada zaman
sekarang ini kaum pemodal itu muncul lagi dan banyak
menimbulkan protes. Apakah sejarah terulang lagi?
Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran sama
dengan perkembangan, tetapi asumsinya adalah perkembangan secara
besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya
perubahan terjadi, karena pengaruh dari luar.
Misalnya, gerakan Paderi di Sumatera Barat yang
menentang kaum adat sering dianggap sebagai pengaruh
Gerakan Wahabi di Arab yang disebarkan lewat para haji
sepulang dari Mekah yang tidak puas dengan kekuasaan
kaum adat.
B. Guna sejarah
Menurut Koentowijoyo setidaknya guna sejarah dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
• guna intrinsik dan
• guna ekstrinsik.
Penjelasannya dapat Anda baca berikut ini!
1. Guna Intrinsik terdiri atas:
a. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah adalah ilmu yang terbuka, artinya siapa saja dapat mengaku
sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
sebagai ilmu. Keterbukaan itu diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa
sejarah menggunakan bahasa sehari-hari, tidak menggunakan istilah-
istilah teknis.
b. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Bersama dengan mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa
lampau. Bangsa yang belum mengenal tulisan mengandalkan mitos dan
bangsa yang sudah mengenal tulisan biasanya mengandalkan sejarah.
Paling tidak ada dua sikap setelah orang mengetahui masa lampaunya,
yaitu melestarikan masa lampau karena menganggap masa lampau itu
penuh makna atau orang itu menolak.
c. Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan
pendapat. Misalnya, di Amerika Serikat ada dua aliran yang sama-sama
menggunakan sejarah untuk menyatakan pendapat yaitu konsensus dan
konflik. Disebut konsensus, karena mereka berpendapat bahwa dalam
masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap
konformistis. Sebaliknya disebut konflik, karena menekankan seolah-olah
dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya
orang bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah. Misalnya, perang
saudara di Amerika adalah persengkongkolan kaum industrialis dengan
kaum politisi.
2-8 Unit 2
2. Guna Ekstrinsik
Dilihat dari kegunaan sejarah secara ekstrinsik maka sejarah secara umum
mempunyai fungsi pendidikan, di antaranya adalah:
a. Pendidikan moral
Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah dan sastra
hanya tergantung pada imajinasi pengarang, maka sejarah harus berbicara
dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah, tanpa fakta tidak boleh
bersuara. Misalnya, benarkah secara historis bahwa semua bupati sebagai
bangsa terjajah itu baik? Sebaliknya, benarkah semua residen sebagai
penjajah itu buruk perlakuannya terhadap pribumi. Jawaban itu harus
dilengkapi dengan fakta.
2 - 10 Unit 2
secara kontinuitas (berkesinambungan). Agar supaya setiap waktu dapat
dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud
periodisasi adalah supaya setiap babak watu itu menjadi jelas ciri-cirinya,
sehingga mudah dipahami.
Misalnya, sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu Zaman Klasik,
Zaman Pertengahan, dan Zaman Modern. Demikian juga sejarah Indonesia
biasanya dapat dibagi ke dalam empat periode yaitu Prasejarah, Zaman Kuno,
Zaman Islam, dan Zaman Modern. Tentu saja periodesasi itu dibuat menurut
jenis sejarah yang akan ditulis.
Misalnya, periodesasi sejarah politik akan berbeda dengan periodesasi sejarah
ekonomi dan akan berbeda pula dengan sejarah sosial.
2 - 12 Unit 2
2) Penemuan-penemuan baru
Inovasi atau innovation merupakan suatu proses sosial dan budaya
yang besar, tetapi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Proses
tersebut meliputi suatu penemuan unsur baru budaya, unsur
kebudayaan baru tersebut disebarkan ke masyarakat, lalu diterima,
dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu discovery
dan invention.
Discovery adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik
yang berupa alat baru atau ide baru, yang diciptakan oleh individu atau
suatu rangkaian ciptaan individu-individu dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Discovery baru menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui,
menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut dalam hidup dan
kehidupannya.
Misalnya, adanya penemuan tentang mobil, yang diawali dengan
penemuan S. Marcus dari Austria pada tahun 1875 tentang motor
gas yang pertama. Kemudian motor gas tersebut diujicobakan
pada kereta kuda, sehingga kereta tersebut dapat berjalan tanpa
kuda. Pada saat itulah mobil menjadi suatu discovery.
Setelah penemuan Marcus kemudian mengalami perbaikan dan
percobaan dari pencipta lain dan sekitar tahun 1911 oleh
Amerika Serikat menjadi bentuk mobil yang patent dan menjadi
alat pengangkutan manusia yang cukup aman dan praktis.
Dengan tercapainya bentuk itu, maka kendaraan mobil menjadi
invention.
Adapun faktor-faktor yang mendorong timbulnya penemuan-penemuan
baru dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
• adanya kesadaran masyarakat akan kekurangan kebudayaannya;
• adanya kualitas para ahli dari suatu kebudayaan;
• adanya perangsang bagi kegiatan-kegiatan penciptaan dalam
masyarakat;
• engaruh unsur-unsur budaya luar yang lebih bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat;
• adanya lembaga atau organisasi sosial yang mendorong ke arah
penemuan baru tersebut.
