Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan

(Tambuwun et al., 2014).

Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga dapat

menimbukan masalah kesehatan yang serius apabila seseorang mengabaikan kebersihan rongga

mulutnya (Hebbal et al., 2012).

Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah gigi dan mulut

terjadi karena kita kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut oleh sebab itu kesadaran menjaga

kesehatan gigi dan mulut sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi

dan mulut yang paling manjur (Kusumawardani,2011).

Survei Kesehatan Rumah Tangga (S-

KRT) tahun 2001 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI, menunjukkan bahwa

71,2% penduduk diatas usia 10 tahun mengalami karies. Sedangkan untuk prevalensi karies

usia 12 tahun sebesar 43,9%, usia 15 tahun sebesar 37,4%, dan meningkat pada usia 18 tahun

menjadi 51,1%. Hasil data tersebut ditunjang dengan meningkatnya prevalensi karies di

Indonesia pada SKRT 2004 menjadi 90,05% (Ruslinawati, 2014).

Kesehatan gigi dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya yaitu saliva. Saliva berperan

penting dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Cairan saliva memiliki kemampuan

buffer untuk menjaga kestabilan pH dan melindungi gigi dari terjadinya proses demineralisasi.

(Ruslinawati, 2014).
Derajat keasaman atau yang biasa disebut pH saliva dalam keadaan normal berkisar antara

6,8 – 7,2 sedangkan derajat keasaman pH saliva dikatakan rendah apabila berkisar antara 5,2 –

5,5 kondisi pH saliva rendah tersebut akan memudahkan pertumbuhan bakteri asidogenik.

Penurunan pH saliva dapat terjadi dalam waktu 1-3 menit, sedangkan untuk mengembalikan ke

pH saliva normal sekitar membutuhkan waktu sekitar 30- 60 menit. Penurunan pH saliva yang

terjadi secara berulang kali dalam waktu tertentu dapat memicu proses demineralisasi gigi

(Kidd dan Bechal, 2013).

Viskositas saliva yang normal penting dalam membantu fungsi bicara, mencerna makanan,

mastikasi dan penelanan. Vikositas saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH, kadar

kalsium dan konsentrasi glikoprotein (Sa’diah, 2018).

Umumnya, peningkatan viskositas saliva akan menyebabkan penurunan alam laju aliran

saliva sehingga self-cleansing di dalam rongga mulut menjadi kurang sempurna. Keadaan ini

akan menyebabkan penumpukan plak mudah terjadi dan akhirnya menyebabkan meningkatnya

resiko karies (Sa’diah, 2018).

Siwak (Salvadora persica) mempunyai kandungan yang sangat beragam dan bermanfaat

bagi rongga mulut. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan manfaat

dari batang siwak. Salvadora persica mengandung trimethylamine, salvadorine, chloride,

flouride, silica, sulphur, minyak mustard, vitamin C, resins dan tannin, saponirs, flavonoids,

dan sterol. Di daerah Timur Tengah, Afrika dan Asia, siwak (Salvadora persica) telah

digunakan sejak berabad lalu. Kandungan minyak atsiri di dalam batang siwak seperti benzyl

isothiocyanate dapat merangsang aliran saliva di dalam rongga mulut. Peningkatan aliran saliva

ini akan meningkatkan aktivitas bufer bikarbonat saliva sehingga pH


saliva juga akan meningkat. Efek bakterisida pada siwak dihasilkan oleh kandungan

thiocyanate (SCN-) dan alkaloid yang merupakan salvadorine sehingga mengatur pH rongga

mulut dan menstimulasi gingiva. Pada ekstrak siwak terkandung klorida yang tinggi dan

kalsium yang mempengaruhi peningkatan pH saliva rongga mulut (Adzakiyah, 2015).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat banyak manfaat klinis siwak, seperti

dapat melawan penyakit-penyakit gingival maupun membunuh bakteri-bakteri penyebab

karies, seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus. Siwak juga mampu

membunuh bakteri-bakteri lainnya, seperti Porphyromonas gingivalis, Haemophillus influenza,

Aggregatibacter action mycetemcomitans, Streptococcus sanguis, Streptpcoccus faecalis dan

jamur Candida albicans (Adzakiyah, 2015).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan

dengan pengaruh penggunakan ekstrak siwak (Salvadora persica) terhadap pH saliva dan

viskositas saliva.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena dan uraian diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai

berikut: “Pengaruh Penggunakan Ekstrak Siwak (Salvadora persica) Terhadap pH Saliva dan

Viskositas Saliva.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dengan pengaruh penggunakan ekstrak siwak (Salvadora persica)

terhadap pH saliva dan viskositas saliva.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak siwak (Salvadora persica) terhadap pH saliva

b. Untuk mengetahui pengaruh penggunakan ekstrak siwak (Salvadora persica)

terhadap viskositas saliva

3. Manfaat Penelitian

Diharapkan karya tulis ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sebagai referensi

dalam meneliti lebih lanjut tentang pengaruh penggunakan ekstrak siwak (Salvadora persica)

terhadap pH saliva dan viskositas saliva.

DAFTAR PUSTAKA

Adzakiyah, Tiara, 2015, Pengaruh Berkumur dengan Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora

persica) Terhadap pH Saliva Rongga Mulut, jurnal sains farmasi & klinis, 2(1), 74-77

Hebbal, M., Ankola, A.V., Sharma, R, Johri, S., 2012, Effectiveness of Herbal and

Fluoridated Toothpaste on Plaque and Gingival Scores Among Residents of a Working Women’s

Hotel, Oral Health Prev Dent, 10 (4): 101.

Kidd, E.A.M., dan Joyston-Bechal, S., 2013, Dasar-dasar Karies : Penyakit dan

Penanggulangan (terj.), EGC, Jakarta, h. 1-2


Kusumawardani, Endah.(2011). Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta:

Siklus

Sa’diah, Karina, 2018, Pengaruh Konsumsi Kopi (COFFEA SP) Terhadap pH, Laju Alir

dan Viskositas Saliva Pada Pencandu Kopi (COFFEE HOLIC), Jurnal B-Dent, Vol 5, No.1, Juni

2018 : 72 - 82

Tambuwun, S., I Ketut, H., Susanti, A., 2014, Hubungan Pengetahuan Cara Memelihara

Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Karies Gigi Pada Siswa Kelas I SMP Muhammadiyah Pone

Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. JUIPERDO, 3 (2): 51-58

Ruslinawati E. D, 2014, Uji Efektifitas Ekstrak Siwak (Salvadora Persica) Berbagai

Konsentrasi Terhadap Pembentukan Plak Gigi – Studi Terhadap Murid MTsN Sale, ODONTO

Dental Journal. Volume 1. Nomor1. Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai