Anda di halaman 1dari 5

5.

Hubungan antara kepemilikan dan hak manajerial lahan


Dalam mengetahui apakah perbedaan gender memiliki hubungan antara kepemilikan
dan hak manajerial lahan. Perlu diketahui bagaiman struktur kepemilikan lahan yang dimiliki
oleh pria, kepemilikan lahan yang dimiliki oleh wanita, dan kepemilikan lahan gabungan
antara pria dan wanita. Untuk data tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

Gambar 1 Kepemilikan lahan berdasarkan penguasaan gender.


Sumber World Bank, 2019

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa persentase tertinggi terdapat pada
kepemilikikan lahan yang akan ditanami oleh gender gabungan antara pria dan wanita sebesar
79,7%. Sedangkan hasil penanaman dari kepemilikan lahan juga didominasi oleh
kepemilikan lahan gender gabungan dengan persentase sebesar 86,6%. Kemudian, perbedaan
gender dalam kepemilikan lahan dianalisis lebih lanjut menggunakan data statistik hubungan
korelasi antara variabel dependen dan independent sebagai berikut.
Tabel 1 Kemungkinan Kepemilikan Mengarah pada Hak Manajerial

Dapat diketahui dari tabel diatas, 3 kolom pertama menunjukan hasil persamaan
variabel dependen yang mengacu pada keputusan penanaman. Sedangkan 3 kolom
selanjutnya menunjukan perkiraan hak manajerial. Hasilnya lahan yang dimiliki oleh wanita
jauh lebih mungkin dikelola oleh wanita itu sendiri dibandingkan dikelola bersama pria.
Begitu juga dengan lahan yang dimiliki oleh pria lebih mungkin dikelola oleh pria itu sendiri
dibandingkan lahan yang dikelola bersama wanita.
Kemudian hasil dari uji Seemingly Unrelated Regression (SUR) dan uji hipotesis
lintas persamaan. Kemungkinan kepemilikan lahan pria dikelola oleh pria relatif sama dengan
kepemilikan lahan wanita yang dikelola oleh wanita. Meskipun besaran relatif lebih besar
kepemilikan lahan yang dimiliki pria.
Secara keseluruhan kesenjangan gender dalam dalam kosep pengelolaan lahan
bersama. Salah satu contohnya adalah penanaman pana lahan yang dimiliki bersama lebih
cenderung dikuasai oleh pria. Sementara polannya secara umum sama pada kedua negara, di
Ethiopia kepemilikan lahan lahan pria sangat signifikan dan kecil kemungkinannya untuk
dikelola bersama. Sedangakan, pada Negara Malawi tidak ditemukan perbedaan kepemilikan
lahan yang menyebabkan kesenjangan perbedaan gender.
6. Hubungan antara Perbedaan Gender terhadap Kontrol Alokasi Lahan dan Tenaga Kerja
Pada bagian ini akan membahas bagaimana kombinasi domain oleh struktur
berkolerasi dengan input tenaga kerja. Selain itu juga, untuk mengetahui keberadaan gender
secara spesifik terhadap alokasi tenaga kerja apakah terdapat perbedaan antar pria dan wanita.
Untuk data tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

Gambar 2. Distribusi Tenaga Kerja dan berdasarkan Domain dan Struktur Kontrol
Sumber: World Bank, 2019
Dari gambar diatas dapat diketahui kesesuaian spesifik gender tercermin baik pada
pria maupun wanita. Pekerjaann pria dan perempuan menunjukan pola distribusi yang serupa
baik yang dikontrol oleh pria maupun secara bersama. Hal ini menunjukan konsep
kebersamaan lebih cenderung dikuasai oleh pria dari pada wanita dalam konteks alokasi
tenaga kerja. Selanjutnya, untuk mengetahui lebih spesifik data tersebut dianliasis
menggunakan tabel statistik sebagai berikut.
Tabel 2. Pengaruh Struktur dan Domain Kontrol pada Level Input Tenaga Kerja

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil estimasi hubungan antara alokasi
tenaga kerja dan domain serta struktur kontrol. Kolom 1 hingga 4 diperkirakaan
menggunakan sampel gabungan dan kolom 5 hingga 12 merupakan hasil regresi khusus
negara. Setiap domain kontrol menunjukan tingkat kesesuaian tertentu dalam hubungan
antara alokasi tenaga kerja dan struktur kontrol. Wanita memasok lebih banyak tenaga kerja
pada bidang tanah mereka untuk menjual, menanam, hak atas memanen. Sedangkan, pria
memasok lebih sedikit tenaga kerja. Hasil ini cukup konsisten pada sampel gabungan dan
Negara Ethiopia, tetapi kurang kuat di Negara Malawi. Karena di negara itu hanya wanita
satu – satunya hak untuk membat keputusan penanaman yang memiliki efek signifikan secara
statis pada tenaga kerja. Meskipun hak penujualan memiliki korelasi yang terlemah terhadap
alokasi pekerja rumah tangga berdasarkan gender, penggunaan input tenga kerja sewaan tetap
berkurang secara signifikan untuk perempuan. Selanjutnya didapatkan hipotesis persamaan
silang sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan Silang
Dari tabel diatas dapat diketahui dalam semua domain untuk sampel yang
dikumpulkan dan sampel khusu Ethiopia, hipotesis nol ditolak dan menemukan bahwa
tingkat kesesuaian spesifik gender lebih besar pada tanah yang dikontrol wanita. Sedangkan,
Negara Malawi hipotesis nol ditolak pada domain penanaman.

Anda mungkin juga menyukai