Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Dibalik semua itu banyak manfaat dari polinomial dalam kehidupan sehari-
hari yang belum banyak orang mengetahuinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jika f memiliki akar rasional, maka akar rasional tersebut bisa diperoleh
dari daftar diatas, yaitu memiliki 12 kemungkinan.
Setelah memperoleh factor pertama, maka factor sisanya bias diperoleh
dengan pembagian sintetik. Guna memudahkan pekerjaan kita, yang diuji
terlebih dahulu selalu kemungkinan rasional bulat, dimulai dari ±1.
Contoh untuk sifat keterbagian polynomial. Misalkan p(x) dan q(x)
adalah dua polinomial dengan koefisien bulat. Misalkan semua koefisien
dari p(x)\cdot q(x) genap tetapi tidak semuanya habis dibagi 4. Tunjukkan
3
bahwa satu dari p(x) dan q(x) memiliki semua koefisien genap dan yang
lainnya punya koefisien ganjil.
Solusi:
Jika keduanya punya semua koefisien genap, jelas bahwa p(x)\cdot q(x)
punya semua koefisien habis dibagi 4. Jika keduanya punya koefisien ganjil,
misalkan x^k di p(x) dan x^l di q(x) memiliki koefisien ganjil, maka
koefisien x^{k+l} pada p(x)\cdot q(x) memiliki koefisien ganjil,
kontradiksi.
2.2 Masalah yang Berkaitan dengan Faktorisasi Polinomial
Contoh masalah yang berkaitan dengan faktorisasi polinomial adalah
sebagai berikut:
1. Diketahui bahwa (x − 1) adalah faktor dari persamaan x3 − 2x2 − 5x
+ 6 = 0. Tentukan faktor-faktor yang lain!
Penyelesaian:
1𝑥 2 − 1𝑥 − 6 = 0
𝑥2 − 𝑥 − 6 = 0
4
𝑥2 − 𝑥 − 6 = 0
(x + 2) (x − 3) = 0
Jadi 𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2 = (𝑥 − 1)(𝑥 2 − 𝑥 − 2)
=(x-1)(x-2)(x+1)
x=1 x=2 x=-1
Jadi, himpunan penyelesaian nya adalah -1,1,2
2.3 Konsep Dasar Polinomial
2.3.1 Pengertian Polinomial
Suatu polinomial P(x) berderajat n dinyatakan dalam bentuk
umum berikut
Dengan:
5
Polinomial tidak boleh mengandung variabel dengan
1
eksponen negative seperti 𝑥 −1 atau 𝑥 , eksponen pecahan seperti
1
√𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 2 , eksponen berupa variabel seperti 2𝑥 .
6
Fungsi Polinomial Bentuk Derajat Nama
Umum Fungsi
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 1 Linear
𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 2 Kuadrat
𝑦 = 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 3 Kubik
𝑦 = 𝑎𝑥 4 + 𝑏𝑥 3 + 𝑐𝑥 2 + 𝑑𝑥 + 𝑒 4 Kuartik
Contoh:
𝑥 3 + 5𝑥 2 + 3𝑥 − 9
Penyelesaian:
7
f(2) diperoleh dengan menyubstitusikan variable x dalam f(x)
dengan 2.
Dengan demikian,
𝑓(2) = 2(2)3 − 3(2)2 + 5(2) + 1
𝑓(2) = 16 − 12 + 10 + 1 = 15
Demikian pula dengan polinomial, kamu dapat menentukan
nilai suatu polynomial P(x) untuk suatu nilai x tertentu. Ada dua
cara untuk menentukan nilai polinomial, yaitu dengan cara
subtitusi dan cara skema.
1. Cara Substitusi
Kita dapat menentukan nilai polynomial P(x) untuk
suatu nilai x tertentu dengan cara mensubstitusikan atau
mengganti variabel x pada P(x) dengan nilai x yang
diberikan.
Dengan demikian untuk menentukan nilai polinomial
𝑃(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 untuk x=k
dengan k adalah suatu bilangan real adalah sebagai
berikut
𝑃(𝑘) = 𝑎𝑛 𝑘 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑘 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑘 + 𝑎0
Contoh:
Suatu polinomial 𝑃(𝑥) = 𝑥 4 − 𝑥 3 − 3𝑥 + 3 ,
tentukan nilai P(x) jika x=1!
Penyelesaian:
Dengan cara substitusi, diperoleh P(x) untuk x=1
adalah sebagai berikut
𝑃(𝑥) = 14 − 13 − 3(1) + 3
=0
2. Cara Skema
8
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5 dibagi dengan P(x) = 2x2 –
x–1
Penyelesaian:
P(x) =2x2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1)
P1: 2x + 1 = 0 → x = –½
P2: x – 1 = 0 → x = 1
9
Cara Hornernya:
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + ½ + 7/2 = x
+4
Contoh:
Diberikan polynomial-polinomial 𝑃(𝑥) = 4𝑥 3 +
𝑥 2 − 3𝑥 + 5, dan 𝑄(𝑥) = 𝑥 3 + 5𝑥 2 − 6 . Tentukan
bentuk paling sederhana dari P(x) + Q(x)
Penyelesaian:
P(x) + Q(x) = (4𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 5) + (𝑥 3 + 5𝑥 2 − 6)
P(x) + Q(x) = (4𝑥 3 + 𝑥 3 ) + (𝑥 2 ) + (−3𝑥 + 5𝑥) + (5 − 6)
P(x) + Q(x) = 5𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 − 1
Jadi, P(x) + Q(x) = 5𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 − 1
2.3.5 Perkalian Polinomial
Operasi perkalian pada polinomial menggunakan sifat
distributive, dimana a(b+c) = ab+bc. Derajat polinomial hasil
perkalian dapat diperoleh dari penjumlahan derajat polinom-
polinom yang dikalikan. Bila polinom berderajat m dikalikan
10
dengan polinom berderajat n, maka akan menghasilkan polinom
berderajat m+n.
Contoh:
Diberikan polynomial-polinomial 𝑃(𝑥) = 𝑥 2 −
3, dan 𝑄(𝑥) = 5𝑥 2 − 6. Tentukan hasil dari P(x) . Q(x)
Penyelesaian:
P(x) . Q(x) = (𝑥 2 − 3) . (5𝑥 2 − 6)
P(x) . Q(x) = 5𝑥 4 − 6𝑥 2 − 15𝑥 2 + 18
P(x) . Q(x) = 5𝑥 4 − 21𝑥 2 + 18
Jadi, hasil dari P(x) . Q(x) adalah 5𝑥 4 − 21𝑥 2 + 18
11
1. Pembagian Polinomial dengan Cara Pembagian
Bersusun
Contoh Soal : jika P(x)= 4x² – 14x + 15 dan Q(x)=x – 4.
tentukan Q(x) dan H(x).
Jawab :
12
Contoh soal: Tentukan H(x) dan S(x), jika P(x) = x2
– 4x + 6 dan Q(x) = x-2
13
Dari 3 angka dibawah garis, angka paling kanan
adalah S(x), jadi S(x) = 2. 2 angka dari kiri adalah
koefisien dari H(x). Dimulai dari sebelah kiri dari S(x)
adalah konstanta, berlanjut variabel x, lalu x^2, dan
seterusnya. Dalam soal ini, maka H(x) adalah x-2.
Untuk P(x) = X4 – 5x2 + 6x dan Q(x) = x + 1,
maka skema hornernya seperti berikut (menggunakan
konsep yang sama dengan soal di atas).
14
3. Pembagian Polinoomial dengan Cara Pembagian
Koefisien Tak Tentu
Cara ini didasari dengan persamaan dasar
pembagian sukubanyak yaitu: P(x) = Q(x) × H(x) + S(x)
Rumus patokan yang harus anda ketahui adalah bahwa:
Derajat H(x) = Derajat P(x) – Derajat Q(x)
Derajat S(x) = Derajat Q(x) – 1
Untuk dapat lebih memahaminya, lihat contoh
soal ini:
P(x) = X3 + 2x2 – x + 3 dengan Q(x) = x + 2,
tentukan H(x) dan S(x).
Jawab:
H(Derajat H(x) = Derajat P(x) – Derajat Q(x),
maka H(x) = 3-1 = berderajat 2 à ax2 + bx + c
Derajat S(x) = Derajat Q(x) – 1
Maka S(x) = 1-1 = berderajat 0 à merupakan
konstanta à d
Berdasarkan persamaan dasar pembagian
sukubanyak, diperoleh:
àx3 + 2x2 – x + 3 = (x+2)H(x) + S(x)
àx3 + 2x2 – x + 3 = (x+2)( ax2 + bx + c ) + d
àx3 + 2x2 – x + 3 = ax3 + (b+2a)x2 + (2b+c)x + (2c+d)
Perhatikan bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan,
sehingga diperoleh:
1. Koefisien x3
a=1
2. Koefisien x2
b+2a = 2
b=0
3. Koefisien x
2b+c = -1
c = -1
15
4. Konstanta
2c+d = 3
d=5
Jadi H(x) = ax2 + bx + c = x2 – 1, dan S(x) = d = 5.
2.5 Teorema Sisa
2.5.1 Derajat Hasil Bagi dan Sisa Pembagian
Derajat hasisl pembagian dan sisa pembagian dapat
ditentukan dengan hanya melihat derajat polynomial dan
pembagi. Misalkan polinomial P(x) dibagi oleh pembagi B(x),
maka diperoleh hubungan seperti berikut.
P(x) = B(x) H(x) + S(x)
Jika P(x) polinomial berderajat n dan pembagi B (x)
berderajat m, dengan m ≤ n, maka derajat hasil bagi dan derajat
sisa pembagian dapat ditentukan sebagai berikut.
a. H(x) adalah hasil bagi berderajat (n-m)
b. S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m-1)
16
Berdasarkan teorema sisa, maka sisa pembagian
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 7 oleh (x-7) dengan cara
substitusi adalah sebagai berikut.
S(x) = f(7)
S(x) = 73 − {3 × 72 } + 7
S(x) = 203
Jadi, sisa pembagian 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 7 oleh (x-
7) adalah S(x) = 203
2. Teorema Sisa Pembagian Polinomial oleh (ax + b)
Jika polinomial P(x) berderajat n dibagi
dengan (x – k), maka sisa pembagiannya S(x) = P(k).
Sisa P(k) adalah nilai polinomial P(x) untuk x=k.
Contoh:
Diketahui polinomial 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 5𝑥 2 + 3𝑥 + 7
dibagi oleh (3x+2). Tentukan sisa pembagiannya!
Penyelesaian:
Berdasarkan teorema sisa, maka sisa pembagian
𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 5𝑥 2 + 3𝑥 + 7 dibagi oleh (3x+2)
dengan cara Horner adalah sebagai berikut.
17
Teorema sisa mengenai pembagian
polynomial oleh bentuk kuadrat di atas hanya dapat
diterapkan untuk bentuk kuadrat yang dapat
difaktorkan.
Contoh:
Diketahui 𝑓(𝑥) = 4𝑥 3 + 2𝑥 2 − 3 dibagi oleh (𝑥 2 +
2𝑥 − 3). Tentukan sisa pembagiannya!
Penyelesaian:
Pembagi bentuk kuadrat 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 dapat
difaktorkan menjadi (x+3)(x-1). Misalkan sisa
pembaginya dinyatakan sebagai S(x) = rx+s, maka
diperoleh persamaan f(-3) = -3r +s dan f(1) = r+s.
Nilai f(-3) dan f(1) ditentukan dengan cara substitusi
seperti berikut.
𝑓(−3) = 4(−3)3 + 2(−3)2 − 3 = -93
𝑓(1) = 4(1)3 + 2(1)2 − 3 = 3
18
yaitu 𝑓(𝑘) = (𝑘 − 𝑘)ℎ(𝑘) = 0 . Sering juga dikatakan bahwa (x – k)
adalah factor dari f(x) jika f(x) habis dibagi oleh ( x- k)
Contoh:
19
Bentuk f(x) pada persamaan di atas memiliki pangkat
tertinggi 2, artinya masih bisa difaktorkan lagi. Cara
memfaktorkan persamaan kuadrat tidak perlu menggunakan
cara horner, walaupun cara horner tetap bisa digunakan.
Persamaan kuadrat yang akan difaktorkan adalah
, jika akar-akar persamaan kuadrat tersebut
adalah dan maka cari kedua bilangan yang memenuhi
syarat berikut.
20
𝑓(3) = 27 + 3𝑎 − 6 = 0
3a = -7
Jadi, akar lain dari persamaan 𝑥 3 + 𝑎𝑥 − 6 = 0 adalah -7
2.6.1 Akar-Akar Persamaan Polinomial
Suatu polinomial P(x) berderajat n mempunyai banyak akar
persamaan polinomial P(x)=0 maksimal sebanyak n akar.
1. Untuk polinomial berderajat dua
Misal diketahui polinomial berderajat dua 𝑃(𝑥) =
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar akar
persamaannya, maka
−𝑏+√𝑏2 −4𝑎𝑐 −𝑏−√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1 = dan 𝑥2 =
2𝑎 2𝑎
21
𝑏
I. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 = − 𝑎
II. 𝑥1 × 𝑥2 + 𝑥1 × 𝑥3 + 𝑥1 × 𝑥4 + 𝑥2 × 𝑥3 + 𝑥2 ×
𝑐
𝑥4 + 𝑥3 × 𝑥4 = 𝑎
III. 𝑥1 × 𝑥2 × 𝑥3 + 𝑥1 × 𝑥2 × 𝑥4 + 𝑥2 × 𝑥3 × 𝑥4 =
𝑑
−𝑎
𝑒
IV. 𝑥1 × 𝑥2 × 𝑥3 × 𝑥4 = 𝑎
Contoh:
Penyelesaian:
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − 𝑎 , berdasarkan sifat jumlah akar
persamaan polinomial.
𝑥1 − 2𝑥1 = 3, perhatikan 2𝑥1 = −𝑥2 − 𝑥3 dapat ditulis
𝑥2 + 𝑥3 = −2𝑥1.
𝑥1 = −3
Substitusikan nilai 𝑥1 = −3 ke persamaan 𝑥 3 − 3𝑥 2 −
10𝑥 + 𝑝 = 0
(−3)3 − 3(−3)2 − 10(−3) + 𝑝 = 0
−27 − 27 + 30 + 𝑝 = 0
𝑝 = 24
22
Penjumlahan dan pengurangan suku banyak. Operasi penjumlahan dan
pengurangan dua suku banyak atau lebih dapat dilakukan jika setiap suku
banyak yang dijumlahkan atau dikurangkan mempunyai variabel yang
pangkatnya sama.Operasi perkalian suku banyak berarti mengalikan
setiap suku dari suku banyak dengan semua suku dari suku banyak lainnya.
Dibalik semua itu banyak manfaat dari polinomial dalam kehidupan
sehari-hari yang belum banyak orang mengetahuinya. Diantara manfaat
polinomial di kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.
a) Memecahkan Masalah dengan Berbagai Kemungkinan
Masihkah kamu ingat peristiwa kecelakaan pesawat yang saat ini
sering terjadi di Indonesia? Ternyata kecelakaan pesawat itu disebabkan
oleh banyak sekali faktor. Beberapa di antaranya yaitu kesalahan manusia,
masalah navigasi, cuaca, kerusakan mesin, body pesawat yang sudah tidak
memenuhi syarat, dan lain-lain.
Jika factor-faktor tersebut diberi nama suku x1, x2, x3, …., xn maka
terdapat banyak suku dalam satu kesatuan. Dalam ilmu Matematika, hal
demikian dinamakan suku banyak. Pada hal ini, kamu akan belajar lebih
lanjut mengenai aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah. Dengan
mempelajarinya, kamu akan dapat menggunakan algoritma pembagian
suku banyak untuk mencari hasil bagi dan sisa, serta menggunakan
teorema sisa dan teorema faktor dalam pemecahan masalah
b) Penerbangan pesawat
Semakin maraknya jatuhnya pesawat di indonesia ini sebenarnya
disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin bisa mempengaruhi
terbangnya pesawat dan karena beberapa faktor itulah pesawat dapat jatuh.
Beberapa faktor tersebut seperti kesalahan pilot, mesin pesawat, body
yang tidak layak, cuaca, dan lain-lain.
Dengan masalah seperti itu maka diperlukan inisiatif yaitu untuk
menerapkan suku banyak sebagai faktor-faktor tersebut jika faktor itu kita
beri nama suku x1, x2, x3,…., xn maka terdapat banyak suku dalam satu
kesatuan. Oleh sebab itu maka penerapan suku banyak sangat diperlukan
dalam penerbangan pesawat terbang.
23
c) Jarak sepeda motor
Saat kita berkendara dengan sepeda motor maka kita akan
mengetahui kecepatan sepeda motor kita melalui jarum pada spedo.
Tapi pernahkah kita berfikir jika kita memisalkan hubungan antara jarak
yang ditempuh itu adalah x(t). Dan kita juga memisalkan waktu untuk
menempuh itu adalah (t). Maka akan terjadi persamaan gerak sebuah
sepeda motor itu dapat dinyatakan x(t) = 48t2 – 3t.
Dalam hal ini, x(t) dalam meter dan t dalam menit. Sehingga dengan
persamaan tersebut kita dapat menerapkan suku banyak dalam menghitung
misalnya jarak sepeda motor setelah 3 menit, 6 menit, maupun 1 jam ( 60
menit )
24
f(x) = x3 + x32 + x2
f(x) = x3 + 4x2 + 2x
f(20) = 81640
g) Industri
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suku banyak atau polinom dalam variable x yang berderajat n secara
umum dapat ditulis sebagai berikut
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎2 𝑥 2 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 , 𝑎𝑛 ≠ 0, 𝑎0
≠0
Dengan tiap koefisien dari suku-suku adalah bilangan bulat. Secara
umum, faktorisasi polinomial bisa dikerjakan dengan menggunakan
teorema akar rasional.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variable x ditentukan oleh pangkat yang
paling tinggi bagi variable x yang ada dalam suku banyak itu.
3.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen, Hadi Nurdiansyah, dan Ghany Akhmad. 2018. Matematika untuk
Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung:
Yrama Widya.
Suparmin, Putri Estikarini, dan Triyanto. 2016. Matematika untuk Siswa SMA/MA Kelas XI
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Mediatama.
https://www.academia.edu/34796483/Contoh_Soal_Polinomial_Pangkat_3_samp
ai_Pangkat_6
https://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/98-suku-banyak-dan-teorema-
sisa
https://dokumen.tips/documents/mkalah-polinomial.html
https://www.coursehero.com/file/18771736/makalah/
http://rumus-matematika.com/suku-banyak-polinomial/
https://lovemathematin.wordpress.com/2017/04/30/a-pembagian-sukubanyak-px-
dengan-x-h/
https://idschool.net/sma/teorema-sisa-dan-teorema-faktor-pada-suku-banyak-
polinomial/
https://www.wardayacollege.com/matematika/aljabar/suku-banyak-
polinomial/teorema-faktor/
https://dokumen.tips/documents/mkalah-polinomial.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-tentang-suku-banyak-
5684590ed4a09.html
https://olimpiadematematika.wordpress.com/tag/keterbagian/
27