Perkembangan Baru Resusitasi Jantung Paru
Perkembangan Baru Resusitasi Jantung Paru
SINONIM PTC
Semua sinonim diatas ialah semua tindakan akut atau segera untuk menghentikan proses yang
menuju kematian.
T.I.U
T.I.K
1. BLS
Jika airway obstruksi total, nafas berhenti, 4-5 menit kemudian jantung berhenti,
peredaran darah (sirkulasi) berhenti
Beberapa detik kemudian otak mulai mengalami kerusakan karena hipoksia dan beberapa
menit kemudian kerusakan otak irreversible
Jika pasien mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) sebelumnya, batas waktu menjadi
lebih pendek
BLS yang dilakukan dengan cara yang benar menghasilkan cardiac output 30% dari normal
BREATHING
Tiap kali hembusan 1 detik, disusul dengan hembusan ke-dua, setelah ekshalasi
Jika sudah di- intubasi : Nafas buatan 10x/ menit
Jika belum di- intubasi atau pasang LMA maka setiap 30 pijatan jantung diselingi 2 kali
tiupan nafas (Ratio 30:2)
Usahakan dada terangkat, @500- 600ml atau volume tidal 6- 8cc/ KgBB
Beri Oksigen 100% lebih dini
CIRCULATION
Dilakukan saat ditemukan kombinasi antara tidak responsive atau tidak sadar, nafas yang
tidak normal untuk mengindentifikasi bahwa terjadi cardiac arrest
Palpasi pada nadi sebagai indicator tunggal dari ada atau tidaknya cardiac arrest tidak
dapat diandalkan
Pernafasan agonal/ nafas satu- satu sering ditemukan pada cardiac arrest dan tidak dapat
dianggap sebagai nafas yang normal
POSISI TANGAN
Pada orang dewasa, letakkan posisi tangan pada setengah bagian bawah sternum
Untuk megajarkan letak posisi tangan dengan lebih mudah yaitu letakkan telapak tangan
anda di tengah dada dengan telapak tangan satunya diatasnya
Instruksi ini harus disertai dengan demonstrasi menempatkan tangan di setengah bagian
bawah sternum
Menggunakan garis antar puting sebagai lokasi telapak tangan tidak dapat digunakan
Perbedaan BLS Guidelines 2005 mengenai perabaan nadi carotis ialah pada BLS
Guidelines 2010, perabaan nadi carotis tidak dilakukan, setelah korban tidak sadar, bebaskan
jalan nafas, meminta pertolongan, jalan nafas bebas dan tidak bernafas, maka langsung pijat
jantung dan nafas buatan (30:2).
Pada cardiac arrest, setelah penolong melakukan Basic Life Support (BLS), segera lakukan
Advanced Life Support (ALS) jika alat sudah tersedia dan terpasang untuk melihat irama pasien
Shockable atau Un- Shockable.
Gambaran Irama UN- Shockable
Gambaran Irama Shockable
PERHATIAN
Lanjutkan oksigenasi, kalau perlu nafas buatan (Di Surabaya -> Protap : ventilator, evaluasi
24 jam)
Hipotensi : diatasi dengan inotropik dan obat vaso-aktif (adrenalin, dopamin, dobutamin,
ephedrin)
Terapi aritmia
Awasi di ICU
KESIMPULAN
Perubahan Guidelines 2000 menjadi Guidelines 2005, kemudian Oktober 2010 terbit Guidelines 2010,
kemudian muncul revisi Guideline 2015, ada beberapa perbedaan dari hasil revisi, yang perlu diingat
adalah :
1. Pijat dulu 30x. Push fast , Push hard (Kedalaman 5-6cm pada Guideline 2015)
3. Usahakan pijat jantung tanpa sela, paling tidak 100-120 x/menit (Guideline 2015)
4. Tiap tiupan nafas cukup 1 detik asal dada naik (Ventilasi yang berlebihan adalah
berbahaya bahkan merugikan)
5. Ventilasi secukupnya tanpa harus menghirup udara sekuat tenaga bagi penolong