Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan

Volume 2 No. 1 Januari 2013 Halaman 32-41

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SET


KESEMPATAN INVESTASI (IOS) PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Reni Yendrawati, Feby Rezki Adhianza

Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam, Yogyakarta


Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

reni@fe.uii.ac.id

ABSTRACT

The increase inhigh-growth companies and rapidly be characterized by highlevels of investment


opportunity set. IOS provides guidance where the value ofthe company as the company's goals
dependson investment opportunities and spending in the future. This Study aims to identify and
examine the dividend policy, the investment risk, profitability, liquidity, activity and solvency of
the investment opportunity set. The population in this study all manufacturing companies listed on
the Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2011. While sampling technique using purposive
sampling that sample with certain criteria, such as having complete financial statement data, has
positive earnings and pay dividends in a row from 2008 to 2011. The number of samples that
meet the criteria of a sample of 33 companies. To test the hypothesis proposed using multiple
linear regression analysis. The test results found that dividend policy has a negative impavt on
the invesment opportunity set, profitability and activity positively to the opportunity to grow the
company. While the risk of investment, liquidity and solvency ratio did not affect the growth
opportunities of the company.

Keywords : Dividend Policy, Investment Risk, Profitability, Invesment Opportunity Set

PENDAHULUAN maupun eksternal perusahan sebagai investor


Latar Belakang. Dalam jangka panjang, maupun kreditor. Menurut Smith dan Watts
tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan (1992) dalam Dadri (2011) peluang
nilai perusahaan. Dan nilai perusahaan pertumbuhan perusahan tersebut terlihat pada
tersebut dibentuk melalui indikator nilai pasar kesempatan investasi yang diproksikan
saham, yang dipengaruhi oleh peluang – dengan berbagai macam kombinasi set
peluang investasi berupa aktiva tetap dan kesempatan (IOS: Invesment Opportunity
lancar. Peluang investasi tersebut Set). Konsep IOS menyatakan bahwa
memberikan sinyal positif terhadap perusahaan merupakan kombinasi antara
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan asset in place (tangible asset) dan investment
datang, sehingga meningkatkan harga saham opportunity (itangible asset). Kombinasi
sebagai indikator nilai perusahaan. Maka keduanya dapat mempengaruhi struktur
semakin tinggi nilai perusahaan semakin perusahaan dari nilai perusahaan, dimana
sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan nilai perusahaaan dimasa depan akan
akan tercermin dari harga pasar sahamnya. ditentukan oleh ketetapan manajemen saat ini
Pertumbuhan dan peningkatan nilai Rumusan Masalah. Berdasarkan
perusahaan merupakan suatu harapan yang uraian di atas, maka dapat dirumuskan
diinginkan oleh semua pihak baik pihak permasalahan sebagai berikut : apakah
internal perusahaan yaitu manajemen, kebijakan dividen, risiko investasi,

