Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRUKTUR BAJA BAB 5


KOMPONEN STRUKTUR LENTUR

Oleh:

 AGUS FIRDAUS 5113414048  SHELLY ELIYAN P. 5113414064


 NEVY RISNA D. K. 5113414049  AHDA REZA A. 5113414072
 ILHAM BAYU AJI 5113414055  NOVIAN GAGAH R. 5113414076
 MASITA FIKA M. 5113414056  FANGKU AJI WIJAYA 5113414082
 HARIES RYAN P. 5113414057  AISYAH 5113414083
 ALIEF RICKY W. A. 5113414059  M. RASYID RIDHA 5113414084

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
DAFTAR ISI

I. BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3


II. BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 4
A. LENTUR SEDERHANA PROFIL SIMETRIS ...................................................................................... 4
B. PERILAKU BALOK TERKEKANG LATERAL ..................................................................................... 5
C. DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL ........................................................................................ 6
1. Penampang Kompak ............................................................................................................. 7
2. Penampang Tak Kompak ...................................................................................................... 7
D. LENDUTAN BALOK ......................................................................................................................... 8
E. PENURUNAN PERSAMAAN TEGANGAN GESER ............................................................................. 9
F. TAHANAN GESER NOMINAL PENAMPANG GILAS ....................................................................... 10
III. BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 15
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………………15

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilaalamiin puji syukur kehadirat Allah s.w.t , yang senantiasa


melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga penyusun masih diberikan kesempatan untuk
dapat mengerjakan makalah Konstruksi Baja ini.
Dan tak luput pula penyusun ucapkan rasa terima kasih kepada beliau bapak Henry
Apriyatno dan Mego Purnomo yang telah memberi bimbingan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan materi yang diberikan.
Penyusunan tugas makalah ini ditujukan agar kita semua tahu bagaimana dan seperti apa
sstruktur lentur baja.
Oleh karena itu, penyusun berharap semoga penyusunan tugas mengenai “STRUKTUR
BAJA” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Namun penyusun juga sadar bahwa terdapat
banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini, sehingga diharapkan bagi semua pihak untuk
berpartisipasi memberikan kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian yang dapat penyusun sampaikan, dan atas partisipasinya penyusun ucapkan
banyak terima kasih.
Semarang, Mei 2016

2
BAB I

PENDAHULUAN

• Balok adalah komponen struktur yang memikul beban-beban gravitasi, seperti beban mati
dan beban hidup.
• Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan elemen tarik.
• Asumsi yang digunakan adalah bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian elemen
yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun
sumbu lemahnya.
• Asumsi ini mendekat kenyataan, sebab dalam banyak kasus balok cukup terkekang secara
lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat penekanan lebih.

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.A. LENTUR SEDERHANA PROFIL SIMETRIS

Tegangan lentur pada penampang profil yang mempunyai minimal satu sumbu simetri,
dan dibebani pada pusat gesernya dapat dihitung dari persamaan :

Keterangan:

ƒ= Tegangan lentur

Mx, My = Momen lentur arah x dan y

Sx, Sy = Modulus penampang arah x dan y

Ix, Iy = Momen inersia arah x dan y

cx, cy = Jarak dari titik berat ke tepi serat arah x dan y

Gambar yang menunjukkan beberapa penampang yang mempunyai minimal satu buah sumbu
simetri.

4
II.B. PERILAKU BALOK TERKEKANG LATERAL

Mn = Myx = Sx.fy Mp = fy.Zx

Z dikenal sebagai modulus plastis

• Selanjutnya diperkenalkan istilah (shape factor, SF), yang merupakan perbandingan


antara modulus plastis dengan modulus tampang, yaitu :

5
• Untuk profil WF dalam lentur arah sumbu kuat (sumbu x), faktor bentuk berkisar antara
1,09 sampai 1,18 (umumnya 1,12). Dalam arah sumbu lemah (sumbu y) nilai faktor
bentuk bisa mencapai 1,5.

II.C. Desain balok terkekang lateral

Tahanan balok dalam desain LFRD harus memenuhi persyaratan :

Φb.Mn > Mu

dengan :

Φb = 0,90

Mn = tahanan momen nominal

Mu = momen lentur akibat beban terfaktor

PENAMPANG KOMPAK

6
PENAMPANG TAK KOMPAK

Besarnya tegangan sisa fr = 70 MPa untuk penampang gilas panas, dan 115 MPa untuk
penampang yang dilas.

Bagi penampang tak kompak dengan λp <λ<λr, maka besarnya tahanan momen nominal
dicari dengan interpolasi linear, sehingga diperoleh :

dengan :

λ = kelangsingan penampang balok (=b/2tf)

7
Untuk balok-balok hibrida dimana fyf > fyw maka perhitungan M, harus didasarkan pada nilai
terkecil antara ( fyf – fr ) dengan fyw.

II.D. Lendutan Balok

 SNI 03-1729-2002 pasal 6.4.3 membatasi besarnya lendutan yang timbul pada
balok

 Diisyaratkan lendutan maksimum untuk balok pemikul dinding atau finishing


yang getas adalah sebesar L/360.

 Sedangkan untuk balok biasa lendutan tidak boleh lebih dari L/240.

 Pembatasan ini dimaksudkan agar balok memberikan kemampuan layanan yang


baik (service ability).

8
II.E. PENURUNAN PERSAMAAN TEGANGAN GESER

Untuk menentukan persamaa

n tegangan geser untuk penampang simetri, lihat potongan dz dari balok pada gambar 5.6,
dengan free bodynya dalam gambar 5.6.a. Bila tegangan geser satuan v, bekerja sejarak yl dari
sumbu netral.

9
II.F. Tahanan Geser Nominal Penampang Gilas

Sebagian besar gaya geser dipikul oleh web jika web dalam kondisi stabil (artinya
ketidakstabilan akibat kombinasi geser dan lentur tak terjadi).

Beban terpusat pada balok

Bila balok dikenai beban terpusat , leleh lokal akibat tegangan tekan yang tinggi dengan
tekuk inelastik pada daerah web akan terjadi disekitar lokasi beban terpusat.

Gaya tumpu perlu (Ru) pada pelat web harus memenuhi :

10
11
12
13
14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Baja merupakan bahan atau material yang mempunyai sifat khusus sesuai dengan
kandungan karbon dan komposisi bahan-bahan lain sebagai campuran. Dengan kadar
karbon yang berbeda, maka baja akan mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis baja
yang lain. Begitu juga sifat baja tergantung bahan campuran yang dipadukan dalam
pembuatan baja tersebut sehingga memberikan sifat khusus untuk masing-masing jenis
baja.

15

Anda mungkin juga menyukai