kepadatan sebesar 0,8 – 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 801 0C (Subiyantoro
dalam Herman, 2015). Garam merupakan salah satu bahan kimiawi untuk
stabilitasi tanah lempung yang merupakan unsur esensial bagi kehidupan manusia
dalam produksi obat-obatan dan bahan kimia lainnya. Struktur garam (NaCl)
meliputi anion ditengah dan kation menempati pada rongga octahedral dengan
kumpulan senyawa yang sebagian besar terdiri dari Natrium Chlorida (>80%),
Calsium Chlorida.
perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam, yaitu penguapan
tenaga panas bahan bakar dalam suatu evaporator dan kristalisasi garamnya dalam
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal, dan mudah
dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Selain itu banyak pula
dijumpai ion-ion kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan
molekul atau ion yang terikat lebih kuat daripada molekul air.
pembuatan garam kompleks dan garam rangkap yaitu garam rangkap kupri
ammonium sulfat heksahidrat dan garam kompleks tetraamin copper (II) sulfat
monohidrat Cu(NH3)4SO4.H2O.
kompleks dari larutannya dengan mengikat sebagian molekul air sebagai hidrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Garam
hidroskopis yang mudah menyerap air, tingkat kepadatan sebesar 0,8 – 0,9 dan
titik lebur pada tingkat suhu 801 0C (Subiyantoro dalam Herman, 2015). Garam
merupakan salah satu bahan kimiawi untuk stabilitasi tanah lempung, struktur
garam (NaCl) meliputi anion ditengah dan kation menempati pada rongga
gerakan brown dipermukaan yang lebih besar dari gerakan brown pada air murni
sehingga bisa menurunkan air dan larutan, ini menambah gaya kohesi antar
partikel sehingga ikatan antar partikel lebih rapat (Bowles dalam Herman, 2015).
digunakan dalam produksi obat-obatan dan bahan kimia lainnya. Kualitas garam
produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah dan belum semua
garam. Garam NaCl merupakan komoditas utama yang dibutuhkan sebagai bahan
baku dalam industri klor alkali untuk menghasilkan klor (Cl2), dan larutan kaustik
perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam, yaitu penguapan
tenaga panas bahan bakar dalam suatu evaporator dan kristalisasi garamnya dalam
2.3 Kristalisasi
transfer massa zat terlarut dari larutan cair ke fase kristal padat murni terjadi.
Untuk kristalisasi, supersaturasi dan suhu adalah dua faktor penting. Kristalisasi
menemukan aplikasi utama dalam makanan dan farmasi industri. Produksi water
kristal, garam bubuk untuk makanan, produksi sukrosa dari bit gula beberapa
Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal, dan mudah
2.4 Amonia
Amonia merupakan senyawa yang sangat volatil. Amonia larut dalam air
dan membentuk larutan yang bersifat basa. Di dalam air, nitrogen amonia berada
dalam 2 bentuk, yaitu amonia (NH3) dan amonium (NH4+). Amonia dalam bentuk
NH3 bersifat lebih beracun terhadap ikan daripada dalam bentuk ion NH4+.
Apabila larutan amonia dalam air mengalami elektrolisis, maka akan terjadi reaksi
Etanol adalah alkohol biasa dan merupakan alkohol terpenting. Pada suhu
kamar etanol berupa zat cair bening, mudah menguap, dan berbau khas. Dalam
kehidupan sehari-hari, alkohol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol
rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini yaitu gelas kimia 50 mL,
pipet volume 50 mL, filler, corong buchner, batang pengaduk, spatula, botol
3.1.2 Bahan
terbentuk.
secara perlahan lalu dipisahkan kristal dengan bantuan corong buchner. Kristal
Kemudian di cuci lagi dengan 5 mL etanol. Setelah itu kristal dikeringkan dan
ditimbang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Pembahasan
aquades dan membuat garam kompleks tetraamin copper (II) sulfat monohidrat
aquades (air) ini dikarenakan air mempunyai momen dipol yang besar dan ditarik
baik ke kation maupun anion untuk membentuk ion terhidrasi. Dari sifatnya
tersebut maka digunakan pelarut air karena kedua garam yang bereaksi dapat larut
dalam air dan tetap berupa spesies ion. Larutan lalu dipanaskan secara perlahan-
diperoleh kristal dalam jumlah banyak. Kristal yang diperoleh berwarna biru yang
berasal dari warna ion Cu2+ yang menjadi salah satu komponen pembentuk garam
larutan, lalu dikeringkan karena masih adanya air yang menempel dan ditimbang.
Kristal yang diperoleh yaitu sebesar 0,4258 gram dengan % rendemen sebesar
10,66 %.
dari larutan amoniak pekat. Larutan kemudian ditambahkan dengan etanol secara
gelas kimia secara perlahan-lahan ini dimaksudkan agar etanol tersebut benar-
baik untuk senyawa ionik karena tetapan dielektrik rendah dan mengurangi energi
solvasi ion-ion.
Larutan ini juga didiamkan semalaman agar pembentukan kristal dapat terjadi
secara lebih sempurna. Endapan berbentuk kristal kemudian disaring lalu dicuci
kristal dalam corong dengan 5 mL etil alkohol. Pencucian ini bertujuan untuk
masih terdapat dalam garam yang terbentuk. Kristal dalam corong Kristal
kemudian dikeringkan karena masih adaya molekul air yang menempel pada
kristal. Kristal kering kemudian ditimbang dan diperoleh massa kristal sebesar
5.1 Kesimpulan
(NH4)SO4 dengan aquades dan pembuatan garam kompleks tetraamin copper (II)
0,4258 gram dengan % rendemen sebesar 10,66 % dan kristal untuk garam
kompleks tetraamin copper (II) sulfat monohidrat sebesar 2,628 gram dan %
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam percobaan ini yaitu sebaiknya setiap
perlakuan dalam praktikum ini diperhatikan secara teliti agar tidak adanya
baiknya.
Analisis Data
GaramRangkap
= 0,4258 gram
gram CuSO4.5H2O
Mol CuSO4.5H2O =
Mr CuSO4.5H2O
2,495 gram
=
249,5 gram/mol
= 0,01 mol
= 3,995 gram
0,4258 gram
= x 100%
3,995
= 0,1066 x 100 %
= 10,66 %
Garam Kompleks
BeratNH4OH yangdipakai = 4 mL
= 2,628 g
Beratgaramkomplekssecarateoritis
2,495 gram
Mol CuSO4.5H2O =
249,5 gram/mol
= 0,01mol
= 2,455 gram
beratkristalhasilpraktek
Rendemen = beratkristalteoritas
x 100 %
2,628
= x 100 %
2,455
= 1,0705 x 100 %
= 107 %
ProsuderKerja (Diagram Alir)
2,495 gr CuSO4.5H2O