2 - 14 Unit 2
c. Faktor Eksternal
Perubahan sosial budaya dapat pula disebabkan oleh faktor-faktor yang
berasal dari luar masyarakat, yaitu:
1) Lingkungan fisik
Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, angin taufan, banjir besar,
tanah longsor, dan lain-lain memungkinkan masyarakat pindah dari
daerah asal ke daerah pemukiman baru. Berubahnya lingkungan fisik
dapat juga diartikan berubahnya lahan penduduk lama demi
kepentingan yang baru.
Misalnya pembuatan waduk, jalan tol dan sebagainya, yang
menyebabkan penduduk lama harus berpindah ke pemukiman
baru. Perpindahan ini tidak jarang harus mengubah pola
hidup sebelumnya atau bidang pekerjaannya.
Contoh, nenek moyang kita dahulu mula-mula hidup dari
berburu dan meramu harus pindah tempat tinggalnya karena
banjir besar dan kemudian mereka menetap di suatu tempat
yang baru memberi kemungkinan mereka untuk bertani,
beternak, terus akhirnya menimbulkan lembaga-lembaga
kemasyarakatan baru.
Contoh lain, akibat dari pekerjaan manusia itu sendiri.
Penebangan hutan yang semena-mena dapat menyebabkan
banjir, tanah longsor dan sebagainya.
1) Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat atau negara dengan
masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak, sepertinya dampak
yang ditimbulkan oleh adanya pemberontakan dan pertentangan-
pertentangan. Negara yang menang biasanya akan memaksakan
negara yang takluk untuk menerima kebudayaannya yang dianggap
kebudayaannya lebih tinggi tarafnya.
2) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat
lain akan menyebabkan saling pengaruh. Selain itu, pengaruh budaya
dapat berlangsung pula melalui komunikasi satu arah yaitu
komunikasi masyarakat dengan media massa.
Interaksi budaya tidak menjamin timbulnya pengaruh satu budaya
terhadap budaya lainnya. Suatu masyarakat dapat saja menolak atau
2 - 16 Unit 2
proses seleksi, menyukai sesuatu yang baru, dan lain-lain akan menjadi faktor
pendorong bagi perubahan sosial budaya.
Proses berlangsungnya perubahan sosial budaya dapat secara evolusi maupun
secara revolusi. Perubahan secara evolusi biasanya berlangsung karena
masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi di lingkungannya. Dalam perubahan secara evolusi ini
prosesnya dapat disadari, dapat pula tidak disadari. Perubahan secara revolusi
berlangsung dalam waktu cepat, tetapi dapat pula berlangsung dalam waktu
yang relatif lama seperti revolusi industri di Inggris.
Selain perubahan sosial budaya dapat berlangsung secara lambat atau cepat,
perubahan tersebut dapat berlangsung karena direncanakan dan dapat pula
tanpa suatu perencanaan. Walaupun suatu perubahan sosial budaya telah
direncanakan ke arah tujuan yang akan dicapai, tetapi perubahan yang terjadi
tidak selamanya berhasil seperti yang dikehendaki.
Keberhasilan perubahan sosial budaya yang direncanakan banyak tergantung
kepada rekayasa yang dilakukan oleh kemampuan perencana sosialnya.
Menurut Rogers dan Shoemaker (1987) sebagaimana dikemukakan oleh Pelly
Usman dan Asih Menanti (1994) perubahan sosial budaya mengikuti tiga
tahap, yaitu:
a. tahap pertama terjadi invensi yaitu proses di mana ide-ide baru
diciptakan dan dikembangkan;
b. tahap kedua difusi yaitu penyebaran atau pengkomunikasian ide-ide ke
dalam sistem sosial;
c. tahap ketiga konsekuensi yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam
sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
E. Konsep Kebudayaan
Manusia lahir dan hidup di dalam suatu kebudayaan tertentu. Ia tidak dilengkapi
dengan sarana biologis yang serba otomatis menjadi miliknya. Tumbuhan dan
hewan hidup hanya berjalan, mengalir begitu saja. Hidup tumbuhan dan hewan
tidak “mengangkat” diri dan hidupnya ketingkat yang lebih tinggi. Lain halnya
dengan manusia, dia tidak hanya hidup tetapi juga subyek yang sadar diri. Hidup
manusia tidak hanya berjalan, tetapi dia mengerti, menguasai dan turut campur
tangan terhadap lingkungannya.
Dengan demikian, manusia mengangkat hidupnya ke tingkat human level
(insani). Hidup insani bukan hanya alam yang berjalan, tetapi alam yang
dibudayakan (Driyarkara, 1989: 25-26).
1. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari “buddh”i yang berarti budi atau akal. Dengan demikian secara
sederhana kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal
(Koentjaraningrat, 1979:195).
2 - 18 Unit 2
Selain itu, ada yang mengupas kata budaya sebagai perkembangan dari kata
majemuk budi-daya, yang mempunyai arti daya dari budi. Oleh karena itu
mereka membedakan “budaya” dari “kebudayaan”. Budaya adalah daya dari
budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil
dari cipta, rasa, dan karsa. Dengan kata lain, hasil dari ketiga unsur akal atau
budi (cipta, rasa, dan karsa) itulah yang disebut dengan kebudayaan.
Dalam bahasa asing lainnya terdapat kata culture merupakan bahasa Inggris,
cultuur dalam bahasa Belanda, kultur dalam bahasa jerman yang semuanya
itu sama artinya dengan kebudayaan.