32
Yendrawati

profitabilitas, likuiditas, aktivitas, dan Rasio keuangan dikelompokkan dengan


solvabilitas perusahaan berpengaruh istilah yang berbeda-beda, sesuai dengan
terhadap set kesempatan investasi. tujuan analisisnya. Menurut Nugroho (2003),
beberapa rasio keuangan yang sering dipakai
Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini oleh seorang analisis dalam mencapai
adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan tujuannya, yaitu rasio profitabilitas yang
dividen, risiko investasi, profitabilitas, digunakan untuk mengukur kemampuan
likuiditas, aktivitas, dan solvabilitas perusahaan memperoleh laba dalam
perusahaan terhadap set kesempatan hubungannya dengan penjualan, total aktiva
investasi. maupun modal sendiri dan rasio likuiditas,
untuk mengukur kemampuan perusahaan
KAJIAN PUSATAKA dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka
Kebijakan Dividen. Penghasilan bersih pendek tepat pada waktunya. Brigham dan
setelah pajak/ Earning After Tax (EAT) dapat Daves (2001) dalam Meythi (2005)
di bagikan kepadapara pemegang saham menggolongkan rasio keuangan menjadi rasio
perusahaan dalam bentuk deviden, likuiditas, rasio solvabilitas (leverage ratio),
diinvestasikan kembali keperusahaan sebagai rasio aktivitas dan rasio profitablitas.
laba di tahan (retained earning). Pada Tinjauan Peneliti Sebelumnya dan
umumnya sebagian EAT di bagikan dalam Perumusan Hipotesis
bentuk deviden dan sebagian lagi Kebijakan Dividen Terhadap Set
diinvestasikan kembali keperusahaan. Artinya Kesempatan Investasi
manajemen harus membuat keputusan Teori free cash flow menyatakan
tentang besarnya EAT yang besarnya bahwa perusahaan tumbuh memberikan
dibagikan sebagai deviden. Pembuatan dividen yang lebih rendah dari pada
keputusan tersebut tentang deviden disebut perusahaan yang tidak tumbuh dikarenakan
kebijakan deviden (deviden policy). laba ditahan yang dihasilkan perusahaan
Risiko Investasi. Semua kesempatan sebagian besar digunakan dialokasikan untuk
investasi hampir mempunyai risiko. Terdapat melakukan ekspansi. Hartono (2000)
beberapa pengertian tentang risiko, yang menyatakan bahwa perusahaan tumbuh
paling mendasar adalah risiko bisa diartikan memiliki kebijakan dividen lebih kecil
sebagai ketidkpastian yang telah diketahui dibandingkan dengan perusahaan tidak
tingkat probabilitas kejadiannya. Pengertian tumbuh. Dari hasil analisis yang dilakukan,
lain, dan sering digunakan oleh kebanyakan IOS berpengaruh negatif pada kebijakan
orang, risiko adalah ketidakpastian yang bisa dividen perusahaan.
dikuantitaskan yang dapat menyebabkan H1: Kebijakan dividen berpengaruh negatif
kerugian atau kehilangan. Selain itu risiko terhadap set kesempatan investasi.
juga dapat diartikan penyebaran atau Risiko Investasi Terhadap Set Kesempatan
penyimpangan dari target, sasaran, atau Investasi
harapan. Ketiga-tiganya valid dan digunakan. Leverage digunakan sebagai alat
Hanya saja penggunannya yang berbeda- untuk mengukur seberapa jauh suatu
beda. (Bramantyo Djohanputro, 2004 hal 15- perusahaan bergantung pada kreditor dalam
16). membiayai aktiva perusahaan. Perusahaan
Rasio Keuangan. Rasio keuangan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti
merupakan perbandingan dari dua data yang sangat tergantung pada pinjaman luar untuk
terdapat dalam laporan keuangan peusahaan. membiayai aktivanya, sedangkan perusahaan
Rasio keuangan digunakan kreditur untuk yang mempunyai leverage rendah lebih
mengetahui kinerja suatu perusahaan dengan banyak membiayai investasinya dengan
melihat kemampuan perusahaan dalam modal sendiri. Dengan demikian semakin
membayar hutang-hutangnya (Denis, 2006). tinggi leverage berarti semakin tinggi risiko

