Anda di halaman 1dari 2

n formula konvensional dengan cara intravena dapatsegera menimbulkan efek samping seperti

demam, menggigil danbadan menjadi kaku. Biasanya timbul setelah 1-3 jam pemberian
obat.Mual dan muntah dapat juga dijumpai tetapi jarang, sedangkan efeklokal flebitis sering
juga dijumpai. Efek samping toksik yang palingserius adalah kerusakan tubulus ginjal.
Kebanyakan pasien yangmendapat formula konvensional sering menderita kerusakan
fungsiginjal terutama pada pasien yang mendapat dosis lebih dari

0,5/kgBb/hari. Formula konvensional dapat juga menyebabkanhilangnya potasium dan


magnesium. Pasien yang mendapatpengobatan lebih dari 2 minggu, dapat timbul anemia
normokromikdan normositik sedang (Ray, 2000).
D.

Golongan Ekinokandin

1.

Kaspofungin
Efek samping yang sering dijumpai yaitu demam, adanya ruamkulit, mual, muntah (Ashley,
2006).
E.

Golongan Antijamur Lain1.

Flusitosin
Efek samping yang sering dijumpai yaitu mual,muntah dan diare.Trombositopenia dan
leukopenia dapat terjadi jika konsentrasi obat didalam darah meninggi, menetap (>100 mg/L)
dan dapat juga dijumpai jika obat dihentikan. Peninggian kadar transaminase dapat
jugadijumpai pada beberapa pasien tetapi dapat kembali normal setelahobat dihentikan
(Bennet, 2006).
2.

Griseofulvin
Efek samping griseofulvin biasanya ringan berupa sakit kepala,mual, muntah, dan nyeri
abdomen. Timbulnya reaksi urtikaria danerupsi kulit dapat terjadi pada sebagian pasien
(Bellantoni, 2008).Obat antijamur topikal :
A.

Golongan Azol

Imidazol1.

Ekonazol
Sekitar 3% pasien mengalami eritema lokal, sensasi terbakar,tersengat, atau gatal (Bennet,
2006).
2.

Mikonazol
Efek samping pemakaian topikal vagina adalah rasa terbakar, gatalatau iritasi 7% kadang-
kadang terjadi kram di daerah pelvis (0,2%),sakit kepala, urtika, atau
skin rash
. Iritasi, rasa terbakar dan maserasi jarang terjadi pada pemakaian kutaneus. Mikonazol aman
digunakan

pada wanita hamil, meskipun beberapa ahli menghindari pemakaianpada kehamilan trimester
pertama (Bennet, 2006).
B.

Golongan Polien

1.

Nistatin
Nistatin biasanya tidak bersifat toksik tetapi kadang-kadabng dapattimbul mual, muntah dan
diare jika diberikan dengan dosis tinggi(Bennet, 2006).
C.

Golongan Lain

1.

Salep
Whitefield
Preparat nini sering menyebabkan iritasi khususnya jika dipakaipada permukaan kulit yang
luas. Selain itu absorpsi secara sistemikdapat terjadi, dan menyebabkan toksisitas asam
salisilat, khususnyapada pasien yang mengalami gagal ginjal (Bennet, 2006).
2.

Timol
Penggunaan timol beresiko iritasi, dan memiliki bau yang tidakmenyenangkan (Kyle, 2004).
3.

Castellani’s paint

Efek sampingnya adalah iritasi dan reaksi toksik terhadap fenol(Huang, 20

Anda mungkin juga menyukai