Kata-kata itu berasal dari kata Latin “colere” yang mempunyai arti
mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani. Berdasarkan
kata-kata tersebut, maka kebudayaan adalah segala daya upaya serta tindakan
manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam guna memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya.
Untuk lebih memahami konsep kebudayaan, berikut ini dikutip beberapa
definisi kebudayaan sebagaimana dikutip oleh Widyosiswoyo (1996:33-34)
antara lain:
a. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
b. Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kebudayaan berarti buah budi manusia
yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam
dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai tantangan dalam hidup dan
penghidupannya, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
c. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, mengatakan bahwa kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir sehingga menurutnya pola
kebudayaan itu sangat luas, sebab semua perilaku dan perbuatan tercakup
di dalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir
termasuk di dalamnya perasaan, karena perasaan juga merupakan maksud
dari pikiran.
d. Menurut C. A. van Peursen, mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan
diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan
setiap kelompok orang berlainan dengan hewan, maka manusia tidak
dapat hidup begitu saja di tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat
hidup manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah disediakan oleh
2. Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu
kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan
adanya unsur tersebut, kebudayaan lebih mengandung makna totalitas dari
pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Menurut Clyde Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan yang universal.
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah bahasa, sistem peralatan dan
perlengkapan hidup atau sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup
atau sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial atau
sistem sosial, sistem pengetahuan, sistem religi, dan sistem kesenian.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda untuk menyimak penjelasannya di
bawah ini dengan seksama!
a. Bahasa
Ernst Cassirer (1987:41) menyatakan bahwa manusia adalah makhluk
yang menggunakan simbol (animal symbolicum), artinya manusia adalah
makhluk yang menggunakan simbol khususnya bahasa. Dengan kata lain,
bahasa berisi simbol atau lambang untuk mengkomunikasikan ide,
gagasan atau pemikiran.
Bahasa dapat dibedakan atas:
2 - 20 Unit 2
• bahasa isyarat, misalnya kentongan, gerakan tangan, anggukan,
gelengan kepala dan isyarat lain yang diterima berdasarkan
kesepakatan suatu masyarakat;
• bahasa lisan diucapkan melalui mulut;
• bahasa tulisan melalui buku, surat, koran, dan sebagainya.
2 - 22 Unit 2
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat sebagai suatu
kesatuan. Dalam setiap masyarakat pada umumnya mempunyai aturan
tentang tempat tinggal pasangan suami isteri yang baru kawin.
Aturan tersebut adalah:
1) matrilokal yaitu pasangan suami isteri baru menetap di tempat ibu si
isteri atau kerabat isteri;
2) patrilokal yaitu pasangan suami isteri baru menetap di tempat ayah si
suami atau kerabat suami;
3) bilokal yaitu pasangan suami isteri baru secara bergantian tinggal di
kerabat suami dan kerabat isteri ;
4) ambilokal yaitu pasangan suami isteri baru mempunyai kebebasan
untuk memilih, mau tinggal di kerabat suami atau isteri;
5) avunkulokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat
saudara laki-laki ibu dari suami;
6) natalokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat kelahiran
masing-masing;
7) neolokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat yang baru,
tidak di kerabat suami maupun isteri.
Selain aturan tempat tinggal di setiap masyarakat juga mengenal adanya
sistem kekerabatan yaitu garis keturunan yang berdasarkan pertalian
darah disebut sanak saudara (kindred).
Sistem kekerabatan ada yang bersifat:
1) Unilinial yaitu keturunan ditelusuri melalui satu garis keturunan saja
melalui bapak atau ibu, yang meliputi:
• Matrilineal (garis keturunan dari pihak isteri atau ibu). Contohnya
suku Minangkabau.
• Patrilinial (garis keturunan dari pihak suami atau bapak).
Contohnya adalah Suku Batak.
2) Bilinial yaitu garis keturunan ditelusuri melalui garis ibu atau bapak
secara bersama- sama. Contohnya adalah suku Sunda.
Sistem kekerabatan yang bersifat unilinial dan masih dapat ditelusuri
ikatan darahnya oleh individu (ego) disebut lineage. Sedangkan mereka
yang masih menganggap satu garis keturunan, tetapi sudah tidak dapat
ditelusuri lagi disebut clan (marga).
Misalnya, marga Siahaan dalam suku batak masih tetap merasa
satu keturunan, tetapi masing-masing individu sudah tidak dapat
melacak lagi, karena jumlahnya sudah sangat banyak.
e. Sistem pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia dengan
cara belajar, baik belajar dari lingkungan alam, lingkungan sosial maupun
lingkungan budayanya. Pengetahuan yang sifatnya universal meliputi
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan (flora) dan binatang (fauna),
ruang dan waktu, bilangan, tubuh manusia, dan perilaku antar sesama
manusia.
Pengetahuan tentang alam tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu
pengetahuan dasar bagi masyarakat yang mempunyai mata pencaharian
pertanian. Bagi masyarakat petani tidak dapat mengabaikan pengetahuan
tentang tumbuhan di sekitarnya. Misalnya, pengetahuan tentang rempah-
rempah, mereka menggunakan pengetahuan ini untuk menyembuhkan
penyakit.
Pengetahuan tentang alam binatang (fauna) merupakan pengetahuan dasar
bagi masyarakat yang mata pencahariannya berburu, perikanan, juga
pertanian. Daging binatang merupakan makanan utama bagi masyarakat
yang hidupnya berburu. Oleh karena itu mereka harus tahu kapan
binatang atau ikan berkumpul di sungai.