33
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1 Januari 2013

karena ada kemungkinan, perusahaan tidak H3: Profitabilitas berpengaruh positif


dapat melunasi kewajiban utangnya, baik terhadap set kesempatan investasi
berupa pokok maupun bunganya, Sartono Likuiditas Terhadap Set Kesempatan
(2001). Investasi
Hal ini berkaitan dengan peningkatan Perusahaan yang mempunyai tingkat
leverage akan meningkatkan risiko bagi likuiditas yang tinggi menandakan
perusahaan untuk dinyatakan bangkrut oleh kesempatan bertumbuh perusahaan
debtholders jika tidak bisa membayar utang cenderung rendah. Hal ini dikarenakan oleh
tersebut. AlNajjar dan Riahi-Belkaoui (2001) lebih banyak aktiva lancar yang ada di
menyatakan bahwa hubungan antara perusahaan dibandingkan dengan aktiva
kesempatan pertumbuhan dan risiko tetapnya. Aktiva tetap juga mengalami
tergantung pada definisi pertumbuhan penurunan nilai dikarenakan oleh adanya
tersebut. Jika definisi pertumbuhan sebagai faktor penurunan ekonomi atau depresiasi.
kekuatan monopoli dalam faktor dan atau Pada tahap ini juga banyak aktiva tetap yang
output pasar sehingga menghasilkan rente sudah tidak produktif lagi dijual oleh
ekonomi yang lebih besar juga akan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
menghasilkan hubungan negatif dengan risiko Kaaro dan Hartono (2002) menunjukkan hasil
pasar. Hasil penelitian Subchan dan yang signifikan antara likuiditas dengan
Sudarman (2011) menemukan bahwa risiko kesempatan bertumbuh perusahaan.
sistematis berhubungan negatif dengan set H4: Likuiditas berpengaruh positif
kesempata investasi. Berdasarkan uraian di terhadap set kesempatan investasi.
atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Rasio Aktivitas Terhadap Set Kesempatan
H2: Risiko sistematik berpengaruh negatif Investasi
terhadap set kesempatan investasi. Aktivitas perusahaan menunjukkan
Profittabilitas Terhadap Set Kesempatan tingkat efektivitas yang ada pada perusahaan.
Investasi Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada
Tingkat profitabilitas masa lalu dari perusahaan semakin besar aliran kas yang
suatu perusahaan merupakan penentu atau diterima perusahaan berarti semakin efektif
determinan penting atas struktur modal dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada
perusahaan yang bersangkutan. Profitabilitas di perusahaan. Adanya tingkat efektivitas
yang tinggi memberikan sinyal mengenai yang tinggi menunjukkan kesempatan
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan bertumbuh perusahaan yang tinggi pada
datang. Dengan besarnya jumlah laba masa mendatang. Hubungan antara aktivitas
ditahan, suatu perusahaan mungkin perusahaan dengan IOS diprediksi
cenderung memilih pendanaan dari sumber mempunyai pengaruh secara positif. Hasil
tersebut dari pada peminjaman. Besarnya penelitian Ardi Hamzah (2007) menemukan
laba ditahan mencerminkan kemampuan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif dan
perusahaan dalam melakukan membiayai signifikan terhadap Investment Opportunity
ekspansi, sehingga semakin tinggi Set (IOS) pada tahap ekspansi awal. Dengan
profitabilitas, maka semakin tinggi laba demikian hipotesis kelima penelitian ini adalah
ditahan dan semakin tinggi IOS. H5: Rasio Aktivitas berpengaruh positif
Hasil penelitian Subchan & Sudarman (2011) terhadap set kesempatan investasi.
juga menunjukkan bahwa perusahaan - Rasio Solvabilitas Terhadap Set
perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi Kesempatan Investasi
cenderung memiliki set kesempatan investasi Menurut Subchan dan Sudarman
yang lebih besar dibandingkan dengan (2011) perusahaan yang memiliki tingkat
perusahaan-perusahaan dengan profitabilitas pertumbuhan yang tinggi lebih cenderung
rendah. tidak menambah utang karena masalah
underinvestment dan asset-substitution.

34
Yendrawati

Dalam masalah underinvestment, manajer Populasi dan Sampel. Populasi dan


lebih cenderung tidak melakukan investasi sampel penelitian ini adalah perusahaan
pada proyek yang memiliki net present value Manufakturyang terdaftar di Bursa Efek
positif, yang dapat meningkatkan nilai Indonesia (BEI) dari tahun 2008 sampai
perusahaan karena debtholders merupakan tahun 2011. Penentuan sampel dalam
pihak yang memiliki klaim yang pertama penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
terhadap aliran kas yang diperoleh dari proyek metode purposive sampling yaitu sampel
tersebut. Selanjutnya dengan menambah dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik
utang, aktiva yang dimiliki digunakan sebagai sampel dengan kriteria pemilihan sampel
jaminan. Masalah asset substitution terjadi yang telah ditentukan. Adapun kriteria yang
saat manajer yang oportunistik mengganti digunakan untuk memilih sampel adalah
higher variance assets dengan lower variance sebagai berikut :
asset, sekali utang/obligasi dikeluarkan. 1. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa
Perusahaan yang memiliki asset-in-place Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2011
yang tinggi, masalah ini tidak terjadi karena 2. Perusahaan membagikan deviden secara
aktiva berupa aktiva tetap dan relatif lebih berturut-turut selama 2008-2011
mudah diawasi. Perusahaan dengan tingkat 3. Perusahaan memiliki laba dan ekuitas
pertumbuhan yang rendah lebih cenderung positif selama periode tahun 2008 – 2011
untuk meningkatkan leverage. Hasil penelitian Defini Konsep dan Operasional Variabel
Ardi Hamzah (2007) menemukan bahwa rasio 1. Variabel Dependen
solvabilitas terbukti berpengaruh negatif Variabel dependen dalam penelitian ini
signifikan terhadap Investment Opportunity meliputi Set Kesempatan Investasi yang
Set (IOS) pada tahap start-up perusahaan. diukur dengan proksi:
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan Proksi bedasarkan harga
hipotesis sebagai berikut: Market to book value of equity
H6: Rasio Solvabilitas berpengaruh negatif = (Jumlah saham beredar X Harga
terhadap set kesempatan investasi Penutupan Saham)
Total Ekuitas
METODE PENELITIAN Tobins Q
Model Penelitian. Kerangka pikir dalam = {(Jumlah saham beredar X
penelitian ini dapat dijelaskan dengan sebagai harga penutupan) + Total Utang }
berikut: Total Aktiva
Rasio firm value to book value of PPE
Kebijakan (VPPE)
= {Total aktiva – Total ekuitas + (lembar
Risiko saham beredar X harga penutupan
saham)} aktiva
Profitabilit INVESTMENT tetap bersih
OPPORTUNIT Proksi berdasarkan investasi
Likuiditas Y SET (IOS) Capital expenditure to firm value
(perubahan modal dengan harga pasar
Aktivitas perusahaan)
CAPMVA = Modal Saham t
Solvabilitas – Modal Saham t-1
Total aktiva – Total ekuitas + (Jmlh shm
Gambar 1.
beredar X Harga penutup)
Kerangka Pemikiran
Dengan demikian pengukura IOS dalam
penelitian ini terdapat 4 (empat)
pengukuran yaitu MBVE, TobinQ, VPPE

