PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dari zaman ke zaman hingga sampai saat ini sangat
pesat. Masyarakat cenderung menggunakan teknologi untuk menunjang kinerja
dan kebutuhan manusia. Segala macam teknologi menunjukan perkembangan
yang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini berimbas pada penggunaan alat
bantu manusia untuk menjadikan pekerjaan manusia lebih ringan bahkan
menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu.
Mengingat perkembangan teknologi kendali di bidang industri pada saat ini
sangat pesat, namun perkembangan tesebut belum terlihat membantu masyarakat
secara keseluruhan, dan di lihat dari kepadatan penduduk sekarang jamannya
rumah minimalis. Dengan demikian kita harus memanfaatkan halan dan tempat yg
tersedia. Seperti peralatan rumah tangga dan lain lain.
Yang di butuhkan oleh masyarakat adalah sebuah tempat penyimpanan yang
multi fungsi seperti contohnya tempat penyimpanan yang bisa berfungsi sebagai
tempat duduk yang nyaman, yaitu Stowage Box Seater yang memiliki kedua fungsi
sebagai tempat duduk yang nyaman dan tempat penyimanan.
1.1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Stowage Box Seater ini yaitu untuk menghasilkan
desain baru yang dapat digunakan untuk menyimpan barang dan sejenisnya dan
sebagai tempat duduk dan tempat penyimpanan juga yang tidak memakan tempat
banyak karena bisa di lipat juga. Selain itu desain yang dirancangn dengan gaya
modern dan kekinian.
1.2. Alat dan Bahan
1.3. Pelaksanaan
Proses pembuatan Produk Stowage Box Seater dilakukan selama 7 hari,
dikarenakan kurangnya sumber daya dan proses pencarian bahan baku yang
membutuhkan waktu cukup lama. Perancangan desain menggunakan aplikasi
Sketchup 2017 yang berguna untuk membuat sketsa dan desain tiga dimensi
sehingga proses pembuatan produk Stowage Box Seater dapat berjalan dengan
mudah serta sesuai dengan keinginan.
LANDASAN TEORI
Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metoda kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
suatu metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi adalah sebagai berikut:
jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin,
bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan
dan lain sebagainya.
Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau
kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik,
kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti : transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan, perakitan sampai pada akhirnya menjadi produk jadi,
baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap peta kerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi
akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain,
kita bisa menghilangkan operasi-operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan
kerja/proses produksi waktu menunggu antara operasi dan sebagainya. Pada
dasarnya semua perbaikan tersebut. ditujukan untuk mengurangi biaya produksi
secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan
perbaikan kerja.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu :
Untuk transportasi
Untuk pemeriksaan
Untuk penyimpanan
Operasi
* Pekerjaan merakit
Transportasi
Menunggu
Penyimpanan
Selain kelima lambang diatas, kita bisa menggunakan lambang lain apabila
merasa perlu untuk mencatat suatu aktifitas yang memang terjadi selama proses
berlangsung dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang tadi. Lambang tersebut
adalah :
Aktivitas gabungan
* Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
Analisa suatu peta proses operasi, ada empat hal yang perlu diperhatikan
agar diperoleh suatu proses kerja yang baik melalui analisa peta proses operasi
yaitu analisa terhadap bahan- bahan, operasi, pemeriksaan, dan terhadap waktu
penyelesaian suatu proses. Keempat hal tersebut diatas, dapat diuraikan
sebagai berikut :
2. Bahan-bahan
4. Pemeriksaan
Dalam hal ini harus mempunyai standar kualitas. Suatu objek dikatakan
memenuhi syarat kualitasnya jika setelah dibandingkan dengan standar
ternyata lebih baik atau minimal sama. Proses pemeriksaan bisa dilakukan
dengan teknik sampling atau satu persatu dari semua objek yang dibuat tentunya
cara yang terakhir tersebut dilaksanakan apabila jumlah produksinya sedikit.
Waktu
6. Diagram Aliran
Ada beberapa lambang yang digunakan , yaitu yang berupa suatu batang
(bar) dimana panjangnya batang ini sebanding dengan skala waktu (lamanya
aktivitas tersebut). Lambang-lambang yang digunakkan :
Bergerak ( movement)
Menunggu (delay)
Memegang (Hold)
b. Tampak Atas
c. Tampak Bagian Dalam
3.2 Operation Process Chart
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan proses kerja pembuatan Stowage Box Seater terdapat
beberapa bahan dan proses untuk membuat Stowage Box Seater. Bahan yang
diperlukan diantaranya :
1. Papan
2. Kain Polyester
3. Kain Parasut
4. Printing kain
5. Benang Jahit
Proses yang dilakukan adalah pengukuran pada papan untuk berapa panjang
dan lebar papan yang akan digunakan, papan yang telah diukur kemudian dipotong
sesuai dengan desain yang ada. Selanjutnya membuat pembungkus dengan kain.
Dengan cara membuat ukuran pola yang sesuai dengan desain kemudian pada kain
tersebut di cetak gambar yang diinginkan. Setelah itu cengan cara menyatukan kain
polyester, papan dan kain parasut yang dimana kain parasut ini di gunakan hanya pada
bagian dalamnya saja.menyatukan 3 bahan tesebut dengan cara di jahit dengan mesin
jahit sesuai dengan bentuknya. Maka jadilah sebuah Stowage Box Seater yang
memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan dan sebagai tempat duduk
untuk bersantai dll.
5.2 Saran
Dalam proses pembuatan produk Stowage Box Seater dibutuhkan peralatan
yang menunjang agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan desain yang telah
dibuat sebelumnya, namun dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya maka pada
prototype yang dihasilkan belum sepenuhnya sesuai dengan desain yang diinginkan.
Oleh karena itu, apabila produk Stowage Box Seater akan dipasarkan kepada
konsumen disarankan agar menggunakan peralatan yang lebih kompleks sehingga
konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Barnes, R.M., 2001, Motion and Time Study, Design and Mesurement of Work,
Eighth Edition , John Wiley and Sons, Inc, New York.
2. Eko Nurmianto , 1998, ” Ergonomi , Konsep Dasar dan Aplikasinya “, ITSN ,
Surabaya
3. Kazarian E. A. 1979, “ Work Analisis and Design for Hotel, Restaurants and
Institutions “ , Avi Publishing Company, Inc. Westport , Connecticut , Michigan.
4. Lawrence,S.Aft, 2000, Work Measurement & Methods Improvement : John Wiley
and Sons, Inc, New York .
5. Niebel, Benjamin, 1999, “Methods, Standards, and Work Design”, 10th edition.
McGraw-Hill International Edition, USA.
6. Sanders, M.S., 2003, Human Factors in Engineering and Design, Fifth Edition,
McGraw-Hill , Book Company, New York.
7. S. Wignjosoebroto, 2003 , “ Ergonomi , Studi Gerak dan Waktu “ Guna Widya,
Surabaya
8. Sutalaksana, Z. Iftikar., A. Ruhana, 2002, Teknik Tata Cara Kerja, ITB, Bandung
9. Tarwaka, Solichul, Lilik S, 2004, ” Ergonomi ” untuk keselamatan, kesehatan kerja
dan produktivitas, Surabaya.