Pengetahuan tentang tubuh manusia, sudah dimiliki oleh masyarakat yang
belum begitu maju, di mana mereka sudah mempunyai pengetahuan
tentang cirri-ciri tubuh manusia, letak dan susunan urat-urat, susunan
tulang, dan sebagainya. Pengetahuan tersebut dipakai untuk
menyembuhkan penyakit, misalnya dengan cara dipijat.
Pengetahuan tentang konsep waktu dan ruang juga ada dalam kebudayaan
yang belum terpengaruh ilmu eksakta modern. Banyak kebudayaan
mengenal suatu sistem untuk jumlah-jumlah besar, mengukur,
menimbang, mengukur waktu (penanggalan), dan sebagainya.
2 - 24 Unit 2
f. Sistem religi (kepercayaan)
Adanya keterbatasan manusia dalam memahami, memikirkan dan
menganalisa keadaan dan kejadian alam dan peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari, seperti gempa bumi, gunung meletus, kelahiran,
kematian, ada orang jahat, ada orang sombong, dan perilaku lainnya yang
menyimpang dari nilai dan norma masyarakat, menyebabkan manusia
sadar akan adanya kekuatan di luar dirinya sendiri yang disebut kekuatan
supranatural.
Dengan adanya kesadaran terhadap kekuatan supranatural melahirkan
sistem kepercayaan. Seperti kepercayaan kepada roh nenek moyang
(animisme), kepercayaan kepada kekuatan alam (dinamisme),
kepercayaan yang menganggap suci terhadap binatang tertentu
(totemisme), pemujaan kepada pelaksana upacara (shamanisme), percaya
kepada dewa-dewa, dan sebagainya.
Manusia berusaha mendekatkan diri kepada sesuatu yang dianggap
mempunyai kekuatan supranatural dan guna menghindari dari hal-hal
yang sifatnya negatif dilaksanakan berbagai cara, misalnya dengan cara
sesaji dan berbagai macam upacara dan dari inilah timbul sistem upacara
keagamaan.
Agama berbeda dengan aliran kepercayaan. Agama adalah keyakinan
yang harus diterima oleh penganutnya dan memuat berbagai aturan
tentang sesuatu yang harus dipatuhi. Sifat agama adalah menuntun
penganutnya agar mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Agama berasal dari bahasa Sansekerta a artinya tidak, gama artinya
kacau. Jadi agama tidak kacau atau teratur.
Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah Islam, Katolik,
Kristen, Hindu, dan Buda. Agama menjadi identitas setiap penganutnya,
memberikan dorongan spiritual dalam bertingkah laku, memberi arah
dalam menjalani kehidupan di dunia.
Dengan adanya ketaatan dalam menjalankan agama, maka tercipta
kedisiplian, ketekunan, rasa kebersamaan, saling hormat-menghormati,
jujur, dan sebagainya. Semuanya itu sangat diperlukan dalam menjalin
hubungan, baik individu dengan Tuhannya, individu dengan individu,
maupun individu dengan masyarakat.
3. Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1979:200-204) ketujuh unsur kebudayaan
tersebut masing-masing mempunyai tiga wujud kebudayaan. Adapun wujud
kebudayaan itu adalah sebagai berikut:
2 - 26 Unit 2
Para ahli antropologi dan sosiologi menyebutnya sebagai sistem budaya
atau (cultural system). Dalam bahasa Indonesia untuk menyebut wujud
kabudayaan yang bersifat ideal ini, yaitu adat atau adat-istiadat.
Latihan
Untuk lebih memahami materi konsep sejarah dan kebudayaan, silahkan Anda
mengerjakan latihan berikut ini.
1. Mengapa konsep waktu begitu penting dalam sejarah?
2. Mengapa perubahan sosial dan kebudayaan sulit untuk dibedakan secara tegas?
Jelaskanlah dengan kata-kata Anda sendiri!
1. Silahkan Anda membaca uraian tentang konsep waktu dalam sejarah, kemudian
Anda simpulkan!
2. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak
ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda baca kembali materi tentang pengertian
perubahan sosial budaya.
3. Kebudayaan dan manusia dalam masyarakat merupakan dua aspek yang tidak
dapat dipisahkan. Di mana ada masyarakat di situ ada kebudayaan.
Untuk lebih jelasnya cobalah Anda baca dan pahami tentang pengertian
kebudayaan dan definisi kebudayaan menurut beberapa tokoh dalam bahan ajar
khususnya unit-2 tentang konsep kebudayaan.
4. Unsur-unsur kebudayaan itu meliputi bahasa, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencaharian hidup, organisasi sosial, sistem pengetahuan,
sistem religi, dan kesenian.
Agar pemahaman Anda menjadi lebih jelas bacalah kembali materi tentang
unsur-unsur kebudayaan.
5. Kebudayaan itu mempunyai tiga wujud yaitu sistem budaya, sistem sosial, dan
kebudayaan fisik.
Untuk jelasnya, silahkan Anda membaca ulang pokok bahasan tentang wujud
kebudayaan.
2 - 28 Unit 2
Rangkuman
Sejarah adalah rekonstruksi masa lampau tentang apa saja yang sudah
dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang.
Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk
disebut sejarah.
Dimensi waktu dalam sejarah sangat penting, karena peristiwa yang
menyangkut manusia itu terjadi dan berlangsung dalam dimensi ruang
dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan
(continuity). Atas kesadaran manusia, maka waktu dibagi menjadi tiga
dimensi yaitu waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang
akan datang dalam satu kontinuitas.
Sejarah bertugas untuk membuka peristiwa masa lampau manusia,
memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan
mengikuti perkembangan dari masa lampau hingga masa sekarang dan
dijadikan pedoman di masa yang akan datang.
Manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani hidup dan
penghidupannya selalu mengalami apa yang disebut perubahan.
Perubahan itu berlangsung terus menerus berlanjut dan
berkesinambungan dari masa lampau hingga sekarang dan akan terus
terjadi pada masa yang akan datang. Ada dua macam perubahan yaitu
perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, namun demikian
keduanya tidak dapat dipisahkan secara tegas karena saling terkait.
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara
cepat,
2. perubahan yang menimbulkan pengaruh kecil dan perubahan yang
menimbulkan pengaruh besar, dan
3. perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang
tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya
ada yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan ada
yang berasal dari luar masyarakat (eksternal).
Kebudayaan tidak diwariskan secara biologis, tetapi diperoleh melalui
proses belajar yang didukung oleh cipta, rasa, dan karsa. Kebudayaan
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat
Tes Formatif 1
2. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian manusia
dalam masyarakat yang terjadi dalam waktu …
A. sepanjang waktu
B. yang lampau dan masa kini
C. lampau, masa kini, dan masa yang akan dating
D. yang lampau
2 - 30 Unit 2
4. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari masyarakat sendiri
adalah sebagai berikut, kecuali …
A. terjadinya konflik dalam masyarakat
B. penemuan-penemuan baru
C. peperangan dengan bangsa lain
D. bertambah dan berkurangnya penduduk
6. Adanya penemuan unsur kebudayaan baru, baik yang berupa alat atau ide, yang
diciptakan oleh individu dalam masyarakat dan sudah diakui, diterima, dan
diterapkan dalam kehidupannya disebut …
A. discovery
B. invention
C. innovation
D. association
8. Masyarakat yang mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak
sampai mereka mampu bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi
adalah masyarakat di jaman …
A. upper savagery
B. upper barbarisan
C. middle barbarisan
D. lower barbarisan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif sub unit-2.1 yang
terdapat di bagian akhir unit-2 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan sub unit-2.1.
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan unit selanjutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengualangi kegiatan belajar sub unit-2.1, terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
2 - 32 Unit 2
Subunit 2
Konsep Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
2 - 34 Unit 2
A. Produksi
1. Pengertian produksi
Pengertian produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Dalam arti sempit yang dimaksud produksi adalah setiap
kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang, sehingga jika tidak ada
wujud barang yang dihasilkan, maka kegiatan itu tidak termasuk produksi.
Sedangkan dalam arti luas yang dimaksud dengan produksi adalah setiap
kegiatan atau usaha untuk menciptakan atau meningkatkan “nilai” kegunaan
suatu barang. Suatu barang dikatakan memiliki nilai kegunaan apabila
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai obyektif dan
nilai subyektif. Yang dimaksud dengan barang atau jasa mempunyai nilai
obyektif adalah kesanggupan barang untuk memuaskan kebutuhan manusia.
Misalnya, sepiring nasi dapat memenuhi kebutuhan manusia akan makanan.
Nilai subyektif artinya, arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang
tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Tindakan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang dapat
dilakukan dengan cara:
1. kegiatan untuk menciptakan barang baru, misalnya kegiatan pertanian,
perikanan, peternakan dan pertambangan;
2. kegiatan dengan cara mengubah bentuk, sehingga barang tersebut meningkat
kegunaannya. Misalnya kayu diubah menjadi meja, kursi, almari dan
sebagainya;
3. kegiatan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain yang
memerlukan, sehingga barang tersebut kegunaannya meningkat. Misalnya,
pasir di sungai dipindahkan ke kota tempat pembangunan;
4. mengatur waktu penggunaan suatu barang. Misalnya, padi pada waktu panen
harganya murah, kemudian disimpan dalam gudang dan pada saat musim
peceklik padi tersebut dijual;
5. kegiatan memindahkan hak milik, sehingga kegunaannya meningkat,
misalnya melalui perdagangan. Misalnya, sebuah cangkul dan sabit yang
masih dimiliki oleh toko kegunaannya kurang, setelah dibeli dan menjadi
milik petani maka kegunaannya meningkat.
6. kegiatan menyediakan jasa. Misalnya, tindakan yang dilakukan seorang
dokter ketika sedang merawat pasien, seorang guru yang sedang mengajar
2. Faktor-faktor Produksi
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan manusia
sebagian besar harus diproduksi. Untuk memproduksi barang dan jasa
diperlukan faktor-faktor produksi. Adapun yang dimaksud dengan faktor
produksi adalah sesuatu yang diperlukan dalam melakukan proses produksi.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah sebagai berikut:
2 - 36 Unit 2
1) sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources),
yaitu kekayaan alam yang dapat diremajakan atau diusahakan
kembali. Misalnya, hutan dapat diremajakan kembali melalui
reboisasi, hewan dapat dikembang-biakkan sehingga jumlahnya
memenuhi kebutuhan,
2) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable
resources), yaitu kekayaan alam yang tidak dapat diremajakan atau
diusahakan kembali. Apabila sumber daya alam tadi sudah habis,
maka tidak dapat diusahakan kembali, sehingga pemakaiannya harus
diperhitungkan benar-benar dengan tetap menjaga kebutuhan di masa
yang akan datang dan tidak merugikan generasi yang akan datang.