35
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1 Januari 2013

dan CAPMVA. Untuk menggabungkan Teknik Analisis Data. Dalam peneliti ini,
keempat pengukuran IOS tersebut digunakan alat analisis regresi berganda
dilakukan dengan analisis faktor untuk mengetahui pengaruh kebijakan
(Confirmatory Factor Analisys). Skor IOS dividen, risiko investasi, profittabilitas,
diperoleh dari hasil penjumlahan skor likiuditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas
faktor yang terbentuk. terhadap set kesempatan investasi. Model
2. Variabel Independen yang digunakan dalam regresi linear
a. Kebijakan dividen merupakan berganda adalah sebagai berikut
keputusan yang diambil oleh IOS = α1 + β 1DPR+ β 2 BETA+ β 3ROA +
manajemen perusahaan untuk β4 CR + β5 TATR + β6 DER+ ε
membagi deviden tunai dengan IOS merupakan proksi gabungan set
mempertimbangkan jumlah laba kesempatan investasi yang diukur dengan
ditahan dan ketersediaan kas skor faktor:
perusahaan. Kebijkan dividen DPR merupakan proksi kebijakan dividen
diproksikan dengan Deviden Payout BETA merupakan risiko sistematis
Ratio (DPR) ROA merupakan proksi untuk profitabilitas
b. Risiko investasi merupakan satu- CR merupakan proksi likuiditas
satunya risiko yang relevan dan TATR merupakan proksi rasio aktivitas
mencerminkan risiko dalam investasi DER merupakan proksi rasio solvabilitas
surat berharga adalah risiko yang Keterangan:
tidak bisa dieliminasi, yaitu risiko α1 = intersep
sistematis. Risiko Investasi β1- β6 = koefisien regresi
diproksikan dengan Beta (β) ε = Galat
c. Profittabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk Uji Asumsi Klasik
menghasilkan profit. Profittabilitas Ada tidaknya penyimpangan asumsi
diproksikan dengan Return On klasik yang dapat terjadi dalam penggunaan
Assets (ROA) model regresi linier berganda digunakan uji
d. Likiuditas merupakan rasio yang normalitas, uji multikolinieritas, uji
menunjukkan kemampuan autokorelasi, uji heteroskedasitas.
perusahaan dalam menyelesaikan Uji Hipotesis ( Uji T)
kewajiban jangka pendeknya (kurang Uji t digunakan untuk menguji tingkat
dari satu tahun). Likuiditas signifikansi pengaruh variabel independen
diproksikan dengan Current Ratio secara individu terhadap variabel dependen.
(CR) Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka dapat
e. Rasio aktivitas menunjukkan dinyatakan bahwa masing – masing variabel
kemampuan serta efisiensi independen berpengaruh terhadap variabel
perusahaan dalam memanfaatkan dependen
aktiva yang dimilikinya atau
perputaran (turnover) dari aktiva- HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
aktiva. Rasio aktivitas diproksikan Sampel Penelitian. Berdasarkan hasil
dengan Total Asset Turnover Ratio penelitian yang dilakukan data yang telah
(TATR) dikumpulkan tersebut berupa laporan
f. Rasio Solvabilitas menunjukkan keuangan selama 4 tahun dari 33 perusahaan
kemampuan perusahaan untuk Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
memenuhi kewajiban jangka Indonesia yang lolos seleksi sampel.
panjangnya. Rasio Solvabilitas
diproksikan dengan Debt to Equity
Ratio (DER)

