Sedangkan branding dalam jurnal Muhamad Isnaini (2014) tidak sekadar menciptakan
desain logo media yang bagus, promosi kepada khalayak, atau public relations, namun, seperti
yang kemukakan Yuswohady (2013), branding adalah keseluruhan proses membangun daya
saing untuk menghasilkan nilai terbaik bagi konsumen (khalayak) yang mencakup seluruh aspek
manajemen dari perusahaan, mulai dari pemasaran, pengembangan produk dan kemasan, layanan
pelanggan, penjualan, proses bisnis internal, membangun SDM, hingga manajemen keuangan.
Sebagai konsep tak terukur, branding kerap kali disalahpahami atau bahkan dianggap
menciptakan ilusi sehingga produk atau jasa tampak lebih baik dari yang sebenarnya (Kotler dan
Pfoertsch, 2008). Padahal, jelas Kotler dan Pfoertsch (2008), branding adalah tentang bagaimana
membawa sesuatu yang biasa dan meningkatkannya dengan cara-cara yang membuatnya lebih
berharga dan bernilai.
Branding adalah semacam roh perusahaan agar bagaimana perusahaan tersebut terus
hidup dalam benak setiap konsumennya, karena pada hakekatnya branding merupakan sebuah
jembatan yang menghubungkan kualitas produk dengan customer sebagai user produk yang
bersangkutan. Branding (penciptaan merek) bukan hanya mengenai ubikuitas (berada dimana-
mana), visibilitas dan fungsi, namun mengenai penciptaan ikatan emosional dengan masyarakat
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya jika sebuah produk atau jasa dapat memicu sebuah
dialog emosional dengan para konsumen, barulah produk atau jasa ini memenuhi kualifikasi
sebagai merek. Eksplanasi dasar inilah yang memetakan perbedaan mendasar antara fungsi
definisi branding dan merek. Keberadaan branding ini begitu transparan mendiami seluruh
proses kegiatan manajemen, dan juga ketika memasuki wilayah perencanaan strategi promosi
dan pemasaran suatu perusahaan. (Joel Desgrippes dalam Marc Gobe, 2001).
Membangun merek yang kuat harus didasari dengan fondasi yang kuat. Ada beberapa
cara untuk dapat membentuk merek yang kuat tersebut (Rangkuti, 2009)
Tahap akhir untuk menerapkan lebih dalam antara brand positioning dengan brand value
dengan konsep yang tepat. Konsep terus menerus berubah, sehingga diperlukan penerapan
konsep yang baik, yaitu dengan mengkomunikasikan brand value dan brand positioning
dengan tepat, sehingga brand image dari sebuah perusahaan tersebut meningkat.
“Image is the set of beliefs, ideas and impressions a person holds regarding an object. People’s
attitude and actions toward an object are highly conditioned by that objects’ image.”
Branding dapat menjadi salah satu yang terpenting yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu,
branding yang akan mempengaruhi bagaimana perkembangan dari perusahaan tersebut.
Branding juga akan menjadi asosiasi yang muncul di benak konsumen saat mendengar atau
mengingat sebuah merek (brand) dan hal tersebut akan berkaitan dengan brand awareness.
Pengertian dari Brand Association yaitu segala hal berkaitan dengan ingatan mengenal merek.
Kekuatan konsumen mengingat sebuah merek dikarenakan adanya pengalaman atau cara untuk
mengkomunikasikannya. Asosiasi tersebut akan mempengaruhi terbentuknya brand image di
benak konsumen, dan akan membangun brand awareness. (Rangkuti, 2009)
Dari paparan di atas, peneliti membuat kesimpulan mengenai pengertian branding adalah
kegiatan yang mencakup keseluruhan proses membangun daya saing yang menghasilkan nilai
tambah produk.
1.2 Public Relations & Branding
Berikut bagian penting dari peran Public Relations yang berkaitan dengan Branding
dalam suatu perusahaan atau organisasi menurut Hermawan (2012)
Kesan yang didapatkan dari penilaian seseorang mengenai tingkat pengetahuan mereka
mengenai suatu produk atau jasa, orang atau situasi yang ada di dalam suatu perusahaan.
Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap persepsi positif yang diberikan oleh seorang
konsumen terhadap perusahaan tersebut.