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui antara lain
minyak bumi, batubara, besi, dan sebagainya.
2 - 38 Unit 2
Kebutuhan manusia semakin lama semakin bertambah baik jumlah
maupun kualitasnya. Pada masyarakat yang masih tradisional, kebutuhan
mereka sederhana dan relatif terbatas, sedangkan pada masyarakat yang
sudah maju kebutuhan mereka bermacam-macam. Oleh sebab itu,
produksi harus ditingkatkan atau diperluas guna menambah jumlah dan
jenis barang yang diproduksi maupun untuk meningkatkan kualitas
barang.
Untuk memperluas produksi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1) Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah meningkatkan produksi dengan cara menambah
atau memperluas faktor produksi yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi pertanian
dilakukan dengan cara menambah luas lahan pertanian.
2) Intensifikasi
Intensifikasi adalah meningkatkan produksi dengan cara
meningkatkan produktivitas tanpa menambah faktor produksi.
Misalnya dibidang pertanian, untuk meningkatkan produksi
digunakan bibit unggul, cara menanam yang diatur, pemupukan
yang teratur, penyiangan yang teratur, dan sebagainya.
3) Diversifikasi
Diversifikasi adalah usaha meningkatkan produksi dengan cara
menambah jenis hasil poduksi. Barang-barang yang dihasilkan
ditambah jenis atau mutunya sehingga akan meningkatkan nilai
produksinya.
Misalnya dibidang pertanian, sawah tidak hanya ditanami satu
jenis tanaman tetapi dari berbagai jenis tanaman (tumpang sari).
B. Distribusi
1. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah semua kegiatan untuk menyalurkan atau memindahkan
barang/jasa dari produsen ke konsumen. Produsen adalah mereka yang
menghasilkan barang/jasa. Sedangkan konsumen adalah mereka yang
menggunakan atau memakai barang/jasa.
Dalam kenyataan hidup, produsen dan konsumen tidak selalu ada di wilayah
yang sama. Mungkin letak produsen berada di luar kota, sedangkan tempat
tinggal konsumen berada di kota atau sebaliknya. Barang-barang yang sudah
2. Fungsi Distribusi
Sebagian besar barang-barang yang dihasilkan oleh produsen agara sampai ke
tangan konsumen memerlukan proses yang panjang. Tempat tinggal
konsumen tidak selalu berada dalam satu wilayah dengan produsen. Tempat
tinggal konsumen tidak sama, tetapi terpisah-pisah. Oleh karena itu untuk
menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan distribusi
sangat penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang dihasilkan tidak
akan sampai ke konsumen. Dengan demikian fungsi distribusi adalah:
a. menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen; dan
b. membantu memperlancar pemasaran, sehingga barang-barang yang
dihasilkan produsen dapat segera terjual kepada konsumen.
Dalam kegiatan distribusi, faktor waktu memagang peranan yang penting.
Kegunaan barang akan maksimal jika barang yang dibutuhkan itu dapat
diperoleh pada saat diperlukan. Sebaliknya distribusi yang tidak tepat
waktunya akan menimbulkan kerugian bagi produsen atau konsumen, yaitu
produsen kehilangan keuntungan dan konsumen kepuasannya berkurang.
Misalnya menjelang hari raya Natal, banyak penduduk yang memerlukan
baju baru. Seandainya distribusi pakaian terlambat, maka pakaian tidak
terjual sehingga perusahaan kehilangan keuntungan. Sementara itu banyak
orang kecewa, karena tidak dapat mengenakan baju baru pada saat hari raya
Natal tersebut.
3. Saluran Distribusi
Menurut Vernon dan Jacskon (1994) sebagaimana dikemukakan oleh
Winataputra (2003), jenis saluran distribusi berdasarkan intensitasnya dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a. bentuk intensif yaitu jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang
besar dan kecil;
b. bentuk selektif yaitu jenis distribusi yang hanya memanfaatkan beberapa
grosir dan sejumlah kecil pengecer;
2 - 40 Unit 2
c. bentuk eksklusif yaitu saluran distribusi yang hanya melibatkan satu
perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani
produk.
Saluran distribusi yang sekarang ini kita jumpai dapat dibagi menjadi dua,
yaitu saluran langsung dan saluran tidak langsung.
Saluran distribusi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. saluran distribusi langsung dari produsen ke konsumen. Biasanya hanya
sedikit barang yang dipasarkan secara langsung. Misalnya seorang petani
menjual berasnya kepada konsumen dengan cara dibawa sendiri ke pasar,
atau peternak penghasil susu menjualnya sendiri dengan cara pergi
kerumah-rumah dengan sepedanya; dan
b. saluran tidak langsung, yang dibagi menjadi dua yaitu dari produsen ke
pengecer ke konsumen dan dari produsen ke grosir ke pengecer ke
konsumen
4. Lembaga-Lembaga Distribusi
Keberadaan lembaga distribusi sangat penting dalam kegiatan ekonomi,
karena melalui lembaga distribusi inilah barang-barang produksi dari
prpdusen dapat dijual ke konsumen.