36
Yendrawati

Analsisis Komponen Faktor


Tabel 1. Eiginvalue Faktor Terpilih Variabel IOS
Compo Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
nent Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 2.135 53.373 53.373 2.135 53.373 53.373
2 .953 23.821 77.195
3 .817 20.427 97.622
4 .095 2.378 100.000

Analisis Regresi Linier dan Pengujian multikolinieritas, tidak terjadi autokolerasi, dan
Model tidak terdapat heteroskedasita. Hal ini
Setelah dilakukan pemenuhan menandakan bahwa data telah memenuhi
pengujian terhadap asumsi, baik uji normalitas syarat untuk menggunakan regresi linier
dan uji asumsi klasik, dapat diketahui bahwa berganda. Hasil analisis regresi berganda dan
variabel pengganggu atau residual uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel 2 dan
terdistribusi normal, tidak terdapat tabel 3

Tabel 2. Hasil uji Regresi


Variabel Koefisien Regresi t Sig
(Constant) -0.374 -1.212 0.228
DPR -0.005 -2.605 0.010
BETA -0.154 -0.964 0.337
ROA 0.043 4.901 0.000
CR -0.0006 -1.438 0.153
TATR 0.276 2.480 0.014
DER -0.086 -1.086 0.279

Berdasarkan hasil analisis regresi linier yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari
berganda dapat diketahui persamaan regresi 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut, berarti
sebagai berikutL: IOS = -0,374 - 0,005 DPR– hipotesis 3 menyatakan profittabilitas
0,154 BETA+ 0,043 ROA– 0,0006 CR + berpengaruh positif terhadap set kesempatan
0,276 TATR – 0,086 DER investasi dapat diterima.
Hasil pengujian variabel kebijakan Hasil pengujian variabel likuiditas
dividen diperoleh tingkat signifikansi sebesar diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,153,
0,010, yang berarti nilai signifikansi lebih kecil yang berarti nilai signifikansi lebih besar dari
dari 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut, 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut, berarti
berarti hipotesis 1 menyatakan kebijakan hipotesis 4 menyatakan likuiditas tidak
dividen berpengaruh negatif terhadap set berpengaruh terhadap set kesempatan
ksempatan investasi dapat diterima. investasi tidak diterima.
Hasil pengujian variabel risiko investasi Hasil pengujian variabel rasio aktivitas
diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,337, diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,014,
yang berarti nilai signifikansi lebih besar dari yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Berdasarkan pengujian tersebut, berarti 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut, berarti
hipotesis 2 menyatakan risiko investasi tidak hipotesis 5 menyatakan rasio aktivitas
berpengaruh terhadap set kesempatan berpengaruh positif terhadap set kesempatan
investasi tidak diterima. investasi dapat diterima.
Hasil pengujian variabel profittabilitas Hasil pengujian variabel rasio
diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000, solvabilitas diperoleh tingkat signifikansi

37
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1 Januari 2013

sebesar 0,279, yang berarti nilai signifikansi periode tahun 2008 – 2011 merupakan
lebih besar dari 0,05. Berdasarkan pengujian kondisi pasar modal yang cukup kondusif,
tersebut, berarti hipotesis 6 menyatakan rasio sehingga harga saham mudah diprediksikan
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap set oleh investor, sehingga investor tidak terlalu
kesempatan investasi tidak diterima. khawatir dengan pergerakan harga saham di
bursa ketika harus dikaitkan dengan peluang
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis tumbuh perusahaan.
Keterangan Sig Hasil Hasil analisis regresi menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap Set
DPR 0.010 Didukung Kesempatan Investasi (IOS). Hal ini berarti
semakin tinggi profitabilitas perusahaan
BETA 0.337 Tidak
didukung semakin tinggi kesempatan tumbuh
ROA 0.000 Didukung perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Subchan & Sudarman
CR 0.153 Tidak (2011) yang menemukan bahwa profitabilitas
didukung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
TATR 0.014 Didukung
pertumbuhan perusahaan masa depan.
DER 0.279 Tidak Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal
didukung mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang, dimana sebagian dari
PEMBAHSAN profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi
Hasil analisis regresi menemukan dalam bentuk investasi untuk meningkatakan
bahwa kebijakan dividen yang bersumber nilai parusahaan
pada Dividen Payout Ratio terbukti Hasil analisis regresi menemukan
berpengaruh negatif terhadap Set bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap
Kesempatan Investasi (IOS). Dengan Set Kesempatan Investasi (IOS). . Hal ini
demikian hipotesis pertama dalam penelitian disebabkan karena likuiditas dalam penelitian
ini didukung, yang berarti semakin tinggi hanya didasarkan pada kemampuan
kebijakan dividen maka semakin rendah Set perusahaan dalam membayar hutang lancar
Kesempatan Investasi Perusahaan. saja. Sementara dalam pembiayaan
Hasil analisis regresi menemukan perusahaan untuk melakukan pertumbuhan
bahwa risiko investasi tidak berpengaruh investasi dibutuhkan dana jangka panjang,
terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS). Hal sehingga kemampuan likuiditas dari aktiva
ini berarti tinggi rendahnya kesempatan lancar belum mampu mempengaruhi
tumbuh perusahaan tidak dapat dijelaskan kesempatan tumbuh perusahaan.
dengan risiko investasi. Hal ini disebabkan Hasil analisis regresi menemukan
tidak adanya hubungan antara risiko dengan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif
set kesempatan investasi yang terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS). Hal
mengindikasikan bahwa besarnya ini berarti semakin tinggi rasio aktivitas
penyimpangan antara tingkat pengembalian semakin tinggi pula kesempatan tumbuh.
yang diharapkan (expected return) dengan Aktivitas perusahaan menunjukkan tingkat
tingkat pengembalian yang dicapai secara efektivitas yang ada pada perusahaan.
nyata (actual return) tidak berkaitan secara Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada
langsung dengan set kesempatan investasi. perusahaan semakin besar aliran kas yang
Risiko investasi dalam penelitian ini diterima perusahaan berarti semakin efektif
sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar, dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada
sehingga naik turunnya harga saham yang di perusahaan. Adanya tingkat efektivitas
ada di pasar kurang berkaitan erat dengan yang tinggi menunjukkan kesempatan
tingkat pertumbuhan perusahaan. Untuk

38
Yendrawati

bertumbuh perusahaan yang tinggi pada 5. Terdapat pengaruh yang positif antara
masa mendatang. rasio aktivitas terhadap Set kesempatan
Hasil analisis regresi menemukan investasi (IOS).Hasil ini dapat diartikan
bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh bahwa semakin tinggi aktivitas
terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS). Hal perusahaan semakin besar kesempatan
ini disebabkan karena hutang bagi investasi perusahaan Manufaktur di Bursa
perusahaan dapat berfungsi untuk Efek Indonesia.
meningkatkan produktivitas perusahaan, 6. Tidak terdapat pengaruh yang negatif
karena sumber dana perusahaan dapat antara kebijakan hutang terhadap Set
dicukupi dari besarnya hutang, sehingga kesempatan investasi (IOS).Hasil ini
investor memandang bahwa hutang lebih dapat diartikan bahwa besar kecilnya
menguntungkan. Akibatnya investor tidak lagi kesempatan investasi perusahaan
memandang hutang sebagai resiko bagi Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tidak
perusahaan yang dapat mengurangi dapat dijelaskan dengan besar kecilnya
kemampuan membayar keuntungan pada kebijakan hutang perusahaan.
investor.
SARAN
KESIMPULAN Saran yang diberikan dari peneliti ini
Dari analisis dan pembahasan diatas, maka adalah sebagai berikut :
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Bagi investor yang akan melakukan
1. Terdapat pengaruh yang negatif antara investasi pada perusahaan Manufaktur di
kebijakan dividen terhadap Set BEI dalam jangka panjang, hendaknya
kesempatan investasi (IOS).Hasil ini memilih perusahaan yang memiliki
dapat diartikan bahwa semakin besar kesempatan investasi yang lebih besar,
kebijakan dividen perusahaan Manufaktur yaitu memilih perusahaan-perusahaan
di Bursa Efek Indonesia menunjukkan yang memiliki kebijakan dividen yang
kesempatan investasi perusahaan yang lebih rendah, profitabilitas yang tinggi dan
semakin rendah. memiliki perputaran asset yang besar.
2. Tidak terdapat pengaruh antara risiko Dalam investasi jangka panjang,
investasi terhadap Set kesempatan mendapatkan dividen yang rendah justru
investasi (IOS).Hasil ini dapat diartikan memberikan keuntungan yang besar,
bahwa tinggi rendahnya kesempatan begitu juga dengan profitabilitas dan
investasi perusahaan tidak ditentukan aktivitas yang baik akan meningkatkan
oleh besar kecilnya risiko investasi di kesempatan tumbuh perusahaan,
pasar modal. sehingga peluang mendapatkan
3. Terdapat pengaruh yang positif antara keuntungan investasinya semakin besar
Profitabilitas terhadap Set kesempatan pula.
investasi (IOS).Hasil ini dapat diartikan 2. Melakukan penelitian yang sama dengan
bahwa semakin tinggi profitabilitas menambahkan jumlah sampel yang lebih
semakin besar kesempatan investasi besar, misalnya seluruh perusahaan di
perusahaan Manufaktur di Bursa Efek BEI serta menambahkan variabel kontrol
Indonesia. seperti ukuran perusahaan, umur
4. Tidak terdapat pengaruh antara likuiditas perusahaan, kemahalan harga saham
terhadap Set kesempatan investasi (PER) atau variabel lainnya dalam
(IOS).Hasil ini dapat diartikan bahwa persamaan regresi, sehingga diharapkan
tinggi rendahnya kesempatan investasi kesimpulan yang diperoleh akan lebih
perusahaan tidak ditentukan oleh besar kuat tingkat kepercayaannya.
kecilnya likuiditas perusahaan.

39
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 1 Januari 2013

Keterbatasan Penelitian Bramantyo Djohanputro, 2004. Perusahaan


Peneliti ini masih memiliki beberapa Berbasis Nilai. Strategi Menuju Keunggulan
keterbatasan antara lain : Bersaing. Jakarta: Rajawali Pers.
1. Sampel dalam penelitian ini hanya Dadri Putu Terestiani,2011, Pengaruh Investment
sebanyak 33 perusahaan Manufaktur, Opportunity Set Dan Struktur Modal Terhadap
dan dirasa masih sangat kecil sehingga Return Saham Pada Perusahaan Farmasi Di
belum dapat digeneralisasikan untuk Bursa Efek Indonesia, Tesis, Program Magister
kesimpulan yang lebih besar. Program Studi Manajemen Program Pascasarjana
2. Penelitian ini tidak menggunakan variabel Universitas Udayana Denpasar.
kontrol, dalam menganalisis pengaruh Denis, Kartasasmita 2006. Akuntansi Suatu
faktor-faktor yang mempengaruhi Set Pengantar. Penerbit PT. Raja Grafindo.
Kesempatan Investasi, sehingga masih Fijrianti, Tettet, Hartono, dan Jogiyanto (2002).
dapat disanksikan karena kondisi Set Kesempatan Investasi: Konstruksi Proksi
perusahaan yang berbeda akan dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan
menghasilkan kesimpulan yang berbeda Pendanaan dan Dividen. Journal Riset Akuntansi
pula, misalnya faktor ukuran, umur Indonesia Vol 5 (35-51).
perusahaan , kemahalan harga saham Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate
(PER) dan variabel lainnya. dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang: BAdan
Penerbit Universitas Diponegoro.
REFERENSI Hartono Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan
Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta.
Jakarta : Salemba Empat. Hartono Jogiyanto, 2009, Teori Portofolio dan
Agustina M.V Norpratiwi, 2003, Analisis Korelasi Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta.
Investment Opportunity Set Terhadap Return Hasnawati Sri, 2005, Dampak Set Peluang Investasi
Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek
Perusahaan), Jurnal STIE YKPN Yogyakarta. Jakarta, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia,
Agustina M.V Norpratiwi, 2007, Analisis Korelasi Vol 9 No.2 pp: 117-126.
Investment Opportunity Set Terhadap Return Hikmah, Khoirul, 2004, Hubungan investment
Saham Pada Saat Pelaporan Keuangan Opportunity Set Terhadap Kebijakan
Perusahaan, Jurnal Akuntansi Dan Manajemen Pendanaan Dividen, dan Kompensasi, Utilitas,
Volume XVIII, Nomor 1. Vol 12, No 2, juli, Hal 55-78.
AlNajjar, Fouad, K dan Ahmed Riahi-Belkaoui. Husnan, Suad. 2000. Dasar-Dasar Teori Portofolio
2001. Empirical Validation of a General Model dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua. Yogyakarta
of Growth Opportunities. Managerial Finance, : UPP-AMP YKPN.
Vol. 27 No. 3,72-88. Holydia Lestari, 2004, Pengaruh Kebijakan Utang,
Ardi Hamzah, 2007, Analisis Rasio Likuiditas, Kebijakan Dividen, Risiko dan Profitabilitas
Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas dan perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi,
Investment Opportunity Set Dalam Tahapan Jurnal SNA VII.
Siklus Kehidupan perusahaan Manufaktur yang Isnaeni, Rokhayati, 2005. Analisis Hubungan IOS
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun dengan Realisasi Pertunbuhan serta Perbedaan
2001 – 2005, Jurnal Fakultas Ekonomu Perusahaan yang Tumbuh dan Tidak Tumbuh
Universitas Trunojoyo, Madura. Terhadap Kebijakan Pendanaan dan Deviden di
Bahtiar Usman, (2003), Analisis RasioKeuangan BEJ, SMART Vol I No. 2 Januari 2005: (p41-60).
Dalam Memprediksi Perubahan laba Pada Bank- Jones, Steward dan Rohit Sharma. 2001. The
Bank di Indonesia, Media Riset Bisnis dan Association Between the Investment
Manajemen, Vo1.3, No.l, April, 2003,pp.59-74 Opportunity Set and Corporate Financing and
Dividend Decisions: Some Australis Evidence.
Managerial Finance, Vol 27 No. 3, 48-64.

40
Yendrawati

Kaaro, H., Hartono, J. 2002. Perilaku Keputusan yang Terdaftar di Bursa EFek Jakarta, Jurnal
Investasi Berbasis Peluang Investasi dan Ekonomi dan Bisnis, Vol. XI, No.2:254-274.
Ketersediaan Keuangan Internal. Proceeding. Nugroho, Augustinus Heri, dkk, 2003, “Evaluasi
Simposium Nasional Akuntansi \/, Semarang. Terhadap Alternatif-Alternatif Penilaian Kinerja
Kallapur, Sanjay dan Mark K. Trombley. 2001. The Perusahaan”, ANTISIPASI, Vol. 7, No. 2.
Investment Opportunity Set: Determinants, Peppy Eprilasari, 2012, Pengaruh Rasio Likuiditas,
Consequences and Measurement. Managerial Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas terhadap
Finance, Vol. 27 No. 3, 3-15. Kesempatan Investasi Perusahaan Otomotive
Luthan, Elvira. 2004. Pengaruh Aliran Kas Bebas, yang Go Public di Bursa Efek Indonesia, Skripsi
Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen UPN “Veteran” Yogyakarta.
terhadap Set Kesempatan Investasi, Studi Kasus Rita Kusumawati dan M. Sidiq, 2008, Analisis
Perusahaan Manufaaktur di BEJ. Tesis Pasca Hubungan Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen
Sarjana Universitas Gadjah Mada. dan Profitabilitas perusahaan terhadap Set
Mahduh M Hanafi, Abdul Halim, 2009, Analisis Kjesempatan Investasi (IOS), Utilitas Jurnal
Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Manajemen & Bisnis Vol.XVI p:75-82.
Pertama, Unit Penerbit dan Percetakan STIM Subchan & Sudarman, 2011, Pengaruh Kebijakan
YKPN Yogyakarta. Utang, Kebijakan Dividen, Risiko Investasi dan
Meithy, 2005, Rasio Keuangan yang Paling Baik Profitabilitas perusahaan terhadap Set
Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Suatu Kesempatan Investasi, ejurnal.stiedharmaputra-
Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur smg.ac.id/index.php.

41

Anda mungkin juga menyukai