Cerpen Cinta, Cerita Pendek Romantis Terbaik

Cerpen Cinta - Kumpulan cerpen cinta dan cerpen romantis berikut ini adalah beberapa
karangan pembaca yang dikeluarkan melalui email untuk dipublish disini. Cerpen cinta ini
merupakan bacaan singkat pengalaman hidup pada pengarang yang dirangkai dalam paragrap
singkat sehingga membuat sebuah cerita pendek yang indah. Yuk, disimak!

Cerpen Cinta - Aku Sayang Kamu

Pada pagi hari saat aku dan teman-temanku joging aku tak sengaja melihat seorang gadis yang
sedang duduk termenung dan meneteskan setetes air mata yang jernih, aku tak tahu pasti
kenapa dia bersedih, aku terus bergerak dengan melihat apa yang tertuju pada gadis tersebut,
lalu ia menoleh menerimaaku dan memberi sedikit senyuman. Setelah selesai jogging entah apa
yang terjadi diterima tiba-tiba aku terbayang oleh senyum gadis tersebut, seakan-akan gadis ini
telah disetujui pikiranku dan telah memenangkan hati ini, lalu aku bertanya pada diriku sendiri,
kenal? ”

Pada malam sunyi yang ditemani oleh angin dingin yang bisa menusuk ke tulang, aku kembali
melihat gadis tersebut di tempat yang sama, dengan setangkai mawar di genggamannya dengan
muka yang sedikit pucat. Lalu aku menghampirinya dan bertanya kepada gadis tersebut, "Apa
kamu menunggu seseorang?"

"Apa kamu tidak kedinginan?" Lalu ia melihatku dengan pandangan yang lembut dan berkata.
“Tak ADA Seorang pun Yang menemaniku selain kesunyian Dan kesepian, KARENA kesunyian
ITU Tenang Dan kesepian ITU Damai,” DENGAN Sedikit menarik napas aku Kembali bertanya
ditunjukan kepada gadis tersebut, “Lalu kenapa kamu Menangis JIKA kesepian ITU Damai?”
“Aku Tidak Menangis TAPI aku hanya menyesal karena aku tidak pernah menerima kedua
orangtuaku, tapi sekarang mereka sudah tiada hanya penyesalanlah yang selalu
membayangiku. ”kata gadis tersebut, lalu aku memegang pundaknya dan berkata,“ Maaf jika aku
menyatukanmu, ”dengan sedikit merasa senang ia bertanya siapa namaku.

Waktu yang terus berjalan hingga waktu yang ditunjukkan pukul 01:10, belum tiba aku tahu siapa
namaku tiba tiba tiba mobil yang berhenti di depan kami, lalu mobil ini adalah mobil yang
menjemput gadis tersebut, aku ingin tahu siapa gadis itu, sebelum ia pergi ia berkata,
"Sayangilah yang dimiliki sebelum yang diambil dimiliki itu lenyap." Aku bukan hanya penasaran
tapi sepertinya aku suka sama gadis misterius tersebut senyumnya yang indah. Wajahnya yang
lugu itu yang membuatku tidak bisa melupakannya.

Pada pagi hari yang mendung yang ditemani oleh tetesan hujan aku khawatir tentang gadis itu,
saat hujan mulai deras tiba-tiba mobil berhenti di sampingku, ternyata yang ada di dalam mobil
tersebut adalah gadis itu. Aku kaget sontak selamat karena aku jumpa lagi sama dia, lalu ia
mengajakku masuk dan aku pun masuk. Kami bercerita tentang diri kami, dia menceritakan apa
yang terjadi pada dirinya. Ternyata dia adalah anak perusahaan yang kaya dan sekarang
menjadi anak yatim piatu karena kedua orangtuanya telah meninggal karena kecelakaan.

Semasa orangtuanya hidup dia tidak pernah menuruti apa kata orangtuanya, sekarang ia
merasa menyesal dan selalu percaya diri atas pergi kedua orangtuanya Pada saat itu aku hanya
terdiam dan tak sadar aku meneteskan air mata. Dia juga meminta izin sayangilah orangtuamu
karena tidak ada yang bisa mengerti kamu selain orangtuamu. Sesampai di rumah aku meminta
ia masuk namun ia menolaknya ia akan pergi ziarah ke pemakaman orangtuanya. Dengan rasa
yang ragu-ragu aku pun meminta nomor hp-nya. Dengan sedikit senyum di bibirnya ia pun
memberiku kartu nama aku tidak menyangka akhirnya aku tahu juga siapa nama gadis
tersebut. “Kemala” artinya nama gadis tersebut sangat indah dan sangat istimewa menurutku.
Tidak terasa sudah enam bulan kami kenalan, walau hanya berkomunikasi melalui alat
komunikasi itu saja sudah membuatku jadi bahagia. Pada suatu hari Kemala mengundang aku
ketemuan dan aku sangat bahagia, "Mungkin aku yang menginginkannya," katanya dalam
hatiku. Kami pun bertanya di suatu tempat yang belum pernah saya datangi. Setelah sampai
kami pun duduk. Entah mengapa jantung ini berdegup begitu kencang. Tanganku menjadi dingin
bibir menjadi kaku berbicara, aku sangat ragu. Tak terasa sudah satu jam kami bicara tapi aku
masih ragu, tiba-tiba ia bertanya.

“Apa kamu sayang aku, aku tidak tahu setiap aku bersamamu aku tenang dan damai. Aku
senang kamulah yang bisa melepaskan kesunyian dan kesepianku, "lalu aku menarik napas
hanya satu kata yang bisa aku ucapkan," Sayang, "lalui ia menyenderkan baharu di bahuku, aku
sudah bisa minta kata-kata lagi, aku hanya mau tanya soal itu sendiri, "Apakah aku mampu
membahagiakannya?"