Adapun lembaga-lembaga distribusi itu adalah sebagai berikut:
a. Grosir (wholesaler)
Yang dimaksud grosir adalah pedagang perantara yang membeli barang
dagangan untuk dijual kembali terutama kepada pengusaha lain bukan
kepada konsumen. Grosir berfungsi untuk mengumpulkan dan
menyebarkan barang produksi. Grosir merupakan sumber pasokan yang
penting bagi pengecer.
b. Agen
Agen adalah pedagang perantara yang tidak membeli dan memiliki
barang yang mereka jual. Agen biasanya dibayar dengan suatu komisi
berdasarkan volume penjualannya.
5. Alat-Alat Distribusi
Untuk memperlancar pelaksanaan distribusi diperlukan alat-alat yaitu:
a. Alat pengangkut
Alat pengangkut berguna untuk memindahkan atau menyalurkan barang
dari satu tempat ke tempat lain. Alat pengangkut diperlukan guna
memperlancar distribusi, sehingga barang tersebut dapat sampai ke
konsumen tepat pada waktunya.
b. Alat penyimpanan (Gudang)
Gudang diperlukan untuk menyimpan barang yang belum terjual serta
untuk menampung barang yang belum tersalurkan. Selain itu gudang
digunakan untuk menghimpun barang jadi yang siap untuk dijual atau
bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
c. Alat promosi
Promosi sangat penting dalam perdagangan yaitu usaha untuk
memperkenalkan barang-barang kepada masyarakat umum. Melalui
promosi diharapkan masyarakat umum sebagai konsumen tertarik,
sehingga konsumen ada minat untuk membeli. Cara yang dapat
digunakan dalam promosi antara lain melalui iklan, reklame, selebaran,
pameran, majalah, radio, televisi, dan sebagainya.
C. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan
guna suatu barang. Selama masih hidup manusia memerlukan konsumsi, baik
yang tinggal di daerah pedesaan maupun yang tinggal diperkotaan. Setiap
hari manusia berkonsumsi baik yang berupa barang atau jasa. Berkurang atau
hilangnya guna barang, karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Barang dan jasa merupakan alat untuk memenuhhi kebutuhan manusia.
Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian,
sehingga setelah digunakan barang tersebut menjadi tidak berguna lagi.
Sebagai contoh: makanan, minuman, buah-buahan, dan sebagainya.
2 - 42 Unit 2
b. Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan
akhirnya akan rusak atau habis kegunaannya. Misalnya meja-kursi,
pakaian, sepatu, almari, radio, televisi, hand phone, dan sebagainya.
a. Nilai tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan
dengan barang lain.
Nilai tukar ini dapat dibagi menjadi nilai tukar obyektif dan nilai tukar
subyektif. Nilai tukar obyektif adalah kemampuan suatu barang, karena
barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Misalnya satu
sepeda motor dapat ditukarkan dengan tiga televisi.
Nilai tukar subyektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap
suatu barang dan setiap orang dapat berbeda-beda. Dengan adanya
perbedaan arti yang diberikan oleh setiap orang berbeda mengakibatkan
nilai barang yang bersangkutan menjadi berbeda pula. Misalnya,
seseorang menganggap bahwa hand phone itu sangat berarti, sehingga
memilikii nilai yang tinggi, shingga tidak boleh jika hanya ditukar dengan
sebuah radio.
2 - 44 Unit 2
Sebaliknya ada yang menganggap bahwa radio memiliki arti yang sangat
penting, sehingga nilai radio itu sangat tinggi, akibatnya orang tersebut
menghendaki satu radio dapat ditukar dengan dua sepeda atau lebih.
b. Nilai pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipakai dalam
rangka memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Nilai tukar dapat
dibagi menjadi dua yaitu nilai pakai obyektif dan nilai pakai subyektif.
Nilai pakai obyektif adalah kemampuan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Misalnya, listrik memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk penerangan.
Nilai pakai subyektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap
suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhannya. Nilai pakai subyektif untuk setiap orang dapat berbeda,
sehingga terhadap barang yang sama nilai yang diberikan tidak sama.
Misalnya, cangkul bagi seorang petani merupakan barang yang sangat
penting, sehingga mempunyai nilai pakai yang tinggi. Sedangkan cangkul
bagi seorang guru merupakan barang yang kurang berarti, karena kurang
berguna untuk memenuhi kebutuhan seorang guru.
Latihan
1. Cobalah anda jelaskan dan berikanlah contoh usaha-usaha yang dilakukan untuk
menambah nilai guna suatu barang!
2. Agar proses produksi dapat berhasil, cobalah Anda jelaskan faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi?
3. Kita mengenal lembaga distribusi grosir dan agen. Cobalah jelaskan perbedaan
dan persamaannya!
4. Jelaskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi
barang!
5. Jelaskanlah perbedaan dan persamaan antara nilai pakai dan nilai tukar?
Rangkuman
Produksi dalam arti luas adalah setiap tindakan yang ditujukan untuk
menciptakan dan menambah manfaat atau nilai guna barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Tindakan tersebut meliputi menciptakan
barang baru, mengubah bentuk barang, memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat lain, mengatur waktu penggunaan barang , dan
menciptakan suatu jasa.
Tujuan produksi bagi perseorangan atau perusahaan adalah mencari laba
atau keuntungan, sedangkan tujuan secara nasional adalah meningkatkan
kemakmuran.
Proses produksi dapat berhasil jika dipenuhi adanya faktor-faktor produksi
yang diperlukan. Adapun faktor-faktor produksi yang dimaksud adalah
sumber daya alam (natural resources), sumber daya manusia (human
resources), sumber daya kapital (capital resources), dan keterampilan
pengusaha (skill).
Kegiatan produksi dapat dikelompokkan ke dalam lima bidang yaitu bidang
ekstratif, bidang agraris, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang
jasa. Untuk memperluas kegiatan produksi tersebut dapat dilakukan dengan
tiga cara yaitu ekstensifikasi, intensifikasi, dan diversifikasi.
Distribusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang atau
lembaga untuk menyalurkan atau memindahkan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Distribusi ini diperlukan, karena letak produsen
tidak selalu berada dalam wilayah yang sama serta keberadaan konsumen
tersebar di berbagai daerah.
2 - 46 Unit 2
Fungsi distribusi adalah untuk menyalurkan barang-barang dari produsen ke
konsumen dan untuk memperlancar pemasaran.
Berdasarkan intensitasnya saluran distribusi dapat dibagi tiga yaitu saluran
intensif, selektif, dan eksklusif. Lembaga-lembaga distribusi yang paling
umum digunakan adalah grosir, agen, dan pedagang eceran.
Ketepatan waktu dalam melakukan distribusi sangat penting, karena
pendistribusian barang yang tidak tepat waktu akan merugikan baik
produsen maupun konsumen.
Alat distribusi yang diperlukan antara lain alat pengangkutan, alat
penyimpanan, dan alat promosi.
Konsumsi adalah tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi
manfaat atau nilai guna suatu barang dan jasa.
Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian dan barang
konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur.
Suatu barang dikatakan mempunyai nilai karena barang tersebut berguna
untuk dipakai dan dapat ditukarkan dengan barang lain dalam memenuhi
kebutuhan. Nilai barang dibedakan menjadi dua yaitu nilai pakai dan nilai
tukar.
Nilai pakai dibagi menjadi dua yaitu nilai pakai obyektif dan nilai pakai
subyektif. Demikian juga nilai tukar dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar
obyektif dan nilai tukar subyektif.
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari empat alternatif jawaban yang
disediakan, dengan cara memberi tanda silang pada huruf A, B, C, atau D.
1. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani memindahkan hasil panennya dari
desa ke kota termasuk penambahan guna …
A. bentuk
B. tempat
C. waktu
D. milik
3. Tambahan produksi yang dihasilkan sebagai akibat penambahan satu unit input
disebut …
A. intensifikasi
B. diversifikasi
C. ekstensifikasi
D. sofersifikasi
2 - 48 Unit 2
6. Saluran distribusi berdasarkan intensitasnya yang memanfaatkan banyak
pedagang besar dan kecil, disebut …
A. bentuk intensif
B. bentuk selektif
C. bentuk eksklusif
D. bentuk ekstensif
8. Pak Suta setiap hari membersihkan sepedanya, karena dapat dijadikan sarana
untuk bekerja ke kota. Sementara itu Pak Sukro tidak peduli terhadap sepeda di
rumahnya, karena tidak dapat berjalan cepat menuju ke kantornya. Di dalam
pernyataan tersebut, sepeda mempunyai …
A. nilai pakai subyektif
B. nilai pakai obyektif
C. nilai tukar subyektif
D. nilai tukar obyektif
Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan sub unit-2.
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan unit selanjutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengualangi kegiatan belajar sub unit-2, terutama
bagian yang belum Anda kuasai.
2 - 50 Unit 2
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1. A = pohon kayu
2. B = yang lampau dan masa kini
3. A = Ismaun
4. C = peperangan dengan bangsa lain
5. D = kurangnya pendidikan dan pengetahuan
6. B = invention
7. C = passing
8. C = middle barbarisan
9. D = inovasi
10. B = perubahan unsur-unsur budaya tidak akan mempengaruhi perubahan
kehidupan masyarakat pendukungnya
Tes Formatif 2
1. B = tempat
2. D = tidak terlatih
3. C = ekstensifikasi
4. D = perjalanan atau rute yang ditempuh oleh gerakan aliran produk
5. A = agen
6. A = bentuk intensif
7. C = mana bakery
8. A = nilai pakai subyektif
9. B = kebanggaan
10. B = menggunakan skala kebutuhan
Astuti, Siti Irene. 2001. Ilmu Sosial dasar. Yogyakarta: UPT MKU UNY
Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang Manusia.
Driyarkara. 1989. Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Kuntowijoyo. 1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Notonagoro. 1987. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: pancuran Tujuh.
Pelly, Usman dan Asih Menanti. 1994. Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Dirjen
Dikti
Poerwanto, Hari. 2005. Kebudayaan Dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soeroto, Soeri dan William H. Frederick. 1982. Pemahaman Sejarah Indonesia
Sebelum dan Sesudah Revolusi. Jakarta: LP3ES
Sujarwa. 1998. Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas
Agama. Yogayakarta: Pustaka Pelajar.
Sukidjo dan Sri Yatini. Tt. Ekonomi dan Koperasi. Diktat Kuliah
Supartono W. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sumaatmadja, Nursid. 2006. Konsep dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Suradisastra, Djodjo, Helius Syamsudin, H. Lili M. Sadeli, M. Hasan. 1992/1993.
Pendidikan IPS 1 2 3. Jakarta: Depdikbud.
Widyosiswoyo, Supartono. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Winataputra, Udin S. 2003. Materi Dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas
terbuka.
2 - 52 Unit 2
Glosarium