Public Relations peran penting dalam membantu memberikan informasi kepada publik
internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi). Hal tersebut dapat dilakukan
dengan adanya informasi yang akurat yang disediakan oleh seorang public relations, dan
informasi yang akan disampaikan tersebut harus mudah dimengerti, sehingga konsumen lebih
ingin mengetahui dan mudah memahami mengenai suatu produk, jasa, atau organisasi.
c. Menciptakan ketertarikan
Public Relations harus dapat menciptakan situasi yang membuat konsumen dapat tertarik
pada hal – hal yang ada di dalam sebuah perusahaan, yang besar kemungkinan hal tersebut akan
memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi.
d. Penerimaan
Masyarakat mungkin bersikap melawan dalam suatu situasi karena mereka tidak mengerti
apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi.
Profesi Public Relations mempunyai peran kunci untuk menjelaskan suatu situasi atau kejadian
dengan sejelas- jelasnya sehingga ketidak pedulian, pandangan buruk, dan bahkan sikap
menentang yang menjadi atmosfer di sekelilingnya dapat dibalikkan menjadi pengertian dan
penerimaan yang didapatkan dari konsumen.
e. Simpati
Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak biasa merupakan cara yang
umum digunakan dan terbukti berhasil untuk meraih simpati.
Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan atau membentuk, memelihara, dan
melindungi sebuah brand dari suatu perusahaan atau organisasi, meningkatkan martabat, dan
menyajikan gambaran yang menguntungkan. Seorang public relations memiliki peran penting
melalui kegiatan – kegiatannya yang dapat merubah persepsi dari masyarakat mengenai suatu
brand perusahaan. (Hermawan, 2012)
Strategi ini adalah dengan memberikan pelayanan kepada media. Seorang PR dituntut
untuk memberikan pelayanan kepada media dengan cara selalu siap dalam memberikan
pelayanannya kepada media massa sesuai yang dibutuhkan media massa tersebut.
Pelayanan ini dapat berupa menyiapkan jawaban-jawaban serta memberikan jawaban
maupun informasi tentang perusahaan. Selain itu, memberikan press release kepada media massa
juga merupakan salah satu pelayanan yang harus diberikan.
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan oleh PR sebagai upaya untuk menegakkan
reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. Ada banyak acara yang
dapat dilakukan untuk membangun reputasi perusahaan. Kegiatan pertama adalah membuat
tulisan berupa berita maupun informasi tentang perusahan dalam bentuk straight news atau
feature yang dikirimkan ke media massa. Selain itu, dengan melakukan kegiatan sosial kepada
masyarakat yang kemudian dipublikasikan menggunakan media massa. Perusahaan harus
menyediakan orang-orang yang memiliki kredibilitas agar masyarakat dapat percaya. Strategi ini
bisa dilakukan dengan menyediakan narasumber yang kredibel dalam memberkan jawaban untuk
kasus-kasus tertentu.
Strategi ini adalah strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah dapat
dibuat dalam bentuk artikel yang berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan.
Naskah informasi yang baik bisa disertai data-data yang sebenarnya, gambar atau foto. Selain
itu, strategi ini dapat dilakukan dengan pengiriman news release yang baik. Tujuannya supaya
release yang dikirimkan dapat dimuat dan sesuai dengan ‘selera’ media massa.
Strategi keempat adalah strategi yang dilakukan kerja sama yang baik dalam
menyediakan bahan informasi. Yang menjadi penekanan dalam strategi ini adalah penghargaan
yang tinggi dari seorang PR kepada media massa, termasuk pekerja media. PR dituntut untuk
menghargai media massa serta pekerja media dengan menyediakan waktu yang tepat dan
menghargai kedatangan mereka.
Seorang PR juga harus memikirkan fasilitas yang disediakan bagi wartawan yang
bertujuan memberikan rasa nyaman dalam melakukan liputan terhadap perusahaan tempat PR
berada. Cara yang dilakukan untuk menerapkan strategi ini adalah dengan memberikan fasilitas
kepada para wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan atau fasilitas internet ketika
melakukan peliputan.
6. By building personal relationship with the media
Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara
personal antara PR dengan media massa (baik orang-orang yang ada di institusi media maupun
wartawan dan pekerja media lainnya). hubungan personal yang baik dengan institusi media
maupun pekerja media dapat dibangun melalui sms, e-mail atau menggunakan media sosial
untuk menyapa dan menanyakan kabar.
