Anda di halaman 1dari 8

BLOG IRFAN

Materi Kuliah Fisika Terapan


Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika
merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala
alam dan interaksinya yang terjadi di alam semesta ini. Hal-hal yang
dibicarakan di dalam fisika, selalu didasarkan pada pengamatan eksperimental
dan pengukuran yang bersifat kuantitatif. Dengan menggunakan hukum-
hukum yang ada di dalam fisika yang jumlahnya tidak terlalu banyak, akan
dapat diperoleh teori-teori yang akan memprediksi hasil eksperimen dimasa
datang. Jika ada perbedaan antara teori dengan hasil eksperimen, maka teori
baru dan eksperimen baru akan muncul untuk dapat diperoleh kesesuaian.

Ilmu Fisika mendukung perkembangan teknologi, enginering, kimia, biologi,


kedokteran dan lain-lain. Dalam Fisika selalu dilakukan pengukuran.
Mengukur berarti membandingkan sesuatu besaran yang diukur dengan
besaran standar yang telah didefinisikan sebelumnya. Misalnya panjang suatu
batang besi adalah 5 meter, artinya bahwa panjang batang besi tersebut 5 kali
besar standar panjang yang telah didefinisikan. Oleh karena itu, para ilmuwan
menetapkan besaran-besaran standar. Dengan adanya kemajuan Ilmu
pengetahuan dan teknologi, besaran-besaran standar juga berubah. Maka dari
itu, pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai sistem satuan dan
besaran.

 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Terapan.
2. Untuk mengetahui lebih jelas tentang satuan – satuan dalam fisika dan
penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

 PENGERTIAN
 SISTEM INTERNASIONAL ( SI )
Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi
Umum Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem
international (SI).
Satuan pengukuran dalam Sistem Internasional ( SI ), dibedakan atas statis dan
dinamis. Sistem dinamis terdiri dari dua jenis yaitu sistem satuan dinamis
besar dan dinamis kecil. Sistem dinamis besar menggunakan satuan dasar
meter, kilogram, dan sekon, biasa disebut “MKS” atau “sistem praktis” atau
“sistem Giorgie”, sedangkan sistem dinamis kecil menggunakan satuan dasar
centimeter, gram sekon, biasa kita sebut “CGS” atau “sistem Gauss”.

Besaran Satuan ( MKS ) Satuan ( CGS )

Panjang meter sentimeter

Massa kilogram gram


Waktu sekon sekon

Tabel 1. Satuan Internasional MKS dan CGS

 STANDAR SATUAN PANJANG

Sebelum tahun 1960, standar satuan panjang didefinisikan sebagai panjang


antara dua goresan pada suatu batang terbuat dari Platina-Iridium yang
disimpan pada suatu ruangan yang terkontrol kondisinya standar ini sudah
ditinggalkan karena beberapa alasan, antara lain karena ketelitian dari standar
ini sudah tidak lagi memenuhi tuntutan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
menuntut ketelitian makin tinggi.

Setelah standar panjang di atas ditinggalkan pada tahun 1960, didefinisikan


kembali standar panjang baru yaitu : Satu meter didefinisikan sebagai 1 650
763,73 kali panjang gelombang cahaya orange merah yang dipancarkan oleh
lampu Krypton-86. Pada tahun 1983, standar panjang ini didefinisikan
kembali, yaitu : Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya
di dalam vakum selama waktu 1/299.791.458 detik. Standar ini yang berlaku
hingga kini. Dari definisi yang terakhir ini, maka dapat kita tetapkan bahwa
kecepatan cahaya di dalam vakum adalah 299 792 458 meter per sekon.

 STANDAR SATUAN MASSA

Standar untuk satuan massa sistem Internasional adalah kilogram ( kg ). Massa


sebesar 1 kilogram didefinisikan sebagai masa sebuah benda berbentuk
silinder yang terbuat dari platina-iridium. Masa standar ini berbentuk silinder
dengan diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Kilogram standar ini disimpan di
Lembaga Berat dan Ukuran Internasional, di Sevres, Prancis dan ditetapkan
pada tahun 1887. Duplikasi dari kilogram standar ini disimpan di “ National
Institute of Standars and Technology “ ( NIST ) di Gaithersburg. Bila kita
mempunyai benda bermassa 5 kg, berarti benda tersebut mempunyai massa 5
kali massa standar di atas.

Untuk dapat memperoleh gambaran massa dari berbagai benda yang ada di
alam semesta ini, lihat tabel 2.

Benda Massa (kg)


Alam semesta 1 x 1052

Matahari 2 x 1030

Bumi 6 x 1024

Bulan 7 x 1022

Bakteri 1 x 10-15

Atom hidrogen 1,67 x 10-27

Elektron 9,11 x 10-31

Tabel 2. Massa dari beberapa benda dan makhluk hidup di alam semesta ini.

 STANDAR SATUAN WAKTU

Sebelum tahun 1960, waktu standar dinyatakan dalam hari matahari rata-rata
pada tahun1900. Sehingga satu detik didefinisikan sebagai
(1/60)x(1/60)x(1/24) hari matahari. Pada tahun 1960 satu detik didefinisikan
kembali, hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh ketelitian yang tinggi,
yaitu dengan menggunakan Jam atom. Standar ini didasarkan pada prinsip
transisi atom (proses berpindahnya atom dari suatu tingkat energi ke tingkat
energi yang lebih rendah). Dalam alat ini, frekuensi transisi atom dapat diukur
dengan ketelitian sangat tinggi yaitu 10-12. Frekuensi ini tidak bergantung pada
lingkungan di mana jam atom ini berada. Oleh karena itu satu detik
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium untuk bergetar
sebanyak 9 192 631 770 kali. Dengan menggunakan jam atom ini, waktu hanya
berubah 1 detik setiap 300 000 tahun.
 BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.

 BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu
dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Untuk mencapai suatu tujuan
tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai
dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidaklah lengkap
apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord
Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita
bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui
apa yang sedang kita bicarakan itu.

Apa yang Anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misal Anda


mengukur panjang meja belajar dengan menggunakan jengkal, dan
mendapatkan bahwa panjang meja adalah 6 jengkal. Jadi, mengukur adalah
membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan. Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil
jengkal sebagai satuan panjang. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka disebut besaran. Contoh besaran adalah panjang, massa, dan
waktu. Besaran pada umumnya memiliki satuan. Panjang memiliki satuan
meter, massa memiliki satuan kilogram, dan waktu memiliki satuan sekon.
Tetapi nanti akan ada beberapa besaran yang tidak memiliki satuan, misalnya
indeks bias cahaya dan massa jenis relatif. Sebelum adanya standar
internasional, hampir tiap negara menetapkan sistem satuannya sendiri.
Penggunaan bermacam-macam satuan untuk suatu besaran ini menimbulkan
kesukaran. Kesukaran pertama adalah diperlukannya bermacam-macam alat
ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Kesukaran kedua adalah
kerumitan konversi dari satu satuan ke satuan lainnya, misalnya dari jengkal
ke kaki. Ini disebabkan tidak adanya keteraturan yang mengatur konversi
satuan-satuan tersebut. Akibat kesukaran yang ditimbulkan oleh penggunaan
sistem satuan yang berbeda maka muncul gagasan untuk menggunkan hanya
satu jenis satuan saja untuk besaran-besaran dalam ilmu pengetahuan alam
dan teknologi. Suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan sistem
internasional ( Internasional System of Units ) disingkat satuan SI. Satuan SI ini
diambil dari sistem metrik yang telah digunakan di Perancis.

No. Besaran Pokok Satuan Lambang Satuan

1 Panjang meter m

2 massa kilogram kg

3 waktu sekon s

4 kuat arus listrik ampere A

5 suhu kelvin K

6 intensitas cahaya mol Mol

7 jumlah zat kandela Cd

Tabel 3. Besaran pokok dan satuan menurut Sistem Internasional ( SI )

No. Besaran Pelengkap Satuan Lambang Satuan


1 Sudut datar radian rad

2 Sudut ruang Steradian Sr

Tabel 4. Besaran Pelengkap dan satuan menurut Sistem Internasional ( SI )

1. Meter
Definisi lama : Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya
merah jingga yang dipancarkan isotop krypton 86. Definisi baru (yang
digunakan saat ini) : satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam
vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
2. Kilogram
Satu kilogram (Kg) adalah massa sebuah kilogram standar (silinder platina
iridium) yang aslinya disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran
Internasional (CGPM ke-1, 1899) di Serves, Perancis

3. Sekon / Detik
Satu sekon (s) adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133
untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara
dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
4. Kelvin
Satu Kelvin (K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air
(CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air
adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam
keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.

5. Ampere
Satu Ampere (A) adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah
kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan
diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7
newton pada setiap meter kawat.

6. Candela
Satu Candela (Cd) adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang
memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012hertz dengan
intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut
(CGPM ke-16, 1979)
7. Mol
Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023disebut
dengan bilangan avogadro ).
 BESARAN TURUNAN DAN DIMENSI BESARAN
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok ,
satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok,
begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan
pembagian besaran pokok. Contoh satuan-satuan besaran turunan dapat anda
lihat pada tabel di bawah ini. Penjelasan mengenai bagaimana memperoleh
satuan Besaran Turunan akan dipelajari pada pembahasan tentang Dimensi
Besaran.
No. Besaran Turunan Satuan Lambang Satuan

1 Luas

2 Volume

3 Massa jenis meter2 m2


meter3 m3
kilogram/meter3 kg/m3
4 Kecepatan meter/sekon m/s

5 Gaya newton N

6 Energi joule J

Tabel 5. Besaran Turunan dan satuan menurut Sistem Internasional ( SI )

Dimensi ialah suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari
besaran-besaran pokok.

Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu ( ditulis


huruf besar ) dan diberi kurung persegi, seperti diperlihatkan pada tabel 6.
Dengan alasan praktis, sering dijumpai tanda kurung persegi ini dihilangkan.
Dimensi suatu besaran turunan ditentukan oleh rumus besaran turunan
tersebut jika dinyatakan dalam besaran-besaran pokok.

No Besaran Turunan Rumus Dimensi

1 Luas panjang x lebar [L]2

[L]3
2 Volume panjang x lebar x tinggi

[M][L]-3

3 Massa jenis massa


[L][T]-1

volume
[M][L][T]-2
4 Kecepatan perpindahan

waktu [M][L]2[T]-2

5 Gaya massa x percepatan

Energi gaya x perpindahan

Tabel 6. Beberapa Besaran Turunan, Rumus dan Dimensi.

Dengan mengetahui dimensi dan satuan dari besaran-besaran pokok, maka


dengan menggunakan analisis dimensional dapat ditentukan dimensi dan
satuan dari besaran turunan.

Kegunaan Dimensi :

 Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.


 Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
 Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan
besaran fisis tersebut dengan besaran – besaran fisis lainnya
diketahui.
 PENERAPAN
Sistem Satuan Internasional di tetapkan untuk memberikan suatu definisi
mengenai sebuah kegiatan eksperimen maupun pengukuran. Pengukuran
adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai
patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-
pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala
peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Pengukuran
terhadap suatu obyek dapat dilakukan dengan menggunakan alat dan
metode – metode tersendiri. Sehingga perlu adanya alat ukur untuk
mempermudah dalam kegiatan pengkuran.

Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai
besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang
diinginkan.

2. Secara tidak langsung


Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk
mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus
diperhatikan antara lain:

1. Alat ukur yang dipakai


2. Aturan angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau
diragukan).

3. Posisi mata pengukuran ( parallax )


Kesalahan ( error ) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar.
Kesalahan dapat diminimalisir dengan memperhatikan hal – hal sebagai
berikut :

1. Ketelitian ( accuracy )
2. Kepekaan
3. Ketepatan ( precision )
4. Presisi
5. Akurasi

Iklan

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook

Posted in Fisika terapan, Tak Berkategori, Tugas Kuliah

Tagged fisika teknik, Ilmu Fisika, materi kuliah fisika terapan 1, tugas kuliah fisika terapan

Sep16
Tinggalkan Balasan
Navigasi pos
Blog di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju
dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai