1. Gelas Kimia
2. Lampu bakar
3. Penyangga
4. Termometer
5. Spiritus
6. Air
Cara Kerja :
1. Letakkan gelas kimia diatas penyangga dan lampu bakar di bawahnya seperti
ditunjuukkan pada gambar disamping.
2. Masukkan sejumlah etanol atau spiritus (Misalnya 50g) ke dalam lampu bakar yang
kosong, kemudian timbanglah massa lampu dan etanol
3. Masukkan sejumlah air (misalnya 50g) ke dalam gelas kimia.
4. Massukan thermometer kedalam gelas kimia yang telah terisi air, Catat temperature
air (Misalnya,20º )
5. Nyalakan lampu beberapa saat sehinga temperature air naik. Catat temperature air
misalnya ( , 40 ºC).
6. Matikan nyala api dan timbang massa etanol serta massa lampu bakar.
7. Hitunglah massa etanol yang terbakar, yaitu = (massa lampu + massa etanol) sebelum
dibakar – (Massa lampu + massa alkohol) sesudah dibakar
8. Hitunglah berapa kilojoule panas yang dibebaskan pada pembakaran 1 mol etanol
(alkohol). (Kapasitas panas spesifik air = 4,2 J/ (g ºC), panas yang hilang terserap
gelas kimia dan udara di sekitarnya diabaikan).
Pengamatan :
Perhitungan :
Massa etanol yang terbakar = (a – b) g
Kenaikan temperature air = (e – d ) g
Panas yang diserap air = m.c.∆T
= (c g) x {(4,2 J/(g ºC)} x (e - d) ºC
= Y joule
Penyelesaian :
Massa etanol yang terbakar = ( a – b) g
= 159 – 120 g
= 39 gr
Suhu air 98 – 26 = 72 ºC
Panas yang dilepaskan pada pemanasan (a – b) g adalah Y joule, Massa 1 mol spritus = 46 g,
Jika 1 Spritus dibakar, maka panas yang dilepaskan
46
= x Y Joule
𝑎−𝑏
46
= x 1.646,4 Joule
39
75.734,4
= = 1.941,90 Joule
39