Dari berbagai startegi diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa dibutuhkan strategi
komunikasi agar hubungan antara public relations dengan instansi media akan terjadi secara
efektif. Maka dibutuhkan komunikasi yang baik antara public relations dengan media agar
pesan yang dibuat oleh public relations tersebut dapat dipublikasikan oleh media massa dan
sampai kepada masyarakat.
Menurut Denis McQuail “media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu
menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas, bersifat public dan mampu memberikan
popularitas kepada siapa saja yang muncul di media.” (Morrisan, 2013)
Dalam memahami media massa, pentingnya juga bagi public relations untuk mengetahui
fungsi-fungsi dan cara kerja media massa, pada umumnya fungsi media massa ini terbagi
menjadi 5, (Iriantara, 2008) sebagai berikut:
Dalam uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa media massa adalah media yang
digunakan untuk menyampaikan informasi berupa berita, pendidikan dan hiburan kepada
masyarakat.
Media massa yang dapat digunakan oleh public relations dalam menjalankan kegiatan
media relations terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Media elektronik
Media elektronik yang dipakai atau dapat digunakan oleh public relations adalah film,
televise, radio.
2. Media cetak
Public relations juga menggunakan media cetak dalam kegiatan media relations yaitu
surat kabar, koran, majalah.
3. Media online/internet
Media online atau internet juga merupakan media yang sangat sering digunakan oleh
public relations di era globalisasi ini karena setiap khalayak pasti menggunakan media ini, dari
yang muda sampai yang tua pun bersosialisasi memakai media online dan internet. Media online
ini meliputi social media (facebook, twitter, blog, dan lain-lain). Selain social media juga setiap
perusahaan dapat membuat web khusus untuk perusahaan tersebut, agar khalayak bisa melihat
atau mengakses kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan tersebut. (Darmastuti,
2012) Dalam uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa ketiga jenis media massa
tersebut sangat berpengaruh dalam strategi public relations dalam menjalankan kegiatan media
relations.
Lesly (dalam Darmastuti, 2012) menjelaskan bahwa media relations merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespons
kepentingan media terhadap organisasi. Lesly memberikan penekanan dalam media relations
lebih pada publisitas.
Sedangkan menurut Frank Jefkins (dalam Darmastuti, 2012) “Media relations atau sering
disebut dengan hubungan media massa adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran
yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan
pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan.”
Berdasarkan pada pemahaman diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
media relations adalah aktivitas komunikasi public relations untuk menjalin hubungan baik
dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi perusahaan kepada khalayak.
1.5.1 Fungsi Media Relations
Fungsi Media Relations yaitu meningkatkan banyak potensi organisasi atau perusahaan
untuk mencerminkan citra yang di inginkan, tetapi di samping itu para Pejabat Public Relations
dapat berlatih mengontrol kemunculan pesan-pesannya dengan berlangganan dengan media
tertentu. (Ardianto, 2011)
Dibalik semua itu (Iriantara, 2011) menambahkan fungsi media relations bukan hanya
mengikuti mempublikasian kegiatan yang di selenggarakan oleh suatu organisasi melainkan juga
bagaimana publikasi itu menopang juga memperkokoh citra organisasi di mata publiknya. Bukan
juga sekedar memperbanyak jumlah kegiatan organisasi yang diliput media massa melainkan
peliputan media massa itu menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Jadi kesimpulan peneliti dari definisi diatas tentang fungsi media relations, bahwa fungsi
media relations itu sangat penting. Fungsi media relations tidak hanya untuk menyebarkan pesan
dan informasi namun juga untuk membangun dan mengembangkan relasi antara perusahaan
dengan media serta publik sehingga tercapainya tujuan-tujuan individu maupun
organisasi/perusahaan.
1. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta langkah organisasi yang
dianggap baik untuk diketahui publik.
2. Memperoleh tempat dalam pemberitan media secara objektif, wajar dan berimbang
mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi.
3. Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi.
4. Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan kebijaksanaan.
5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan
menghormati. (Nova, 2009)
1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media
massa.
2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan
menghargai serta kejujuran dan kepercayaan.
3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu memberikan
pencerahan bagi publik. (Nova, 2009)
Dalam membina Hubungan dengan Pers menurut Sarah Silver (dalam Darmastuti, 2012)
bentuk acara acara Media Relations yang menjelaskan mengenai berbagai kegiatan Public
Relations yang bersentuhan dengan media, antara lain :
Konferensi Pers adalah pertemuan para jurnalistik yang sengaja berkumpul untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik- topik yang sedang hangat dibicarakan
(Jefkins, 1992:119). Bisa juga konferensi pers ini sengaja di lakukan oleh perusahaan untuk
menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ada di perusahaan untuk mejelaskan
permasalahan yang sedang di hadapi perusahaan kepada jurnalis.
Resepsi Pers merupakan acara kumpul-kumpul para jurnalis dalam kondisi yang santai
dan menyenangkan. Acara ini biasanya dilakukan secara informal dalam satu acara yang sudah
di rencanakan dan terorganisasi. Dalam acara resepsi pers ini para pemburu berita di undang
untuk meliput suatu acara, mendengarkan keterangan- keterangan resmi atau sekedar bercakap
cakap dengan tujuan supaya terbangun kedekatan antara pemburu berita ini dengan pihak
perusahaan atau organisasi yang berpersan sebagai penyelenggara acara ini.
Untuk memperjelas berita yang dibuat sering kali sebuah perusahaan atau organisasi
mengundang wartawan atau pekerja media untuk mengunjungi perusahaan atau organisasi
mereka. Oleh karena itu tidak jarang pekerja media untuk mengunjungi perusahaan atau
organisasi suatu perusahaan.
4. Press Calls
Press Calls adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang yang praktisi Public Relations
dari suatu perusahaan atau organisasi media atau organisasi untuk menyampaikan sebuah
informasi atau berita kepada pekerja media menggunakan telepon selular.
5. Media Briefing
Media Briefing adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations untuk
memberikan penjelasan singkat kepada para jurnalis sebelum suatu kegiatan dilakukan,
tujuannya agar wartawan yang terlibat dapat mengetahui tata cara dan aturan-aturan yang berlaku
selama acara di laksanakan.
6. Media Events
Media Events adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengundangan media massa baik
cetak maupun eletronik ketika perusahaan menjadi sebuah sponsor dalam launching suatu
produk.
Acara acara lain yang dapat digunakan oleh Public Relations sebagai kegiatan Media
Relations seperti Interview di Radio, Televisi, Koran maupun Majalah dan kegiatan itu meliputi
wawancara dengan beberapa narasumber tentang topik yang sedang hangat menjadi
perbincangan pada saat itu.
Bertemu dengan editor yang menjadi satu hal yang penting. Ada banyak keutungan yang
di dapat oleh Public Relations bertemu dan berdiskusi dengan editor keuntungangnya adalah
akan menciptakan hubungan yang lebih dekat antara Public Relations dengan editor dan Institusi
Media tempat editor itu bekerja.
Sementara itu Darmastuti (2012) menjelaskan kegiatan media relations dalam bentuk tulisan
adalah :
1. Press releases
Kegiatan ini dilakukan dengan menempatkan opini-opini yang dimiliki oleh perusahaan
atau organisasi yang menjadi bagian dari kegiatan media relations pada surat kabar lokal yang
ada di daerah tersebut. Tujuannya adalah untuk membangun opini masyarakat tentang organisasi
atau perusahaan tersebut sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan itu.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang digunakan sebagai peluang bagi PR untuk
membuat publisitas. Publisitas dapat dilakukan oleh PR dengan menggunakan banyak cara,
mulai dari membuat release, membuat opini, member masukan ke editor, hingga membuat
surat pembaca. Bahkan, membuat tulisan-tulisan seperti feature, corpotorial maupun advertorial.
5. Electronic Communications
6. Websites
Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif dalam menyampaikan informasi
tentang perusahaan adalah website. Website yang menarik akan membuat pengunjung
menyukai website tersebut dan semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh
perusahaan.
Dari teori menurut beberapa ahli di atas, maka disimpulkan bentuk-bentuk media
relations terbagi 2 bentuk. Pertama bentuk acara atau events yaitu Press Conference, Press
Reception, Facility Pers, Press Calls, Media Briefing, Media Events, Radio, Television,
Newspaper and Magazine Interviews & Meeting With Editors dan kedua bentuk tulisan yaitu
Press releases, Placing Opinion Pieces in the Local Newspaper, In-house Publications,
Newsletter, Electronic Communications & Websites.
Bab 2
Customer relations adalah jembatan antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen
yang telah memiliki loyalitas. Kegiatan customer relations memiliki kaitan yang erat dengan
kinerja public relations. Hubungan pelanggan tersebut mengacu pada hubungan yang bersifat
positif antara organisasi dengan pelanggan. Menurut Ruslan (2008: 294), tujuan dari customer
relations adalah mempertahankan pelanggan, menarik pelanggan baru, pemasaran produk atau
layanan baru, kecepatan dalam penanganan keluhan, dan mengurangi biaya.
Pengertian CRM adalah manajemen hubungan pelanggan yaitu suatu jenis manajemen
yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggannya. CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini.
Lebih lanjut Customer Relationship Management adalah strategi tingkat korporasi yang berfokus
pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan, jadi CRM lebih menekankan
pada pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi yang menekankan hubungan yang erat
dengan pelanggan (Ishak, 2006. Dalam Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 6, No. 1, Juni 2018,
hlm. 10-23 Strategi Customer Relationship Management (CRM) PT Angkasa Pura II (Persero)).
Menurut Mukhroman (2013: 206) humas adalah kegiatan komunikasi yang terencana,
terorganisir dan berkelanjutan antara organisasi dan publik sasaran, yang memiliki esensi fungsi
humas untuk mengantisipasi sikap publik, melaksanakan fungsi radar dan kontrol sosial secara
berkelanjutan, dan melaksanakan kegiatan terencana untuk mendapatkan pengertian dan
pemahaman publik terhadap suatu peristiwa atau kebijakan organisasi yang memiliki dampak
terhadap organisasi. Customer relations merupakan strategi baru untuk mengikat konsumen
kepada suatu perusahaan. Tujuan customer relations tersebut adalah untuk menciptakan
pelanggan yang loyal dan berkomitmen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, melalui aktivitas customer relations akan berupaya
semaksimal mungkin untuk mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Menurut Sheth, Parvatiyar dan Shainesh mengemukakan ada tiga program customer
relationship management :
One to one marketing atau pendekatan pemasaran secara individual didasarkan kepada
konsep pemasaran yang berdasarkan perhitungan. Beberapa program ditujukan pada pemenuhan
pemuasan kebutuhan yang dimiliki oleh pelanggan yang unik dan secara individual/perseorangan
((Peppers & Rogers dalam Sheth, Parvatiyar & Shainesh) dalam jurnal Digest Marketing Vol. 3
No.1, Januari – Juli, 2018. PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ( The Effect of
Relationship Management and Service Quality on Customer Satisfaction)).
3. Partnering Programs
Tipe ketiga dari program CRM adalah melakukan hubungan kerjasama antara perusahaan
dengan pihak lain untuk melayani pemakai akhir dalam hal ini adalah pelanggan. Dalam pasar
massal terdapat dua tipe dalam partnering program yaitu pada umumnya co-branding dan affinity
program (Teagno dalam Sheth, Parvatiyar & Shainesh) dalam jurnal Digest Marketing Vol. 3
No.1, Januari – Juli, 2018. PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ( The Effect of
Relationship Management and Service Quality on Customer Satisfaction ). Dalam Co-branding,
dua pemasar mengkombinasikan keterampilan dan sumberdaya mereka untuk menawarkan
produk dan jasa baru untuk pelanggan pasar massal ((Marx dalam Sheth, Parvatiyar & Shainesh)
dalam jurnal Digest Marketing Vol. 3 No.1, Januari – Juli, 2018. PENGARUH CUSTOMER
RELATIONSHIP MANAGEMENT DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN ( The Effect of Relationship Management and Service Quality on
Customer Satisfaction). Affinity partnering program adalah hampir sama dengan co-branding,
kecuali bahwa pemasar tidak membuat merek baru. Biasanya Affinity program mencoba
membuat keuntungan dari keanggotaan pelanggan dalam suatu grup agar terjadi cross selling
product dan jasa lain.
Ada tiga dalam kerangka yang digunakan dalam custemer relationship management
yaitu:
a. Mendapatkan pelanggan baru(Aquire) yaitu pada fase ini pelanggan baru didapatkan
dengan memberikan kemudahan pengaksesan, inovasi baru dan pelayanan yang menarik.
b. Meningkatkan nilai pelanggan (Enhance) yaitu pada fase kedua ini Perusahaan berusaha
menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap
pelanggannya (customer service).
c. Mempertahankan pelanggan ( Retain ) yaitu pada fase ini merupakan usaha mendapatkan
loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan
pelanggan.
Ada tiga dalam kerangka yang digunakan dalam custemer relationship management yaitu: